Poin Penting
- Staking merupakan cara untuk mendapatkan pendapatan pasif dengan menginvestasikan aset kamu guna mendukung operasi jaringan blockchain.
- Staking crypto hanya berlaku pada crypto yang beroperasi dengan model Proof-of-Stake.
- Staking umumnya dianggap kurang berisiko dibandingkan metode investasi crypto lainnya.
Taklukkan misi cepat & dapatkan hadiah crypto sambil belajar keterampilan Web3 di dunia nyata. Gabung Sekarang! 🔥
Staking adalah salah satu cara paling populer untuk menghasilkan pendapatan pasif di dunia mata uang digital. Tapi, apa itu staking crypto, dan bagaimana cara kerjanya? Di artikel ini, aku akan mencoba menjawab "apa maksud dari staking?" dengan membahas mekanismenya, manfaat dan risikonya, serta langkah-langkah penting untuk memulai staking.
Untuk memperkuat pemahaman kamu tentang topik ini, aku juga akan menyentuh tentang praktik terbaik untuk mengamankan setup staking kamu dan apa yang akan terjadi di masa depan untuk lanskap staking dalam hal kemajuan teknologi dan regulasi. Selain itu, kami akan melihat ulasan platform staking populer seperti Binance, Kraken, dan Coinbase untuk membantu kamu menemukan yang paling sesuai dengan kebutuhan staking kamu.
Tanpa berlama-lama, yuk kita mulai!

Apakah kamu tahu?
Berlangganan - Kami membuat video baru tentang penjelasan kripto setiap minggu!
What is a DAO in Crypto? (Animated Explanation)

Daftar Isi
- 1. Apa itu Staking Crypto?
- 1.1. Cara Kerja Staking Crypto
- 2. Manfaat Staking Crypto
- 2.1. Menghasilkan Pendapatan Pasif Melalui Staking Rewards
- 2.2. Meningkatkan Jaringan Blockchain
- 2.3. Perbandingan dengan Metode Investasi Crypto Lainnya
- 3. Risiko yang Terlibat dalam Staking Crypto
- 3.1. Volatilitas Pasar Crypto
- 3.2. Risiko Tugas Validator dan Penalti Slashing
- 3.3. Isu Likuiditas dan Periode Lock-Up
- 4. Cara Memulai Staking Crypto: Langkah-Langkah Penting
- 4.1. Memilih Crypto yang Tepat untuk di-Stake
- 4.2. Memilih Platform Staking atau Menjalankan Validator Sendiri
- 4.3. Mengatur Crypto Wallet dan Hardware atau Software
- 5. Ulasan Platform Staking Crypto Populer
- 5.1. Binance
- 5.2. Coinbase
- 5.3. Kraken
- 6. Praktik Terbaik untuk Staking yang Aman
- 6.1. Tips Mengamankan Setup Staking
- 6.2. Menggunakan Hardware Wallet untuk Keamanan yang Lebih Tinggi
- 7. Masa Depan Staking dalam Crypto
- 7.1. Potensi Perubahan Regulasi dan Dampaknya
- 8. Kesimpulan
Apa itu Staking Crypto?
Jadi, apa itu staking, dan kenapa hal ini mendapatkan begitu banyak perhatian? Pada dasarnya, staking adalah sebuah proses yang digunakan dalam jenis-jenis crypto tertentu yang beroperasi dengan Proof-of-Stake (PoS) model. Metode ini merupakan alternatif dari sistem Proof-of-Work yang intensif energi dan digunakan oleh Bitcoin.
Kupon Bybit Terbaru Ditemukan:Sign up to the Bybit crypto exchange & earn huge Bybit referral code rewards of up to $30,050. Deposit and trade to elevate your VIP status to unlock higher-tier rewards!
Tapi, apa maksud staking? Artinya kamu menyimpan sejumlah crypto dan berpartisipasi dalam operasi jaringan, seperti validasi transaksi. Staking crypto adalah tentang mendukung keamanan dan operasi jaringan sambil menghasilkan imbalan sebagai balasannya. Ketika kamu melakukan staking, kamu mengunci koin kamu di wallet untuk berperan sebagai validator di jaringan tersebut.
Validator dipilih secara acak untuk membuat blok dan memvalidasi transaksi; kalau mereka mengusulkan atau mengesahkan blok yang ditambahkan ke blockchain, mereka menerima imbalan berupa koin tambahan dari jaringan.
Proses staking tidak hanya membantu mengamankan jaringan tapi juga menawarkan cara untuk menghasilkan pendapatan pasif tanpa perlu berinvestasi pada perangkat keras yang mahal. Ini merupakan situasi menang-menang untuk mereka yang ingin meningkatkan kepemilikan crypto mereka sambil berkontribusi pada stabilitas dan fungsi blockchain yang mereka dukung.
Cara Kerja Staking Crypto
Staking mirip dengan menggunakan mata uang digital kamu untuk bekerja bagi kamu. Ini adalah proses yang melibatkan penguncian sebagian dari kepemilikan crypto kamu untuk mendukung operasi dan keamanan jaringan blockchain.
Saat kamu melakukan staking, pada dasarnya kamu menyetor koin kamu ke dalam jaringan sebagai bentuk keamanan, yang membantu menjaga integritas dan fungsi blockchain. Sebagai balasannya, jaringan memberi kamu kesempatan untuk berpartisipasi sebagai validator. Validator bertanggung jawab untuk memverifikasi transaksi dan menambahkan blok-blok baru ke dalam blockchain.
Ambil contoh, jaringan Ethereum, yang menggunakan mekanisme PoS. Ketika kamu melakukan staking Ethereum kamu, kamu mungkin akan dipilih untuk memvalidasi transaksi dan mengusulkan blok-blok baru. Kalau blok yang kamu usulkan diterima dan ditambahkan ke dalam rantai, kamu menghasilkan Ethereum tambahan sebagai imbalan.
Jadi, apa artinya melakukan staking dalam konteks kesehatan jaringan? Dengan melakukan staking, kamu berkontribusi pada keamanan keseluruhan jaringan. Pool koin yang di-stake yang lebih besar meningkatkan ketahanan jaringan terhadap serangan, karena untuk memanipulasi blockchain, pelaku jahat harus punya dan melakukan staking sejumlah besar crypto, yang secara finansial tidak memungkinkan.
Staking tidak hanya memberi insentif ke para partisipan dengan imbalan yang potensial tapi juga memainkan peran penting dalam tata kelola beberapa blockchain. Para staker seringkali bisa memberikan suara pada peningkatan dan perubahan jaringan, dengan kekuatan suara mereka sebanding dengan jumlah yang mereka staking. Ini menciptakan struktur tata kelola terdesentralisasi yang menyelaraskan kepentingan partisipan dengan kesehatan dan evolusi jaringan.
Manfaat Staking Crypto
Staking populer karena punya banyak manfaat potensial. Jadi, kenapa kamu harus mempertimbangkan metode investasi crypto ini? Berikut adalah dua manfaat utama dari staking dan bagaimana perbandingannya dengan trading dan mining.
Menghasilkan Pendapatan Pasif Melalui Staking Rewards
Staking adalah cara fantastis untuk menghasilkan pendapatan pasif lewat apa yang disebut staking rewards. Seperti yang sudah aku sebutkan sebelumnya, ketika kamu terlibat dalam staking, kamu mengunci sebagian dari mata uang digital kamu untuk mendukung operasi dan keamanan jaringan blockchain. Sebagai balasannya, jaringan mengkompensasi kamu dengan staking rewards.
Staking rewards ini pada dasarnya adalah koin tambahan yang kamu peroleh atas peran kamu dalam memvalidasi transaksi dan menjaga integritas jaringan. Jumlah staking rewards yang kamu terima biasanya bergantung pada seberapa banyak crypto yang kamu staking dan lamanya periode staking tersebut. Ini mirip dengan mendapatkan bunga di akun tabungan, tapi dalam hal ini, penghasilan kamu berasal dari partisipasi dalam ekosistem digital.
Lebih dari itu, staking rewards berfungsi sebagai insentif bagi pemegang untuk menjaga koin mereka tetap di-stake, yang meningkatkan keamanan dan stabilitas blockchain. Dengan melakukan staking, tidak hanya kamu membantu mengamankan jaringan, tapi kamu juga punya kesempatan untuk menumbuhkan kepemilikan kamu lewat imbalan tersebut, menjadikannya aspek investasi crypto yang berpotensi menguntungkan.
Meningkatkan Jaringan Blockchain
Staking memainkan peran penting dalam meningkatkan keamanan dan efisiensi jaringan blockchain. Token tidak hanya digunakan untuk transaksi sebagai bentuk pembayaran digital tapi juga sering di-stake untuk membantu menjalankan blockchain dasar atau untuk mendorong aktivitas ekonomi dan pertumbuhan di dalam jaringan[1]. Dengan melakukan hal ini, mereka yang melakukan staking token mereka bisa memperoleh imbalan.
Untuk menggambarkan dengan contoh hipotetis: kalau Bitcoin mengadopsi staking, pemegang bisa "melakukan staking" Bitcoin mereka untuk menjadi bagian dari mekanisme konsensus jaringan. Bitcoin yang di-stake tersebut akan membantu memvalidasi transaksi dan membuat blok-blok baru, berkontribusi pada keamanan dan efisiensi blockchain.
Tapi, penting untuk dicatat bahwa staking Bitcoin tidak mungkin dilakukan dalam arti tradisional, karena Bitcoin menggunakan sistem Proof-of-Work dan bukan Proof-of-Stake.
Kalau begitu, staking tidak hanya mengamankan jaringan dengan mendistribusikan proses validasi tapi juga meningkatkan efisiensi dengan memastikan bahwa mereka yang punya kepentingan dalam jaringan terlibat langsung dalam pemeliharaannya. Sistem ini memberi insentif ke para staker untuk menjaga integritas jaringan, karena kepemilikan mereka sendiri bisa kehilangan nilai kalau jaringan dikompromikan.
Perbandingan dengan Metode Investasi Crypto Lainnya
Staking menawarkan pendekatan yang berbeda untuk menghasilkan pendapatan dari kepemilikan crypto kamu dibandingkan dengan trading atau mining. Pada dasarnya, staking lebih pasif; setelah kamu melakukan staking aset kamu, kamu bisa duduk santai dan mengumpulkan imbalan berdasarkan seberapa banyak dan lamanya staking tersebut.
Berbeda dengan itu, trading crypto jauh lebih aktif dan melibatkan pembelian dan penjualan crypto di bursa untuk mendapat keuntungan dari fluktuasi harga. Metode ini membutuhkan analisis pasar yang konstan dan bisa sangat berisiko, tergantung pada volatilitas pasar.
Crypto mining, bentuk investasi crypto tradisional lainnya, melibatkan penggunaan komputer kuat untuk menyelesaikan masalah matematika kompleks yang memvalidasi transaksi dan membuat blok-blok baru. Tapi, mining bisa mahal karena biaya listrik yang tinggi dan perangkat keras khusus.
Pada dasarnya, staking umumnya lebih sedikit intensif sumber daya dan berisiko dibandingkan dengan mining, dan perlu keterlibatan yang lebih sedikit dibandingkan dengan trading, menjadikannya pilihan yang menarik untuk mereka yang ingin menghasilkan pendapatan pasif dari investasi crypto mereka.
Risiko yang Terlibat dalam Staking Crypto
Meski punya banyak manfaat, staking juga punya beberapa risiko potensial. Yuk kita lihat apa saja yang perlu kamu perhatikan ketika berpartisipasi dalam metode investasi crypto populer ini.

Apakah kamu tahu?
Berlangganan - Kami membuat video baru tentang penjelasan kripto setiap minggu!
What is Ethereum & What is it Used For? (Animated Explanation)

Volatilitas Pasar Crypto
Salah satu risiko melekat dalam staking adalah volatilitas pasar crypto. Nilai crypto bisa berfluktuasi secara drastis karena berbagai faktor seperti berita negatif[2], kemajuan teknologi, atau sentimen pasar. Volatilitas ini memengaruhi staking karena imbalan yang kamu peroleh biasanya dalam crypto yang sama dengan yang kamu staking.
Misalnya, kalau kamu melakukan staking dalam sebuah koin yang tiba-tiba turun nilainya karena fluktuasi pasar, nilai staking rewards kamu juga turun. Pada dasarnya, walaupun jumlah koin yang kamu peroleh sebagai imbalan tetap konsisten, nilai pasar mereka bisa menurun secara drastis, yang berdampak pada pengembalian investasi yang sebenarnya.
Lebih lanjut, kalau kamu memutuskan untuk menarik dan menjual aset yang di-stake untuk memotong kerugian selama periode volatilitas tinggi, kamu mungkin menghadapi pinalti tambahan atau kehilangan staking rewards tergantung pada ketentuan yang ditetapkan oleh protokol staking. Aspek ini membuat staking menjadi pedang bermata dua: di satu sisi menawarkan potensi untuk menghasilkan pendapatan pasif, tapi di sisi lain terikat oleh ketidakpastian pasar crypto yang sangat fluktuatif.
Risiko Tugas Validator dan Penalti Slashing
Saat kamu terlibat dalam staking, terutama kalau kamu memilih untuk menjadi validator, kamu memikul tanggung jawab yang signifikan. Validator memainkan peran penting dalam menjaga integritas blockchain dengan memverifikasi transaksi dan membuat blok-blok baru. Tapi, hal ini datang dengan risiko tersendiri, terutama dalam bentuk penalti slashing.
Penalti slashing adalah konsekuensi serius yang dihadapi validator kalau mereka gagal melaksanakan tugasnya dengan benar atau mencoba merusak jaringan. Misalnya, kalau seorang validator offline ketika seharusnya memvalidasi transaksi atau menandatangani transaksi yang curang, sebagian dari crypto yang sudah di-stake sebagai jaminan mungkin akan "di-slash" atau diambil secara permanen sebagai penalti.
Risiko ini menekankan pentingnya operasi yang andal dan berkelanjutan ketika melakukan staking. Kalau peralatan kamu gagal atau koneksi internet kamu tidak stabil saat menjalankan validator kamu sendiri, kamu bisa kehilangan tidak hanya potensi penghasilan, tapi juga sebagian dari aset yang di-stake. Ini adalah pertimbangan krusial yang menambah lapisan risiko ekstra dalam staking, sehingga menekankan perlunya kewaspadaan dan kesiapan teknis.
Isu Likuiditas dan Periode Lock-Up
Salah satu tantangan praktis yang mungkin kamu hadapi saat melakukan staking adalah menghadapi isu likuiditas dan periode lock-up. Berikut artinya: ketika kamu melakukan staking kamu, koin tersebut tidak hanya diam; koin tersebut digunakan secara aktif dalam blockchain untuk memvalidasi transaksi. Karena itu, aset yang di-stake tidak langsung bisa diakses untuk ditrading atau dijual.
Periode lock-up ini bisa bervariasi secara luas tergantung pada blockchain atau protokol staking tertentu. Mungkin hanya beberapa hari, atau bahkan bisa berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Kalau pasar mengalami perubahan drastis atau kalau kamu tiba-tiba membutuhkan uang tunai selama periode ini, kamu tidak bisa langsung menarik crypto kamu.
Resiko staking seperti inilah yang membuat penting untuk memahami cara kerja staking crypto sebelum benar-benar terjun. Pada dasarnya, saat aset digital kamu sedang bekerja untuk kamu dan menghasilkan staking rewards, aset-aset ini tidak tersedia secara real-time untuk merespon perubahan pasar atau kebutuhan keuangan pribadi. Hal ini merupakan sesuatu yang perlu dipertimbangkan dengan serius ketika kamu menentukan berapa banyak dan di mana kamu akan melakukan staking.
Ingat ya, tidak semua bentuk staking melibatkan lock-up. Misalnya, kamu bisa memilih untuk melakukan liquid staking yang menyediakan likuiditas dan fleksibilitas lebih dibandingkan dengan staking tradisional.
Perlu dicatat, staking Bitcoin tidak bisa dilakukan seperti staking pada aset crypto lain yang berbasis Proof-of-Stake. Bitcoin sendiri menggunakan mekanisme Proof-of-Work, sehingga proses validasi dan imbalannya berasal dari mining, bukan staking. Tapi, beberapa platform kini menawarkan produk turunan atau alternatif untuk mendapatkan hasil dari kepemilikan Bitcoin, meski tetap berbeda dari staking tradisional.
Cara Memulai Staking Crypto: Langkah-Langkah Penting
Kita sudah membahas dasar-dasar tentang apa artinya melakukan staking serta kelebihan dan kekurangannya. Sekarang, kamu mungkin penasaran apa yang perlu dilakukan ketika ingin memulai staking. Berikut tiga langkah penting yang perlu diikuti untuk meningkatkan keberhasilan staking kamu.
Memilih Crypto yang Tepat untuk di-Stake
Memilih crypto yang tepat untuk di-stake adalah langkah pertama yang krusial ketika kamu memasuki dunia staking crypto. Lagipula, apa arti staking kalau bukan komitmen atas aset digital kamu untuk jangka waktu tertentu? Ini bukan hanya tentang mengunci crypto apa saja; ini tentang memilih yang sejalan dengan tujuan investasi, toleransi risiko, dan imbalan yang ditawarkannya.
Saat memilih crypto untuk staking, perhatikan beberapa faktor kunci. Perhatikan stabilitas dan reputasi koin tersebut. Apakah koin tersebut sudah beredar cukup lama? Apakah punya komunitas yang kuat dan dukungan yang solid? Aspek-aspek ini bisa mengindikasikan pilihan yang lebih aman untuk staking.
Penting juga untuk mempertimbangkan tersedianya crypto di platform yang kamu inginkan. Misalnya, Binance.US Staking mendukung 18 crypto, termasuk BNB, ADA, dan ETH saat artikel ini ditulis.
Selain itu, tinjau staking rewards: persentase berapa yang bisa kamu harapkan untuk diperoleh setiap tahun? Dan jangan lupa tentang ketentuan staking - beberapa crypto mungkin perlu periode lock-up yang lebih lama atau punya persyaratan staking minimum yang lebih tinggi, yang bisa memengaruhi likuiditas kamu. Resiko staking seperti kurangnya likuiditas dan volatilitas nilai aset harus menjadi pertimbangan saat memilih crypto yang akan di-stake.
Meluangkan waktu untuk meneliti dan memilih crypto yang tepat bisa membuat perjalanan staking kamu jauh lebih menguntungkan dan sejalan dengan strategi keuangan kamu.
Memilih Platform Staking atau Menjalankan Validator Sendiri
Saat kamu memutuskan untuk memulai staking, salah satu pilihan penting yang harus kamu hadapi adalah apakah akan melakukan staking lewat platform atau menjalankan validator sendiri. Setiap opsi punya manfaat dan persyaratan uniknya, sehingga penting untuk mempertimbangkan ini berdasarkan keahlian, sumber daya, dan tingkat komitmen kamu.
Staking lewat platform adalah pendekatan yang lebih sederhana. Banyak bursa crypto seperti Binance, Kraken, dan Coinbase menawarkan layanan staking di mana kamu bisa dengan mudah mendelegasikan koin kamu ke validator yang dioperasikan oleh platform. Metode ini ramah pengguna dan tidak perlu pengetahuan teknis atau investasi awal yang signifikan.
Ini adalah cara yang bagus untuk memulai staking tanpa repot mengelola perangkat keras dan perangkat lunak. Selain itu, ini memungkinkan kamu menghasilkan staking rewards dengan upaya minimal, meski biaya terkadang bisa mengurangi penghasilan kamu.
Di sisi lain, menjalankan validator sendiri untuk staking menawarkan kontrol yang lebih besar dan potensi imbalan yang lebih tinggi. Saat kamu mengoperasikan validator sendiri, kamu berpartisipasi langsung dalam jaringan, menjaga keamanan dan operasi blockchain. Ini perlu pemahaman yang baik tentang teknologi, koneksi internet yang andal, dan terkadang sumber daya komputasi yang signifikan. Taruhannya tinggi, karena setiap kesalahan bisa mengakibatkan penalti slashing.
Menjalankan validator sendiri juga memberi kamu kesempatan untuk lebih memahami secara teknis cara kerja staking crypto, termasuk peran validator, sistem konsensus, dan bagaimana proses validasi blok berkontribusi terhadap keamanan jaringan.
Pada akhirnya, pilihan antara menggunakan platform staking atau menjalankan validator sendiri tergantung pada seberapa dalam kamu ingin memahami mekanisme staking. Kalau kamu baru dalam staking, memulai dengan platform terpercaya mungkin menjadi cara yang tepat, secara bertahap membangun pengetahuan dan kepercayaan diri sebelum mungkin menjalankan validator sendiri.
Mengatur Crypto Wallet dan Hardware atau Software
Mengatur crypto wallet dan memperoleh perangkat keras atau perangkat lunak yang diperlukan adalah langkah mendasar dalam memulai perjalanan kamu dengan staking. Pertama-tama, crypto wallet bukan hanya tempat untuk menyimpan aset digital kamu; itu juga merupakan titik akses kamu untuk berpartisipasi dalam aktivitas blockchain, termasuk staking.
Kamu biasanya perlu wallet yang mendukung crypto spesifik yang kamu rencanakan untuk di-stake dan menawarkan kemampuan staking. Ada dua jenis wallet utama yang perlu dipertimbangkan: software wallet dan hardware wallet.
Software wallet atau hot wallet, adalah aplikasi yang bisa kamu unduh ke komputer atau smartphone kamu. Mereka ramah pengguna dan mudah diakses, menjadikannya pilihan populer bagi pemula dalam staking. Tapi, mereka dianggap kurang aman dibandingkan hardware wallet karena terhubung dengan internet.
Hardware wallet atau cold wallet, di sisi lain, adalah perangkat fisik yang menyimpan crypto kamu secara offline. Mereka menawarkan keamanan yang lebih tinggi dengan menjaga kunci privat kamu terpisah secara fisik dari lingkungan online, sehingga secara signifikan mengurangi risiko peretasan. Mengatur hardware wallet melibatkan pembelian perangkat, menginisialisasinya, dan kemudian mentransfer aset crypto kamu ke dalamnya.
Selain itu, kalau kamu memutuskan untuk menjalankan validator sendiri, kamu akan perlu perangkat keras yang lebih canggih dan mungkin perangkat lunak khusus, tergantung pada jaringan blockchain yang kamu dukung. Ini bisa termasuk komputer khusus dengan koneksi internet berkecepatan tinggi dan waktu operasi yang terus-menerus untuk memastikan kamu memenuhi persyaratan validator jaringan.
Ingat, pilihan crypto wallet dan perangkat keras kamu akan sangat tergantung pada keseimbangan antara kenyamanan dan keamanan dalam aktivitas staking kamu.
Oh ya, jangan lupa, meski banyak crypto mendukung staking, staking Bitcoin tidak bisa dilakukan secara langsung, karena Bitcoin memakai sistem Proof-of-Work, bukan Proof-of-Stake. Jadi, kalau kamu melihat penawaran serupa di platform tertentu, biasanya itu hanya akun berbunga atau layanan penghasil imbal hasil - bukan staking dalam artian teknis.
Ulasan Platform Staking Crypto Populer
Seperti yang sudah aku sebutkan sebelumnya, melakukan staking di platform yang tepercaya lebih disukai karena kenyamanan dan keamanannya. Untuk membantu kamu memutuskan di mana harus memulai, berikut adalah tiga platform staking crypto terbaik dengan basis pengguna yang besar dan reputasi yang baik:
Binance
Binance sebagai salah satu bursa crypto paling populer di industri ini menawarkan cara untuk staking lewat Binance Earn. Platform ini memungkinkan kamu mendapatkan bunga dari aset idle kamu, dengan berbagai produk staking, farming, dan investasi ganda yang tersedia.
Ada tiga Produk Perlindungan Pokok yang berbeda saat melakukan staking di Binance yang memungkinkan kamu mendapatkan imbalan dengan periode deposit fleksibel atau terkunci. Produk-produk ini memberikan perlindungan pokok dalam hal nilai token, yang berarti kamu bisa memperoleh manfaat tanpa mempertaruhkan investasi awal kamu.
Produk Perlindungan Pokok meliputi:
- Simple Earn – solusi staking dengan satu klik yang memungkinkan kamu mendapatkan imbalan pada lebih dari 300 aset digital. Kamu bisa memilih antara periode deposit Fleksibel atau Terkunci.
- BNB Vault – BNB Vault menawarkan fleksibilitas dan pengembalian yang kompetitif. Kamu bisa menyetor dan menarik BNB dari BNB Vault kapan saja serta mendapatkan imbalan dari Produk Fleksibel dan imbalan Launchpool.
- ETH Staking – fitur ini memungkinkan kamu dengan mudah melakukan staking ETH dengan satu klik dan menerima token BETH dengan rasio 1:1. Kamu bisa melakukan staking mulai dari 0.0001 ETH dan mendapatkan imbalan on-chain harian.
Selain ketiga produk tersebut, Binance Earn juga menawarkan produk dengan hasil tinggi yang memungkinkan kamu menerima pengembalian yang lebih tinggi dari rata-rata tapi dengan risiko yang sesuai terhadap crypto yang diinvestasikan. Akhirnya, ada juga Binance DeFi Staking di mana kamu bisa berpartisipasi dalam produk DeFi tertentu dan memperoleh penghasilan yang terealisasi.
Coinbase
Kamu bisa berpartisipasi dalam staking di Coinbase dengan bergabung dalam program Coinbase Earn. Salah satu manfaat menggunakan Coinbase Earn untuk staking adalah kenyamanannya. Platform ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan unstake kapan saja mereka mau.
Tidak ada biaya untuk staking atau unstaking, karena biaya yang dikenakan oleh Coinbase hanya berdasarkan imbalan. Selain itu, investor bisa menyetor dengan jumlah berapa pun sesuai keinginan, selama mereka memenuhi saldo minimum aset tersebut. Saat artikel ini ditulis, Coinbase Earn mendukung 120 aset, termasuk USDC, ETH, dan SOL. Coinbase mengklaim kamu bisa memperoleh sampai 10% APY pada investasi crypto kamu lewat program ini.
Poin kuat lain dari Coinbase Earn adalah keamanannya. Coinbase mengklaim bahwa mereka menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan memungkinkan kamu keluar kapan saja. Perlu diingat bahwa beberapa protokol mungkin mengharuskan kamu menunggu hingga proses unstaking selesai sebelum mentransfer atau menjual aset kamu.
Kraken
Kraken adalah bursa crypto populer yang menawarkan staking on-chain yang mudah dengan batasan minimal. Saat ini, platform ini menawarkan staking on-chain untuk 19 blockchain, termasuk ETH, SOL, dan ATOM.
Sama seperti dua bursa lainnya dalam daftar ini, staking Kraken juga menawarkan staking dengan periode fleksibel dan tetap. Kamu akan menerima imbalan dua kali seminggu dari aset yang di-stake dengan sampai 24% APY tergantung pada asetnya. Perlu diingat bahwa fitur staking ini tidak tersedia untuk pengguna AS karena alasan regulasi.
Praktik Terbaik untuk Staking yang Aman
Keamanan adalah elemen inti dalam setiap aktivitas transaksi digital termasuk staking. Makanya, penting untuk memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi perangkat kamu dari potensi serangan siber. Simak beberapa tips keamanan berikut yang akan memberi kamu ketenangan pikiran saat berpartisipasi dalam aktivitas staking.
Tips Mengamankan Setup Staking
Mengamankan setup staking kamu sangat penting untuk melindungi aset digital dan memastikan upaya staking kamu berhasil. Berikut beberapa tips praktis untuk meningkatkan keamanan aktivitas staking crypto kamu:
- Gunakan hardware wallet: Saat melakukan staking, simpan aset kamu di hardware wallet. Wallet ini menyimpan kunci privat kamu secara offline, yang secara signifikan mengurangi risiko peretasan.
- Koneksi internet yang aman: Selalu gunakan koneksi internet yang aman dan privat untuk aktivitas staking kamu. Hindari jaringan Wi-Fi publik yang rentan terhadap pelanggaran keamanan.
- Pembaruan rutin: Pastikan perangkat lunak wallet dan aplikasi staking terkait selalu diperbarui. Pengembang secara rutin merilis pembaruan untuk menambal kerentanan keamanan.
- Password kuat dan 2FA: Gunakan password yang kuat dan unik untuk wallet dan platform staking kamu. Selain itu, aktifkan two-factor authentication (2FA) untuk lapisan keamanan tambahan.
- Pembaruan perangkat lunak secara rutin: Pastikan wallet dan perangkat lunak staking kamu selalu diperbarui. Pengembang sering mengeluarkan patch keamanan yang bisa melindungi kamu dari kerentanan baru. Tidak memperbarui perangkat lunak ibarat meninggalkan pintu terbuka—undangan bagi masalah.
- Cadangkan kunci kamu: Lakukan pencadangan kunci privat kamu secara rutin dan simpan di beberapa lokasi aman. Kalau perangkat kamu mengalami kegagalan, cadangan ini akan menjadi penyelamat untuk mengakses kembali aset yang di-stake.
Dengan mengikuti tips ini, kamu bisa membantu memastikan bahwa setup staking kamu tetap aman, melindungi investasi kamu dan memaksimalkan pengembalian.
Menggunakan Hardware Wallet untuk Keamanan yang Lebih Tinggi
Menggunakan hardware wallet adalah salah satu langkah paling efektif yang bisa kamu ambil untuk mengamankan setup staking kamu. Berikut alasannya kenapa perangkat ini wajib dimiliki bagi siapa saja yang serius tentang staking:
- Keamanan yang ditingkatkan: Hardware wallet menyimpan kunci privat kamu secara offline, yang secara drastis mengurangi risiko ancaman online seperti peretasan atau serangan phishing. Ini seperti menyimpan emas digital kamu di dalam brankas.
- Kontrol atas aset kamu: Dengan hardware wallet, kamu punya kontrol penuh atas crypto kamu. Tidak seperti wallet online, kamu tidak bergantung pada sistem keamanan pihak ketiga untuk melindungi aset yang di-stake.
- Keandalan: Perangkat ini dirancang untuk tahan terhadap serangan, baik digital maupun fisik. Mereka merupakan bentuk perlindungan yang tangguh bagi siapa saja yang melakukan staking.
Salah satu contohnya adalah Ledger Nano X. Perangkat ini terkenal karena kemudahan penggunaan, kompatibilitas dengan banyak crypto, dan fitur keamanannya yang kuat. Ini menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk staker berpengalaman maupun pemula dalam staking crypto.
Masa Depan Staking dalam Crypto
Lanskap staking terus berkembang, dengan beberapa tren baru yang membentuk masa depan cara kita mendekati staking. Berikut sekilas tentang apa yang ada di depan:
- Peningkatan adopsi Staking-as-a-Service (SaaS): Seiring staking menjadi lebih arus utama, semakin banyak layanan yang bermunculan untuk menangani kompleksitas staking bagi kamu. Platform-platform ini menawarkan pendekatan tanpa repot untuk staking, menjadikannya bisa diakses oleh khalayak yang lebih luas yang mungkin tidak punya keahlian teknis.
- Pertumbuhan solusi staking lintas rantai: Dengan banyaknya blockchain yang bermunculan, permintaan untuk solusi staking lintas rantai juga meningkat. Ini memungkinkan staking aset di berbagai blockchain, meningkatkan fleksibilitas dan potensi imbalan staking.
- Fokus pada keamanan yang ditingkatkan: Seiring dengan peningkatan staking-nya, penekanan pada protokol keamanan staking juga meningkat. Harapkan untuk melihat penerapan sistem keamanan yang lebih canggih untuk melindungi staking.
- Opsi staking ramah lingkungan: Dengan meningkatnya kekhawatiran lingkungan, banyak yang beralih ke opsi staking yang lebih hemat energi. Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dalam percakapan crypto.
Tren-tren ini menyiratkan masa depan staking yang dinamis, di mana kemudahan penggunaan, keamanan, dan kesadaran lingkungan akan mendorong inovasi di ruang ini.

- Biaya trading sangat rendah
- Fungsionalitas luar biasa
- Aplikasi trading seluler
- Biaya trading yang sangat kompetitif
- Aplikasi seluler yang intuitif
- Tersedia hingga 100X leverage

- Platform bursa kripto yang sangat terkenal
- Lebih dari 900 crypto tersedia untuk trading
- Tersedia berbagai jenis trading
- Tersedia lebih dari 900 jenis kripto
- Keamanan kuat
- Biaya penarikan rendah

- Pilihan aset kripto yang beragam
- Antarmuka yang user-friendly
- Aplikasi mobile yang praktis
- Aset kripto yang sangat variatif
- Tersedia aplikasi seluler yang ramah pemula
- Banyak kompetisi trading
Potensi Perubahan Regulasi dan Dampaknya
Menavigasi dunia staking bisa jadi cukup kompleks, terutama dengan potensi perubahan regulasi di masa depan. Pemerintah dan badan pengatur di seluruh dunia mulai melihat lebih dekat terhadap staking, mengingat kenaikannya dalam popularitas dan implikasi keuangan yang signifikan.
Misalnya, di Amerika Serikat, Securities and Exchange Commission (SEC) sudah memberi isyarat tentang peningkatan pengawasan terhadap crypto, terutama yang mungkin dianggap sebagai sekuritas. Kalau regulasi diperketat, staking bisa menghadapi persyaratan kepatuhan yang lebih ketat, yang bisa memengaruhi seberapa mudah individu dan platform bisa menawarkan layanan staking.
Hal ini bisa menyebabkan lingkungan yang lebih terbatas, yang berpotensi mengurangi aksesibilitas dan daya tarik staking bagi investor kasual.
Di Eropa, regulasi Markets in Crypto-Assets (MiCA) bertujuan untuk menyelaraskan lanskap regulasi untuk aset crypto di seluruh Uni Eropa. Tergantung pada bagaimana layanan staking diklasifikasikan di bawah aturan ini, platform mungkin perlu memperoleh lisensi tertentu, yang bisa meningkatkan biaya operasional mereka—dan biaya tersebut mungkin kemudian dibebankan ke pengguna dalam bentuk staking rewards yang lebih rendah.
Di sisi lain, regulasi yang jelas juga bisa melegitimasi staking, menarik lebih banyak investor institusional dan berpotensi menghasilkan stabilitas yang lebih besar di pasar. Secara keseluruhan, meski lanskap regulasi tetap dinamis, perkembangannya pasti akan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan staking dan cara pelaksanaannya secara global.
Kesimpulan
Staking crypto sudah jelas membuktikan dirinya sebagai metode menarik untuk menghasilkan pendapatan pasif sambil memberikan kontribusi positif pada ekosistem blockchain. Keindahan dari staking bukan hanya terletak pada potensi untuk memperoleh staking rewards, tapi juga pada kemampuannya dalam meningkatkan fungsi dan keamanan teknologi blockchain.
Dibandingkan dengan metode investasi crypto yang lebih spekulatif, staking menghadirkan opsi yang lebih tidak berisiko dan seringkali menawarkan pengembalian yang lebih stabil.
Tapi, sangat penting untuk diingat bahwa meski staking bisa menguntungkan, ia tidak tanpa risiko. Uji kelayakan secara menyeluruh dan manajemen risiko yang efektif sangat penting untuk menavigasi ruang ini dengan sukses. Memahami apa itu staking, bagaimana cara kerjanya, serta syarat dan ketentuan khusus dari opsi staking merupakan langkah kunci sebelum terjun.
Bagi kamu yang ingin mengeksplorasi peluang ini, platform seperti Binance, Kraken, dan Coinbase adalah pilihan populer yang menawarkan berbagai opsi staking. Masing-masing platform ini menyediakan fitur dan manfaat unik, melayani baik bagi staker pemula maupun yang berpengalaman.
Jadi, apakah kamu ingin menumbuhkan portofolio crypto kamu atau sekadar mengeksplorasi jalur baru di dalam ruang blockchain, staking mungkin saja merupakan peluang usaha yang layak untuk dipertimbangkan.
Konten yang dipublikasikan di situs web ini tidak bertujuan untuk memberikan segala jenis nasihat keuangan, investasi, perdagangan, atau bentuk lain apa pun. BitDegree.org tidak mendukung atau menyarankan Anda membeli, menjual, atau menahan segala jenis cryptocurrency. Sebelum membuat keputusan investasi keuangan, konsultasikan dengan penasihat keuangan Anda.
Referensi Ilmiah
1. Cong L. W., He Z., Tang K.: 'The Tokenomics of Staking';
2. Gupta H., Chaudhary R.: 'An Empirical Study of Volatility in Cryptocurrency Market'.