Di mata banyak orang, "DevOps engineer" atau insinyur DevOps dipandang sebagai profesi masa depan yang sangat menjanjikan (walaupun titel ini tidak mengacu pada profesi formal). Banyak perusahaan internasional tingkat atas (beberapa di antaranya - Netflix, Facebook, Amazon) bergegas menerapkan sistem DevOps dalam alur kerja mereka. Dengan kebutuhan yang tinggi, tentunya banyak rekruiter di luar sana mencari para profesional di bidang DevOps. Itu mengapa di tutorial ini, saya akan membahas tentang daftar pertanyaan wawancara DevOps.
Kita akan membahas berbagai pertanyaan wawancara DevOps engineer yang bersifat umum maupun yang berkaitan dengan AWS. Kita akan mulai dari pertanyaan tingkat dasar lalu menuju ke tingkat yang lebih lanjut. Setelah itu, kita akan membahas kiat-kiat yang dapat memaksimalkan kemungkinan Anda berhasil saat tahap wawancara sehingga Anda dapat diterima kerja.
Daftar Isi
- 1. Dasar-Dasar DevOps
- 1.1. Pertanyaan 1: Apa itu "DevOps"?
- 1.2. Pertanyaan 2: Sebutkan beberapa alat DevOps yang paling populer.
- 1.3. Pertanyaan 3: Apa saja perbedaan utama antara Agility?
- 1.4. Pertanyaan 4: Apa itu Version control?
- 1.5. Pertanyaan 5: Apa saja 4 komponen utama dari DevOps?
- 1.6. Pertanyaan 6: Bahasa pemrogaman apa saja yang digunakan di DevOps?
- 1.7. Pertanyaan 7: Apa kaitan antara AWS dengan DevOps?
- 1.8. Pertanyaan 8: Apa itu 'Extreme Programming'?
- 1.9. Pertanyaan 9: Apa itu 'design pattern'?
- 1.10. Pertanyaan 10: Apa itu CBD?
- 2. Daftar Pertanyaan DevOps Yang Lebih Mendalam
- 2.1. Pertanyaan 1: Jelaskan apa itu 'branching'.
- 2.2. Pertanyaan 2: Bagaimana cara menyalin Jenkins ke server yang lain?
- 2.3. Pertanyaan 3: Sebutkan tiga metode yang Anda dapat gunakan untuk mengamankan Jenkins.
- 2.4. Pertanyaan 4: Jelaskan mengenai 'automation testing'.
- 2.5. Pertanyaan 5: Apa saja keuntungan dari 'automation testing'?
- 2.6. Pertanyaan 6: Apa itu Memcached?
- 2.7. Pertanyaan 7: Apabila data tertentu berubah, Bagaimana Anda memperbarui Memcached?
- 2.8. Pertanyaan 8: Mengapa komponen Continuous Testing begitu penting dalam DevOps?
- 2.9. Pertanyaan 9: Apakah Selenium alat testing yang bagus?
- 2.10. Pertanyaan 10: Bagaimana cara untuk memaksimalkan efisiensi dari Continous Integration?
- 3. Tips Interview Umum
- 4. Kesimpulan
Dasar-Dasar DevOps
Kita akan mulai dari tingkat dasar - berbagai pertanyaan yang relatif singkat dan jelas. Anda biasanya akan menemukan tipe pertanyaan ini di awal wawancara.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:
GET 50% OFF
DataCamp Black Friday Sale
During this DataCamp Black Friday, you can access the top-rated courses with a 50% discount. Enroll now for way less!
Hanya karena daftar pertanyaan wawancara DevOps di bawah tergolong dasar, bukan berarti pertanyaannya mudah - yang dimaksud tingkat dasar di sini adalah biasanya Anda tidak perlu mengelaborasikan jawaban Anda secara panjang lebar dan rekruiter tidak akan mencoba melakukan follow-up lebih jauh.
Pertanyaan 1: Apa itu "DevOps"?
Sudah pasti, ini adalah pertanyaan yang sangat mungkin ditanyakan pertama kali saat interview. Rekruiter tentunya berharap Anda dapat menjelaskannya menggunakan kata-kata sendiri.
Secara singkat, DevOps adalah metode untuk mempersingkat siklus hidup dari pengembangan sistem. Istilah ini sendiri merupakan kombinasi dari dua kata, yaitu "development" dan "operations". DevOps sering digunakan sebagai salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang utama.
Cara DevOps mencapai hal tersebut adalah dengan menerapkan otomasi dan event monitoring (dan testing!) selama proses pengembangan perangkat lunak.
Pertanyaan 2: Sebutkan beberapa alat DevOps yang paling populer.
Git, Jenkins, Docker, dan Selenium adalah beberapa alat paling populer yang digunakan untuk DevOps.
Pertanyaan 3: Apa saja perbedaan utama antara Agility?
DevOps dan Agility seringkali disandingkan antara satu sama lain. Salah satu pertanyaan wawancara DevOps yang sangat mungkin keluar adalah Anda diminta untuk menjelaskan perbandingan dan kontras di antara keduanya.
Salah satu perbedaan utama antara keduanya adalah Agility hanya berfokus pada aspek waktu, sedangkan DevOps memberikan penekanan terhadap waktu dan juga kualitas. Dengan menggunakan DevOps, Anda bukan saja dapat memastikan kualitas yang tinggi tetapi juga waktu yang efisien.
Perbedaan besar lainnya adalah mengenai feedback. Agility bergantung pada input dari konsumen, sedangkan DevOps hanya menggunakan swa-monitoring. Kedua metode tersebut memiliki keuntungan masing-masing, tetapi swa-monitoring sering dianggap sebagai opsi yang lebih baik. Ini karena metode ini dianggap sebagai cara yang objektif dalam mengevaluasi suatu permasalahan. Lebih dari itu, waktu reaksi yang lebih cepat dapat tercapai dengan swa-monitoring dibanding dengan feedback konsumen.
Pertanyaan 4: Apa itu Version control?
Banyak orang menganggap ini sebagai salah satu pertanyaan wawancara DevOps yang mudah - Version control adalah cara melacak semua versi terdahulu dari file-file tertentu.
Pertanyaan 5: Apa saja 4 komponen utama dari DevOps?
Integrasi, testing, delivery, dan monitoring. Keempat metode erat kaitannya dengan istilah "continuous" di dalamnya - artinya mereka tidak terjadi hanya satu atau dua kali, mereka adalah berbagai proses yang terjadi secara terus-menerus.
Pertanyaan 6: Bahasa pemrogaman apa saja yang digunakan di DevOps?
Utamanya - Ruby. tapi Python juga bisa digunakan.
Pertanyaan 7: Apa kaitan antara AWS dengan DevOps?
Ini adalah salah satu jenis pertanyaan wawancara DevOps AWS - Kemungkinan besar Anda akan menemukan beberapa pertanyaan seperti ini mengingat AWS memiliki peran yang signifikan dalam bidang DevOps.
AWS sendiri merupakan singkatan dari Amazon Web Services. Ia digunakan untuk keperluan skalabilitas bisnis dengan memanfaatkan sumber daya yang sangat sangat besar (bahkan bisa dibilang tidak terbatas).
AWS digunakan oleh banyak perusahaan untuk mengoptimalkan produk dan pengiriman produk mereka - DevOps adalah metode pengembangan perangkat lunak dan berbagai produk yang digunakan dalam proses tersebut.
Pertanyaan 8: Apa itu 'Extreme Programming'?
Extreme Programming (sering disebut sebagai XP) adalah metode dalam pengembangan software. Tujuan akhir dari XP adalah kepuasan konsumen - lebih spesifiknya memastikan semua tujuan, resolusi, dan metode kerja didesain untuk memuaskan konsumen.
Banyak perusahaan yang menggunakan DevOps juga menggunakan XP.
Pertanyaan 9: Apa itu 'design pattern'?
Ini adalah salah satu istilah umum yang tidak asing di kalangan mereka yang bekerja menggunakan model DevOps. Karenanya, Anda sangat mungkin mendapatkan pertanyaan wawancara DevOps semacam ini kelak.
Sederhananya, design pattern adalah solusi yang developer dapatkan terhadap suatu permasalahan.
Pola-pola (pattern) tersebut membantu developer pemula untuk menghindari isu-isu yang mungkin muncul dengan... ya menunjukkan pola-pola dan daftar solusi yang dapat dikerahkan.
Terdapat tiga jenis design pattern yang biasa dijadikan referensi oleh developer - behavioral, creational, dan structural.
Pertanyaan 10: Apa itu CBD?
CBD, atau Component-Based Development, adalah salah satu cara unik dalam proses pengembangan produk.
Dengan CBD, developer mencari komponen-komponen sebelumnya yang sudah teruji dan didesain dengan baik untuk menciptakan produk baru dan orisinal. Hal ini berbeda dibandingkan dengan prosedur biasanya, yaitu dengan memikirkan cara membuat produk dari nol.
Daftar Pertanyaan DevOps Yang Lebih Mendalam
Sekarang Anda sudah mulai memiliki gambaran tentang tipe-tipe pertanyaan yang akan muncul. Mari kita kaji lebih dalam dengan membahas pertanyaan-pertanyaan wawancara DevOps tingkat mahir. Kata "mahir" di sini artinya pertanyaan tersebut biasanya mengharuskan Anda untuk memberikan jawaban yang mendalam, atau biasanya terdapat pertanyaan lanjutan setelahnya.
Pertanyaan 1: Jelaskan apa itu 'branching'.
Ini termasuk jenis pertanyaan wawancara coding DevOps yang sangat umum - penjelasan yang Anda berikan akan sangat menunjukkan tingkat pengetahuan dan pengalaman yang Anda miliki.
Terdapat tiga tipe branching utama - branching task, feature, dan release.
Task branching mencakup setiap task yang ada di berbagai branch berbeda, dengan tugas-tugas utamanya yang terpampang di nama branch. Feature branch menyimpan perubahan dan modifikasi dari suatu fitur di branch. Ketika pekerjaan tertentu yang berkaitan dengan fiture selesai, branch yang menyimpang feature tersebut akan digabungkan ke dalam master file.
Terakhir, release branching memungkinkan Anda untuk menduplikasi branch sehingga ketika branch tersebut diluncurkan, Anda masih dapat membuat perubahan pada duplikat yang ada.
Pertanyaan 2: Bagaimana cara menyalin Jenkins ke server yang lain?
Ada beberapa cara untuk menjawab pertanyaan yang satu ini. Rekruiter mungkin akan menanyakan beberapa pertanyaan wawancara coding DevOps terkait dengan topik yang sama dan berharap Anda dapat memberikan beberapa jawaban yang berbeda. Di sini, saya akan memberitahu kalian salah satu metode yang paling mudah untuk menyalin hasil kerja Jenkins dari satu server ke server lain.
Cara paling mudah adalah dengan menyalin direktori kerja lalu mengganti namanya. Setelah itu, Anda tinggal mentransfer hasil kerja tersebut ke server lain.
Pertanyaan 3: Sebutkan tiga metode yang Anda dapat gunakan untuk mengamankan Jenkins.
Dari bejibun pertanyaan wawancara DevOps yang mungkin keluar, ini adalah pertanyaan yang memberikan Anda keleluasaan karena banyaknya pilihan jawaban yang dapat dipilih. Saya menyarankan Anda beberapa poin yang dapat dijadikan jawaban:
- Lakukan audit keamanan secara periodik
- Lakukan konfigurasi terhadap batas akses data yang disimpan di Jenkins
- Pastikan opsi keamanan global diaktifkan.
Pertanyaan 4: Jelaskan mengenai 'automation testing'.
Secara default, sistem manual digunakan untuk menguji berbagai sistem yang ada. Ini berarti banyak sumber daya manusia yang dibutuhkan, dan terdapat kemungkinan akan terjadinya eror. Namun, automation testing (testing otomatis) memungkinkan Anda untuk menerapkan proses otomatis dalam menguji sistem.
Pertanyaan 5: Apa saja keuntungan dari 'automation testing'?
Terdapat beberapa keuntungan dari automation testing di tempat kerja. Saya akan memberikan 3 contoh yang paling umum.
- Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, eror menjadi lebih minim.
- Metode ini menghemat uang dan waktu.
- Metode ini memungkinkan proses testing yang besar tanpa harus memakan waktu yang panjang.
Pertanyaan 6: Apa itu Memcached?
Memcached adalah sistem caching memory object yang berbasis sumber terbuka. Memcached biasa digunakan untuk menghindari tugas fetching data SQL yang bersifat repetitif dan membutuhkan banyak waktu untuk dilakukan secara manual.
Pertanyaan 7: Apabila data tertentu berubah, Bagaimana Anda memperbarui Memcached?
Ini adalah salah satu dari ratusan pertanyaan wawancara engineer DevOps yang mungkin keluar. Topik-topik seperti Memcached biasanya disertai dengan pertanyaan lanjutan (follow-up), sehingga Anda patut untuk mempersiapkan pertanyaan yang berkaitan dengan topik ini sebanyak mungkin.
Terdapat dua cara untuk memperbarui Memcache pada contoh skenario ini, Anda dapat membersihkan cache setiap adanya update atau, me-reset kunci setelah update dilakukan.
Pertanyaan 8: Mengapa komponen Continuous Testing begitu penting dalam DevOps?
Saya telah membahas 4 komponen utama dalam DevOps di bagian pertama dari tutorial ini, namun penting bagi kita untuk mencari tahu lebih lanjut keempat komponen tersebut - salah satu pertanyaan wawancara DevOps yang mungkin keluar adalah tentang komponen Continuous Testing.
Continuous testing memungkinkan developer untuk melakukan testing secara kontinu setiap ada update baru yang diterapkan di dalam sistem. Dengan melakukan hal ini, proses kerja menjadi lebih lancar - tanpa metode ini, semua tes hanya akan dilakukan di akhir periode sprint. Hal ini dapat merugikan karena memakan banyak waktu dan dapat menimbulkan crash besar.
Pertanyaan 9: Apakah Selenium alat testing yang bagus?
Ya, alat ini dinilai sebagai salah satu alat testing yang bagus untuk operasi berbasis DevOps. Selenium bersifat open source, dapat dipakai di berbagai browser, memiliki komunitas pengguna yang luas, memfasilitasi opsi distributed testing, dan tentunya, dapat digunakan secara gratis.
- Mudah digunakan
- Menawarkan konten berkualitas
- Harga transparan
- Gratis sertifikat penyelesaian
- Fokus pada keahlian data science
- Waktu belajar yang fleksibel
- Desain yang sederhana (tidak ada informasi yang tidak perlu)
- Kursus-kursus berkualitas tinggi (bahkan untuk kategori yang gratis)
- Terdapat berbagai fitur khusus
- Program Nanodegree
- Cocok untuk perusahaan/firma
- Sertifikat kelulusan berbayar
- Cukup terkemuka di pasaran
- Tersedia beragam fitur
- Kursus setingkat universitas
- Kursus setingkat universitas
- Cocok untuk kalangan korporasi
- Sertifikat kelulusan berbayar
Pertanyaan 10: Bagaimana cara untuk memaksimalkan efisiensi dari Continous Integration?
Seperti yang Anda dapat perhatikan, pertanyaan wawancara DevOps dengan format semacam ini seringkali muncul - kemampuan untuk menjalankan proses-proses yang bersifat kontinu adalah poin krusial yang harus Anda ketahui.
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan efisiensi dalam hal continuous integration (integrasi kontinu). Beberapa di antaranya adalah:
- Mengotomasi build dan juga deployment
- Testing harus dilakukan di lingkungan duplikat yang percis sama di mana proses-proses produksi akan terjadi.
- Berikan semua orang akses untuk melihat hasil build - hal ini akan meningkatkan produktivitas dan mempermudah proses komunikasi.
Tips Interview Umum
Kita sudah membahas daftar pertanyaan wawancara DevOps beserta jawabannya secara komprehensif. Di bagian ini kita akan sedikit berbincang tentang beberapa kiat umum yang patut Anda perhatikan mengenai wawancara kerja.
Tips paling penting yang mungkin Anda harus ingat adalah jangan merasa terlalu cemas dan stres. Kita semua pernah mengalaminya - Anda begitu ingin mendapatkan suatu pekerjaan, dan semakin waktu interview mendekat, semakin Anda merasa lelah dan kurang tenaga. Banyak hal bermunculan di pikiran kita. Bagaimana kalau rekruiter tidak suka penampilan saya? Apakah saya harus pakai kemeja atau dasi? Bagaimana saya harus menyapa rekruiter saya?
Coba untuk relaks - tidak perlu diambil pusing. Rekruiter bisa dengan mudah melihat ketika Anda merasa grogi - hal ini bisa mempengaruhi hasil wawancara Anda.
Lakukanlah latihan pernapasan sederhana, jangan menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar dan tidur yang cukup satu hari sebelum wawancara. Mungkin ini terdengar sepele tapi hal-hal kecil seperti kasur dengan kualitas bagus pun bisa mempengaruhi mood Anda keesokan hari.
Jangan terlalu memforsir diri ketika mempelajari bejibun pertanyaan wawancara coding DevOps - kalau Anda pergi ke interview terlihat seperti zombie yang belum tidur selama satu minggu, rekruiter tentunya akan menolak Anda dengan mentah-mentah. Melakukan persiapan memang penting, tapi begitu pun dengan tidur dan istirahat yang cukup.
Anda bisa melakukan persiapan satu minggu sebelum interview. Ketika hari H datang, Anda tinggal relaks, menonton TV atau bersenda gurau dengan keluarga.
Percayalah.
Ini metode populer dalam proses belajar apapun. Dengan melakukan hal ini, Anda memberikan waktu bagi otak Anda untuk beristirahat dan pulih - baik dari aktivitas memproses informasi yang begitu banyak maupun dari stres yang Anda alami. Hal-hal lain yang bisa Anda lakukan adalah pergi ke bioskop, berjalan kaki - apapun itu untuk menghilangkan rasa penat.
Saat waktu wawancara datang, hanya tersisa satu hal yang harus Anda lalukan - tunjukkan siapa diri Anda sebaik mungkin. Bersikap natural saja. Jadi diri Anda sendiri - si interviewer akan mengapresiasi hal tersebut.
Apakah kamu tahu?
Pernahkah Anda bertanya-tanya situs belajar online mana yang terbaik untuk pengembangan karier Anda?
Kesimpulan
Filsafat DevOps saat ini semakin mendominasi berbagai proses kerja di perusahaan - dengan banyaknya perusahaan besar yang mengadopsinya, popularitas dari metodologi ini tidak bisa lagi dibendung.
Anda dapat dengan mudah belajar DevOps secara online. Saking populernya, Anda akan menemukan banyak istilah seperti "coding DevOps" atau "pertanyaan wawancara engineer DevOps" bertaburan di internet - saya pun bahkan menggunakan istilah yang sama di tutorial ini! Sebenarnya, istilah ini secara teknis tidak ada - tidak ada yang disebut dengan "coder DevOps" atau "engineer DevOps" - DevOps bukanlah titel profesi atau pekerjaan. Namun, banyak orang semakin terbiasa dengan terminologi ini, sehingga lebih mudah bagi kita untuk menggunakannya sebagai referensi di keseharian.
Di tutorial ini, kita telah mengkaji berbagai pertanyaan wawancara DevOps yang umum ditemukan. Saya telah menyediakan Anda dengan berbagai pertanyaan wawancara DevOps beserta referensi khusus seperti Memcache, Jenkins, Selenium, dan AWS. Saya pun telah membahas beberapa tips umum yang Anda dapat gunakan sebelum dan saat wawancara kerja. Saya berharap yang terbaik untuk wawancara Anda kelak!