Dalam dunia web development, terdapat tiga jenis programmer. Mereka adalah back end developer, front end developer, dan juga full stack developer. Kalau kamu memilih untuk membaca artikel ini, kamu mungkin lebih tertarik pada bagian back end dari suatu situs. Kabar bagus! Di tutorial ini, kamu akan mengenali profesi seorang back end developer dan bagaimana kamu bisa memulai perjalananmu untuk mencapai karier di bidang tersebut.
Daftar Isi
- 1. Apa itu back end developer?
- 2. Tugas back end developer
- 2.1. Logika server-side
- 2.2. Pemberitahuan otomatis
- 2.3. Validasi Data
- 2.4. Akses Database
- 2.5. API (Application Programming Interface)
- 3. Alat dan Perangkat Yang Dibutuhkan untuk Back End Development
- 3.1. Bahasa server side programming
- 3.2. Sistem database
- 4. Okay, berapa besar gaji yang bisa saya dapatkan?
- 5. Kesimpulan
Apa itu back end developer?
Back end developer adalah seseorang yang memiliki spesialisasi di bidang back end web development. Kalau ketertarikan kamu lebih condong ke proses membuat sebuah situs bekerja dengan lancar, dan kamu tidak terlalu tertarik dengan aspek tampilan situs, kamu patut mempertimbangkan pekerjaan back end web developer.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:
GET 50% OFF
DataCamp Black Friday Sale
During this DataCamp Black Friday, you can access the top-rated courses with a 50% discount. Enroll now for way less!
Pertama, kita harus melihat bagaimana situs berfungsi untuk menjelaskan peran seorang back end developer dengan baik. Terdapat dua tempat di mana kode saling bekerja untuk membuat situs menjadi berfungsi: sisi klien (client-side) dan sisi server (server-side).
Client-side coding adalah domain khusus seorang front end developer. Mereka bertanggungjawab dalam menciptakan struktur halaman web menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript, membuat transisi antarhalaman terasa nyaman dan lancar, dan mendesain tombol dan ruang teks yang dapat diklik dan diedit oleh pengunjung.
Semua hal tersebut tidak akan berguna tanpa adanya back end developer, yang memastikan semuanya berfungsi dari sisi server. Pekerjaannya sendiri kompleks dan mengharuskan kamu untuk menjaga bagian-bagian krusial dari suatu situs. Di sisi lain, pendapatan seorang back end web developer relatif jauh lebih tinggi dibandingkan front end developer dan profesi lainnya di bidang web development.
Mari kita ambil situs BitDegree sebagai contoh.
Ketika kamu mendaftarkan diri di BitDegree, kamu mengklik tombol Sign-Up. Lalu, si situs mengarahkan kamu ke halaman sign-up di mana kamu memasukkan informasi pribadi dan melanjutkan prosesnya.
Ketika kamu menjelajahi halaman kursus, kamu akan melihat berbagai tombol yang memungkinkan kamu untuk mendaftar suatu kursus. Ketika kamu mengklik tombolnya, kode yang ditulis oleh front end developer akan terhubung dengan fungsi yang ditulis oleh orang back end untuk memasukkan kamu ke daftar pengguna kursus.
Intinya, dalam hal ini back end developer BitDegree bertugas untuk mengerjakan segala fungsi yang berkaitan dengan menjalankan situs dari sisi si server, sedangkan para ahli front end bertugas untuk membuat situs kelihatan menarik dan menghubungkan elemen-elemen tampilan tersebut ke fungsi-fungsi yang ada di situs, di mana fungsi-fungsi tersebut sekali lagi dibangun dari sisi server (proses yang juga disebut dengan server side scripting.).
Tugas back end developer
Saya harap sekarang kamu tahu lebih dekat tentang apa itu back end developer dan perbedaannya dengan pekerjaan front end. Tapi apa saja tugas yang disematkan pada seorang back end developer?
Logika server-side
Cara terbaik untuk menjawab “apa itu back end developer?” adalah dengan mengatakan bahwa developer satu ini bertugas untuk memprogramkan berbagai aksi yang dilakukan suatu situs dari sisi server. Dengan kata lain, mereka melakukan apa yang disebut sebagai server side programming.
Tugas-tugas back end developer akan mencakup:
- Otentikasi pengguna (User authentication). Memastikan bahwa detail akun user terverifikasi, dan user memiliki izin untuk mengakses apa yang ia ingin lihat, dll.
- Mengatur pesanan. Bagaimana pesanan di situs diproses sehingga tidak ada kesalahan yang terjadi atau detail yang hilang.
- Optimisasi. Memastikan bahwa setiap fungsi yang ada di situs bukan saja bekerja dengan tepat tetapi juga cepat.
Pemberitahuan otomatis
Ada yang mengatakan bahwa kalau kamu melakukan suatu tugas secara terus-menerus, kamu akhirnya akan menemukan cara untuk mengotomasi tugas tersebut. Perkataan tersebut sangatlah berlaku untuk website development dan merupakan salah satu hal yang harus diketahui untuk menjawab mengetahui tugas back end developer.
Sebagai contoh, ketika kamu mendaftarkan akun di BitDegree, kamu akan menerima email otomatis untuk memverifikasi alamat email kamu. Hal yang sama juga berlaku ketika kamu mencoba memulihkan password atau melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan pemeliharaan akun.
Apa peran back end developer dalam proses otomasi tersebut? Ia bertugas untuk menuliskan kode yang memastikan proses tersebut berfungsi. Bayangkan apabila terdapat ribuan pengguna dalam kurun waktu 24 jam dan kita harus mengirim email balasan secara manual. Kamu harus menunggu berhari-hari hanya untuk menerima email validasi.
Terdapat juga notifikasi otomatis di dalam situs, yang memberitahu kamu fitur-fitur baru dan berbagai jasa yang mungkin menarik perhatian kamu. Semua hal tersebut juga diatur oleh back end developer.
Validasi Data
Selain merancang kode untuk logika server side, cara lain untuk menjawab pertanyaan “apa itu back end developer” adalah: seseorang yang mengamankan sistem yang ada. Bagian dari situs yang bisa kamu lihat di bagian front end dapat diubah di browser dengan mengedit HTML dan CSS yang bisa kamu lihat ketika melakukan inspeksi (F12 di Google Chrome). Perubahan tersebut hanya akan berlaku sampai kamu memuat ulang halamannya.
Apabila situs semudah itu untuk diubah, online banking dan situs seperti BitDegree akan dengan mudah menjadi target pembajakan. Untungnya, meng-hack sebuah situs tidak semudah mengedit HTML lewat inspeksi.
Semua data yang ada dibutuhkan suatu situs akan disimpan di dalam database. Ketika browser memuat halaman yang ingin kamu lihat, ia akan menghubungkan nilai data yang dibutuhkan, seperti harga, daftar item saham, dll., dari suatu database. Ketika kamu memasukkan informasi tertentu, proposal untuk memperbarui database akan dibuat.
Apa itu back end developer? Back end developer adalah orang di belakang layar yang berperan dalam menciptakan berbagai proses yang memastikan bahwa data yang dimasukkan valid sebelum membuat berbagai penyesuaian server-side.
Kasus sederhana untuk menunjukkan kamu cara proses ini bekerja adalah prosedur login.
Katakanlah kamu memasukkan alamat email: [email protected] dengan password: $uPer$eurr£a$$512.
Ketika kamu mengklik login, aksi tersebut akan memunculkan request untuk memastikan apakah ada akun dengan nama [email protected]. Apabila tidak ada email tersebut, kamu akan mendapatkan pemberitahuan bahwa detail login yang dimasukkan salah. Apabila ada akun dengan alamat tersebut namun password yang disimpan tidak sesuai dengan password yang dimasukkan pengguna, maka akan terjadi eror juga.
Singkat cerita, semua informasi yang kamu masukkan ke situs haruslah divalidasi oleh kode yang ditulis back end developer sebelum informasi tersebut menjadi bagian dari database.
Akses Database
Walaupun akses database sangat berhubungan dengan poin sebelumnya, topik ini layak dimasukkan ke bagian tersendiri. Sebagai back end developer, merupakan tugas kamu untuk mengakses berbagai database yang dikelola oleh suatu situs untuk membuat sistem yang ada bekerja semestinya. Kamu dan juga kode kamu adalah poin kritikal yang akan menentukan apakah si situs akan bekerja dengan baik dan terlindungi atau tidak.
Tanggung jawab kamu pula untuk mempersingkat proses akses database sehingga si situs dapat dimuat secepat mungkin dan berbagai fungsi dapat dijalankan seefisien mungkin.
API (Application Programming Interface)
Beberapa orang membutuhkan API dari pihak ketiga. Apa itu back end developer dalam hal ini? Orang yang memastikan bahwa API berjalan dengan baik! Kamu mungkin akan ditugaskan untuk menulis API untuk situs lain sehingga situs tersebut dapat menggunakan fungsi dari situs kamu sendiri.
Membuat dan memperbarui API dapat menjadi bagian besar dari pekerjaan seorang back end web developer, sehingga kamu patut untuk mempelajarinya. Untungnya, proses mengerjakan API dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan karena penggunaannya dapat menghemat banyak waktu. Dan kamu tidak harus mengkode sistem yang kompleks dari nol.
Terkadang, API dapat terasa menjengkelkan karena beberapa keputusan dibuat langsung oleh orang lain yang mengkode API tersebut.
Di sinilah keahlian kamu akan terus diasah!
Alat dan Perangkat Yang Dibutuhkan untuk Back End Development
Untuk mengetahui apa itu back end developer, hal-hal di atas wajib kamu ketahui. Kamu harus tahu apa itu back end developer, peran dan berbagai tugas yang dimilikinya.
Namun, hal-hal tersebut belum bisa membantu kamu untuk menjadi back end developer yang andal. Apa itu back end developer? Seseorang yang menguasai berbagai perangkat di bawah di luar kepala:
Bahasa server side programming
Walaupun kamu perlu tahu dasar-dasar HTML dan CSS sebagai seorang back end web developer, sebagian besar pekerjaan kamu akan diselesaikan melalui bahasa pemrograman yang sebenarnya. PHP, Node.js (memungkinkan penggunaan JavaScript untuk pemrograman back end), Python, dan tool lainnya dapat digunakan untuk server side scripting tapi penting bagi kamu untuk mengetahui setiap kegunaannya.
Berbagai perusahaan pencari back end developer akan mengharuskan kamu untuk menguasai beberapa bahasa yang berbeda. Kamu tidak bisa bekerja di perusahaan yang menggunakan Node.js untuk keperluan JavaScript sebagai bahasa pemrograman server-side mereka apabila kamu hanya tahu PHP.
Mari kita bahas 3 bahasa pemrograman server-side paling populer secara detail:
PHP
Bahasa pemrograman ini telah ada dan berkiprah begitu lama, namun sayangnya PHP mulai tertinggal dibanding bahasa lain. Walaupun kamu bisa melakukan banyak hal keren dengan PHP, banyak yang mengkritik bahasa ini karena strukturnya yang semrawut.
Hal ini bisa cukup dipahami karena PHP sendiri tidak dibangun sebagai bahasa yang utuh. Penciptanya sendiri tidak bermaksud untuk mendesain bahasa pemrograman yang layak. Seiring berjalannya waktu, lebih banyak orang menggunakan PHP dan mulai menambahkan berbagai fitur ke dalamnya. Hasilnya adalah bahasa ini terkesan tidak konsisten.
Jumlah lowongan pekerjaan PHP telah menurun secara signifikan dari biasanya, yang berarti akan ada lebih banyak persaingan kalau kamu ingin masuk ke karier back end development menggunakan PHP. Belum lagi dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menguasai bahasa ini secara profesional.
Node.js
Ketika orang mendengar tentang Node.js dan kegunaannya, banyak yang langsung terpukau dengan perangkat ini. Dahulu, bahasa pemrograman JavaScript dilihat sebagai bahasa yang ideal hanya untuk keperluan front end. Dengan adanya Node.js, hal tersebut tidak lagi berlaku.
Secara teknis, Node.js bukanlah bahasa pemrograman, ia adalah run-time environment, yang memungkinkan kamu untuk menggunakan JavaScript untuk keperluan server-side. Tapi masih banyak orang yang memilih untuk tidak menggunakannya
Tahun kemarin saja, masih banyak pekerjaan untuk developer PHP dibanding developer Node.js. Di sisi lain, ada kecenderungan bahwa kebutuhan akan PHP akan terus menurun sedangkan kebutuhan akan Node.js akan meningkat.
Kalau kamu bisa memahami bahwa JavaScript sendiri dapat digunakan untuk keperluan pemrograman server-side, maka mempelajari Node.js dapat menjadi keuntungan. Menguasai Node.js sebagai alat pengembangkan back-end pertama kamu dapat menjadi permulaan yang baik sembari kamu mempersiapkan diri untuk bekerja di perusahaan yang lebih besar.
Bagaimana caranya?
Bahkan kalau kamu berencana untuk mengambil spesialisasi di bidang back end development, kamu tetap perlu memahami HTML, CSS dan JavaScript sebagai seorang pemula di bidang back end. Keuntungan yang kamu bisa dapatkan dari pengetahuan Node.JS adalah kamu dapat bekerja secara lepas sebagai desainer situs. Klien freelance tidak begitu peduli akan penguasaan kamu terkait bahasa pemrograman lainnya. Selama si situs berfungsi dan terlihat baik, mereka akan senang.
Python
Python adalah salah satu bahasa pemrograman paling terkenal saat ini walaupun lebih untuk keperluan machine learning, bukan back end development. Bahasa ini didesain dengan sangat baik, ramah pengguna, nyaman untuk digunakan, dan serba guna.
Salah satu keunggulan terbesar dari Python adalah kemampuannya untuk mengelola jumlah data yang besar. Kalau kamu ingin mengerjakan proyek dengan aplikasi big data, Python adalah pilihan terbaik.
Kalau kamu akhirnya lebih tertarik pada machine learning dibanding back end web development, Python adalah bahasa yang sangat cocok untuk digunakan.
- Mudah digunakan
- Menawarkan konten berkualitas
- Harga transparan
- Gratis sertifikat penyelesaian
- Fokus pada keahlian data science
- Waktu belajar yang fleksibel
- Desain yang sederhana (tidak ada informasi yang tidak perlu)
- Kursus-kursus berkualitas tinggi (bahkan untuk kategori yang gratis)
- Terdapat berbagai fitur khusus
- Program Nanodegree
- Cocok untuk perusahaan/firma
- Sertifikat kelulusan berbayar
- Cukup terkemuka di pasaran
- Tersedia beragam fitur
- Kursus setingkat universitas
- Kursus setingkat universitas
- Cocok untuk kalangan korporasi
- Sertifikat kelulusan berbayar
Sistem database
Seperti yang telah kamu baca sebelumnya, mengelola database adalah bagian besar dari pertanyaan "Apa itu back end developer?".
Pilihan bahasa pemrograman kamu akan ditentukan khususnya ketika kamu memilih sistem database yang kamu pelajari, apalagi ketika kamu mempertimbangkan stack populer (beberapa teknologi yang digunakan secara bersamaan) di dalam keputusan kamu.
Sebagai contoh, kalau kamu memutuskan untuk melakukan coding menggunakan JavaScript dengan Node.js, kamu harus belajar tentang database MongoDB. Di sisi lain, kalau kamu memilih bahasa pemrograman PHP, ada kemungkinan kamu harus belajar menggunakan MySQL dan sistem database berbasis SQL lainnya untuk menjaga konsistensi.
Framework
Sebelum kita berbicara tentang web framework yang kamu dapat pelajari, kita harus mendefinisikan apa itu web framework. Secara sederhana, web framework adalah frame di mana aplikasi web kamu dibuat.
Framework adalah alat yang menentukan struktur situs, memungkinkan kamu untuk membangun API (Application Programming Interface, yang memungkinkan fitur produk kamu untuk digunakan di produk situs lain), dan menggunakan kode yang sama di tempat yang lain.
Untuk Node.js
Kalau kamu lebih memilih untuk berfokus pada ekosistem JavaScript (Terdapat banyak alasan kenapa kamu dapat memilihnya), ada peluang besar kamu akan menggunakan Express.js sebagai framework aplikasi web. Terdapat beberapa opsi lainnya tetapi Express adalah yang paling populer.
Untuk PHP
Terdapat dua framework dan CMS (Content Management Sytems) yang dibangun dalam PHP. Kamu perlu tahu penggunaannya apabila kamu melamar pekerjaan yang mengharuskan penggunaan sistem tersebut. Apabila iklan kerja mencantumkan Symfony atau Laravel, maka pekerjaan tersebut mengharuskan penggunaan PHP.
Apabila situs yang kamu kerjakan menggunakan WordPress, kamu mungkin harus menggunakan PHP apabila custom plugins dibutuhkan. WordPress sendiri didesain menggunakan bahasa PHP.
Untuk Python
Kalau kamu memilih Python, ada kemungkinan kamu harus belajar framework Django. Framework ini paling cocok untuk memperlancar proses pembuatan situs kompleks yang menggunakan berbagai database berbeda. Ia pun lebih sesuai digunakan untuk bahasa Python dibanding bahasa-bahasa lain.
Untuk C#
Dengan menggunakan C#, kamu secara otomatis masuk ke dalam ekosistem Microsoft, sehingga wajib bagi kamu untuk tahu cara menggunakan framework .NET.
Okay, berapa besar gaji yang bisa saya dapatkan?
Pertanyaan mengenai gaji back end web developer adalah faktor penting yang kamu harus pertimbangkan dalam memilih karier. Tentunya ini bukanlah satu-satunya faktor utama.
Apa itu back end developer? Seseorang yang memastikan semua yang ada di Internet bekerja lewat sisi server.
Tawaran gaji di profesi ini memang menarik. Tapi, tidak peduli seberapa besar kamu digaji, semuanya akan sia-sia kalau kamu tidak menyenangi apa yang kamu lakukan. Sebelum kamu berfokus pada aspek gaji, pastikan bahwa back end coding adalah sesuatu yang benar-benar kamu sukai.
Memastikan logika server-side dari sebuah situs yang besar bekerja secara mulus, mengamankan semua kegiatan back end, bekerja menggunakan API, dan bertanggung jawab atas integritas database, semua hal tersebut adalah tugas yang sangat penting. Memiliki tanggung jawab sebesar itu tentunya akan mengantarkan kamu kepada kesempatan gaji yang besar juga. Di sisi lain, jangan berharap kamu akan langsung mendapatkan harta berlimpah sebagai developer junior. Pada tahap karier pemula, kamu masih harus belajar banyak hal sebelum dipercayai untuk peran yang lebih besar dengan kompensasi yang lebih menarik.
Pada bidang web development utama, gaji back end developer termasuk yang paling tinggi dibanding profesi lainnya. Kamu bisa menghasilkan sekitar $100,000 per tahun di kota New York, sebagai contoh. Di negara dan kota lain, jumlah tersebut akan lebih kecil tetapi biaya hidup pun tentunya akan lebih rendah.
Gaji back end developer bervariasi di setiap negara. Di beberapa negara berpendapatan lebih rendah, gajinya akan jauh lebih rendah dibanding di New York tentunya, tetapi secara keseluruhan jumlah yang diberikan akan jauh lebih tinggi dibanding upah minimum nasional.
Saya bisa pastikan jumlah gaji yang kamu dapatkan cukup untuk membayar keperluan sehari-hari dan berbagai keperluan lain yang bersifat rekreasional.
Terlepas dari itu, ingat bahwa back end development dan pemrograman adalah dua alat yang digunakan untuk memecahkan masalah dan membangun berbagai hal yang luar biasa. Jangan selalu terpaku pada aspek gaji ketika mengejar karier ini. Lakukanlah karena kamu menyukai bidang ini. Bangun berbagai hal luar biasa, selesaikan berbagai tantangan yang ada, dan nikmati prosesnya. Jangan lakukan sesuatu yang kamu benci hanya karena gaji yang besar.
Apakah kamu tahu?
Pernahkah Anda bertanya-tanya situs belajar online mana yang terbaik untuk pengembangan karier Anda?
Kesimpulan
Pata titik ini, kamu tentunya sudah memahami apa itu back end developer secara komprehensif. Kamu sudah punya bayangan seperti apa karier di bidang ini. Kamu pun memiliki pengetahuan dasar tentang berbagai alat yang kamu harus pelajari. Sekarang, waktunya kamu mengejar mimpi kamu! Bukan besok, tapi sekarang.
Duduk sejenak, pikirkan perangkat atau program apa yang akan kamu kuasai terlebih dahulu. Tempat terbaik untuk memulai adalah dengan mempelajari berbagai konsep front end terlebih dahulu sebelum kamu mempelajari berbagai materi lanjutan yang langsung berkaitan dengan aspek back end.
Mulailah dengan yang sederhana, seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Setelah kamu memilik kompetensi di ketiga hal tersebut, kamu akan mampu untuk memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kami memiliki kursus HTML dan CSS interaktif untuk membantu kamu. Dan, kalau kamu merasa beberapa kursus yang ada berada di luar jangkauan finansial kamu, kamu bisa daftar beasiswa yang kami tawarkan.
Semoga beruntung dan selamat melakukan coding!