Dalam dunia pemrograman, semua operasi dapat dibagi ke dalam dua kelompok yakni front end dan back end. Yang pertama berhubungan dengan sisi klien, sementara back end mewakili sisi server. Perhatian yang paling utama dari pengembang front end adalah termasuk antarmuka pengguna (UI), desain web responsif, aksesibilitas dan kompatibilitas. Semua hal tersebut tidak mudah untuk dikelola - terutama untuk seorang pemula.
Untung saja, saat ini sudah banyak tersedia berbagai macam front end framework yang bisa membantumu! Di artikel menyeluruh ini, kami akan memperkenalkan kamu kepada framework front end terbaik dan terpopuler yang bisa kamu temui di luar sana. Mengetahui semua informasi pastinya akan membantumu untuk menentukan pilihan yang paling tepat.
Daftar Isi
Bootstrap: Raksasa Industri
Bootstrap boleh berbangga diri karena ia sudah menduduki posisi framework front end terpopuler sejak perusahaan ini mulai diperkenalkan ke publik pada tahun 2011. Pada bulan November 2023, satu dari lima situs web menggunakan Bootstrap, termasuk perusahaan raksasa seperti Netflix dan CNN. Namun terlepas dari itu, Bootstrap awalnya diciptakan dengan mengusung nama yang berbeda. Memperjuangkan konsistensi diantara alat-alat yang digunakan secara internal di Twitter, Mark Otto dan Jacob Thornton menciptakan sebuah nama yang awalnya dikenal sebagai Twitter Blueprint.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:
GET 50% OFF
DataCamp Black Friday Sale
During this DataCamp Black Friday, you can access the top-rated courses with a 50% discount. Enroll now for way less!
Bootstrap 4 merupakan versi teranyar, yang diselesaikan pada tahun 2018. Kamu bisa mengunduhnya tanpa dipungut biaya sepeserpun di laman resminya. Bootstrap dapat berfungsi di portal web dan mendukung versi terbaru dari semua jenis browser, seperti halnya browser tetap yang ada di setiap perangkat seluler. Framework ini sepenuhnya open source, dan dilengkapi dengan dokumentasi bagus yang dapat membantu memperlancar kurva pembelajaran. Jika kamu ingin mengetahui cara menggunakan Bootstrap, cobalah kursus online di BitDegree.
Bootstrap memiliki prioritas dalam hal desain web yang bertanggung jawab, dan menyederhanakannya dengan sistem grid dan utilitas yang kuat. Selain itu, ia juga menawarkan berbagai komponen gaya sebelumnya yang terdiri dari HTML, CSS, dan, dalam beberapa kasus, JavaScript. Framework ini juga memiliki beberapa plugin JavaScript opsional yang berdasarkan pada jQuery. Namun, Bootstrap tidak mendukung pustaka JavaScript apa pun yang berasal dari pihak ketiga, dan tim Bootstrap pun telah mengumumkan kepada publik rencana mereka untuk menyingkirkan jQuery di Bootstrap 5.
React: pilihan JS teratas
React saat ini merupakan pilihan nomor satu diantara framework front end JavaScript lainnya. Seperti halnya Bootstrap, React merupakan framework portal web yang pada awalnya hanyalah sebuah proyek internal untuk sebuah perusahaan media sosial. Di tahun 2011, para pengembang di Facebook merasa bosan dengan beberapa aplikasi yang semakin sulit ditangani. Karena itu, mereka kemudian membuat framework atau kerangka kerja agar bisa bekerja dengan lebih efisien. Ini adalah prototipe awal dari React.
Pada musim gugur di tahun 2023, versi terbaru React yakni v.16.11, dan Facebook bukan lagi satu-satunya raksasa web yang menggunakannya. Saat ini daftar klien yang menggunakan React antara lain AirBnB, PayPal, dan perusahaan terkenal lainnya. Di tahun 2015, tim juga merilis React Native untuk pengembangan seluler (Android dan iOS).
React juga berhubungan dengan DOM Virtual dengan dengan cepat dapat melakuan pembaharuan. Ini bergantung pada JavaScript dan terdiri dan beberapa komponen yang dapat digunakan kembali. Meskipun sudah biasa jika pemula merasa kebingunan dengan elemennya, ada dua hal yang berbeda terkait elemen: pada intinya, elemen adalah objek yang tidak dapat diubah. Komponen, di sisi lain, adalah bagian dari kode yang telah ditulis sebelumnya yang dapat mewakili kelas atau fungsi. Kamu dapat menyesuaikannya dengan pilihan pribadimu menggunakan alat peraga, supaya dapat memahami konsep ini secara cepat, cobalah untuk melihat dan mendaftar kursus online di BitDegree.
Vue.js: pejuang kelas ringan
Pilihan populer lain diantara framework front end adalah Vue.js. Menurut Snyk, framework ini sudah diunduh lebih dari empat puluh juta kali pada tahun lalu, yang artinya Vue bisa mempertahankan persaingan dengan rivalnya. Dirilis pada tahun 2014, framework ini juga merupakan yang termuda diantara framework yang lain, artinya tim sudah menyadari akan adanya beberapa persoalan di dalam framework JS lainnya dan mencoba untuk mencegah adanya masalah yang sama.
Hasilnya adalah, Vue.js menjadi framework dengan komponen yang sangat ringan - file yang dapat diunduh pun hanya sekitar dua puluh kilobytes. Karena hal tersebut, sistemnya juga benar-benar sangat cepat dan fleksibel. Ini tidak terlalu bersifat membatasi, mudah untuk dipelajari dan memperluas penggunaan ke berbagai pustaka dan alat-alat. Semua hal tersebut menjadikan Vue.js sebagai salah satu framework UI terbaik untuk pemula. Dalam survei yang dilakukan oleh Monterail, hampir enam puluh persen pengguna Vue.js menyebutkan bahwa kemudahan penggunaan adalah alasan utama mereka memilih framework ini. Menurut tim Vue.js, kamu hanya perlu mengetahui dasar-dasar HTML dan JavaScript untuk siap terjun ke dalam framework ini. Kerangka kerja ini juga mendukung Babel dan Typecript, serta JavaScript biasa. Ada juga dokumentasi ekstensif yang dapat memandu kamu, yang menurut 75 persen peserta survei Monterail dokumentasi tersebut berguna. Selain itu, dibandingkan dengan framework front end lainnya, kerangka kerja ini memiliki area permukaan API yang lebih kecil, yang dapat menyederhanakan navigasi.
Meskipun begitu, menjadi yunior dalam kelompok tentunya memilik tantangan tersendiri. Dibandingkan dengan framework front end terpopuler lainnya, Vue.js hanya memiliki segelintir komunitas bagi para pengembang. Menjadi pilihan resmi yang digunakan oleh perusahaan tersohor, industri veteran memiliki keuntungan dari citra publik yang lebih dapat diandalkan.
Angular: didukung dengan baik dan inovatif
Dirilis pada tahun 2009, framework ini disebut AngularJS. Namun sekarang, nama ini hanya untuk mewakili perilisan sebelum versi 2.0 - versi yang lebih baru hanya disebut Angular saja. Mengapa? Karena penulisan ulang di sistemnya terlalu besar untuk para pengguna agar dapat bermigrasi dari satu versi ke versi yang lainnya. Tidak seperti Angular JS, yang menggunakan JavaScript biasa, Angular menggunakan subset yang disebut dengan TypeScript yang memungkinkan pemeriksaan statis. Selain itu, AngularJS hanya mengubah HTML menjadi konten dinamis. Angular, di sisi lain, jauh lebih cocok untuk web modern dan dapat berfungsi di berbagai platform, termasuk seluler.
Apa yang membuat Angular jauh lebih mencolok dibanding framework front end lainnya adalah karena asal muasalnya. Angular diciptakan oleh para teknisi Google, dan dengan dukungan dari para raksasa industri selalu membuat sistem tampak jauh lebih andal. Kamu bisa merasa yakin bahwa para profesional yang berpengalaman bertanggung jawab atas semua pembaruan, dukungan, dan pengembangan lebih lanjut.
Saat ini, Angular 8.0 merupakan versi yang paling mutakhir, tapi kabar tentang peluncuran versi 9.0 sudah mulai menyebar. Publik terutama merasa sangat senang untuk melihat Ivy renderer yang tersedia untuk semua aplikasi Angular. Ivy dikagumi karena debuggingnya yang dapat disederhanakan dan secara mengesankan dapat mengecilkan ukuran pada bundel, yang sangat penting untuk pengembangan seluler.
Bulma: CSS junior
Ketika mendiskusikan framework front end, kita tidak bisa melewatkan Bulma begitu saja. Menurut laman resmi bulma, framework ini berhasil diunduh lebih dari 600 ribu kali setiap bulannya, dan mendapatkan lebih dari 37 ribu bintang di GitHub. Apa sih yang membuat Bulma unik? Yang pertama, ini adalah yang model terbaru dari kelompok framework ini: tim Bulma pertama kali merilisnya pada tahun 2016. Versi terbarunya adalah 0.8.0, yang dala versi tersebut memperkenalkan beberapa pembaruan warna, kontrol bentuk yang lebih besar, dan penyesuaian warna untuk elemen panel.
Yang kedua, framework ini hanya berisikan kelas-kelas CSS saja, jadi kamu tidak perlu bersusah payah mempelajari pengetahuan JavaScript untuk mulai menggunakan framework ini. Bulma berisi lebih dari tiga puluh file SASS (Syntactically Awesome Style Sheets), yang juga dapat diimpor secara individual kalau kamu tidak perlu untuk menggunakan semua fitur yang tersedia. Hal lainnya yang juga bisa kamu dapatkan adalah adanya 100+ kelas pembantu yang menyederhanakan pengembangan lebih jauh. Seperti halnya Bootstrap, Bulma juga mengambil pendekatan yang mengutamakan seluler dan memprioritaskan responsivitas dalam desain web. Framework ini juga mengoptimalkan pembacaan vertikal dengan menumpuk kolom di breakpoint seluler, serta menyembunyikan menu navigasi.
Sama seperti framework front end lainnya, Bulma dapat beroperasi di portal web dan mendukung rilis terbaru dari semua browser modern. Namun ada satu yang kurang: Bulma tidak bisa berjalan di Interney Explorer (termasuk versi yang paling baru).
Apakah kamu tahu?
Pernahkah Anda bertanya-tanya situs belajar online mana yang terbaik untuk pengembangan karier Anda?
Jadi, framework UI apa yang terbaik?
Masing-masing dari framework front end yang telah kita bahas di atas tentunya memiliki pro dan kontranya masing-masing. Menggunakan opsi framework paling populer dapat berarti memiliki komunitas pengguna yang hebat dan bermanfaat, tetapi juga merampas situs web Anda dari tampilan yang benar-benar unik. Bagi seseorang yang benar-benar mengetahui dasar-dasar CSS, sebuah pilihan tanpa JavaScript mungkin tampak paling menarik - tetapi apakah kamu yakin tidak akan melewatkan peluang tambahan nantinya? Pada intinya, semua tergantung pada kebutuhan pribadi dirimu.
Dari semua framework front end yang telah disebutkan dapat diunduh dan digunakan secara gratis. Cobalah untuk mencoba beberapa framework sebelum menetapkan pilihanmu! Lebih baik lagi - kuasai lebih dari satu framework. Kebimbangan pun dapat menjadi kunci dari fleksibilitas, bagaimanapun juga - semakin fleksibel dirimu sebagai pengembang, maka akan semakin baik.