HTML vs PHP: kedua bahasa ini sama-sama ditujukan untuk mengembangkan aplikasi web tetapi use case-nya sendiri berbeda secara signifikan. Biar lebih jelas, orang yang menguasai HTML disebut sebagai coder, sedangkan pemrogram PHP dengan bangga mengklaim dirinya sebagai programmer.
Meski labelnya belum resmi, HTML adalah salah satu materi pertama yang akan dipelajari oleh setiap calon programmer. Bahasa markah ini mudah dimengerti oleh pemula, dan saat ini mudah sekali menemukan tutorial dan kursus tentang HTML di luar sana. HTML juga dianggap sebagai fondasi dari semua pengembangan web. Dengan kata lain, HTML memiliki tugas merekatkan struktur utama situs web dengan elemen, atribut, dan komponen lainnya.
Lanjut ke pembahasan HTML vs PHP berikutnya!
PHP adalah bahasa back-end (bagian belakang) terdepan yang mengelola sisi server situs web. Jika dibandingkan dengan HTML, PHP berkutat dengan tingkat kerumitan yang sangat berbeda dalam hal sintaksis, konvensi bahasa secara keseluruhan, dan kurva pembelajaran.
Daftar Isi
HTML
Untuk lebih memahami perbandingan HTML vs PHP, Anda harus mengetahui definisi dari kedua bahasa dengan terperinci. Kita mulai dengan HTML terlebih dulu.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:
GET 50% OFF
DataCamp Black Friday Sale
During this DataCamp Black Friday, you can access the top-rated courses with a 50% discount. Enroll now for way less!
Bersama dengan CSS dan JavaScript, HTML membentuk trio ikonik yang tenar di dunia pengembangan web front-end. Artinya, tiga sekawan ini beroperasi di ranah browser dan menentukan bagaimana situs web Anda terlihat oleh kacamata pengguna. Sedangkan, PHP diibaratkan sebagai anak komplek aneh yang terpaksa harus Anda ajak main karena diperintahkan orang tua Anda. Mengapa? karena PHP memiliki banyak kekhasan yang mungkin sulit dipahami oleh pemula.
Ketika mendiskusikan HTML vs PHP, perlu diketahui bahwa PHP beroperasi di area server dan browser akan menunjukkan hasil kerjanya. Oleh karena itu, lingkungan kerja untuk kedua bahasa pemrograman ini mutlak berbeda.
Pada dasarnya, berkas HTML berisi instruksi yang akan menentukan keseluruhan tampilan pada komponen halaman web. Misalnya, di halaman web yang Anda buat, Anda ingin membagi konten ke dalam sebuah daftar, membuat tabel, menandai kutipan, menambahkan catatan kaki, dll. Kemudian, browser akan menerima intruksi tersebut dan menjalankannya.
Anda dapat menambahkan PHP di dalam dokumen HTML dengan menyertakan kode tertenu ke dalam tag PHP. Banyak sekali opsi yang akan kita bahas mengenai tag PHP di salah satu bagian panduan ini. Yuk, simak lebih lanjut pembahasan HTML vs PHP ini…
Sistem tag HTML tidaklah rumit. Anda cukup menguasai elemen utama yang akan membentuk konten Anda terlebih dahulu. Selain itu, untuk penataan gaya dengan properti CSS, Anda perlu mempelajari cara menandai elemen dengan menggunakan kelas, ID, atau atribut.
Kursus ini akan menjelaskan HTML dari dasar, mulai dari cara menyiapkan editor sampai dengan menggunakan fitur yang jauh lebih canggih. Selain itu, Anda dapat mencoba kursus interaktif ini yang tidak hanya informatif, tetapi juga menyenangkan untuk dipelajari.
WordPress vs HTML
Jika Anda adalah seorang pemula dan bertekad ingin membuat serta menggunakan situs web, ada opsi lain yang dapat Anda lirik. WordPress vs HTML muncul sebagai solusi untuk permasalahan apakah Anda ingin membangun situs web dari dasar atau hanya memanfaatkan layanan gratis dan mulai mengunggah konten Anda. Namun, tidak selamanya Anda dapat mengandalkan templat. Terkadang, WordPress tidak terlalu membantu menyempurnakan situs web dengan fungsi yang jauh lebih baik. Di kasus seperti itu, WordPress atau sistem manajemen konten (CMS) lainnya juga tidak terlalu membantu: jalan satu-satunya adalah Anda perlu memiliki pengetahuan pengkodean dan pemrograman. Dan, pembahasan HTML vs PHP pun masih berlanjut.
PHP
PHP merupakan bahasa yang ditafsirkan, artinya Anda tidak perlu mengkompilasi kode-kode PHP.
Dengan kata lain, PHP adalah bahasa skrip yang memberikan instruksi untuk ditafsirkan oleh server pada saat runtime. Bahasa PHP menjadi bahasa paling populer untuk pengembangan web dari sisi server. Salah satu alasannya adalah karena PHP memiliki banyak kerangka kerja yang dapat memberikan basis untuk sisi server situs web Anda.
Apa saja use case PHP yang standar? Nah, use case PHP ini biasanya diterapkan untuk mengubah situs web statis menjadi dinamis, artinya beberapa bagian halaman diperbarui tanpa harus memuat ulang seluruh halaman. Meski begitu, penggunaan PHP manual tidak lagi populer untuk kepentingan back-end. Kebanyakan pemrogram sudah beralih dengan memanfaatkan kerangka kerja seperti Laravel atau Symfony.
Penjelasan tentang HTML vs PHP sejauh ini telah menunjukkan bahwa kurva pembelajaran PHP jauh lebih tinggi daripada HTML. Oleh karena itu, Anda perlu mendedikasikan lebih banyak waktu untuk mempelajari hal-hal mendasar, proses instalasi, berlatih menulis kode, menjelajahi kerangka kerja yang ada, dan, pada akhirnya, menggunakan pengetahuan yang sudah Anda pelajari untuk membuat proyek yang sebenarnya.
Untuk mempermudah perjalanan Anda menjadi pemrogram PHP, kami menawarkan kursus interaktif tentang bahasa skrip PHP. Kursus ini menjelaskan PHP 7 dan menjelaskan cara menggunakan kerangka kerja yang disebut CodeIgniter.
Menggabungkan PHP dan HTML
Seperti yang telah disebutkan di uraian HTML vs PHP sebelumnya, Anda dapat menambahkan PHP ke dalam HTML dengan menggunakan tag PHP khusus. Penambahan ini biasanya bertujuan untuk mengimplementasikan fungsionalitas dan fitur dinamis pada situs web. Di dalam dokumen HTML, Anda dapat menambahkan kode PHP dengan menggunakan tag <? php?>. Spasi yang ada di antara PHP dan tanda tanya kedua dijadikan sebagai tempat untuk menuliskan kode Anda.
Jika Anda ingin memasukkan beberapa kode PHP ke dalam dokumen HTML Anda, Anda mungkin akan merasa khawatir tindakan ini dapat mengacaukan keterbacaan. Tapi, selama Anda menutup tag PHP standar, Anda tidak akan menghadapi masalah serius terkait dengan kinerja atau keterbacaan.
Oleh karena itu, daripada mencoba memecahkan permasalahan HTML vs PHP, Anda sebaiknya menggabungkan kedua bahasa ini untuk menyempurnakan situs statis Anda dengan menggunakan beberapa elemen dinamis. Meski begitu, kami tetap menganjurkan agar Anda untuk mulai mempelajari HTML sebelum benar-benar mempelajari PHP lebih dalam.
Tag khusus juga memiliki versi pendeknya: <? ?>. Tag ini akan berfungsi selama Anda memperbarui berkas php.ini Anda dan mengaktifkan pengaturan "short_tags".
Jika Anda menggunakan editor kode HTML yang tidak membaca tag bahasa pemrograman lain, Anda dapat menggunakan tag versi panjang untuk menambahkan PHP ke dalam HTML:
</code
Anda bisa juga menambahkan kode HTML di dalam perintah PHP. Misalnya:
print "
Halo yang disana
";
Merubah HTML ke PHP
Di dunia bahasa pemrograman, selain muncul perbandingan HTML vs PHP, terdapat juga konverter yang dapat membantu Anda mengubah kode HTML menjadi PHP. Perubahan ini mengisyaratkan bahwa kode HTML nantinya akan dimasukkan dalam tag PHP khusus. Selain itu, sebagian besar kode HTML yang dikirimkan akan menampilkan perintah echo atau print untuk membuatnya muncul di situs web. Alat-alat yang disebutkan berikut ini berfungsi mengonversi kode HTML ke PHP:
Perbedaan utama antara HTML dan PHP
Faktor utama yang mendasari perbedaan HTML vs PHP yakni HTML merupakan bahasa front-end (ujung depan) yang berjalan di ranah browser, sedangkan PHP adalah bahasa back-end (ujung belakang) yang berjalan di ranah server.
PHP mengurusi cara kerja situs web Anda. Dengan kata lain, PHP bisa dianalogikan sebagai jantung yang memompa darah ke semua komponen-komponen kecil yang ada di aplikasi. Sedangkan HTML tugasnya membuat komponen-komponen yang menerima fungsionalitas dari PHP.
Umpanya jika Anda menginginkan menu masuk di dalam situs web Anda. Pertama-tama, Anda harus membuat dan menatanya menggunakan kombinasi kode HTML dan CSS, atau bisa juga dengan menggunakan kerangka kerja Bootstrap. Lalu, ketika Anda ingin memeriksa apakah kredensial yang telah dimasukkan tadi ada dan sudah benar, Anda perlu menggunakan PHP dan mengkomunikasikannya dengan server. Kemudian, PHP mengeluarkan respons dan memungkinkan pengguna untuk masuk ke situs web Anda (atau menunjukkan pesan jika memang terdapat kesalahan).
Sintaks PHP pelu dipelajari dengan seksama. Supaya adil, penguasaan HTML juga sebenarnya bukan tugas yang akan rampung dalam satu hari, tetapi bedanya PHP memiliki lebih banyak kekhasan dan aturan yang perlu diikuti. Selain itu, Anda harus meluangkan waktu untuk berlatih untuk mewujudkan ide Anda. Tanpa dibarengi dengan praktik yang rutin, Anda tidak akan memahami HTML vs PHP secara komprehensif. Meski teorinya sudah dapat dipahami, jangan biarkan hal tersebut membuat Anda cepat merasa puas.
Jadi, Belajar HTML atau PHP dulu?
Jika Anda telah memutuskan untuk mengejar karir di bidang pengembangan web dengan matang, target pembelajaran pertama Anda adalah HTML. Bahasa pemrograman ini akan membantu Anda mempelajari tentang komponen paling umum dari sebuah situs web. Kemudian, Anda dapat lanjut mempelajari CSS. Properti bahasa dan metode penggabungan di CSS berfungsi untuk membuat situs web Anda bisa terlihat lebih menarik bagi pengunjung. Pilihan yang umum setelah menamatkan CSS adalah mempelajari JavaScript, bahkan Anda juga bisa melanjutkannya dengan mempelajari Node.js untuk mempelajari cara kerja JavaScript di back-end.
Akhirnya, setelah berhasil mengasah semua keahlian tentang HTML vs PHP, Anda dapat mulai mempelajari PHP yang merupakan bahasa pemrograman di sisi server paling populer. Setelah Anda mempelajari dasar-dasarnya, Anda harus mencoba kerangka kerja PHP yang sudah banyak tersedia. Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh kerangka kerja semacam ini, Anda tidak perlu lagi menulis seluruh kode secara manual.
Apakah kamu tahu?
Pernahkah Anda bertanya-tanya situs belajar online mana yang terbaik untuk pengembangan karier Anda?
Kesimpulan
Pembahasan mengenai HTML vs PHP menghasilkan sebuah keputusan sederhana. Kedua bahasa pemrograman ini sangatlah berbeda: kemampuan dasar, tujuan, dan kegunaannya saja berasal dari dua bidang pengembangan web yang terpisah.
Meskipun demikian, kedua bahasa ini diperlukan jika Anda ingin membuat situs web sempurna dan, yang terpenting, situs web yang fungsional. HTML dengan senang hati akan membantu Anda membangun struktur situs web Anda, dan PHP akan menyulapnya menjadi sebuah situs web yang dinamis dan kaya akan fitur.