Semakin banyak orang di luar sana tertarik untuk membuat website mereka sendiri. Apapun itu keperluan di baliknya. Memiliki website sendiri memberikan kita begitu banyak keuntungan. Namun, banyak dari kita masih belum tahu cara hosting website. Tenang! Di artikel ini, kamu akan belajar cara hosting website dengan 5 langkah mudah.
Daftar Isi
Langkah 1: Riset
Melakukan riset pendahuluan sebelum melakukan apapun adalah ide yang bagus. Kamu telah mengambil langkah tersebut dengan mengklik tutorial ini.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:
GET 50% OFF
DataCamp Black Friday Sale
During this DataCamp Black Friday, you can access the top-rated courses with a 50% discount. Enroll now for way less!
Bahkan situs yang terlihat sangat kompleks sebenarnya berfungsi dengan cara yang sama seperti situs sederhana.
Bayangkan sebuah rumah sebagai analogi. Domain mengacu pada alamat sebuah situs. Alamat tersebut memberitahu Internet ke mana ia harus pergi. Sama seperti rumah tanpa perabotan, website pun akan kosong apabila tidak diisi berbagai konten.
Semua hal yang ada di sebuah situs disimpan di server. Server adalah tempat penyimpanan khusus untuk website. Ketika kamu mengetik domain di bilah pencarian dan menekan Enter, kamu sekaligus mengetok pintu server tersebut untuk memberikan kamu akses ke dalamnya.
“Halo, saya ingin melihat berbagai ‘barang’ di dalam kalau boleh”, kamu bilang ke si server.
Lalu, si server mengecek semua barang yang ada dan memastikan mereka semua ada di tempat yang semestinya.
Kamu bisa mengunjungi berbagai ruangan, menggunakan dan bahkan memindahkan barang-barang yang ada. Ketika kamu meninggalkan ruangan tersebut, si ruangan akan kembali ke sediakala.
Bagaimana cara hosting website? Dengan membeli domain, ruang server, dan menyimpan berbagai hal atau file untuk mengisi si rumah tersebut (website).
Hal tersebut dilakukan dengan terlebih dahulu membangun website-nya, membeli domain, lalu mendirikan hosting server. Hosting website memang terdengar rumit. Kenyataannya tidak, kecuali kamu ingin melakukannya sendiri dari nol.
Langkah 2: Pilih nama domain dan tentukan tujuannya
Domain kamu dan tujuan di balik website adalah dua hal yang penting. Mereka harus cocok antara satu sama lain. Memilih domain yang tepat sesuai dengan tujuan website adalah bagian tidak terpisahkan dalam membuat website yang baik.
Alamatnya harus menunjukkan website apa yang kamu miliki. Tentunya, kamu tidak ingin mengonlinekan website kalau tidak ada siapa pun yang mengunjunginya.
Sebagai contoh, kalau kamu membuat situs untuk toko croissant, menamai alamat situs dengan autopartmike.com adalah pilihan yang salah. Kalau kamu tetap memaksa dan memberikan nama tersebut ke sebuah toko roti, kamu tidak harus susah-susah mencari cara mengonlinekan website.
Hal-hal kecil terkait hosting website tersebut tentunya sudah sangat jelas bagi kita.
Pertama, tentukan jenis website apa yang kamu inginkan.
Apakah kamu menginginkan website pribadi di mana kamu bisa menampilkan portofolio fotografi kamu? Blog khusus fan Hello Kitty? Toko online yang menjual kerajinan tangan kamu?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut menentukan tahap selanjutnya.
Ketika kamu tahu website apa yang kamu ingin bangun, kamu dapat menulis daftar domain yang mungkin dipilih. Tentukan beberapa yang paling kamu suka, urutkan dari yang paling disukai, dan cek domain mana yang masih bisa kamu beli.
Ya, kamu harus membeli domain. Sama halnya seperti membeli rumah di Beverly Hills, yang akan memungkinkan anak kamu untuk pergi ke sekolah di daerah sana.
Kamu bisa menggunakan name.com atau domain availability checker lainnya di internet. Penyedia hosting pun akan memungkinkan kamu untuk mengecek terlebih dahulu sebelum membeli domain.
OK, sekarang kita tahu cara kerja website dan bagaimana cara memilih website. Mari kita lanjutkan ke langkah berikutnya untuk lebih mendalami bagaimana cara hosting website.
Langkah 3: Bangun Website Kamu
Kita tahu bahwa domain adalah alamat website kamu. Kita pun sudah tahu cara menentukan domain. Kita tahu bahwa semua file di website disimpan di dalam sebuah server. Terakhir, kira tahu bahwa berbagai file yang ada bisa dianalogikan seperti barang-barang di dalam rumah.
Terdapat dua acara untuk memenuhi situs dengan berbagai file yang bisa diunggah ke dalam hosting server: cara manual dan cara otomatis.
Cara Manual
Metode membangun situs secara manual adalah pilihan terbaik bagi perusahaan besar, proyek e-commerce serba guna, dan halaman-halaman yang rumit secara visual.
Kamu perlu pengetahuan teknis yang mendalam untuk mengetahui cara hosting website manual dari nol.
HTML, CSS, JavaScript, WebKit, library dan framework JavaScript. Beberapa hal tersebut hanyalah rumah dan berbagai staf di dalamnya. Terdapat serangkaian alat khusus untuk membuat tempat penyimpanan yang tepat. Inilah alasan mengapa web developer digaji besar.
Kalau halaman web kamu sangatlah sederhana, kamu bisa belajar HTML dan CSS dari awal dan kamu dapat mulai hosting website. Kamu hanya perlu mendapatkan domain, membeli hosting, dan mengunggah semua file website untuk menjalankannya.
Namun, kami tidak merekomendasikan opsi ini bahkan untuk situs yang sederhana.
Cara Otomatis (Cara Yang Tepat)
Apabila satu-satunya cara upload website ke internet bersifat manual, membuat website akan menjadi tugas yang sangat rumit. Untungnya, terdapat WordPress dan berbagai jasa website building lainnya.
Mari kita bahas tentang WordPress terlebih dahulu.
WordPress adalah sistem manajemen konten dan sekaligus jawaban termudah untuk menentukan bagaimana cara hosting website. Situs ini sangatlah populer. 59% dari semua situs yang ditemukan di Internet dibuat menggunakan WordPress.
WordPress memiliki daftar pilihan plugin dan tema server-side yang besar.
Berbagai plugin yang ada meningkatkan performa keseluruhan website kamu. Mereka pun menambahkan berbagai fungsi untuk pengguna seperti alat SEO (Search Engine Optimization). Dan kamu tidak perlu menulis satu pun baris kode.
Tentu saja, itu bukan satu-satunya yang dilakukan oleh plugin WordPress.
Kamu dapat memilih tema tertentu untuk mengubah tampilan situs. Kamu bisa memiliki blog sederhana dengan lima artikel dan halaman kontak.
Ketika kamu mengunduh dan menginstal tema yang berbeda, halaman kamu secara otomatis akan berubah. Kontennya sendiri akan tetap sama, tidak ada perubahan.
WordPress juga memiliki platform publikasi yang bagus. Ia memungkinkan kamu untuk mempublikasi konten baru dengan cepat. Kalau kamu mencoba cara hosting website manual, kamu harus menulis setiap kode ke dalam situs dari awal.
Atau mengkode keseluruhan sistem manajemen konten dari awal. Kamu bisa lihat permasalahannya kan?
Pengetahuan mengenai CSS dan HTML masih berguna bahkan ketika kamu hosting website menggunakan WordPress.
Kalau kamu menguasai kedua bahasa tersebut, kamu bisa mengambil tema gratis di WordPress dan mengkostumisasinya sesuai dengan kebutuhan kamu.
Ada juga pilihan cara hosting website gratis seperti Wix dan Squarespace.
Biasanya, web hosting provider seperti Hostinger menyediakan jasa untuk membantu kamu membangun situs WordPress. Provider seperti Squarespace dan Wix mencoba membawa mode bisnis yang jauh berbeda.
Keduanya mencoba menarik perhatian user dengan membantu pengguna membangun situs yang terlihat profesional dan bisa di-kustom tanpa harus belajar coding atau bergantung pada WordPress.
Kedua website builder ini sangat bergantung pada gambar-gambar berkualitas tinggi di desain mereka. Kalau kamu tidak memiliki stok foto atau gambar yang memukau, coba pertimbangkan opsi yang lain. Intinya banyak variasi dan cara mengupload website ke internet gratis maupun berbayar.
Langkah 4: Menentukan cara hosting website di Internet
OK, kamu sudah melalui proses coding website (selamat!), memilih tema yang kamu inginkan untuk situs WordPress, dan membuat sesuatu yang kamu sukai di Squarespace atau Wix.
Sekarang kamu harus belajar cara memilih hosting provider. Langkah ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Siapa pun yang berkata sebaliknya…
Dia berbohong.
Terdapat beberapa metode hosting yang kamu harus tahu sebelum kamu memahami betul langkah ini. Ingat bahwa pilihan penyedia hosting di luar sana beragam. Ada juga penyedia hosting yang memberikan cara upload website ke internet gratis lho!
Kamu akan menentukan provider yang tepat tergantung pada kebutuhan. Kemungkinan situs pertama kamu akan memiliki skala yang kecil, dalam hal ini Shared Hosting sudah lebih dari cukup.
Apa itu shared hosting? Ketika kamu menggunakan shared hosting, analoginya adalah seperti kamu pindah ke apartemen. Terdapat rumah besar (server) dengan berbagai situs (kamar apartemen) di dalamnya.
Bangunan apartemen tersebut memiliki alamat tersendiri tetapi orang-orang di dalamnya saling berbagi kebutuhan sehari-hari seperti pemanas air (bandwidth), heating boiler (processing power), dan listrik (availability). Apabila si server tiba-tiba berhenti berfungsi, maka semua situs yang ada akan otomatis mati pula.
Karena ada beberapa situs yang di host di server yang sama, provider semacam ini lebih murah. Itu kenapa shared hosting adalah cara terbaik untuk mengetahui lebih lanjut terkait detail cara hosting website.
Kalau situs kamu sedikit lebih besar, kamu dapat memilih VPS Hosting.
VPS hosting mirip dengan apa yang terjadi pada shared hosting, website kamu adalah kamar apartemen di dalam bangunan tetapi kamu memiliki infrastruktur khusus untuk mendukung website kamu.
Di situasi share hosting, website kamu akan melambat apabila situs lain di server menerima terlalu banyak traffic dari biasanya karena processing power diarahkan pada situs tersebut. Ketika kamu menggunakan VPS hosting, kamu dapat mengakses sumber daya untuk menangani hal tersebut.
Kalau kamu siap untuk mengambil langkah lebih jauh dan tidak ingin adanya downtime sama sekali, kamu bisa mempertimbangkan Cloud Hosting.
Pilihan ini adalah solusi paling aman karena website kamu di host dan terus diperbarui oleh beberapa server dalam cloud. Apabila salah satu serve yang ada berhenti, server yang lainnya akan teraktivasi untuk memastikan situs kamu tetap online.
Hal tersebut sama dengan skenario di mana kamu memiliki beberapa rumah di tempat yang berbeda. Ketika terjadi bencana alam di daerah rumah pertama kamu, kamu bisa mengungsi ke rumah yang lain.
Kamu pun bisa membawa barang-barang pentingmu ke rumah yang kedua.
Ada juga pilihan hosting website lain yaitu dengan menggunakan Dedicated Hosting Server.
Opsi ini adalah yang terbaik dan juga yang termahal. Ketika kamu menggunakannya, kamu dapat meng-host website menggunakan server yang khusus didedikasikan untuk keperluan kamu. Kamu menyewa semua yang dibutuhkan untuk menjalankan server dan servernya hanya digunakan untuk situs kamu saja.
Walaupun hal tersebut adalah opsi yang tepat untuk menjalankan situs besar dengan berbagai fitur di dalamnya, opsi ini jauh lebih mahal. Hosting provider tentunya ingin mendapatkan keuntungan ketika mereka mendedikasikan begitu banyak sumber daya untuk memastikan situs kamu tetap online.
Analogi untuk opsi yang ini sama seperti memiliki istana mewah dengan puluhan staf di tengah-tengah pegunungan Swiss.
Apakah kamu tahu?
Pernahkah Anda bertanya-tanya situs belajar online mana yang terbaik untuk pengembangan karier Anda?
Langkah 5: Sentuhan Terakhir
Katakanlah kamu tertarik untuk hosting situs berisi portofolio fotografi kamu di Internet untuk mempromosikan profil kamu sebagai fotografer lepas.
Bagaimana cara hosting website portofolio fotografi kamu di web?
Pertama, pahami bahwa tujuan dari situs mempengaruhi pilihan domain kamu, tipe hosting apa yang akan kamu pilih, dan juga metode yang kamu pakai untuk membangun si situs sendiri.
Apa yang dibutuhkan pada contoh kasus ini sehingga kamu bisa menunjukkan kemampuan kamu dengan baik? Situs yang terlihat profesional dan didesain secara estetik. Si situs harus mampu menampilkan serangkaian hasil foto kamu dengan rapi dan cantik.
Kamu memiliki profesi tertentu. Mungkin kamu adalah seorang fotografer. Yang jelas kamu bukan seorang web developer. Maka dari itu, kamu harus memilih cara hosting website yang disertai dengan proses otomasi.
Kamu bisa mempertimbangkan WordPress, Squarespace, dan Wix. Kamu bisa telusuri berbagai tema WordPress, dan pilih yang kamu sukai. Ada juga berbagai desain Wix dan Squarespace yang mungkin menarik perhatian kamu.
Akhirnya, kamu memutuskan untuk memilih yang paling kamu suka, misalnya dalam hal ini WordPress karena penggunaannya memungkinkan kamu untuk memilih hosting provider sendiri. Hal tersebut berbeda dengan Squarespace atau Wix di mana kamu harus benar-benar masuk ke dalam ekosistem mereka.
Situs kamu akan terlihat sederhana dan relatif kecil. Kamu tidak perlu fitur-fitur hosting yang terlalu mewah. Lalu kamu mencari hosting provider terpercaya, baik itu melalui cara hosting website gratis atau berbayar. BlueHost, Hostinger, GoDaddy, HostGator, atau SiteGround, kelima provider tersebut adalah contohnya.
Sekarang, waktunya bagi kamu untuk meluncurkan website kamu di internet.
Kamu pergi ke situs hosting provide yang kamu pilih, buat akun baru, dan memilih salah satu paket yang ditawarkan – idealnya paket termurah yang bisa kamu temukan. Kamu diharuskan membayar sekitar $3-4 per bulan. Beberapa hosting provider akan membantu kamu dalam proses hosting website dan bahkan memberikan kamu domain secara gratis.
Kamu meminta domain yang kamu inginkan dan membelinya bila perlu. Sistem yang ada lalu berfungsi dengan lancar dan website kamu telah dimuat. Perhatikan bahwa ada juga opsi untuk mengintegrasikan situs kamu dengan WordPress secara mudah.
Setelah itu, kamu buat akun admin untuk panel admin WordPress. Sekarang, kamu tinggal masuk ke dalam akun WordPress. Cukup melelahkan bukan? Tidak apa-apa. Kamu bisa beristirahat sejenak.
Saat ini, ada dua hal yang harus kamu perhatikan – konten dan tampilan. Kamu bisa mempedulikan berbagai hal lainnya belakangan setelah kamu bisa memahami lebih dekat bagaimana cara mengatur panel admin Wordpress.
Kamu bisa cek bagian Posts dan Appearance. Di sana, kamu bisa membuat post baru kamu dan mengubah tampilan dari si website.
Pertama-tama, kamu ubah tampilannya. Pergi ke bagian tema dan pilih yang kamu suka. Ingat, contoh kasus kita di sini adalah website portofolio fotografi sehingga situsnya harus terlihat estetik. Gunakan tema yang sudah dipilih dan dalam hitungan detik situs kamu akan langsung berubah!
Sekarang, ciptakan konten kamu. Buat beberapa post baru beserta foto, gunakan format yang kamu inginkan, berikan beberapa deskripsi, dan coba bereksperimen di dalamnya. Unggah post baru kamu dan setelah kamu selesai, portofolio kamu dapat ditampilkan secara online. Misi kamu dalam mencari cara mengonlinekan website sekarang sudah terlaksana. Selamat datang ke Internet.