Hai, para pecinta kripto, hari ini saya akan membantumu menemukan saingan Bitcoin yang terbaik!
Bitcoin mendapat perhatian arus utama (mainstream) ketika mengalami pertumbuhan dari di bawah $1.000 (Rp 14,2 juta) ke hampir sebesar $20.000 (Rp 283,3 juta) di tahun 2017. Ini bukan hanya memberikan keuntungan yang luar biasa kepada para investornya namun juga membuka gerbang ke sejumlah mata uang kripto (cryptocurrency) lainnya.
Banyak dari cryptocurrency ini juga memiliki performa yang sangat bagus di masa lalu dan mungkin akan menjadi saingan Bitcoin yang unggul. Bahkan, beberapa mata uang seperti Litecoin dan Ethereum telah menghasilkan keuntungan sebesar lebih dari 12.000% di tahun 2017!
Lumayan, kan?
Jadi, kalau kamu sudah berinvestasi di dalam Bitcoin dan tertarik untuk mengetahui tentang altcoin (alternatif dari Bitcoin) terbaik dan menemukan saingan Bitcoin yang paling kuat, maka kamu ada di tempat yang tempat. Saya akan membahas 10 pesaing Bitcoin termasuk Ethereum, Bitcoin Cash, Ripple dan lainnya.
Di akhir panduan ini, kamu akan melihat perbandingan antara para saingan Bitcoin secara detail dalam berbagai faktor penting seperti teknologi, kecepatan, kapitalisasi pasar dan lain sebagainya.
Catatan: Kapitalisasi pasar adalah total nilai semua koin. Sebagai contoh, kapitalisasi pasar (seringkali disebut dengan ‘market cap’’) Bitcoin adalah jumlah Bitcoin di sirkulasi dikali dengan harga satu Bitcoin. Persamaannya terlihat seperti, Total Bitcoin X Haga Bitcoin = Kapitalisasi Pasar Bitcoin.
Baiklah. Sekarang, mari kita mulai dengan saingan Bitcoin yang paling terkenal sampai sekarang: Ethereum.
Did you know?
Ingin menjadi lebih pintar & menambah penghasilan dengan crypto?
Berlangganan - Kami membuat video baru tentang penjelasan crypto setiap minggu!
What is Impermanent Loss in Crypto? (Explained With Animations)
Daftar Isi
- 1. Saingan Bitcoin: Ethereum (ETH)
- 2. Saingan Bitcoin: Bitcoin Cash (BCH)
- 3. Saingan Bitcoin: Tron (TRX)
- 4. Saingan Bitcoin: Ripple (XRP)
- 5. Saingan Bitcoin: EOS
- 6. Saingan Bitcoin: Litecoin
- 7. Saingan Bitcoin: Ethereum Classic (ETC)
- 8. Saingan Bitcoin: NEO
- 9. Saingan Bitcoin: Binance Coin (BNB)
- 10. Saingan Bitcoin: Cardano (ADA)
- 11. Kata-Kata Penutup
Saingan Bitcoin: Ethereum (ETH)
Ethereum diluncurkan pada tahun 2015 oleh, yang sekarang menjadi orang terkenal, Vitalik Buterin. Tujuannya adalah untuk mempercanggih teknologi Bitcoin dengan memperkenalkan bahasa pemrograman di dalam blockchain. Ini adalah saingan Bitcoin yang paling terkenal di luar sana.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:
$600 WELCOME BONUS
Binance Black Friday Deal
If you're new to Binance, great news - this Binance Black Friday period, you can earn up to $600 in rewards. Sign up, use the code 49316610, and start earning now!
Semua transaksi di blockchain Ethereum harus dibayar menggunakan Ether, yang merupakan mata uang kripto Ethereum.
Mari kita lihat bagaimana performa saingan Bitcoin yang satu ini:
Harga Ether saat ini: $535 (Rp 7,6 juta)
Kapitalisasi pasar saat ini: $52.98 miliar (Rp 750,6 triliun)
Jumlah maksimal Ether: Tidak seperti Bitcoin yang terbatas persediaannya, persediaan Ether tidak terbatas. Akan tetapi, pengeluaran Ether dihentikan pada $18 juta (Rp 255 miliar) per tahun. Ditambah lagi, dengan upgrade yang akan dilakukan pada mekanisme yang digunakan Ethereum, Vitalik Buterin mengklaim bahwa jumlah total Ether tidak akan mencapai 100.000.000
Teknologi: Dibandingkan Bitcoin yang hanya sebuah mata uang digital, Ethereum merupakan sesuatu yang lebih dari itu. Ethereum menawarkan bahasa pemrograman dan platform untuk membuat kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi.
Para pengembang (developer) tidak perlu untuk membuat blockchain dari awal untuk setiap aplikasi karena mereka dapat dengan mudah menggunakan Ethereum sebagai pondasi.
Sebagai saingan Bitcoin, Ethereum adalah projek pertama yang menawarkan ini. Hal tersebut merupakan hal yang unik ketika pertama kali dimulai, ini adalah salah satu sebab di balik kepopuleran dan kesuksesan Ethereum.
- Kecepatan Transaksi: Transaksi Ethereum dapat dilakukan dalam hitungan detik dibanding Bitcoin yang mengambil waktu 10 menit bahkan lebih untuk memproses transaksi.
- Popularitas: Ethereum merupakan mata uang kripto paling terkenal kedua setelah Bitcoin.
Seperti yang kamu lihat pada grafik di bawah, harga Ethereum naik sebanyak 17.000% dari $9 (Rp 127.505) di bulan Januari 2017 sehingga $1.389 (Rp 19,7 juta) pada bulan Januari 2018. Ini besar sekali!
Saingan Bitcoin: Bitcoin Cash (BCH)
Satu lagi saingan Bitcoin yang tak kalah hebat adalah cabang (fork) dari Bitcoin itu sendiri yaitu Bitcoin Cash (BCH). Kamu dapat menganggap bahwa sebuah Bitcoin fork adalah anaknya Bitcoin.
Sebuah fork terjadi ketika sebuah update dibuat pada blockchain tetapi tidak semua pengguna setuju dengan perubahan tersebut. Jadi, sebuah mata uang kripto/fork baru dibuat. Update ini sekarang berjalan dengan blockchainnya sendiri, yang disebut dengan fork. Blockchain yang asli atau original, tetap sama.
Dalam hal ini, Bitcoin Cash adalah updatenya. Tidak semua orang setuju akan update ini, sehingga fork yang dibuat, dan mata uang kriptonya dinamakan Bitcoin Cash.
Ini terjadi sebelum hujung tahun 2016.
Harga BCH saat ini: $940 (Rp 13,3 juta)
Kapitalisasi pasar saat ini: $16.07 miliar (Rp 227,7 triliun)
Jumlah maksimal BCH: Seperti Bitcoin, jumlah persediaan maksimal BCH juga terbatas pada 21 juta.
Teknologi: BCH dibuat dengan tujuan untuk menyelesaikan 2 masalah teknis utama Bitcoin:
- Skalabilitas - Transaksi BCH lebih cepat daripada transaksi Bitcoin, membolehkan akomodasi untuk transaksi yang lebih banyak
- Biaya transaksi - Biaya transaksi dengan BCH 5-10 kali lebih murah dari biaya transaksi Bitcoin!
Bitcoin Cash menggunakan “blok” yang lebih besar di dalam blockchainnya dibandingkan blockchain Bitcoin.
Catatan: Blockchain adalah teknologi inti di balik semua mata uang kripto
Kecepatan transaksi: Seperti yang saya sebutkan di atas, BCH menawarkan kecepatan transaksi yang lebih baik, ini merupakan nilai plus dibandingkan Bitcoin.
Popularitas: Bitcoin Cash adalah salah satu cerita sukses di dunia mata uang kripto. Walaupun merupakan salah satu yang termuda, saingan Bitcoin yang satu ini telah menjadi mata uang kripto keempat terbesar.
Seperti yang ditunjukkan grafik di bawah dari coinmarketcap.com, BCH naik dari sekitar $500 (Rp 7 juta) di bulan Juli 2017 ke sekitar $4000 (Rp 56,6 juta) di bulan Desember 2017. Ini sebuah peningkatan sebesar 10.000% dalam masa kurang dari enam bulan!
Saingan Bitcoin: Tron (TRX)
Didirikan pada bulan September tahun 2017 oleh CEO nya yang sekarang yaitu Justin Sun, Tron adalah platform berbasis blockchain yang bertujuan untuk mendesentralisasi industri hiburan global dan berbagi konten (content-sharing).
Tron atau TRX adalah mata uang kripto yang digunakan di platform ini untuk membuat transaksi. Kamu dapat berbagi kontenmu di dalam Tron dan mendapat bayaran, langsung dari pemakai kontenmu. Selanjutnya, mari kita lihat fitur-fitur Tron sebagai saingan Bitcoin.
Harga TRX saat ini: $0,049 (Rp 693)
Kapitalisasi pasar saat ini: $3,22 miliar (Rp 45,6 triliun)
Jumlah maksimal TRX: Persediaan TRX adalah terbatas, namun pada jumlah yang besar yaitu 100 miliar.
Teknologi: Perbandingan Bitcoin vs Tron mungkin tidak sesuai karena keduanya memliki tujuan yang berbeda.
Bitcoin bertujuan untuk mengganti mata uang fiat seperti USD atau EUR, sedangkan TRX menggunakan platformnya untuk menjual dan membeli konten.
Ini dilakukan dengan membawa pembuat dan pembeli konten ke dalam blockchain yang sama sehingga menghapus adanya orang ketiga.
Kecepatan: Kecepatan transaksi Tron berdiri pada 1.000 transaksi per detik dibandingkan Bitcoin yang mempunyai rata-rata 7-8 transaksi per detik.
Popularitas: Sebagai saingan Bitcoin, Tron telah mendapatkan ketenaran karena sepertinya ini akan menjadi sesuatu yang hits untuk industri game, hiburan dan konten.
Tron mengalami peningkatan besar pada kapitalisasi pasar di tahun 2017 dan merupakan salah satu mata uang kripto yang menunjukan performa yang baik di tahun 2018.
Saingan Bitcoin: Ripple (XRP)
Satu lagi saingan Bitcoin yang wajib disebut yaitu Ripple, didirikan pada tahun 2012 untuk satu tujuan: untuk menyelesaikan permasalahan yang terlibat dalam International Transactions (transaksi internasional). Transaksi lintas batas bukan hanya lamban namun juga sangat mahal.
Tidak seperti mata uang kripto lainnya, Ripple mengambil pendekatan yang lebih tersentralisasi ke cryptocurrency. Akan tetapi, ia tetap menjalankan misi tujuannya sebagai solusi transaksi lintas batas yang cepat dan mudah. Ripple telah membuat beberapa kemitraan dengan bank-bank besar!
Mari kita lihat apa yang membuat Ripple menjadi salah satu altcoin yang kuat di luar sana.
Harga XRP saat ini: $0,859 (Rp 12.)155
Kapitalisasi pasar saat ini: $33.63 miliar (Rp 475.864)
Jumlah maksimal XRP: Seperti Bitcoin, persediaan XRP juga terbatas dan batasnya adalah 100 miliar XRP. Perbedaan pada Bitcoin vs Ripple adalah Bitcoin dibuat secara bertahap melalui proses penambangan (mining). Namun dalam Ripple, semua XRP sudah dibuat! Jumlah ini dikeluarkan ketika Ripple dimulai.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Ripple lebih tersentralisasi dibandingkan Bitcoin. Jadi, tidak mengejutkan kalau 50 miliar XRP (separuh dari total persediaan) dimiliki oleh Ripple labs (perusahaan di belakang Ripple).
Teknologi: Seperti yang dijelaskan di atas, Ripple mempunyai tujuan untuk membuat transaksi lintas negara menjadi lebih mudah, cepat dan transparan. Sebuah transfer internasional yang bisa memakan waktu satu minggu untuk selesai dapat dilakukan hanya dalam beberapa detik dengan menggunakan Ripple.
Teknologi Ripple cukup berbeda dari Bitcoin. Kalau Bitcoin menggunakan blockchain, Ripple dibangun pada sesuatu yang serupa dengan itu, yaitu Distributed Consensus Ledger System (Sistem Buku Besar dengan Distribusi Konsensus).
Bitcoin 100% terdesentralisasi di mana segala keputusan dibuat oleh komunitasnya. Sedangkan Ripple, diselenggarakan oleh organisasi pribadi yang memiliki kekuasaan untuk membuat sebagian besar keputusan mengenai Ripple.
Kecepatan: Transaksi Ripple hanya memakan waktu beberapa detik, ini jauh lebih cepat dibandingkan transaksi Bitcoin yang mengambil waktu 10 menit untuk dilaksanakan. Ini membuat Ripple sebagai saingan Bitcoin yang unggul dalam aspek kecepatan!
Popularitas: Ripple bisa dianggap sebagai salah satu mata uang kripto yang sukses di tahun 2017. Seperti yang bisa dilihat pada grafik di bawah, altcoin yang satu ini tumbuh dari hampir nihil di Januari 2017 sehingga sekitar $3,65 (Rp 51.648) di Januari 2018. Ini adalah keuntungan sebanyak lebih dari 56.000%!
Ripple tidak hanya populer di kalangan para investor, namun juga di kalangan para pengguna. Sekarang Ripple sedang diuji di dunia nyata oleh organisasi-organisasi besar seperti American Express dan Santander.
Saingan Bitcoin: EOS
EOS adalah sebuah blockchain yang menyediakan platform pemrograman, mirip seperti Ethereum. Platform ini sedang dikembangkan agar dapat digunakan untuk membangun aplikasi terdesentralisasi dan juga kontrak pintar.
Namun, platform EOS masih dalam proses pengembangan dan diharapkan untuk meluncur pada bulan Juni 2018.
EOS didirikan oleh Dan Larimer yang memang sudah terkenal di dunia blockchain karena telah membuat Bitshares dan Steemit.
Harga EOS saat ini: $10,49 (Rp 148.433)
Kapitalisasi pasar saat ini: $8,44 (Rp 119.426)
Jumlah maksimal EOS: Persediaan maksimal EOS terbatas pada 900 juta.
Teknologi: EOS lebih mirip dengan Ethereum dan berbeda dengan Bitcoin. Bitcoin vs EOS, Bitcoin hanyalah sebuah mata uang digital, sedangkan EOS adalah software sumber terbuka (open source) yang terdesentralisasi.
Ini berarti banyak aplikasi lain yang dapat dibuat pada platform EOS. EOS bertujuan untuk memudahkan pembuatan Kontrak Pintar, sama seperti Ethereum.
Catatan: Kontrak pintar adalah kontrak yang dibuat pada blockchain yang beraksi sendiri berdasarkan persyaratan yang telah dibuat sebelumnya dan sudah terpenuhi.
Perbedaan utama antara EOS dan Ethereum adalah EOS akan menggunakan variasi dari dPoS (delegated-Proof-of-Stake), sedangkan Ethereum sekarang menggunakan Proof of Work. Konsensus dPoS adalah bagian dari mekanisme EOS dan salah satu sebab utama mengapa EOS mengklaim bahwa blockchain mereka akan jauh lebih unggul skalabilitasnya daripada Ethereum.
Kecepatan: Karena platform EOS belum diluncurkan, kami masih belum mengetahui kecepatan transaksinya.
Popularitas: Bahkan sebelum peluncuran platformnya, EOS coin telah menjadi populer. Ia dilihat sebagai sesuatu yang dapat memperbaiki teknologi yang telah dipelopori oleh Ethereum. Oleh sebab itu, ini bisa menjadi saingan Bitcoin atau Ethereum yang ulung.
EOS adalah salah satu ICO pada tahun 2017 - ia menggalang lebih dari $700 juta (Rp 9,9 triliun)!
Harga EOS mengalami pertumbuhan dari sekitar $4 (Rp 56.600) di bulan Juli 2017 menjadi sebesar $18 (Rp 254.700) di bulan Januari 2018. Seperti yang kamu lihat pada grafik di bawah, EOS adalah salah satu koin yang sedang mengalami pertumbuhan positif.
Saingan Bitcoin: Litecoin
Bitcoin vs Litecoin... Kalau ada mata uang kripto yang sepadan dengan Bitcoin dan disebut sebagai saingan Bitcoin, maka mata uang ini adalah Litecoin.
Litecoin, yang juga merupakan mata uang digital, dibuat pada tahun 2011 oleh seorang mantan karyawan Google, yaitu Charlie Lee. Litecoin dibuat pada blockchain yang sama dengan Bitcoin, dengan niatan untuk membuat beberapa perbaikan padanya.
Dan berhasil! Litecoin memperbaiki kecepatan transaksinya!
Bahkan, koin ini dinamakan “Lite” coin karena transaksinya 4 kali lebih cepat daripada Bitcoin.
Harga Litecoin saat ini: $142,74 (Rp 2.019.771)
Kapitalisasi pasar saat ini: $8,01 miliar (Rp 113,3 triliun)
Jumlah maksimal persediaan Litecoin: Persediaan maksimal Litecoin terbatas pada 84 juta, yang mana jauh lebih besar daripada Bitcoin.
Teknologi: Litecoin cukup mirip dengan Bitcoin dalam aspek teknologi dan fungsi. Litecoin hanyalah sebuah mata uang digital, tidak seperti koin lainnya seperti Ethereum yang memiliki berbagai macam fungsi.
Perbedaan terbesar dalam aspek teknologi di kedua koin tersebut adalah kecepatan transaksinya. Litecoin berhasil dalam memperbaiki kecepatan transaksi karena perubahan yang dibuat pada algoritma inti Bitcoin.
Kecepatan transaksi: Diperlukan waktu 10 menit untuk menyelesaikan transaksi Bitcoin, sedangkan transaksi Litecoin hanya memakan waktu 2,5 menit.
Popularitas: Saya berpendapat bahwa Litecoin merupakan pesaing Bitcoin terbesar. Ini yang membuat Litecoin sangat terkenal di kalangan para investor dan pengguna.
Litecoin telah bertahan sepanjang waktu karena ia telah hadir selama 7 tahun. Pesaing Bitcoin ini mengalami pertumbuhan dari sekitar $4 (Rp 56.600) di bulan Januari 2017 ke sebesar $350 (Rp 4.952.500) di bulan Desember 2017, menghasilkan keuntungan sebanyak lebih dari 8.000%!
Saingan Bitcoin: Ethereum Classic (ETC)
Ethereum Classic diluncurkan pada bulan Juli 2016 dengan membuat hard fork (percabangan melalui perubahan radikal pada protokol) pada Ethereum.
Sebuah Organisasi Otonomi Terdesentralisasi atau Decentralized Autonomous Organization (DAO) dibuat oleh Ethereum untuk menggalang dana. Pembobolan keamanan pada DAO mengakibatkan pencurian sebesar $50 juta (Rp 707,5 miliar). Demi mengembalikan sejumlah uang yang dicuri ini, Ethereum dibuat hard fork menjadi 2 blockchain (dan mata uang kripto) - Ethereum (ETH) dan Ethereum Classic (ETC).
Jadi, tidak seperti Litecoin dan Bitcoin Cash, tujuan dibuatnya ETC tidak berkaitan dengan perbaikan teknologi.
Harga ETC saat ini: $18,19 (Rp 257.389)
Kapitalisasi pasar saat ini: $1,84 miliar (Rp 26,04 triliun)
Jumlah maksimal ETC: Tidak seperti Ethereum yang tak terbatas persediaannya, keputusan telah dibuat untuk membatasi persediaan ETC kepada 230 juta di tahun 2017.
Teknologi: Seperti yang disebutkan, teknologi Ethereum Classic sangatlah mirip dengan Ethereum itu sendiri.
Dibandingkan dengan Bitcoin, ETC berperan lebih dari sekedar mata uang digital. Ia menyediakan sebuah platform tempat para developer yang ingin membuat kontrak pintar dan dApps (aplikasi terdesentralisasi).
Karena ETC merupakan sebuah hard fork, perubahan yang dibuat pada kode Ethereum tidak dapat dijiplak ke dalam kode ETC. Karena sekarang Ethereum mempunyai komunitas developer yang lebih kuat, maka ia lebih jauh di depan dalam aspek kemajuan teknologi dibandingkan ETC.
Kecepatan transaksi: Seperti Ethereum, Ethereum Classic juga mempunyai kecepatan transaksi dalam beberapa detik.
Popularitas: Ethereum Classic kurang populer dibandingkan Ethereum dan Bitcoin. Ia mengalami pertumbuhan dari $1,50 (Rp 21.225) menjadi sebesar $43,50 (Rp 615.525) di bulan Januari 2018, menghasilkan keuntungan sekitar 2.900%. Ini merupakan peningkatan sebanyak 29 kali lipat, ini sangat besar!
Seperti yang kamu lihat pada grafik di bawah, ETC telah berperforma dengan baik, namun tidak sebaik mata uang kripto teratas lainnya.
Saingan Bitcoin: NEO
NEO, yang awalnya dipanggil Ant Shares, dibuat di Cina pada tahun 2014. Ia seringkali disebut sebagai “Ethereum China”, karena seperti Ethereum, NEO adalah sebuah platform yang digunakan untuk membuat aplikasi terdesentralisasi.
Neo telah membuat kemajuan yang mengagumkan semenjak diluncurkan dan dapat dianggap sebagai salah satu saingan Bitcoin yang patut diperhitungkan.
Harga NEO saat ini: $73,92 (Rp 1.045.968)
Kapitalisasi pasar saat ini: $4,80 miliar (Rp 6,8 triliun)
Jumlah maksimal NEO: Persediaan maksimal NEO terbatas pada 100 juta.
Teknologi: Sama seperti ETH dan EOS, NEO jauh lebih dari sekedar mata uang digital Ia juga menyediakan platform untuk membuat kontrak pintar dan dApp.
NEO menggunakan algoritma blockchain yang unik yang dikembangkan dari model Ethereum. Da Hongfei, CEO NEO berkata, “teknologi ini membuktikan janji yang lebih baik dalam aspek kepastian yang tinggi, skalabilitas tinggi dan kompatibilitas yang lebih baik untuk berbagai aplikasi”.
Kecepatan transaksi: Dibandingkan Bitcoin yang menangani 7-10 transaksi per detik, NEO dapat menangani sekitar 10.000 transaksi per detik. Perbaikan yang signifikan ini membuat NEO menjadi cepat dan dapat diperbesar (scalable).
Popularitas: NEO adalah koin terbesar Cina dan salah satu koin yang paling terkenal secara umum. Ia telah berperforma dengan sangat baik di masa lalu karena pertumbuhannya dari sekitar $0,16 (Rp 2.264) di bulan Januari 2017 menjadi sekitar $162 (Rp 2.292.300) di bulan Januari 2018.
Bisakah kamu tebak berapa besar keuntungan tersebut?
… sekitar sebesar 111.400%! Ini hampir dua kali lipat keuntungan yang dihasilkan Ripple!
Jadi, ya, NEO adalah projek yang hebat dan merupakan pesaing Bitcoin yang fantastis.
Saingan Bitcoin: Binance Coin (BNB)
Binance coin adalah sebuah mata uang kripto yang diluncurkan oleh salah satu platform perdagangan cryptocurrency terbesar yang ada - Binance. Ia diluncurkan sebagai bagian dari ICO mereka, yang dibuat untuk menggalang dana untuk platform mereka di bulan Juli 2017.
Koin BNB dapat digunakan untuk trading di Binance dengan biaya yang lebih murah. Ketika kamu trading dengan BNB kamu mendapat diskon 50% untuk biaya trading. Ini sepertinya merupakan fungsi satu-satunya, yang membuat koin ini agak unik dibandingkan mata uang kripto teratas lainnya.
Mari kita lihat fundamentalnya.
Harga BNB saat ini: $12,98 (Rp 183.667)
Kapitalisasi pasar saat ini: $1,48 miliar (Rp 20,9 triliun)
Jumlah maksimal BNB: Jumlah maksimal persediaan BNB terbatas pada 194.972.068 koin.
Teknologi: BNB merupakan ERC-20 token. Ini artinya ia dibuat di dalam blockchain Ethereum dan tetap berada dalam jaringan Ethereum.Catatan: ERC-20 adalah standar teknikal yang digunakan untuk kontrak pintar pada blockchain Ethereum.
Namun, belakangan ini Binance mengumumkan rencana untuk membuat blockchain mereka sendiri, yang bernama Binance Chain. Ini adalah bagian dari transisi mereka dari perusahaan ke komunitas - mereka sedang membuat exchange (pertukaran) yang terdesentralisasi.
Kecepatan transaksi: Transaksi koin BNB lebih cepat daripada Bitcoin karena ia berjalan pada jaringan Ethereum, artinya transaksi mereka diproses dalam beberapa detik saja dibandingkan 10 menit yang terjadi dalam Bitcoin.
Popularitas: Melihat volume trading yang besar di dalam Binance, BNB secara alami menjadi sebuah koin yang populer. Karena BNB coin mempunyai dukungan kuat dari Binance exchange, para pengguna dan investor memberi kepercayaan kepada koin ini.
BNB mengalami pertumbuhan dari sekitar $0.10 (Rp 1.415) menjadi sekitar $24 (Rp 339.600), semuda di dalam masa 6 bulan saja dari peluncurannya. Dan ia terus menjadi salah satu altcoin terbaik, terutama karena keuntungan yang diberikan ketika membuat trading di Binance exchange.
Saingan Bitcoin: Cardano (ADA)
Saingan Bitcoin terakhir di dalam daftar kita adalah Cardano. Diluncurkan pada bulan September 2017, Cardano adalah projek termuda namun salah satu projek cryptocurrency yang paling dicari. Cardano dibuat oleh Charles Hoskinson, yang juga merupakan co-founder Ethereum.
Dengan Bitcoin yang dianggap sebagai blockchain generasi pertama dan Ethereum sebagai generasi kedua, Cardano dianggap sebagai generasi ketiga karena kemajuan teknologinya. EOS dan NEO juga termasuk ke dalam klasifikasi ini.
Mata uang kripto asli dalam Cardano bernama ADA. jadi, mari kita bandingkan Bitcoin vs ADA.
Harga ADA saat ini: $0,28 (Rp 3.962)
Kapitalisasi pasar saat ini: $7,35 miliar (Rp 104.003)
Jumlah maksimal ADA: Jumlah total persediaan ADA adalah sebesar 31.112.483.745.
Teknologi: Cardano mengklaim sebagai blockchain generasi ketiga karena ia mencoba untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki para pendahulunya - Bitcoin dan Ethereum.
Tujuannya adalah menyelesaikan permasalahan melalui upgrade dalam teknologinya: skalabilitas, interoperabilitas dan kesinambungan (sustainability).
ADA juga dapat memberikan kompetisi ketat kepada XRP karena fokusnya juga untuk membuat transaksi pembayaran internasional menjadi lebih lancar.
Kecepatan transaksi: Cardano sekarang mempunyai kapasitas pemrosesan sebesar 257 transaksi per detik, jauh lebih tinggi dari Bitcoin, namun belum cukup tinggi seperti kalangan NEO.
Popularitas: Cardano telah meraih popularitas yang tinggi karena kemajuan teknologinya yang dijanjikan. Faktor lain yang telah mendorongnya tidak lain dan tidak bukan adalah pendirinya, Charles Hoskinson, yang merupakan figur yang dikagumi di dunia blockchain.
ADA adalah mata uang kripto yang terbaru di dalam daftar ini dan belum menghasilkan keuntungan setinggi mata uang kripto lainnya. Seperti yang kamu bisa lihat pada grafik di bawah, ADA mengalami pertumbuhan dari sekitar $0.20 (Rp 2.830) pada masa peluncurannya ke menjadi harga yang tertinggi di $1,20 (Rp 16.980) di bulan Januari 2018.
Walau begitu, Cardano telah mampu mencapai kapitalisasi harga yang sangat tinggi dan telah menjadi salah satu altcoin terbaik dalam masa yang sangat singkat.
Kata-Kata Penutup
Dan demikianlah, sebuah daftar panjang mengenai para saingan Bitcoin yang terkuat! Tanpa keraguan lagi, Bitcoin masih merupakan raja mata uang kripto, namun banyak saingan Bitcoin di luar sana yang patut untuk dipertimbangkan sebagai alternatif dari Bitcoin.
Jadi, saingan Bitcoin yang mana yang terbaik menurutmu? Atau, kalau kami belum menyebut saingan Bitcoin favoritmu, beritahu kepada kamu apa altcoin yang kamu pilih itu!
Konten yang dipublikasikan di situs web ini tidak bertujuan untuk memberikan segala jenis nasihat keuangan, investasi, perdagangan, atau bentuk lain apa pun. BitDegree.org tidak mendukung atau menyarankan Anda membeli, menjual, atau menahan segala jenis cryptocurrency. Sebelum membuat keputusan investasi keuangan, konsultasikan dengan penasihat keuangan Anda.