Menurut peringkat DB-Engines, empat dari sistem manajemen database yang paling populer adalah database tipe relasional. Tipe ini mengambil alih bagian terbesar dari pasar - Oleh karena itu, seringkali mereka adalah satu-satunya tipe yang paling diketahui oleh para pemula. Meskipun begitu, masih ada beberapa jenis database, yang masing-masing memiliki cara yang berbeda dalam menangani data.
Memahami perbedaan dan nilai jual unik database tersebut adalah suatu hal penting untuk membuat keputusan yang tepat. Kami telah menyiapkan sebuah panduan mendetail mengenai jenis database yang dapat membantu kamu mengetahui yang mana pilihan paling tepat untuk kamu.
Daftar Isi
Apa yang tersedia sebelum database modern
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:
GET 50% OFF
DataCamp Black Friday Sale
During this DataCamp Black Friday, you can access the top-rated courses with a 50% discount. Enroll now for way less!
Jenis database versi lama memiliki fungsi database yang sangat terbatas. Pada awalnya para ahli komputer menggunakan database yang mereka sebut dengan flat database, yang mana ini adalah sebuah file yang hanya berisikan teks. Ini berarti data yang ada harus dalam format tekstual dengan panjang teks yang sedang. Untuk menandai setiap awalan baru, pemrogram harus mengetikkan baris pembatas - sebuah karakter spesial, yang telah dipilih untuk menentukan batas (misal, sebuah koma atau titik dua). Karena tidak adanya hubungan antar bidang, flat database menjadi sulit untuk dicari dan dinavigasi. Meskipun begitu, database ini berfungsi untuk sejumlah kecil data yang hanya perlu dibaca dan tidak dimanipulasi. Untuk melihat contoh database dasar dari tipe database ini, cobalah untuk mengecek file CVS (Comma Separated Values).
Pada tahun 1960an, IBM memperkenalkan model database hierarki. Seperti kesan yang terdapat pada namanya, catatan yang ada di database tersebut disambungkan oleh struktur pohon, berdasarkan hubungan anak-induk. Satu catatan hanya bisa mendapatkan satu induk, sementara satu induk dapat memiliki beberapa anak. Ini adalah langkah awal untuk menuju ke database relasional. Namun, implikasi dari hierarki relasional ini tidak terlalu berfungsi dengan baik untuk semua jenis catatan, hal ini akan membuat rumit untuk menyusun data dalam beberapa kasus. Untuk menyelesaikan masalah ini, beberapa dekade kemudian Charles William Bachman III memperlihatkan sebuah model database yang jauh lebih fleksibel bernama database jaringan. Jenis database ini masih memiliki struktur pohon seperti database sebelumnya, namun bedanya anak bisa memiliki beberapa induk. Tetapi, saat ini database jaringan sudah hampir punah: sebagian besar perusahaan yang dulu menggunakan database jaringan ikut pindah menggunakan database relasional segera setelah kemuculannya.
Database relasional vs. non relasional
Ketika kamu sedang memperhatikan jenis jenis database modern, database relasional adalah tipe database modern yang paling menonjol diantara yang lainnya. Edgar F. Codd menciptakan sebutan database relasional ini pada tahun 1962 ketika ia masih bekerja di IBM. MySQL, PostgreSQL, atau server SQL merupakan contoh yang sangat bagus dari database relasional. Nama-nama tersebut juga mengandung sebuah petunjuk: untuk mengakses dan memanipulasi data, kamu perlu mengetahui SQL (Structured Query Language) terlebih dulu. SQL sendiri memiliki standar yang kuat dan memungkinkan kamu untuk memindahkan datamu dengan mudah.
Ketika menggunakan database relasional, kamu bisa menyimpan datamu dalam tabel yang terdiri dari kolom dan baris. Setiap barisnya mewakili catatan individu, dan kolomnya mewakili bidang dengan jenis data yang telah ditetapkan. Tabel yang memiliki informasi tertentu dapat dihubungkan dengan kunci utama atau kunci asing.
Di tahun-tahun terakhir sekarang ini, database non relasional juga telah mengalami peningkatan yang menakjubkan. Alasan utama dari peningkatan jenis database ini karena adanya peningkatan kebutuhan akan tempat penyimpanan data yang tidak terstruktur. Di era data besar, kita seringkali harus berurusan dengan informasi yang semakin beragam. Saat ini data bisa berupa gambar, video, dan bahkan postingan di jaringan media sosial. Untuk bekerja dengan data non tabular, kamu membutuhkan database non relasional. Pengembang biasanya menyebut database ini sebagai database NoSQL: tidak seperti database relasional, database non relasional tidak membutuhkan kueri SQL dalam prosesnya.
Ada empat jenis database yang tidak menggunakan model database relasional. Berdasarkan dengan pilihanmu, kamu bisa menyimpan data dalam bentuk dokumen, key-value, grafik, atau dalam kelompok kolom.
Database berbasis dokumen
Dalam database yang berbasis dokumen (yang kemudian lebih sering dikenal dengan penyimpanan dokumen), data yang ada akan disimpan dalam koleksi dokumen, biasanya penyimpanan ini menggunakan format JSON, XML, or BSON. Satu catatan bisa meyimpan data sebanyak yang kamu butuhkan, dalam jenis data apapun (atau jenis-jenis) yang kamu suka - tidak ada batasan. Terdapat satu struktur internal tertentu dalam satu dokumen, meskipun begitu, struktur tersebut bisa saja berbeda dari satu dokumen dengan dokumen lainnya. Kamu juga bisa menyusun dokumen sesuai strukturnya.
Dari semua jenis database non relasional, penyimpanan dokumen adalah database yang paling populer. Contoh database tersebut misanya MongoDB, yang mana saat ini memiliki lebih dari 400 juta unduhan secara global. MongoDB sendiri diperkenalkan pada tahun 2008, yang saat ini digunakan oleh industri raksasa seperti Barclays dan Bosch. Pengembang menyukai kurva pembelajaran mulus dan ketangkasan unggul dari database ini. Kalau ingin mencobanya kamu bisa menggunakan versi komunitas gratis dan versi Enterprise berbayar - dimana keduanya dapat digunakan dalam sistem Windows, Linux, dan macOS.
Database kunci-nilai
Seperti yang tertera pada namanya, tiap catatan yang terdapat dalam database ini memiliki kunci dan nilai. Sama halnya dengan kamus, kunci bisa digunakan untuk mengidentifikasi suatu nilai. Benar-benar sesederhana itu. Para pengembang biasanya menggunakan tipe database ini ketika mereka harus menangani data yang tidak terlalu rumit dan dengan memprioritaskan kecepatan. Sebagai contoh, database ini akan menjadi pilihan yang tepat ketika digunakan untuk menyimpan konfigurasi data.
Data yang disimpan dalam database ini tidak diberikan skema, dan jenis database ini sendiri juga sangat ringan bila dibandingan dengan database relasional. Hal tersebut pun membuat database jenis ini menjadi salah satu pilihan database terbaik. Pada tahun 2023, database key-value yang paling populer jatuh pada Redis. Redis juga terpilih sebagai salah satu database yang paling disukai menurut survey tahunan StackOverflow dalam kurun waktu 3 tahun berturut-turut (2017,2018, dan 2023).
Database grafik
Ketika menggunakan database jenis grafik ini, kamu akan memiliki dua jenis data untuk ditangani. Node mewakili item yang ada pada database, dan edge menentukan hubungannya, yang juga disebut dengan grafik. Sekilas, database grafik memang mirip dengan database jaringan yang terdahulu, namun tetap ada satu perbedaan diantara keduanya. Database jaringan dapat dikatakan telah gagal dalam hal abstraksi, yang mana saat ini dibuat dengan model yang jauh lebih profesional dalam database grafik seperti Neo4J atau Dgraph.
Dari semua jenis database yang telah disebutkan, grafik merupakan pilihan database terbaik bila hubungan dan analisisnya menjadi prioritas. Terlepas dari itu, database grafik memiliki satu kekurangan yang terlihat jelas: ketika kamu membutuhkan bahasa kueri untuk mengakses data, kamu tidak bisa menggunakan SQL, atau pendekatan universal lainnya. Kurangnya standarisasi ini artinya kebanyakan bahasa kueri yang ada hanya dapat digunakan untuk satu atau beberapa jenis dari database grafik.
- Mudah digunakan
- Menawarkan konten berkualitas
- Harga transparan
- Gratis sertifikat penyelesaian
- Fokus pada keahlian data science
- Waktu belajar yang fleksibel
- Desain yang sederhana (tidak ada informasi yang tidak perlu)
- Kursus-kursus berkualitas tinggi (bahkan untuk kategori yang gratis)
- Terdapat berbagai fitur khusus
- Program Nanodegree
- Cocok untuk perusahaan/firma
- Sertifikat kelulusan berbayar
- Cukup terkemuka di pasaran
- Tersedia beragam fitur
- Kursus setingkat universitas
- Kursus setingkat universitas
- Cocok untuk kalangan korporasi
- Sertifikat kelulusan berbayar
Database penyimpanan kolom
Jenis database non relasional terakhir adalah database penyimpanan kolom, yang masih memiliki keterkaitan dengan database kolom, atau penyimpanan kolom yang besar. Yang membuat database ini menjadi salah satu pilihan bagus untuk menangani data yang besar adalah kecepatan performanya, kompresi data yang efisien, dan skalabilitas yang mumpuni.
Jika dalam database relasional menggunakan skema, dalam database penyimpanan kolom sendiri menggunakan ruang kunci untuk menyimpan keluarga kolom. Hampir serupa seperti halnya tabel, keluarga kolom juga terdiri dari kolom dan baris. Namun, terdapat perbedaan jelas antara tabel dan keluarga kolom: Dalam database penyimpanan kolom, kolom yang ada tidak tersebar di semua baris. Melainkan, kolom tersebut dimuat dalam satu baris, yang juga bisa berarti satu baris yang berbeda bisa memiliki kolom yang berbeda juga. Selain kolom, tiap baris juga memiliki pengenal, yang bisa disebut sebagai kunci, dan tiap kolom memiliki nama, nilai, serta stempel waktu. Beberapa contoh yang bagus dari database yang menggunakan keluarga kolom diantaranya adalah Cassandra, Vertica, dan Druid.
Apakah kamu tahu?
Pernahkah Anda bertanya-tanya situs belajar online mana yang terbaik untuk pengembangan karier Anda?
Jenis Database: selanjutnya apa?
Pada tahun 2011, Matthew Aslett merupakan orang pertama yang menggunakan istilah NewSQL. Yang mana istilah tersebut mengacu pada generasi terbaru dari solusi penyimpanan data: solusi-solusi yang mengkombinasikan skalabilitas dari NoSQL dengan penyesuaian ACID pada database relasional. ACID sendiri merupakan singkatan dari Atomicity, Consistency, Isolation, dan Durability - prinsip prinsip paling penting dalam penyimpanan data. Salah satu cara untuk mendapatkan yang paling baik dalam dua item tersebut adalah mengesampingkan prinsip-prinsip dan tujuan umum yang ideal dan mencoba fokus untuk menangani satu tugas dengan sempurna - contohnya adalah, MemSQL yang secara spesifik menangani rangkaian analitik.
Menurut pandangan dari The Economist, data bisa diibaratkan sebagai sesuatu yang lebih berharga daripada minyak - oleh karena itu, adalah hal yang wajar bila kemudian jenis jenis database menjadi semakin berkembang. Meski database relasional masih menjadi database yang paling populer, tetap saja dibutuhkan alat berbeda untuk kasus yang berbeda juga. Kami berharap panduan detail yang kami punya ini mampu memberikan wawasan baru terkait topik ini - pada akhirnya, memiliki pemahaman tentang berbagai variasi database memang dapat mempermudah untuk memilih database yang paling baik.