Meskipun WordPress memberikan jaminan untuk pengembangan web dan penerbitan posting yang sederhana, intuitif, dan cepat, ternyata masih banyak sekali sistem manajemen konten (CMS) lain yang perlu dipertimbangkan. WordPress vs Joomla merupakan dua CMS terkemuka yang patut diperbandingkan. Tapi, persentase di antara pengunaan kedua situs web ini menunjukkan perbedaan yang sangat jelas: WordPress menyokong sekitar 30% dari keseluruhan jumlah situs web, sementara Joomla hanya mendapat bagian 2,7% saja.
Walau pada kompetisi WordPress vs Joomla ini banyak pengguna yang lebih condong ke WordPress, kita sebaiknya jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Joomla juga menawarkan banyak fitur bermanfaat, dan kami berharap dapat membantu Anda memilih CMS terbaik untuk mewujudkan visi Anda dengan mengeluarkan biaya sehemat mungkin.
Misalnya, Joomla mendukung pelokalan tanpa ekstensi tambahan dan menawarkan sejumlah templat dan plugin yang sangat variatif. Selain itu, di Joomla Anda dapat menggunakan beberapa templat untuk situs web Anda, yang artinya memberikan Anda lebih banyak fleksibilitas.
Yuk, simak lebih lanjut untuk mengetahui perbandingan WordPress vs Joomla dengan penjelasan yang lebih terperinci!
Daftar Isi
- 1. Pengenalan singkat tentang Joomla
- 2. Biaya penggunaan Joomla
- 3. Apa itu WordPress
- 4. Penetapan harga di WordPress
- 5. WordPress vs Joomla: penggunaan templat
- 6. Panel kontrol mana yang lebih mudah dinavigasi: Joomla atau WordPress?
- 7. Pelokalan: membuat situs web multibahasa dengan Joomla atau WordPress
- 7.1. Joomla
- 7.2. WordPress
- 8. Tindakan Keamanan: mana yang lebih kebal terhadap peretasan?
- 9. Seberapa sulit melakukan pemeliharaan di WordPress vs Joomla?
- 10. Drupal vs Joomla vs WordPress: Mana yang Terbaik?
- 11. Kesimpulan
Pengenalan singkat tentang Joomla
Joomla adalah CMS sumber terbuka yang dirancang untuk membantu individu membuat situs web, menerbitkan konten, dan mengelola arus pengunjung melalui panel kontrol langsung. WordPress vs Joomla ditinjau dari segi kesederhanaan: keduanya sama-sama cukup sederhana, tetapi proses instalasi dan pengaturan Joomla secara keseluruhan terbilang sedikit lebih rumit.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:
GET 50% OFF
DataCamp Black Friday Sale
During this DataCamp Black Friday, you can access the top-rated courses with a 50% discount. Enroll now for way less!
Saat ini, Joomla kebanyakan digunakan untuk apa? Nah, banyak yang mengindikasikan bahwa CMS ini sangat cocok untuk membuat blog, situs web e-niaga, situs jejaring sosial, dan bahkan aplikasi elektronik pemerintah. Jika dibandingkan dengan WordPress, keramahan pengguna Joomla tidak berada pada level yang sama dengan WordPress. Meskipun secara teknis tidak semaju Drupal, Joomla membutuhkan beberapa pemahaman dasar tentang cara kerja situs web.
Yuk, kita selidiki perbedaan WordPress vs Joomla dari aspek lainnya!
Biaya penggunaan Joomla
Bagaimana caranya menggunakan Joomla secara gratis? Nah, karena Joomla adalah proyek sumber terbuka, layanannya dapat digunakan tanpa syarat dan ketentuan. Tapi, Anda tetap harus memikirkan tentang web hosting. Anda dapat menggunakan paket hosting gratis di Joomla.com. Yup, ini adalah salah satu kelebihan Joomla, Anda dapat membangun dan menghosting situs web Anda di Joomla dengan 0 rupiah saja.
- Dengan paket gratis, Anda perlu menggunakan subdomain joomla.com. Selain itu, paket gratis ini dilengkapi dengan templat ekstensi yang sudah diinstal sebelumnya serta menyediakan banyak bahasa untuk pelokalan.
- Anehnya, layanan hosting gratis dari Joomla tidak menampilkan iklan (berbeda dengan WordPress).
- Mentransfer konten situs web Joomla Anda ke sistem manajemen konten lain sangat mudah dilkaukan.
Apa itu WordPress
WordPress adalah raksasa di antara sistem manajemen konten yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia. WordPress adalah pilihan termudah untuk membangun situs web dan pengelolaan konten lebih lanjut. Pengguna tidak dituntut untuk memiliki keahlian pemrograman karena semuanya telah diatur sedemikian rupa sehingga pengguna dapat menguasai panel kontrolnya dengan mudah.
Perbandingan WordPress vs Joomla mengantarkan kita pada fakta bahwa WordPress memiliki lebih banyak templat untuk paketan gratis dan premium serta menyediakan plugin pihak ketiga yang terverifikasi. Oleh karena itu, memperluas fungsionalitas situs web WordPress lebih mudah dilakukan karena adanya pilihan plugin yang bervariasi untuk dipasang.
Pengguna yang tidak berlatar belakang pengembang juga sangat diuntungkan dengan fakta bahwa Anda dapat menginstal plugin tambahan langsung dari panel kontrol WordPress tanpa harus meninggalkan situs webnya. Komponen kecil semacam ini tidak tersedia di Joomla, dan Anda harus mencari sebagian besar ekstensi yang dibutuhkan di domain yang berbeda: Extensions.joomla.org.
Untuk mulai mengelola dan mengembangkan situs web Anda dengan cepat, kami menawarkan Anda kesempatan untuk belajar dari kursus ini. Untuk mengembangkan strategi pemasaran terbaik pada situs WordPress Anda, lihat kursus ini yang membahas tentang peluang pemasaran WordPress.
Penetapan harga di WordPress
Untuk urusan pemasangan hosting, WordPress juga mempermudah urusan Anda dengan paket gratisnya.
Namun, terdapat beberapa batasan berkenaan dengan ruang penyimpanan, pemasaran, dan alat monetisasi. Selain itu, paket gratis ini memberlakukan penambahan iklan sebagai imbalan agar situs web Anda dapat dihosting secara gratis.
Tentu saja, Anda dapat menghosting sendiri domain Anda di penyedia hosting lain jika Anda mau. Namun, paket langganan termurah seharga US$4 per bulan di WordPress tampaknya merupakan pilihan yang cocok untuk situs web sederhana yang berhubungan dengan blog.
WordPress vs Joomla: penggunaan templat
Templat di dalam sistem manajemen konten menentukan tata letak dan tampilan situs web Anda. Dengan platform Joomla, Anda dapat menggabungkan beberapa templat untuk menentukan gaya dan struktur individual pada subhalaman situs web Anda. Anda juga dapat menetapkan templat yang berbeda untuk memisahkan penugasan menu melalui bagian pengelolaan templat.
Untuk merasakan pengalaman yang lebih lancar, Anda dapat menginstal ekstensi tambahan seperti Advanced Template Manager atau Chameleon. Dengan demikian, Joomla benar-benar memenuhi janjinya untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas pada struktur situs web Anda.
Di platform WordPress, Anda juga dapat menggabungkan beberapa tema dengan menggunakan plugin tambahan. Akan tetapi, proses penggabungan banyak tema di WordPress tidaklah semulus di Joomla. Anda harus mengaktifkan beberapa tema, menginstal plugin tambahan, mengedit tema yang ingin Anda ubah, mengaktifkan kembali tema asli, dan seterusnya. Meskipun tersedia beberapa alternatif, proses semacam ini terlalu merepotkan untuk sebagian pemula.
Panel kontrol mana yang lebih mudah dinavigasi: Joomla atau WordPress?
Pada awalnya, panel kontrol Joomla dan WordPress mungkin terlihat serupa. Meski demikian, panel kontrol Joomla kurang intuitif karena tujuan fungsinya tidak begitu jelas jika dibandingkan dengan WordPress.
Selain itu, dasbor default Joomla memiliki lebih banyak tombol dan fitur yang mungkin membingungkan pemula. Di sisi lain, WordPress menyediakan panel kontrol mendasar yang jelas dan sederhana untuk kebutuhan pembuatan web. Kesan penavigasian yang mudah ini semakin diperkuat oleh menu tarik-turun yang muncul setelah Anda mengarahkan kursor ke pilihan yang berbeda.
Oleh karena itu, perbandingan WordPress vs Joomla dimenangkan oleh WordPress jika dinilai dari panel kontrolnya. WordPress lebih mudah dinavigasi dan dipahami oleh pemula.
Pelokalan: membuat situs web multibahasa dengan Joomla atau WordPress
Selama bertahun-tahun, pelokalan telah menjadi salah satu bahan utama untuk meracik situs web yang sukses, terutama di bidang e-niaga. Konsep ini mengacu pada penerjemahan situs Anda ke dalam berbagai bahasa untuk membuat target pasar Anda merasa lebih dimengerti. Lagi pula, banyak orang yang lebih bersemangat untuk membeli produk dari situs web yang menggunakan bahasa asli mereka.
Sistem manajemen konten juga berpartisipasi dalam evolusi ini dan membantu pemilik situs web untuk menerjemahkan konten mereka dan menyajikannya kepada pengguna. Namun, beberapa CMS memiliki fitur bawaan, tanpa perlu menginstal plugin, sementara yang lain menawarkan fungsi ini hanya dengan beberapa perbaikan.
Joomla
Ketika berbicara tentang WordPress vs Joomla untuk melokalkan situs web, keputusannya terletak pada detail kecil yang mungkin meyakinkan Anda untuk menggunakan salah satu opsi.
Joomla memiliki mekanisme pelokalan bawaan yang memungkinkan Anda menerjemahkan konten dan membuat situs web Anda menarik bagi orang-orang yang berbicara dalam bahasa yang berbeda. Mengubah bahasa panel admin juga merupakan pilihan di Joomla untuk membuat pengelola merasa lebih percaya diri saat menavigasi melalui dasbor.
Proses pelokalan di Joomla dapat dilakukan dengan menginstal paket untuk bahasa yang ingin Anda tambahkan. Selain itu, Anda perlu mengaturnya sebagai bahasa konten.
WordPress
Untuk membuat situs WordPress memiliki kemampuan multibahasa, Anda perlu menginstal plugin WordPress untuk mengaktifkan proses pelokalan. Plugin Polylang, Weglot berfungsi membuat postingan ke dalam satu bahasa dan kemudian menautkannya ke terjemahan dalam bahasa lain. Terdapat alternatif lain juga. Misalnya, Anda dapat menggunakan qTranslate-X untuk memiliki semua versi postingan di postingan yang sama.
Jika Anda tidak keberatan untuk mencari plugin yang paling sesuai, WordPress masih dapat diandalkan untuk membuat situs multibahasa. Faktanya, mungkin lebih baik untuk memiliki lebih banyak opsi, menelitinya, dan menemukan salah satu yang akan membantu Anda meningkatkan situs web Anda secara maksimal. Namun, jika Anda ingin menggunakan fitur yang siap pakai, Joomla adalah pilihan yang lebih tepat.
Tindakan Keamanan: mana yang lebih kebal terhadap peretasan?
Semua pemilik situs web tentunya mengharapkan situs web mereka kebal terhadap serangan jahat yang dilakukan oleh peretas. Perbedaan WordPress vs Joomla dalam urusan keamanan menunjukkan bahwa kedua platform ini memiliki ukuran keamanan yang mumpuni. Namun, tiap platform menerapkan komponen pelindung tersebut dengan cara yang berbeda-beda.
Saat ini, Joomla telah sangat meningkatkan sistem keamanannya dengan tambalan yang mampu memperbaiki banyak bug dan kerentanan. Selain itu, beberapa masalah nyatanya dapat diselesaikan oleh pengguna secara mandiri dan tidak mengandalkan platform. Meski demikian, dalam urusan keamanan, WordPress dinobatkan sebagai platform yang jauh lebih solid dengan sedikit kemungkinan terjadinya peretasan pada situs web Anda.
Banyak beredar kabar bahwa WordPress adalah platform paling populer, yang artinya peretas sengaja menargetkan situs web ini untuk menambah daftar panjang korbannya. Lebih khususnya lagi, sekitar 90% serangan terhadap situs web yang didukung oleh CMS berasal dari platform WordPress. Oleh karena itu, Joomla jarang dijadikan sasaran empuk orang-orang dengan niat jahat.
Seberapa sulit melakukan pemeliharaan di WordPress vs Joomla?
Situs web Anda tidak akan berusia lama jika Anda tidak melakukan pemeliharaan rutin. Joomla memiliki bagian terpisah yang disebut "Maintenance", dengan tujuan utamanya yakni mengurusi kepentingan pembaruan situs.
Anda bisa mencoba opsi lain, seperti mendorong situs web Anda agar dapat diakses secara offline. Dengan begitu, pengelola situs web dapat memiliki kesempatan untuk memoles situs web mereka dengan tenang. Selain itu, Anda dapat memanfaatkan ekstensi yang dapat menyederhanakan prosedur perawatan.
Ketika membandingkan WordPress vs Joomla dari segi pemeliharaan, memang tidak ada perbedaan yang cukup signifikan. Tetapi, WordPress memimpin dengan tingkat penyederhanaan yang tinggi. Misalnya saja, banyak yang mengklaim bahwa mengubah rute lalu lintas, membentuk pesan mode pemeliharaan, dan melakukan tugas pemeliharaan lainnya dapat dengan mudah dengan menggunakan WordPress. Selain itu, WordPress juga memiliki lebih banyak plugin yang akan meningkatkan fungsi situs web Anda.
Drupal vs Joomla vs WordPress: Mana yang Terbaik?
Drupal vs Joomla vs WordPress sepertinya merupakan tiga serangkai CMS yang sulit untuk dipisahkan. Namun, terdapat metode sederhana untuk menentukan sistem pengelolaan konten mana yang terbaik.
Seperti yang Anda ketahui, dari kompetisi WordPress vs Joomla, WordPress sangat ramah untuk pemula dan memungkinkan Anda membuat situs web tanpa membutuhkan pengalaman pemrograman apa pun. Kita juga memiliki platform Joomla, yang meski tidak ramah bagi pemula, tetapi bervariasi dari tingkat yang mudah hingga yang normal. Terakhir, Drupal adalah platform paling canggih yang ditujukan untuk orang-orang dengan banyak pengalaman teknis.
Untuk menyiapkan situs web Anda tanpa butuh waktu yang lama, Anda harus memilih sistem manajemen konten yang sesuai dengan keahlian dan prioritas Anda. Dengan langkah awal yang jelas, situs Anda bisa berfungsi dengan baik, aman, serta menarik untuk dikunjungi.
Apakah kamu tahu?
Pernahkah Anda bertanya-tanya situs belajar online mana yang terbaik untuk pengembangan karier Anda?
Kesimpulan
Kesimpulan dari semua aspek perbandingan WordPress vs Joomla cukup sederhana: pilihlah platform yang akan membantu Anda mewujudkan gagasan tanpa menyulitkan Anda dengan kehadiran fitur yang tidak perlu apalagi rumit.
Oleh karena itu, seorang pemula harus memanfaatkan platform WordPress karena panel kontrolnya yang mudah dinavigasi dan teknik manajemennya yang sederhana. Tersedia begitu banyak plugin pihak ketiga yang dapat dipilih sehingga Anda tidak akan mengalami kesulitan saat harus menyelesaikan tugas yang sangat penting. Selain itu, dikarenakan WordPress memiliki komunitas pengguna yang besar, Anda dapat lebih mudah untuk menemukan jawaban jika memiliki pertanyaan dan memiliki masalah.
Selain itu, meskipun pilihan terbaik jatuh kepada WordPress, bukan berarti Joomla tidak dapat membantu Anda membangun blog yang sederhana. Kedua platform WordPress vs Joomla ini variatif, artinya Anda dapat mengelola situs web dari bentuk blog hingga platform atau perusahaan e-commerce.
Jika Anda sudah memiliki situs web Joomla tetapi ingin beralih ke WordPress, silakan unduh plugin FG Joomla to WordPress untuk mentransfer keseluruhan konten situs web ke sistem lain.