Pada hari ini, ada begitu banyak bahasa pemrograman yang dapat anda pelajari di luar sana. Ada beberapa bahasa yang lebih baik atau lebih jelek jika dibandingkan dengan bahasa yang lain. Namun jika kita bicara soal bahasa komputer yang populer, maka pilihan tersebut semuanya tergantung pada preferensi dan ekspektasi pribadi kita masing-masing. Itulah kenapa anda harus membaca review atau tutorial online agar anda bisa memiliki gambaran soal bahasa pemrograman mana yang paling baik untuk situasi tertentu. Dalam tutorial Python vs Javascript ini, kami akan mencoba untuk menjawab pertanyaan ini.
Di bagian awal, kami akan membahas kedua bahasa pemrograman ini secara terpisah. Ada begitu banyak orang yang bertanya-tanya, "bahasa pemrograman mana yang harus saya pelajari, Python atau Javascript?". Sayangnya, mereka tidak melakukan riset sama sekali untuk menjawab pertanyaan ini. Setelah itu, kita juga akan membahas beberapa aspek paling penting yang membuat sebuah bahasa pemrograman menjadi berguna dan bagus. Pada bagian akhir dari review Python vs Javascript ini, kami akan membandingkan keduanya menggunakan kriteria perbandingan yang sudah dijabarkan sebelumnya.
Daftar Isi
Pengantar
Sebelum kita melanjutkan pembahasan soal Python vs Javascript, saya ingin memperjelas alasan dari munculnya perdebatan ini.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:
GET 50% OFF
DataCamp Black Friday Sale
During this DataCamp Black Friday, you can access the top-rated courses with a 50% discount. Enroll now for way less!
Kemampuan programming adalah sebuah ketrampilan yang sangat bagus untuk dimiliki. Pertama-tama, ketrampilan ini sangatlah praktis untuk dipelajari. Anda dapat menggunakannya untuk berbagai macam situasi dalam kehidupan pribadi anda. Lebih lagi, belajar pemrograman dapat membuka berbagai macam pintu kesempatan untuk anda. Anda akan memasuki sebuah dunia dengan peraturan, panduan, dan berbagai intriknya sendiri. Anda dapat melihat kesempatan ini sebagai sebuah perwujudan dari istilah "memperluas horizon".
Hanya saja, menciptakan kesempatan baru bukanlah alasan utama kenapa banyak orang mulai belajar bahasa pemrograman. Dan tentu saja juga, alasan tersebut mungkin bukanlah alasan kenapa anda mengklik artikel perbandingan Python vs Javascript ini. Tidak, alasan yang paling utama dan penting adalah, karena ada banyak orang yang mencari jalur karier yang lebih stabil dan aman.
Melalui programming, anda dapat dengan yakin menjalani jalur karier yang tersedia di hadapan anda. Biarpun ada begitu banyak orang baru memasuki dunia pemrograman tiap harinya, tetap saja angka kebutuhan pasar untuk para programmer sama sekali tidak berkurang. Fakta ini penting karena ini menunjukkan bahwa pekerjaan sebagai programmer selalu bagus dan dibutuhkan! Lebih lagi, dengan menguasai bahasa pemrograman, anda sendiri juga dapat bekerja secara lepas. Ada begitu banyak proyek pekerjaan yang keren dan tidak mengikat. Anda juga dapat mengatur sendiri tarif berdasarkan tingkat keahlian yang anda miliki. Selain itu, angka pendapatan seorang programmer juga adalah angka yang tidak sedikit!
Belajar bahasa pemrograman adalah sebuah pilihan yang bagus, terlepas dari apapun alasan anda mulai belajar! Sekarang, yang menjadi pertanyaan adalah, bahasa pemrograman mana yang harus dipelajari? Apa itu Javascript ataukah Bahasa Python? Anda akan dapat menjawab pertanyaan tadi dengan terus membaca artikel ini.
Kita telah membahas beberapa alasan kenapa ada orang yang ingin belajar pemrograman, sekarang kita akan mendiskusikan jawaban dari pertanyaan debat Python vs Javascript. Kami akan berusaha menjawabnya, tapi sebelumnya kami ingin membahas informasi latar belakang dari kedua bahasa pemrograman tersebut.
Python
Bahasa Python adalah sebuah bahasa pemrograman high-level yang dibuat untuk tujuan yang luas. Python diciptakan di tahun 1991 oleh seseorang bernama Guido van Rossum. Sifat dan tujuan "unik" dari bahasa Python adalah: Bahasa pemrograman ini dibuat untuk meningkatkan proses pembacaan coding, di mana terdapat banyak whitespace di dalam bahasa Python.
Salah satu fitur terbaik dari Python adalah (khususnya jika anda adalah seorang programmer pemula) bahasa ini sangat mudah untuk dipelajari, setidaknya jika dibandingkan dengan beberapa bahasa pemrograman lainnya. Bahasa Python memang didesain untuk kemudahan ini. Bahkan fakta bahwa Python merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi juga semakin menambah kehebatannya. Itu berarti, Python sangat mudah untuk dimengerti dan juga menghemat banyak waktu anda. Hanya saja, dalam konteks perdebatan soal Python vs Javascript, kemudahan ini malah termasuk dalam kekurangan bahasa Python jika dibandingkan dengan apa itu Javascript. Tentu saja akan sangat membantu jika anda dapat belajar bahasa pemrograman dengan cara yang sangat mudah, tetapi akan ada programmer veteran yang berargumentasi bahwa programmer pemula tidak seharusnya mendapatkan kemudahan seperti itu. Seorang programmer pemula seharusnya belajar bahasa pemrograman yang jauh lebih sulit dan menantang, sebelum akhirnya mempelajari bahasa yang jauh lebih mudah. Dengan begitu, seorang pemula akan mendapatkan gambaran yang lebih bagus soal dunia pemrograman, dan akhirnya, mereka akan lebih siap untuk menghadapi setiap intrik yang akan muncul. Hanya saja menurut saya, masing-masing orang punya gayanya sendiri.
Salah satu fitur yang juga membuat bahasa Python menjadi terkenal adalah sifat fleksibilitasnya. Python adalah salah satu bahasa pemrograman paling fleksibel yang pernah ada! Fleksibilitas ini membuat Python dapat digunakan untuk berbagai macam situasi, mulai dari pembuatan aplikasi website dan desktop, serta data mining, dsb.
Sekarang anda sudah lebih sedikit tahu soal bahasa pemrograman Python dalam konteks debat Python vs Javascript. Berikutnya kita akan lebih membahas soal apa itu Javascript.
JavaScript
Javascript adalah sebuah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang menggunakan interpretasi (sering juga disingkat dengan sebutan -Â JS). Bahasa pemrograman yang dapat menjalankan skrip di dalam coding mereka disebut juga sebagai bahasa pemrograman 'scripting'. Skrip-skrip ini dapat menjalankan proses spesifik secara otomatis, sehingga tidak lagi diperlukan peran seorang manusia untuk menjalankan prosesnya. Javascript diciptakan oleh Brendan Eich, pada tahun 1995 (itu berarti Javascript berumur 4 tahun lebih mudah daripada Python). Fungsi Javascript dibuat sebagai tambahan komplementer untuk bahasa pemrograman Java, sehingga Javascript sendiri memiliki sintaks dan karakteristik yang hampir sama dengan Java.
Javascript sendiri sangatlah dikenal sebagai bahasa pemrograman yang sederhana dan mudah digunakan. Lebih lagi, coding Javascript juga lebih unggul dalam beberapa kegunaan jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain (seperti misalnya PHP). Sebagai contoh, deret Javascript dapat ditambahkan ke dalam kebanyakan website yang ada di internet, terlepas dari ekstensi apapun yang digunakan oleh website yang bersangkutan. Kemampuan ini belum tentu dapat dilakukan oleh bahasa pemrograman lain yang sama populernya.
Hal lain yang patut dibahas soal keunggulaan Javascript adalah adanya komunitas online yang siap membantu anda memaksimalkan belajar dan penggunaan bahasa pemrograman ini (tentu saja Python juga punya komunitas yang hebat). Jika ada banyak orang yang suka dengan sebuah bahasa pemrograman, maka anda dapat mengasumsikan bahwa bahasa pemrograman tersebut memang punya sesuatu yang ditawarkan.
Oke - sekarang kita sudah selesai dengan bagian pertama dari perdebatan soal Python vs Javascript. Sekarang kita akan membahas kriteria yang akan kita gunakan untuk mengevaluasi kedua bahasa pemrograman ini. Jadi jika anda masih bertanya-tanya, bahasa pemrograman manakah yang harus saya pelajari? Apa itu Javascript atau Bahasa Python? Maka jangan berhenti membaca!
Kriteria Evaluasi
Harus diakui bahwa ada beberapa poin berbeda yang harus dapat dilakukan oleh sebuah bahasa pemrograman agar bahasa tersebut dapat menjadi populer dan diakui sebagai bahasa yang berguna dengan baik. Hanya saja, jika kita harus membahas semua poin tersebut, maka kita tidak akan pernah bisa mengakhiri perdebatan Python vs Javascript ini. Itulah kenapa, kita hanya akan membahas tiga aspek saja, yaitu - kesederhanaan, abstraksi dan popularitas.
Tentu saja kriteria evaluasi yang baik tidak terbatas hanya pada ketiga poin ini saja. Tetapi, saya percaya bahwa jika ada sebuah bahasa pemrograman yang dapat memenuhi ketiga aspek ini (dalam konteks ini Python vs Javascript), maka anda dapat dengan yakin bahwa bahasa pemrograman ini akan masuk daftar top bahasa komputer yang harus dipelajari. Jadi tanpa bertele-tele, mari kita bahas ketiga poin ini. Lalu setelah itu, barulah kita membahas perbandingan Python vs Javascript itu sendiri dengan menggunakan ketiga aspek ini.
Kesederhanaan
Di abad 21 ini, poin ini sudah tidak perlu lagi diperdebatkan. Sebuah bahasa pemrograman haruslah dapat digunakan dengan mudah - titik... atau bagaimana ya? Yah, sebenarnya jawabannya rumit. Ada beberapa bahasa pemrograman yang masih menggunakan ekspresi coding yang rumit di dalam sintaks mereka. Kerumitan ini sendiri sudah dapat dianggap sebagai sebuah elitisme. Ada beberapa programmer veteran yang menolak untuk menggunakan bahasa pemrograman yang lebih baru dan sederhana. Apapun opini pribadi anda soal ini, ada satu hal yang pasti: Industrilah yang berperan mendikte tren yang terjadi. Karena ada semakin banyak orang yang ingin belajar bahasa pemrograman dengan cepat, maka bahasa pemrograman ini juga dibuat menjadi semakin sederhana setiap tahunnya.
Abstraksi
Jika anda masih baru masuk dunia pemrograman, maka istilah ini akan terdengar aneh. Poin ini sangatlah penting. Ada begitu banyak bahasa pemrograman yang bersifat abstrak, sehingga poin ini menjadi penting dalam perdebatan soal Python vs Javascript. Jadi apa maksudnya?
Jika anda belum pernah bertemu dengan istilah ini sebelumnya, maka anda akan sedikit kesulitan untuk memahaminya. Sebagai penjelasan paling sederhana (dan yang agak sedikit panjang, sebenarnya), abstraksi adalah ketika sebuah bahasa pemrograman mendefinisikan struktur yang rumit, lalu menggunakan struktur ini sambil mengabaikan detail-detail kecil yang ada. Penjelasan ini mungkin terdengar tidak produktif, hanya saja penting bagi sebuah bahasa pemrograman untuk memiliki fitur abstraksi ini. Biasanya bahasa OOP (Object-Oriented Programming) memiliki fitur abstraksi seperti ini.
Popularitas
Sekarang anda mungkin berpikir, apakah poin ini adalah semacam omong kosong? Bagaimana mungkin popularitas bisa menjadi sebuah poin perbandingan Python vs Javascript? Dengar dulu, sebenarnya poin ini sangat masuk akal.
Popularitas tidak berarti sama dengan "ketertarikan tanpa alasan". Ketika kita bicara soal bahasa pemrograman, maka popularitas adalah salah satu tolok ukur yang ingin anda lihat! Sebuah bahasa pemrograman yang populer akan memiliki komunitas online berdedikasi yang terus-menerus menggunakan dan memberikan support secara konsisten. Tentu saja biarpun begitu, ada juga sisi pembelajaran dari sini.
Bayangkan situasi berikut ini: anda ingin belajar sebuah bahasa pemrograman, entah itu bahasa Python atau Javascript. Anda pergi ke internet dengan penuh semangat dan mulai belajar, hanya saja ternyata jumlah informasi yang tersedia sangatlah terbatas dan juga tidak terlalu menolong dengan jelas. Sebaliknya, anda tidak akan menemui masalah seperti ini jika anda mempelajari bahasa pemrograman yang populer. Bahasa pemrograman yang populer akan memiliki forum dan website yang didedikasikan untuk mempelajari dan melakukan riset menggunakan bahasa tersebut.
Sekarang anda sudah memahami konteks dari ketiga poin perbandingan ini. Sekarang kita akan mulai membandingkan Python vs Javascript dan melihat bagaimana kedua bahasa ini jika dibandingkan satu sama lain.
Perbandingan Python vs Javascript
Agar lebih sederhana, saya tidak akan membahas terlalu dalam. Saya hanya akan membandingkan kedua bahasa pemrograman ini per poin.
Yang Mana Yang Lebih Sederhana?
Pertanyaan ini mungkin agak sulit untuk dijawab, tapi jika anda sudah pernah menggunakan kedua bahasa pemrograman ini, maka jawabannya akan sangat mudah.
Biarpun Python dan Javascript kurang lebih sama dalam kompleksitas mereka (atau dalam kesederhanaan mereka), bahasa Python masih lebih sederhana jika dibandingkan dengan Javascript. Python adalah salah satu bahasa pemrograman paling sederhana karena alasan kesederhanaan itu sendiri. Menurut berbagai macam review Python vs Javascript, anda akan mendapatkan kesimpulan yang sama bahwa belajar Python membutuhkan usaha yang lebih sedikit dibandingkan dengan belajar Javascript (biarpun bahasa Javascript sendiri tidak terlalu "sulit" untuk dipelajari).
Yang Mana Yang Lebih Mudah Beradaptasi?
Jawaban dari pertanyaan ini dapat dipertajam menjadi pertanyaan yang lebih sederhana, yaitu, bahasa pemrograman mana yang berbasis OOP?
Faktanya, kedua bahasa pemrograman ini juga serupa. Itu artinya, keduanya juga berbasis OOP. Satu-satunya perbedaan yang mencolok: Python adalah bahasa pemrograman OOP, sementara Javascript adalah bahasa scripting OOP. Hanya saja, perbedaan ini tidak berpengaruh banyak.
- Mudah digunakan
- Menawarkan konten berkualitas
- Harga transparan
- Gratis sertifikat penyelesaian
- Fokus pada keahlian data science
- Waktu belajar yang fleksibel
- Desain yang sederhana (tidak ada informasi yang tidak perlu)
- Kursus-kursus berkualitas tinggi (bahkan untuk kategori yang gratis)
- Terdapat berbagai fitur khusus
- Program Nanodegree
- Cocok untuk perusahaan/firma
- Sertifikat kelulusan berbayar
- Cukup terkemuka di pasaran
- Tersedia beragam fitur
- Kursus setingkat universitas
- Kursus setingkat universitas
- Cocok untuk kalangan korporasi
- Sertifikat kelulusan berbayar
Yang Mana Yang Lebih Populer?
Akhirnya kita akan membahas aspek popularitas. Seperti yang mungkin telah anda asumsikan, kedua bahasa pemrograman ini juga memiliki popularitas yang kurang lebih serupa.
Biarpun begitu, sepertinya bahasa Python akan menjadi semakin lebih populer seiring berjalannya waktu. Tampilan sederhana dan support komunitasnya telah menembus batas mainstream. Hingga saat ini, Python telah menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling didiskusikan dan direferensikan di seluruh dunia!
Apakah kamu tahu?
Pernahkah Anda bertanya-tanya situs belajar online mana yang terbaik untuk pengembangan karier Anda?
Kesimpulan
Seperti yang sudah anda perhatikan sendiri, sebenarnya sangat sulit untuk dapat menentukan pemenang yang pasti dalam perdebatan Python vs Javascript ini. Bahasa Python sendiri sepertinya terlihat lebih populer dan lebih mudah untuk dipelajari, hanya saja Javascript juga memiliki kelebihannya sendiri dalam area spesifik tertentu. Itu berarti, semuanya akan menjadi bergantung pada preferensi pribadi anda. Apa yang menjadi alasan anda untuk akhirnya memilih salah satu dari bahasa pemrograman ini?
Jadi, saya harap artikel Python vs Javascript ini bisa berguna bagi anda, dan semoga saja anda mempelajari sesuatu yang baru! Sampai jumpa lagi lain kali!