Bukan rahasia lagi jika orang tua selalu memprioritaskan yang terbaik untuk anak-anaknya - dan hal ini tidak hanya terbatas pada ketersediaan sandang dan pangan saja. Tujuan yang sebenarnya adalah memberikan pedoman yang kuat di dalam kehidupan si anak. Salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk si kecil adalah memberi mereka pendidikan berkualitas yang dapat membuka jalan untuk mengejar karier impian mereka. Beberapa tahun belakangan, pemrograman untuk anak telah banyak diminati - yuk, kita bahas mengapa dan bagaimana caranya mengajari anak kecil tentang kode pemrograman!
Daftar Isi
- 1. Masa depan dunia IT
- 1.1. Pilihan karier untuk masa depan
- 1.2. Coding untuk anak sekolah dasar
- 2. LAKUKAN hal ini di rumah: berbagai pendekatan pemrograman untuk anak-anak
- 2.1. iPad menyediakan sesuatu yang lebih dari sekadar tayangan kartun: aplikasi pengkodean untuk anak
- 2.2. Permainan pemrograman online untuk anak-anak
- 2.3. Menjadikan coding sebagai mainan anak lewat permainan khusus
- 2.4. Menyelami dunia robotika
- 2.5. Proyek-proyek yang bermanfaat
- 3. Buku pemrograman untuk anak
- 3.1. Alur cerita yang mengesankan
- 3.2. Buku yang membuat si kecil aktif berkreasi
- 3.3. Mengatasi keragaman gender
- 4. Melatih anak memprogram masa depan mereka
Masa depan dunia IT
Banyak orang yang meragukan tentang fenomena lonjakan minat terhadap pemrograman untuk anak-anak. Mereka meyakini bahwa sangat sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, minat terhadap keahlian mengkode ini tidak akan pernah memudar - dan semakin cepat Anda memulai, semakin kuat pula pemahaman yang akan Anda miliki nanti.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:Unlock a year of unlimited data and AI learning at half the price! This is your final call to save big on expertise for 2025. Act fast and secure your 50% discount with DataCamp's End of Year Sale – the clock is ticking!
Pilihan karier untuk masa depan
Belajar coding tak lagi seekslusif dulu yang mana hanya diminati oleh para kutu buku saja. Saat ini, pengembang profesional sangat dicari oleh banyak perusahaan, raksasa teknologi internasional bahkan mempekerjakan ribuan orang setiap tahunnya - dan mereka masih mengeluhkan tentang kekurangan tenaga kerja! Asumsikan saja setiap orang membutuhkan perangkat lunak, dan setiap perangkat lunak membutuhkan pembaruan dan dukungan. Peluang kerjanya sendiri tidak terbatas pada perusahaan teknologi saja: dua dari setiap tiga pekerjaan komputasi dibutuhkan di bidang keuangan, bisnis, perawatan kesehatan, desain, dan berbagai bidang lainnya. Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, kebutuhan akan tenaga pengembang perangkat lunak pada tahun 2028 akan meningkat sebanyak 21 persen dibandingkan dengan tahun 2018. Tingkat pertumbuhannya pun jauh lebih menonjol daripada sebagian besar pekerjaan lainnya. Wajar jika banyak sekali orang tua yang tertarik dengan adanya pemrograman untuk anak ini: pedoman yang kuat dapat pula diartikan sebagai keahlian yang mumpuni, yang dapat dijadikan sebagai alat untuk meraih karier yang sukses. Bidang IT merupakan bidang kerja yang menjanjikan: Burning Glass memperkirakan bahwa seorang spesialis IT dapat menghasilkan pendapatan sekitar 19 persen lebih banyak daripada pendapatan rata-rata profesional non-IT.
Coding untuk anak sekolah dasar
Seluruh dunia sudah cukup lama tergila-gila dengan perkembangan IT – dan sudah saatnya pemrograman dijadikan keterampilan penting yang harus diajarkan secara universal. CEO Apple, yakni Tim Cook mengatakan "coding harus diwajibkan di setiap sekolah negeri di dunia" dan bahkan mengungkapkan bahwasanya belajar coding untuk anak-anak dinilai lebih penting daripada belajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka. Para orang tua pun tampak setuju akan hal ini: 93 persen dari mereka berpendapat bahwa mengajari anak-anak membuat kode adalah cara yang bagus untuk memanfaatkan sumber daya sekolah, dan 91 persen ingin anak-anak mereka mempelajari lebih banyak ilmu komputer. Namun, meskipun belajar coding untuk anak sd (sekolah dasar) bukanlah hal yang aneh lagi, kebijakan yang diambil oleh tiap negara berbeda-beda. 9 negara Uni Eropa telah menjadikan pemrograman untuk anak-anak sebagai bagian dari kurikulum sekolah dasar mereka, dan tujuh negara lainnya menyertakannya ke dalam kurikulum pendidikan menengah. Mulai tahun 2023, pengajaran tentang membuat kode khusus untuk anak-anak akan diwajibkan di Jepang. Adapun di AS, kurang dari setengah sekolah di 39 negara bagian telah menerapkan pengajaran ilmu komputer. Jumlah ini bahkan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Kanada: hanya satu dari tiga siswa yang menyebutkan bahwa sekolah mereka mengajarkan pemrograman untuk anak-anak. Kita dapat menyimpulkan bahwa sektor pekerjaan TI dan pengajaran pemrograman untuk anak memiliki satu kesamaan: permintaan jauh lebih tinggi daripada pasokan yang ada. Kabar baiknya, terdapat banyak cara untuk bisa mempelajari pemrograman untuk anak yang tidak membutuhkan lingkungan sekolah formal… atau bahkan tanpa harus menunggu hingga usia masuk sekolah.
LAKUKAN hal ini di rumah: berbagai pendekatan pemrograman untuk anak-anak
Jika Anda, sebagai orang dewasa, ingin memulai pelatihan pengembangan perangkat lunak secara mandiri, Anda pastinya tahu harus mulai dari mana. Anda dapat mengakses program universitas, kursus online, bootcamp, tutorial, panduan belajar, dan banyak cara lain yang bisa Anda usahakan. Namun, jika seorang siswa masih harus menggunakan jari untuk menghitung usianya, semua persiapan tersebut tidak akan berguna. Kita terkadang ingin menganggap anak-anak kita sebagai anak ajaib, tetapi kenyataannya, anak dengan kemampuan mengagumkan sedikit sekali jumlahnya. Dan berkaca pada kasus yang sudah banyak terjadi, sangat tidak mungkin untuk mengharapkan seorang anak kecil memiliki kadar perhatian atau kesabaran seperti orang dewasa. Walaupun demikian, dengan menerapkan pendekatan yang tepat, mengajarkan pengkodean dasar untuk balita pun rasanya dapat direalisasikan. Lagipula, siapa cepat dia yang dapat.
iPad menyediakan sesuatu yang lebih dari sekadar tayangan kartun: aplikasi pengkodean untuk anak
Banyak orang tua sedikit mengeluhkan kebiasaan anak-anak mereka yang keranjingan iPad dan komputer tablet lain - terkadang sampai di taraf yang mengerikan. Jika memang tidak mungkin untuk menghentikan rasa ingin tahu mereka yang meluap-luap, sebaiknya kita tidak boleh terlalu berlebihan memberikan batasan. Dengan aplikasi pengkodean khusus untuk anak-anak berusia empat tahun ke atas, mesin hiburan ini dapat dimanfaatkan sebagai alat pembelajaran yang praktis. Move the Turtle adalah pilihan aplikasi yang bagus untuk siapa saja yang ingin memperkenalkan anak-anak mereka tentang pemrograman untuk anak-anak. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman Logo, yang telah dirancang khusus untuk tujuan pendidikan. Sesuai dengan namanya, anak-anak dapat menggerakkan kura-kura di sekitar layar iPad mereka dengan menggunakan berbagai instruksi pemrograman. Di setiap level barunya, terdapat tantangan berbeda yang membuat anak Anda secara bertahap namun pasti memahami konsep variabel, prosedur, loop, dan instruksi bersyarat. Mereka juga akan belajar menyimpan dan menggunakan kembali pekerjaan mereka. Anda dapat memainkan aplikasi Move the Turtle dalam bahasa Inggris, Spanyol, atau Polandia. Jika dinosaurus dirasa lebih cocok untuk diberikan ke anak Anda, perkenalkan mereka dengan aplikasi Daisy the Dinosaur. Antarmuka seret dan lepas yang sederhana di aplikasi ini memungkinkan Anda untuk menganimasikan makhluk tersebut agar dapat berputar, berguling, melompat, dan bahkan menari - sambil secara secara tidak langsung mengajari anak-anak membuat kode pada saat yang bersamaan. Anak yang berusia empat tahun atau yang lebih tua akan dapat memahami cara kerja suatu objek, urutan, peristiwa, dan loop secara intuitif. Kelemahan dari Daisy the Dinosaur adalah aplikasi ini tidak menawarkan banyak fungsi dan tantangan. Namun, sebagai aplikasi gratis, Daisy the Dinosaur bisa menjadi jembatan yang bagus untuk pengenalan pemrograman untuk anak.
Hopscotch adalah aplikasi lain yang dibuat oleh tim yang juga membuat Daisy the Dinosaur. Tidak seperti aplikasi pengkodean untuk anak-anak yang telah disebutkan sebelumnya, aplikasi yang satu ini lebih ditujukan untuk anak-anak yang sedikit lebih tua. Hopscotch dapat digunakan untuk mengajarkan coding bagi siswa sekolah dasar yang berusia tujuh tahun ke atas, baik di rumah maupun di kelas (dengan rencana pengajar yang dibuat khusus). Hopscotch menggunakan bahasa pemrograman Scratch yang dapat mempermudah pengembangan permainan untuk anak-anak. Sejauh ini, sudah ada 33 juta permainan yang dibuat oleh anak-anak menggunakan Hopscotch di seluruh dunia!
Permainan pemrograman online untuk anak-anak
Aplikasi-aplikasi yang tersedia di tablet adalah pilihan yang tepat ketika Anda harus menjelaskan perihal pengkodean ke balita dan anak yang sedikit lebih besar. Aplikasi tersebut dapat membantu memperkenalkan konsep dasar dengan cukup baik. Namun, memperkenalkan bahasa pemrograman yang sebenarnya ke anak butuh sesuatu selain perangkat layar sentuh dan perintah seret-dan-lepas. Jika anak Anda sedikit lebih tua (katakanlah, 7+) dan sudah mengetahui cara membaca dan melakukan pengetikan dasar, Anda dapat memperkenalkan beberapa permainan pemrograman untuk anak-anak yang dapat dimainkan di browser web apa saja. Salah satu permainan yang paling kami sukai adalah CodeCombat, permainan ini menawarkan berbagai pilihan disiplin ilmu yang dapat dipelajari, termasuk namun juga tidak terbatas pada pengembangan web dan pengembangan game untuk anak-anak. Sejak 2013, game ini telah memiliki lebih dari lima juta pemain, hampir setengah ribu kontributor, dan telah diterjemahkan ke dalam lima puluh bahasa. Dengan menghadirkan level dan tantangan yang semakin sulit, CodeCombat mengajarkan bahasa pemrograman untuk anak-anak untuk segala usia. Bergantung pada tujuan yang Anda pilih, Anda dapat menguasai HTML, CSS, JavaScript, Python, dan lainnya. Permainan lain yang tidak kalah bagusnya untuk anak-anak di atas sepuluh tahun adalah CodeMonkey. Tahun 2023, CodeMonkey menerima penghargaan What’s On 4 Kids sebagai Program Pendidikan Online/Digital Terbaik untuk Anak. Di dalam permainan ini, Anda membantu monyet kecil yang menggemaskan mengumpulkan pisang dengan menyelesaikan berbagai tugas. CodeMonkey dapat digunakan untuk mempelajari bahasa pemrograman CoffeeScript dan Python. Untuk anak-anak, permainan ini merupakan pilihan yang tepat untuk memahami konsep pengkodean universal, seperti objek, argumen, variabel, loop, dan array. CodeMonkey tersedia dalam dua puluh bahasa, dan saat ini CodeMonkey menyiapkan lebih banyak pilihan bahasa.
Menjadikan coding sebagai mainan anak lewat permainan khusus
Beberapa orang tua merasa khawatir dengan pemrograman untuk anak-anak karena mereka berpikir bahwa anak-anak mereka akan menghabiskan berjam-jam di depan layar. Anda mungkin terkejut saat mengetahui bahwa belajar pemrograman tidak harus menggunakan komputer! Pertama kali dirilis pada tahun 2014 di Kickstarter, Robot Turtles masih menjadi permainan papan dengan penjualan tertinggi di platform ini. Yup, Anda tidak salah dengar, kok - permainan ini adalah permainan dengan papan, kartu, dan beberapa jenis ubin yang dapat dimainkan bersama dengan lima pemain lainnya. Pada tahun 2023, lebih dari lima puluh ribu set permainan Robot Turtles telah terjual di seluruh dunia. Permainan ini dibuat oleh pengembang perangkat lunak profesional dan merupakan seorang ayah dari anak kembar. Robot Turtles memperkenalkan konsep pemrograman dengan cara yang sangat mudah, bahkan dapat dipahami oleh anak berusia empat tahun. Permainan ini dimainkan dengan cara menggerakkan kura-kura melintasi papan permainan untuk menghindari rintangan dan mencapai berlian. Dengan instruksi yang mudah dimengerti, anak-anak Anda dapat belajar tentang perintah dasar, program, fungsi, dan debugging. Saat mengajarkan anak-anak tentang membuat kode, anak perempuan menghadapi tantangan yang lebih besar: kepercayaan lama yang menggaungkan bahwa teknologi tidaklah diciptakan untuk wanita sebenarnya belum bisa dienyahkan secepat yang kami harapkan. Kesenjangan gender di industri teknologi sangatlah besar: statistik menyebutkan perempuan hanya menempati kurang dari 18 persen dari semua pekerjaan pengkodean yang ada. Untungnya, inklusivitas sedang mengalami peningkatan. Perubahan ini dapat tercapai berkat sekumpulan wanita aktif yang menyuarakan kesetaraan hak. Hal demikian dapat juga Anda rasakan di program yang dibuat untuk anak-anak. Pada tahun 2017, Sharmi Albrechtsen disebut sebagai salah satu wanita yang "mengacaukan status quo dan memperjuangkan keragaman gender di bidang periklanan dan teknologi". Sharmi adalah penemu SmartGurlz - boneka empat serangkai beraneka ras yang dapat diprogram khusus untuk anak perempuan (usia 6+ tahun). Setiap boneka memiliki skuter yang dapat dikendalikan oleh anak Anda menggunakan aplikasi SugarCoated. SmartGurlz direkomendasikan oleh Girl Scouts of America dan BlackGirlsCode di sebuah pernyataan publik. Anak-anak Anda akan menjalankan berbagai misi - semuanya dapat dilakukan sambil belajar kode di Scratch. Algoritme dasar, loop, dan berbagi kode disulap menjadi permainan anak-anak!
Menyelami dunia robotika
Merangkai beragam model robot adalah cara yang jitu ketika ingin belajar coding untuk anak yang sudah sedikit lebih tua umurnya. Membuat dan mengendalikan sesuatu dari jarak jauh sangat menarik perhatian banyak penggemar teknologi di kalangan anak muda, juga mereka yang merupakan pecinta film fiksi ilmiah. Terdapat banyak sekali variasi mainan yang dapat Anda pilih dan disesuaikan dengan anggaran Anda atau pun preferensi pribadi anak. Mari kita amati bersama beberapa opsi yang dinilai cukup mengesankan. Dash adalah robot lucu yang bentuknya mirip gelembung dan kompatibel dengan perangkat iOS dan Android. Ada beberapa aplikasi yang dapat Anda gunakan untuk mengendalikannya. Karena tingkat kerumitannya berbeda-beda, setiap kelompok usia dapat memilih aplikasi yang paling sesuai untuk mereka. Dengan menuliskan berbagai perintah kode tertentu, anak-anak dapat membuat Dash bergerak di atas rodanya, berinteraksi, dan bahkan bereaksi terhadap sentuhan. Dash dilengkapi dengan beragam pilihan aksesori tambahan yang dapat Anda beli untuk membuat robot ini semakin tak terdandingi. Robot Dash bahkan dapat menggambar dengan spidol khusus dan memainkan nada pada gambang kecilnya! Lego merupakan merek dagang yang awalnya diperkenalkan sebagai mainan kayu dan kemudian membuat gebrakan dengan memproduksi balok-balok plastik yang sekarang ada di mana-mana. Dan sekarang, Lego juga ingin ikut andil dalam urusan mengajari anak-anak tentang pemrograman. Saat ini, mereka menawarkan dua set mainan yang dapat dikendalikan dengan sistem coding: Lego Boost (usia 7-12) dan Lego Mindstorms (usia 10+). Agar pemrograman untuk anak-anak dapat lebih dirasakan secara luas, sistem ini dirancang berdasarkan blok pengkodean seret dan lepas sederhana. Setiap set memungkinkan Anda merancang berbagai robot yang berbeda. Untuk mengendalikannya, anak-anak dapat menggunakan aplikasi gratis yang dapat diunduh di komputer, tablet, atau smartphone. Ketika bermain, anak akan mempelajari cara kerja coding lewat robotika - dan mereka dapat mengasah keterampilan untuk menciptakan sesuatu dari awal.
Proyek-proyek yang bermanfaat
Cara lain yang tak kalah hebatnya untuk memperkenalkan pemrograman untuk anak-anak adalah lewat sarana mikrokomputer seperti Raspberry Pi dan Arduino. Mereka juga menawarkan kesempatan menarik untuk langsung terjun mempelajari bagian perangkat keras ilmu komputer. Tidak mengherankan jika mereka memiliki cukup banyak pengikut yang dihimpun dari penghobi dewasa dan peminat DIY. Mikrokomputer dapat dibeli dengan harga yang murah, selain itu bentuknya kecil dan cukup ringan untuk dibawa-bawa. Hal yang sangat menyenangkan tentang mikrokomputer adalah kreatifitas yang dapat dihasilkan tanpa batas. Variasi proyek yang dapat Anda ciptakan sangatlah besar, dan internet dapat dijadikan sumber inspirasi. Anda dapat membuat hampir semuanya mulai dari kamera pengintai rumah hingga gitar atau pun sistem penyiraman tanaman. Anda dapat menjadikan Arduino dan Raspberry Pi lebih bertenaga dengan menyisipkan komponen tambahan ke dalamnya, seperti sensor dan lampu. Penting untuk diketahui bahwa penggunaan mikrokomputer mungkin akan sedikit sulit dikerjakan oleh anak-anak yang lebih muda. Anak-anak berusia 12 tahun ke atas mungkin akan dapat memahaminya, tetapi yang lebih muda mungkin membutuhkan bantuan. Meski begitu, Anda tetap bisa menjadikannya sebagai hobi yang dilakukan bersama-sama! Cara lain agar pemula dapat menggunakan Raspberry Pi dengan mudah adalah dengan menggunakan perangkat pendidikan seperti CrowPi. Alat ini merupakan paket portabel dengan bagian yang berbeda-beda dan dilengkapi layar 7 inci. Anak-anak Anda dapat lebih menguasai Raspberry Pi dengan mempelajari manual yang dapat dicetak dan tutorial video yang telah disediakan. Sedangkan untuk benar-benar dapat mempelajari Arduino, ada baiknya anak Anda membiasakan diri terlebih dahulu dengan bahasa pemrograman Arduino, yang sangat mirip dengan bahasa pemrograman C, dengan memiliki sedikit perbedaan. Untuk mencegah kebosanan menghampiri si kecil, Anda juga dapat mencoba kotak langganan. Bitsbox adalah pilihan terbaik menurut kami, karena anak-anak sama sekali tidak dituntut untuk memiliki pengalaman coding yang mumpuni, alat-alat yang dikirimkan dapat dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan berusia 6-12 tahun, dan memiliki beberapa paket harga yang dapat disesuaikan dengan anggaran personal Anda. Setiap bulan anak Anda menerima serangkaian proyek pengkodean dengan berbagai tingkat kerumitan. Setiap proyek mengajarkan konsep ilmu komputer yang berbeda-beda, seperti kondisional, loop, hingga operator. Setelah memilih sebuah proyek, mereka mendapatkan kodenya di situs Bitsbox. Kemudian, mereka bebas menyesuaikannya dan menjadikannya sebagai barang pribadi mereka. Saat mereka menyelesaikan tugasnya, Anda dapat mengunduh aplikasi yang dibuat anak Anda ke perangkat seluler Anda.
Buku pemrograman untuk anak
Rasanya kita sudah teramat biasa membayangkan buku dan teknologi sebagai dua hal yang berlawanan, kan? Padahal seharusnya tidak demikian. Kedua dunia yang berbeda ini sebenarnya dapat berdampingan bahkan mungkin berbaur untuk menciptakan hasil yang terbaik. Faktanya, buku pemrograman untuk anak-anak bisa menjadi cara yang strategis untuk memperkenalkan mereka dengan dunia pengkodean.
Alur cerita yang mengesankan
Sama seperti Robot Turtles, Hello Ruby dimulai debut sebagai proyek Kickstarter pada tahun 2014. Setelah mengumpulkan uang 38 kali lipat lebih banyak dari yang sebelumnya direncanakan, Hello Ruby adalah salah satu buku anak-anak yang paling banyak memperoleh dana di platform ini. Pada tahun 2023, buku pertama telah diterjemahkan ke lebih dari dua puluh bahasa, dan tiga buku lainnya telah diterbitkan ke dalam seri tersebut. Penulis buku Hello Ruby adalah Linda Liukas – yang merupakan pendiri Rails Girls, sebuah program lokakarya pengkodean berskala internasional untuk wanita dan anak perempuan. Hello Ruby sebenarnya tidak mengajarkan bahasa pemrograman apa pun untuk anak-anak. Melainkan bertujuan untuk membuat konsep utama pengkodean menjadi sesuatu yang dapat dimengerti oleh anak usia 5–7 tahun. Dengan selalu mengikuti aktivitas Ruby dan teman-temannya dalam petualangan mereka, si kecil dapat memahami gagasan tentang algoritma, pola, debugging, variabel, loop, dan banyak lagi.
Selain sebagai pengembang C++, Java, dan Python, Josh Funk menulis buku coding untuk anak dalam bentuk cerita. Dia juga menulis dua karya yang berkolaborasi dengan organisasi nonprofit Girls Who Code. How to Code a Sandcastle dan How to Code a Rollercoaster menceritakan kisah dua teman: seorang gadis bernama Pearl dan robot bernama Pascal. Mereka memperkenalkan langkah-langkah pengembangan perangkat lunak dengan membangun sebuah objek di kehidupan nyata. Dengan membaca buku ini, anak laki-laki dan perempuan dapat memahami urutan, loop, pernyataan if, variabel yang tepat, dan banyak lagi. Dengan dibumbui humor dan ilustrasi indah karya Sara Palacios, buku-buku tulisan Josh Funk dapat menjadi pilihan yang menyenangkan bagi siapa saja yang tertarik mempelajari pemrograman untuk anak-anak.
Buku yang membuat si kecil aktif berkreasi
Beberapa anak mungkin ada yang tidak terlalu menyukai cerita naratif: mereka lebih suka melakukan aktifitas yang nyata. Hal demikian seringnya berlaku pada anak-anak yang sedikit lebih tua dan anak-anak dengan sifat yang lebih mandiri. Jika mendapati kasus semacam ini, Anda dapat memilih buku yang berisi petunjuk tentang cara membuat sesuatu sendiri. Buku yang ditulis Max Wainewright sangat direkomendasikan jika Anda tertarik dengan grafik komputer, perangkat lunak, atau pengembangan permainan untuk anak-anak. Komunitas Young Rewired State telah merilis beberapa panduan menarik tentang HTML, CSS, dan JavaScript yang khusus disusun untuk anak-anak agar tertarik pada pengembangan situs web dan permainan. Jika Anda memiliki topik tertentu untuk ditelusuri, Anda juga dapat melihat seri buku Dummies Junior. Kumpulan buku Dummies Junior berisi semua hal-hal mendasar tentang bahasa pemrograman khusus untuk anak-anak.
- Mudah digunakan
- Menawarkan konten berkualitas
- Harga transparan
- Gratis sertifikat penyelesaian
- Fokus pada keahlian data science
- Waktu belajar yang fleksibel
- Desain yang sederhana (tidak ada informasi yang tidak perlu)
- Kursus-kursus berkualitas tinggi (bahkan untuk kategori yang gratis)
- Terdapat berbagai fitur khusus
- Program Nanodegree
- Cocok untuk perusahaan/firma
- Sertifikat kelulusan berbayar
- Cukup terkemuka di pasaran
- Tersedia beragam fitur
- Kursus setingkat universitas
- Kursus setingkat universitas
- Cocok untuk kalangan korporasi
- Sertifikat kelulusan berbayar
Mengatasi keragaman gender
Untuk anak-anak perempuan yang menggemari teknologi, buku yang ditulis oleh Reshma Saujani mungkin bisa menjadi bacaan yang bagus. Reshma adalah pendiri dan CEO Girls Who Code. Buku pertamanya, berjudul The Friendship's Code, dirilis pada 2017, dan tiga buku lain menyusul setelahnya. Di dalam bukunya diceritakan bahwa beberapa anak remaja yang hampir tidak mengenal satu sama lain ditugaskan ke dalam satu kelompok yang sama di sebuah klub pengkodean baru di sekolah mereka. Petualangan pun segera dimulai, dilengkapi oleh kehadiran aplikasi pengkodean dan dekripsi pesan-pesan misterius. Buku ini memperkenalkan pemrograman untuk anak-anak berusia sekitar 8-12 tahun. Untuk mereka yang sedikit lebih tua usianya, Reshma Saujani telah menulis sebuah buku non-fiksi berjudul Girls Who Code: Learn to Code and Change the World. Buku ini memberikan sumber inspirasi yang mengesankan dengan cara memperkenalkan kisah-kisah developer wanita sejati, serta menjelaskan prinsip-prinsip utama pengkodean dengan cara yang dapat dimengerti pemula. Cara lain yang dapat Anda lakukan untuk membakar semangat mereka adalah dengan memperkenalkan mereka dengan tokoh-tokoh panutan profesional. Perkenalkanlah mereka tentang biografi pelopor pengembangan perangkat lunak wanita. Saran kami? Cobalah Ada Lovelace, Grace Hopper, atau enam wanita brilian yang merintis perangkat komputer ENIAC pada tahun 1946. Ada banyak pilihan buku untuk pembaca dari berbagai kalangan usia, mulai dari tingkat sekolah dasar. Sedangkan untuk yang lebih muda, Anda selalu dapat mengadakan kegiatan membaca bersama - hal seperti ini memang selalu disarankan untuk memperkuat ikatan kasih sayang keluarga!
Apakah kamu tahu?
Pernahkah Anda bertanya-tanya situs belajar online mana yang terbaik untuk pengembangan karier Anda?
Melatih anak memprogram masa depan mereka
Setelah Anda mencoba semua alat dan sarana pembelajaran yang dijelaskan di sini serta mempraktikkan semua hal yang bahkan belum kami ketahui, tetapi anak Anda pada akhirnya akan memilih jalur karier yang berbeda saat mereka dewasa. Apakah itu artinya Anda telah gagal? Tentu saja tidak. Tujuan kami bukanlah membuat anak-anak mewujudkan semua yang kami impikan: tetapi mereka harus dapat membangun dan mewujudkan impian mereka sendiri. Yang bisa kita lakukan hanyalah memberi mereka pedoman yang terbaik. Pemrograman untuk anak tidak hanya sekadar membahas tentang kesempatan yang dapat mendorong mereka menuju karier di bidang teknologi. Pertama-tama, pemrograman dapat mengajari mereka cara untuk berpikir logis. Bahkan tugas pengkodean dasar akan membantu si kecil mengembangkan keterampilan organisasi yang lebih kuat, mengajari mereka untuk memecahkan masalah, berpikir di luar kebiasaan, dan dengan tangkas menemukan jalan pintas. Dikarenakan terbiasa menghadapi tantangan dengan berbagai tingkat kesulitan, mereka akan mampu menunjukkan kreativitas mereka dan menjadi pribadi yang serba ingin tahu. Yang terpenting, mereka bertumbuh kembang dengan rasa percaya diri yang tertanam di diri mereka. Jika mereka saja sudah bisa membuat robot dapat menari hanya dengan menyusun beberapa baris kode - apakah ada hal lain yang tidak dapat mereka lakukan?