Di zaman modern ini, bidang pemrograman (programming) menjadi semakin populer setiap harinya. Ia merupakan salah satu profesi yang paling banyak diminta di dunia kerja - semu perusahaan mulai dari yang kecil hingga besar mempekerjakan programmer untuk mengembangkan platform mereka. Namun, karena ada begitu banyak bahasa pemrograman di luar sana, mungkin sulit untuk memilih satu untuk dipelajari dan dikuasai. Itulah sebabnya sekarang, dalam tutorial “Perbedaan Java dan JavaScript” ini, kita akan berbicara tentang dua bahasa pemrograman yang paling populer di luar sana.
Untuk permulaannya, saya akan menjelaskan kepadamu tentang masing-masing bahasa pemrograman secara terpisah. Kita akan berbicara tentang sejarahnya, asal-usulnya, fitur-fitur penting, dll. Setelah itu, kita akan melihat kriteria-kriteria utama untuk mencari tahu apa perbedaan Java dan JavaScript. Terakhir, di bagian penghujung, kita akan membahas perbedaan utama Java VS JavaScript, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya dalam tutorial ini.
Daftar Isi
Pengenalan
Bahasa-bahasa pemrograman bisa menjadi topik yang sangat sulit untuk dipahami - tidak perlu diragukan lagi! Namun, bidang ini menawarkan keuntungan bagi orang-orang yang bertekad untuk mempelajarinya. Dunia penulisan kode (coding) didasarkan pada filosofi tersendiri dan terpisah - ia memiliki etika, nilai, aturan dan sebagainya secara unik. Mempelajari dan benar-benar memahami bahasa pemrograman dapat membantu memperluas sudut pandang kamu dan melihat dunia dari perspektif baru.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:
GET 50% OFF
DataCamp Black Friday Sale
During this DataCamp Black Friday, you can access the top-rated courses with a 50% discount. Enroll now for way less!
Ketika berbicara tentang kegunaan-kegunaan praktis dari pemrograman, keahlian ini sering bertindak sebagai "kartu keamanan" dalam karir kamu. Programming merupakan profesi yang sangat populer sehingga hampir tidak mungkin untuk menemukan dirimu dalam situasi di mana kamu kesulitan dalam menemukan pekerjaan di bidang coding. Tentu, beberapa bahasa pemrograman lebih populer daripada yang lain - ini dapat dengan mudah dilihat dengan memperhatikan gaji rata-rata para programmer, dan bagaimana perbedaannya untuk setiap jenis bahasa pemrograman yang ada (meskipun programmer secara umum memang mendapat gaji yang besar). Inilah sebabnya mengapa sebaiknya kamu membaca ulasan bahasa pemrograman (atau perbandingan, seperti tutorial perbedaan Java dan JavaScript ini) sebelum memutuskan bahasa pemrograman mana yang paling cocok untukmu.
Dengan demikian, mari kita beralih kepada pembahasan inti tentang apa perbedaan Java dan JavaScript sebenarnya. Dan karena kita perlu memiliki pemahaman yang cukup tentang kedua bahasa pemrograman ini untuk dapat membandingkannya, kita akan memulai artikel Java VS JavaScript ini dengan membahas tentang Java terlebih dahulu.
Java
Java terkenal dengan slogan WORA, atau "write once, run everywhere" (menulis sekali, jalankan di mana-mana). Slogan ini dimaksudkan untuk menggambarkan betapa universal dan tingginya kemudahan untuk adaptasi yang dimiliki bahasa pemrograman ini.
Java diciptakan oleh James Gosling dan dua rekannya pada bulan Juni 1991. Bahasa ini dimaksudkan untuk menjadi bahasa pemrograman berorientasi proyek yang didasarkan pada sintaks C / C ++ - ini akan membuatnya menjadi mudah dimengerti, karena para programmer (pemrogram) ketika itu kebanyakan mengetahui C dan C ++.
Sedikit pengetahuan sejarah memang menyenangkan, tetapi ini tidak menjawab pertanyaan mengapa Java begitu istimewa? Nah, karena sebagian besar berhubungan dengan slogan yang disebutkan di atas.
Kenyataan bahwa Java sangat berguna secara universal telah membangun banyak minat kepada bahasa pemrograman ini. Dan ini bukan hanya sekedar spekulasi saja - bukti menunjukkan bahwa kebanyakan perusahaan-perusahaan data utama dan pengembangan aplikasi Android di seluruh dunia menggunakan Java secara alami. Ini menggiring ke poin lain tentang Java - sampai sekarang, popularitas bahasa pemrograman ini menarik para pengembang Java baru ke dunia kerja sekarang ini. Intinya adalah bahwa pengembangan Java tampaknya tidak akan menghilang dalam waktu dekat - permintaan untuk Java developer sebenarnya masih meningkat!
Beberapa kritik terbesar tentang Java muncul ketika diskusi mengenai usia bahasa ini dimulai. Orang mengatakan bahwa Java sudah ketinggalan jaman, dan ada bahasa-bahasa pemrograman lain yang usianya jauh lebih tua namun lebih baik. Namun, Java 9 bertekad untuk membuktikan bahwa orang-orang itu salah - ia memiliki beberapa macam pembaruan yang bertujuan untuk membuktikan bahwa Java masih merupakan pesaing yang sangat nyata di dunia bahasa pemrograman modern.
Nah, ini hanyalah pengenalan singkat ke Java. Kita akan membahas fitur-fitur utamanya beberapa saat kemudian, ketika mulai membandingkan Java VS JavaScript. Namun sebelumnya, kita masih perlu berbicara tentang JavaScript dan menetapkan beberapa aturan penting untuk perbandingan kita. Jadi, mari kita lanjutkan tutorial perbedaan Java dan JavaScript ini dengan bicara tentang JavaScript.
JavaScript
Sama seperti Java, JavaScript (sering disebut JS) adalah bahasa pemrograman terjemahan tingkat tinggi. Ia dibuat dan dikembangkan pada tahun 1995 oleh Brendan Eich, dari Netscape Communications. Ide keseluruhan di balik JavaScript adalah bahwa ia dimaksudkan untuk menemani Java dalam memiliki sintaks yang sama.
JavaScript memiliki beberapa keunggulan berbeda dibandingkan bahasa pemrograman populer lainnya. Pertama-tama, meskipun banyak orang cenderung mengkritik bahasa pemrograman ini (ini merupakan cerita yang sama yang terjadi dengan Java; saya telah menyebutkan ini sedikit lebih awal dalam artikel JavaScript VS Java ini) karena terbatas pada eksekusi di dalam browser, namun ia telah membuktikan manfaatnya dalam banyak hal yang lebih dari itu.
Selain itu, JavaScript sangat sederhana (dibandingkan dengan beberapa bahasa pemrograman lain yang lebih populer) untuk digunakan dan sangat mudah beradaptasi dengan bahasa pemrograman lain. Di sinilah seringkali kekurangan bahasa seperti PHP atau Ruby berada dan sebaliknya, JavaScript bersinar - JavaScript, tidak seperti mayoritas pesaingnya, dapat ditambahkan ke sebagian besar halaman web, terlepas dari ekstensi file yang digunakan halaman-halaman tersebut. Ini merupakan perbandingan dengan bahasa-bahasa pemrograman yang lain dalam artikel Javascript VS Java ini.
Secara alami, meskipun ini mungkin terlihat sepele pada pandangan pertama, ada baiknya untuk menyebutkan popularitas JavaScript. Orang akan berpikir bahwa Java memiliki nilai ini lebih dari JavaScript sebagai salah satu perbedaan Java dan JavaScript, tetapi ini tidak sesederhana itu. JavaScript sebenarnya sangat populer - kenyataan bahwa bahasa pemrograman ini begitu banyak tersedia untuk dipelajari membuatnya sangat mudah diakses dan sangat populer.
Jadi, dengan semua yang telah dijelaskan, kamu sekarang sudah memiliki gambaran umum tentang perbedaan Java dan JavaScript. Mari kita beralih ke bagian selanjutnya dari tutorial JavaScript VS Java ini dan berbicara tentang beberapa kriteria untuk perbandingannya.
Kriteria Perbandingan
Dalam artikel JavaScript VS Java ini, kita akan menggunakan tiga fitur utama yang harus dimiliki oleh setiap bahasa pemrograman agar dapat bertahan dalam ujian waktu dan juga untuk hidup lebih lama dari para pesaingnya. Tidak berarti bahwa HANYA inilah fitur-fitur dari bahasa pemrograman yang baik - ini hanyalah beberapa fitur yang lebih esensial yang tanpanya sebuah bahasa pemrograman tidak akan bisa bertahan.
Ketiga fitur ini adalah sebagai berikut - kesederhanaan, abstraksi, dan popularitas. Mari kita membahas ketiganya, sehingga kamu bisa sepenuhnya memahami apa yang sedang kita diskusikan di tutorial perbedaan Java dan JavaScript ini.
Kesederhanaan
Sebuah bahasa pemrograman harus mudah digunakan. Kedengarannya cukup jelas, bukan? Sayangnya, tidak. Banyak bahasa pemrograman, hingga hari ini, sangat kompleks dan sulit digunakan. Mereka sering menyamarkan masalah ini dengan mengeluarkan kambing hitam seperti "struktur yang lebih rumit" atau "runtime yang cepat". Namun, tidak ada satu pun dari hal-hal ini yang berarti jika bahasanya terlalu rumit dan sulit untuk digunakan. Mayoritas bahasa pemrograman yang paling populer (kita akan berbicara tentang perbedaan Java dan JavaScript dalam kasus ini sebentar lagi) dan komunitas mereka tahu tentang ini - adalah sulit (tidak ada permainan kata-kata di sini) untuk menemukan bahasa pemrograman super-populer yang rumit untuk digunakan.
Abstraksi
Abstraksi mungkin terdengar, yah ... abstrak bagi orang-orang yang belum pernah berurusan dengan bahasa pemrograman sebelumnya. Namun, jika kamu adalah seorang peminat pemrograman, kamu mungkin akan setuju bahwa abstraksi adalah fitur penting untuk mempunyai umur yang panjang sebagai bahasa pemrograman - dan itulah mengapa fitur ini termasuk dalam pembahasan kita di tutorial perbedaan Java dan JavaScript ini.
Abstraksi adalah fitur yang membolehkan bahasa pemrograman untuk menjelaskan struktur rumit tertentu dan kemudian menggunakannya sambil mengabaikan beberapa detail yang kurang penting. Ini muncul dengan beragam manfaat - peningkatan kecepatan, popularitas, efisiensi, dll. Abstraksi dapat ditemukan dalam bahasa pemrograman berorientasi objek (object-oriented) - seperti namanya, mereka mengabaikan detail-detail dan fokus pada objek yang ditangani. Sekarang, kita beralih ke fitur kedua untuk membandingkan perbedaan Java dan JavaScript.
Popularitas
Nah, ini yang sulit. Kamu mungkin berpikir - bagaimana popularitas relevan dengan menjadi bahasa pemrograman yang baik? Dan bagaimana ini termasuk sebuah sebuah fitur? Baiklah, akan saya jelaskan.
Pertama-tama, mari kita terus terang saja - semakin banyak pengakuan yang diperoleh sebuah bahasa pemrograman, mungkin semakin baik kualitasnya. Dan ini tidak bermaksud kepada "sensasi massa" atau sejenisnya - ini berdasarkan logika saja. Jika ada bahasa pemrograman yang memungkinkan programmer untuk melakukan keajaiban, orang-orang akan menggunakannya. Semakin banyak orang menggunakannya, semakin banyak pengakuan yang diperoleh - semakin populer jadinya! Begitulah alurnya.
Nah, karena sudah ada penjelasan, sekarang bagaimana popularitas merupakan sebuah fitur? Jadi, poin yang sangat relevan dengan artikel perbedaan Java dan JavaScript ini adalah dukungan komunitas. Jika sebuah bahasa pemrograman memiliki pengikut yang banyak dan basis peminat yang berdedikasi, ia pasti akan digunakan secara luas, sering mendapatkan pembaruan dan memiliki banyak dukungan komunitas, secara umum. Dan ini tidak hanya benar dalam hal teknis. Bayangkan kalau kamu belajar sebuah bahasa pemrograman - kamu mungkin akan menyukainya jika ada banyak informasi yang tersedia tentangnya secara online, bukan? Saya pribadi kenal banyak orang yang harus mempelajari beberapa bahasa pemrograman yang kurang dikenal - mereka membenci setiap detiknya, karena hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada informasi yang tersedia mengenai bahasa tersebut secara online.
Perbedaan Java dan JavaScript – Perbandingan
Sekarang kita sudah menjelaskan poin-poin pentingnya, mari kita langsung membandingkan perbedaan Java dan JavaScript dengan seksama. Kita akan membahas poin demi poin, untuk menghindari kebingungan dan supaya materinya terpapar sejelas mungkin.
Mana yang Lebih Sederhana?
Dalam aspek kesederhanaan, kedua bahasa pemrograman ini memiliki peringkat yang cukup tinggi. Java, secara alami, dianggap sebagai salah satu bahasa pemrograman paling sederhana untuk dipelajari pada saat ini. JavaScript juga kurang-lebih termasuk dalam kategori ini, karena ia didasarkan pada sintaks Java. Jadi, jika kamu mencari bahasa pemrograman yang sederhana, saya harus mengatakan bahwa sulit untuk menemukan beda Java dan JavaScript secara ketara - keduanya bersaing dengan baik!
Mana yang Lebih Abstrak?
Meskipun kurang menjadi rujukan, abstraksi masih merupakan fitur yang penting dari sebuah bahasa pemrograman. Di sini, kedua bahasa pemrograman ini, sekali lagi, serupa. Perbedaan yang tajam dapat dilihat ketika kita berbicara tentang jenis bahasa mereka, namun - Java merupakan bahasa pemrograman OOP (Object Oriented Programming atau Pemrograman Berorientasi Objek), sedangkan JavaScript adalah bahasa scripting OOP. Keduanya, bagaimanapun, kurang lebih didasarkan pada OOP, yang membuat keduanya abstrak.
- Mudah digunakan
- Menawarkan konten berkualitas
- Harga transparan
- Gratis sertifikat penyelesaian
- Fokus pada keahlian data science
- Waktu belajar yang fleksibel
- Desain yang sederhana (tidak ada informasi yang tidak perlu)
- Kursus-kursus berkualitas tinggi (bahkan untuk kategori yang gratis)
- Terdapat berbagai fitur khusus
- Program Nanodegree
- Cocok untuk perusahaan/firma
- Sertifikat kelulusan berbayar
- Cukup terkemuka di pasaran
- Tersedia beragam fitur
- Kursus setingkat universitas
- Kursus setingkat universitas
- Cocok untuk kalangan korporasi
- Sertifikat kelulusan berbayar
Mana yang Lebih Populer?
Yang ini lumayan mudah - dalam perdebatan apa beda Java dan JavaScript, kedua bahasa pemrograman ini memiliki banyak pengikut dan banyak dukungan. Dan ini bukan melebih-lebihkan - ini berarti bahwa bahasa mana pun dari kedua ini yang kamu pilih untuk belajar, kamu akan menemukan banyak informasi online dan akan menerima banyak dukungan komunitas di sepanjang jalan pembelajaranmu.
Tambahan Perbedaan Java dan JavaScript
Jadi - kita telah membahas beberapa perbedaan utama antara Java VS JavaScript, setidaknya dalam hal fungsionalitas sebuah bahasa pemrograman. Namun, bagaimana jika kamu masih bertanya-tanya apa beda Java dan JavaScript yang ketara? Baiklah, izinkan saya memberi kamu jawaban yang agak panjang.
Java dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang berjalan di mesin virtual atau sebuah peramban (browser), sementara JavaScript hanya dapat digunakan dengan peramban. Ditambah lagi, kode JavaScript harus ditulis dalam teks, sedangkan kode Java harus dikompilasi.
Bagaimana? Lumayan jelas kan, beda Java dan JavaScript di sini?
Apakah kamu tahu?
Pernahkah Anda bertanya-tanya situs belajar online mana yang terbaik untuk pengembangan karier Anda?
Kesimpulan
Baiklah, kita telah mencapai akhir tutorial JavaScript VS Java ini. Saya harap informasi yang disajikan dalam tutorial ini bermanfaat bagi kamu, dan sekarang kamu sudah tahu lebih banyak tentang kedua bahasa pemrograman tersebut!
Ingat, bagaimanapun kedua bahasa ini agak berbeda dan digunakan dalam skenario yang berbeda. Keputusan yang mana yang lebih baik sepenuhnya tergantung pada selera pribadi dan kebutuhan kamu.
Mau saran saya? Pelajarilah keduanya! Ini akan membuat segalanya jauh lebih mudah, dan kamu akan memperluas set keahlian kamu! Ini situasi yang saling menguntungkan!
Apa pun yang kamu putuskan, saya berharap yang terbaik untukmu!