Poin Penting
- Self custody crypto memberdayakan investor dengan memberi kendali penuh untuk kelola aset, yang selaras dengan etos desentralisasi kripto;
- Memanfaatkan dompet self custody tepercaya seperti Ledger Nano X meningkatkan keamanan dan privasi untuk aset digital;
- Menyiapkan solusi self custody perlu perencanaan yang matang. Pencadangan rutin dan rencana pemulihan yang kuat sangat penting untuk melindungi investasi.
Airdrop Gratis Season 7 SUDAH HADIR! Jawab pertanyaan seru atau kerjakan tugas sederhana untuk menangin hadiah dari prize pool BitDegree senilai US$30K. Gabung Sekarang ! 🔥
Saat terlibat dengan komunitas kripto, kamu mungkin pernah baca atau dengar ungkapan "not your keys, not your coins". Konsepnya sederhana: kalau kamu tidak punya kontrol ke private key aset kripto, berarti kamu bukan pemilik aslinya. Nah, di sinilah fungsi self custody crypto berperan.
Kalau kamu simpan kripto di bursa mapan seperti Bybit dan Kraken, kamu berada di tempat yang relatif aman karena platform ini nawarin tingkat keamanan yang kuat. Tapi, kamu masih bergantung ke orang lain.
Yuk, kita bahas tentang cara menjaga keamanan aset kamu.

Apakah kamu tahu?
Berlangganan - Kami membuat video baru tentang penjelasan crypto setiap minggu!
What is Ripple? Beginner-Friendly XRP Explainer (Animated)

Daftar Isi
- 1. Apa itu Self Custody Crypto?
- 1.1. Dompet Self Custody VS Dompet Custodial
- 2. Dompet Self Custody Crypto Terbaik
- 2.1. Ledger
- 2.2. Zengo
- 2.3. SafePal
- 2.4. KeepKey
- 3. Menyetel Solusi Self-Custody
- 3.1. Tutorial: Bagaimana Cara Praktik Self Custody Bitcoin?
- 4. Integrasi dengan Keuangan Terdesentralisasi (DeFi)
- 5. Praktik Terbaik dan Tips Keamanan
- 6. Kesimpulan
Apa itu Self Custody Crypto?
Ketika berinvestasi di kripto seperti Bitcoin, kamu akan sering menemukan konsep "self custody crypto". Self custody crypto adalah aspek penting yang harus dipahami saat terjun ke dunia aset digital. Konsep ini juga dikenal dengan non-custodial.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:Head to BitDegree Missions, gather as many Bits as possible & claim your stake of the $30,000 Prize Pool! Don't waste your time & start collecting Bits by completing Missions and referring friends.
Tapi, apa sebenarnya self custody crypto itu dan kenapa penting banget?
Singkatnya, self custody crypto terjadi saat kamu menyimpan kripto kamu di dompet dan hanya kamu yang bisa mengontrol kunci pribadinya.
Lalu, apa pula maksud kunci pribadi di sini?
Di konteks kripto, kunci pribadi sama seperti kata sandi rahasia untuk aset digital. Anggap saja kunci ini sebagai kunci pribadi untuk membuka kunci digital. Kamu tentu tidak akan kasih kunci rumah ke orang asing. Nah, sama, kamu juga tidak boleh kasih kunci pribadi kamu ke sembarang orang.
Jadi, sangat penting untuk menjaga kunci pribadi tetap aman dan tersembunyi karena mereka yang punya akses ke kunci pribadi kamu bisa mengontrol dan mengakses barang-barang digital kamu. Anggap kunci pribadi seperti kode rahasia khusus, dan kamu harus menjaganya seperti menjaga barang-barang berharga kamu.
Itulah inti dari self custody crypto. Tidak ada keterlibatan pihak ketiga. Tidak ada yang bisa memindahkan koin atau token digital kamu kecuali kamu kasih izin, karena kamu satu-satunya yang bisa mengontrol "kunci" untuk "rumah keuangan" kamu. Dengan kata lain, penyimpanan mandiri kripto pada dasarnya adalah versi digital dari penyimpanan uang tunai atau logam mulia di brankas pribadi.
Lalu, kenapa self custody crypto penting?
Pertama, kamu punya kendali penuh ke aset kamu. Misalnya, kamu tertarik dengan self custody Bitcoin. Kamu bisa mengirim atau menerima Bitcoin kapan saja kamu mau tanpa perlu izin dari pihak ketiga.
Lalu, ada aspek keamanan. Bursa yang sudah lama tidak berseliweran atau tidak terlalu menekankan keamanan bisa diretas, atau bahkan digulingkan. Satu hal yang pasti, kamu bisa kehilangan investasi kamu.
Dengan self custody, jika bursa kripto melemah, aset kamu tetap aman dan sehat karena kamu yang memegang kuncinya.
Oh, dan jangan lupakan pentingnya dompet. Apa itu dompet self custody?
Seperti namanya, dompet self custody adalah dompet kripto yang memungkinkan kamu tetap mengontrol kunci pribadi kamu dan memungkinkan kamu punya aset kripto secara efektif. Jenis dompet apa saja yang tersedia?
Memahami cara menyimpan Bitcoin atau kripto lain membuat kamu tahu jenis dompet self custody yang bisa dipakai. Secara umum, ada dua jenis utama: dompet perangkat lunak dan perangkat keras.
Dompet perangkat lunak, seperti Coinbase Wallet atau Zengo, adalah aplikasi atau program yang bisa kamu instal di komputer atau ponsel pintar. Dompet jenis ini memang mudah diatur dan digunakan, tapi perangkat ini terhubung ke internet dan selalu online, sehingga lebih rentan terhadap peretasan.
Hardware wallet adalah perangkat fisik. Dompet kripto ini, seperti Ledger Nano X atau SafePal, mirip seperti drive USB yang menyimpan kripto kamu secara offline. Sistem penyimpanan ini bikin perangkat jauh lebih aman dari peretasan online, tapi kamu harus memastikan perangkatnya tidak hilang atau rusak.
Setelah paham tentang apa itu dompet self custody dan bisa nentuin dompet terbaik, kamu bisa mengelola dan menyimpan kripto kamu dengan aman. Cukup kasih alamat dompet kamu untuk menerima aset dan gunakan alamat penerima untuk mengirimkannya. Proses ini cukup mudah setelah kamu praktik langsung!
Setelah kamu menyetel dompet, kamu akan dikasih seed phrase. Seed phrase adalah serangkaian kata yang bertindak sebagai kunci utama aset. Kamu harus menyimpannya di tempat yang sangat aman dan sangat rahasia.
Walaupun manfaatnya banyak, tidak semua self custody crypto bagus. Jika kamu kehilangan kunci pribadi atau seed phrase tadi, akses kamu ke aset kamu juga akan hilang. Puf!
Memang ada layanan pemulihan kripto khusus yang bisa bantu kamu mengembalikan kendali ke dana kamu, tapi layanan tersebut tidak bisa kasih kamu jaminan, apalagi kalau kamu lupa sebagian dari seed phrase kamu.
Kalau kamu penasaran layanan pemulihan kripto mana yang sah – atau lagi butuh info tentang layanan ini (semoga bukan itu masalahnya), pastikan untuk membaca artikel ini.
Self custody crypto memang menyediakan kendali, keamanan, dan privasi tapi kamu punya tanggung jawab yang lebih besar dan harus siap menambah pengetahuan teknis.
Tapi, apa beda dompet self custody dengan dompet kustodial?
Dompet Self Custody VS Dompet Custodial
Kamu kan sudah tahu apa itu dompet self custody, sekarang saatnya membahas bedanya dengan dompet hak asuh.
Dompet custodial, kadang disebut dengan dompet terpusat, biasanya dikasih embel-embel asuransi atau dukungan pelanggan. Kedua jenis ini umumnya lebih ramah pengguna dan dirancang untuk kasih pengalaman mengelola kripto yang semulus mungkin.
Seperti yang sudah kamu ketahui, dompet self custody memungkinkan individu menyimpan dan mengelola aset kripto sendiri tanpa bergantung ke layanan pihak ketiga.
| Dompet Self Custody | Dompet Custodial |
Kontrol ke Kunci Pribadi | Kamu mengontrol kunci pribadi | Pihak ketiga mengontrol kunci pribadi. |
Keamanan | Lebih aman, tapi kamu bertanggung jawab menyimpan kunci pribadi dengan aman. | Kurang aman, tapi pihak ketiga bertanggung jawab menyimpan kunci pribadi dengan aman. |
Privasi | Lebih privat, karena kamu tidak perlu membagikan informasi personal ke pihak ketiga. | Kurang privat, karena kamu perlu membagikan informasi personal ke pihak ketiga. |
Kepraktisan | Kurang praktis, karena kamu perlu mengatur kunci pribadi kamu sendiri. | Lebih praktis, karena pihak ketiga yang mengatur kunci pribadi kamu. |
Fitur | Mungkin menawarkan sedikit fitur tambahan. | Mungkin menawarkan lebih banyak fitur, seperti asuransi dan layanan pelanggan. |
Tabel: Perbandingan dompet self custody dan dompet custodial.
Pilihan dompet penyimpanan mandiri dan dompet kustodian bergantung dengan poin apa yang kamu prioritaskan: kontrol dan keamanan atau kenyamanan dan kemudahan penggunaan. Hal yang terpenting adalah menyelaraskan pilihan dompet dengan tingkat kenyamanan dan tujuan kripto kamu.
Dompet Self Custody Crypto Terbaik
Kalau kamu lagi cari dompet self custody crypto terbaik, berikut adalah beberapa opsi terbaiknya: Ledger Nano X, Ledger Nano S Plus, Zengo, SafePal, dan KeepKey.
Ketika menyoal tentang kemampuan dompet self custody crypto terbaik, punya satu dompet kripto yang andal sangatlah penting. Tujuannya adalah untuk memadukan kemudahan penggunaan dengan fitur keamanan terbaik di kelasnya.
Ledger
Pertama, ada Ledger Nano X yang merupakan juara bertahan di kategori hardware wallet. Perangkat ramping ini memungkinkan kamu menyimpan banyak kripto, tepatnya lebih dari 5.500 kripto. Ledger Nano X juga melindungi kunci pribadi kamu layaknya benteng digital.
Nano X juga nawarin konektivitas Bluetooth, artinya kamu bisa mengelola aset kamu lewat ponsel cerdas atau tablet dengan lebih mudah dibanding saat menghubungkan dompet lewat kabel. Bagi sebagian orang, dompet ini agak mahal. Saat artikel ini ditulis, harganya US$149 (tapi kamu mungkin bisa dapat diskon menarik di sini).
Ada juga Ledger Nano S Plus yang kebetulan saudara Nano X dan juga sama bagusnya. Ledger Nano S Plus nawarin semua hal yang sama dengan model Nano X, tapi punya desain yang sedikit berbeda dan tidak punya dukungan Bluetooth.
Nah, keunggulan Ledger Nano S Plus adalah harganya yang terjangkau. Saat artikel ini ditulis, harganya hampir setengah harga model Nano X – US$79.
Zengo
Yuk, kita bahas tentang Zengo, yaitu dompet perangkat lunak yang menghadirkan inovasi dengan pendekatan unik untuk pengelolaan kunci. Dompet ini tidak mengandalkan seed phrase, tapi menggunakan komputasi multi-pihak untuk membagi kunci pribadi kamu ke server yang berbeda.
Dengan Zengo, saat satu server disusupi, aset kamu akan tetap aman. Dompet ini mudah digunakan dan menghilangkan kerentanan yang sering menghantui seed phrase. Zengo sudah mendukung kripto dan NFT di lebih dari 120 blockchain.
Karena Zengo adalah dompet perangkat lunak, penggunaannya gratis; cukup unduh di perangkat kamu, dan selesai.
SafePal
SafePal adalah toko serba ada untuk manajemen kripto dan dikenal sebagai salah satu dompet kripto self custody terbaik. SafePal awarin solusi perangkat lunak dan perangkat keras (SafePal S1 dan X1).
Kamu bisa pakai perangkat SafePal, aplikasi seluler, atau ekstensi browser, dan semuanya siap bantu kamu. SafePal sudah mendukung daftar ekstensif lebih dari 100 blockchain, yang berarti lebih dari 200,000 token dan NFT.
Dengan fitur seperti bursa lintas rantai dan staking, SafePal bukan hanya dompet, tapi rangkaian manajemen aset yang lengkap. Dari segi harga, versi perangkat lunaknya gratis. Hardware wallet SafePal S1 dibandrol dengan US$49,99 (harga yang cukup layak di industri hardware wallet).

Apakah kamu tahu?
Berlangganan - Kami membuat video baru tentang penjelasan crypto setiap minggu!
Where to Trade Crypto: 3 Best Approaches Explained (Animated)

KeepKey
Terakhir, ada KeepKey. Hardware wallet ini mengusung konsep plug-and-play. Kamu bisa langsung hubungkan ke perangkat, dan kamu pun siap mengelola aset kripto.
KeepKey mendukung lebih dari 7.000 kripto di lebih dari 350 rantai. Meski tidak punya fitur lanjutan, KeepKey nawarin cara sederhana dan efektif untuk menjaga keamanan aset kamu. KeepKey juga kompatibel dengan PC, Mac, dan Linux. Saat artikel ini ditulis, harganya adalah US$78.
Masing-masing dompet punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tapi yang dimiliki oleh kesemua dompet adalah komitmen untuk memberi kamu kendali atas aset kripto kamu. Dengan memahami kebutuhan dan melakukan sedikit riset, kamu bisa memilih dompet kripto self custody terbaik.
Menyetel Solusi Self-Custody
Sekarang, yuk kita bahas tentang cara menyetel dompet self custody crypto lewat hardware wallet tertentu untuk praktik langsung. Satu hal yang pasti, prosesnya mungkin mirip-mirip dengan dompet self custody lain.
Karena ada banyak opsi bagus di pasaran, aku akan bahas salah satu dompet kripto dengan self custody terbaik yang pernah aku sebutin: Ledger Nano X. Meski dompet ini bukan satu-satunya pilihan, Ledger Nano X pastinya akan berfungsi sebagai contoh yang solid.
Langkah 1: Setelah kamu punya Ledger Nano X, langkah pertama adalah mengunduh aplikasi Ledger Live ke perangkat seluler atau komputer. Kamu disarankan untuk pakai perangkat yang menjalankan setidaknya iOS 13 untuk Apple atau Android 8.1 untuk performa yang optimal.
Bagi mereka yang menggunakan komputer, dompet ini mendukung berbagai sistem operasi, termasuk Windows 10 atau 11, macOS Big Sur, Monterey, dan Ventura, serta Ubuntu LTS 20.04 atau 22.04, selama versinya 64-bit.
Langkah 2: Mengaktifkan Ledger sangatlah mudah. Tekan tombolnya, dan kamu akan lihat logo Ledger muncul. Kamu akan dipandu lewat serangkaian petunjuk di layar untuk menyetel perangkat kamu seperti baru. Kamu juga akan diminta bikin kode PIN, yang merupakan fitur keamanan penting. Jangan asal-asalan karena PIN kamu adalah salah satu lapisan yang melindungi aset kamu.
Langkah 3: Kamu juga harus bikin frase pemulihan, yang merupakan inti dari Ledger Nano X kamu. Frasa ini juga berlaku di solusi self custody lain. Frasa pemulihan adalah rangkaian 24 kata yang harus kamu tulis dan simpan di lokasi yang aman, seperti brankas fisik atau tempat aman lain. Frase awal kamu adalah kunci utama untuk kekayaan digital kamu, jadi pastikan untuk menyimpannya dengan baik.
Ledger akan minta kamu mengonfirmasi kalau kamu sudah menuliskan frasa-nya dan minta kamu memasukan frasa-nya kembali ke perangkat. Ini adalah cara Ledger untuk memeriksa ulang apakah kamu sadar akan pentingnya hal tersebut.
Langkah 4: Setelah proses penyetelan selesai, kamu bisa menyetorkan aset kripto kamu ke dompet. Kamu harus selalu mengunci perangkat kamu saat tidak digunakan sebagai langkah lapisan keamanan tambahan.
Terlepas dari apakah kamu akan pilih Ledger Nano X atau harsware wallet lain, sebagian besar langkah-langkahnya akan serupa. Tujuannya adalah untuk memberikan kamu kendali penuh atas aset kripto kamu sendiri, dengan aman dan efisien.
Itulah gambaran singkat tentang cara menyetel solusi self custody, dengan contoh Ledger Nano X. Pendekatan langsung ini kasih kamu kendali yang kamu inginkan untuk investasi kripto. Luangkan waktu untuk mengeksplorasi pilihan kamu dan putuskan apa yang terbaik untuk kamu.

- Platform bursa kripto yang sangat terkenal
- Lebih dari 900 crypto tersedia untuk trading
- Tersedia berbagai jenis trading
- Tersedia lebih dari 900 jenis kripto
- Keamanan kuat
- Biaya penarikan rendah

- Biaya trading sangat rendah
- Fungsionalitas luar biasa
- Aplikasi trading seluler
- Biaya trading yang sangat kompetitif
- Aplikasi seluler yang intuitif
- Tersedia hingga 100X leverage

- Pilihan aset kripto yang beragam
- Antarmuka yang user-friendly
- Aplikasi mobile yang praktis
- Aset kripto yang sangat variatif
- Tersedia aplikasi seluler yang ramah pemula
- Banyak kompetisi trading
Tutorial: Bagaimana Cara Praktik Self Custody Bitcoin?
Anggap saja kamu ingin tahu cara praktik self custody Bitcoin, dan dengan asumsi kalau kamu sudah pilih Ledger Nano X sebagai harsware wallet kamu. Aku akan kasih tahu proses memindahkan Bitcoin kamu dari bursa terpusat ke brankas pribadi kamu yang baru dan sangat aman itu.
Langkah1: Hubungkan Ledger Nano X kamu ke komputer atau perangkat seluler. Buka kuncinya menggunakan PIN dan buka aplikasi Bitcoin di perangkat. Jika kamu belum menginstalnya, kamu bisa melakukannya lewat aplikasi Ledger Live.
Langkah 2: Di Ledger Live, klik opsi [Receive] dan pilih Bitcoin dari daftar aset. Aplikasi ini akan menghasilkan kode QR dan alamat Bitcoin yang sesuai. Alamat ini fungsinya mirip seperti nomor rekening bank kamu, tapi khusus untuk Bitcoin.
Langkah 3: Sekarang, kembali ke akun bursa tempat Bitcoin kamu disimpan (aku akan pakai Binance untuk contoh ini). Cari opsi [Withdraw]. Kamu harus pilih Bitcoin sebagai mata uang yang ingin kamu tarik.
Langkah 4: Setelah kamu pilih Bitcoin untuk penarikan, kamu akan diminta memasukkan alamat penarikan. Kamu bisa salin atau pindai alamat Bitcoin yang dibuat oleh Ledger Live. Pastikan untuk periksa ulang alamatnya, karena kamu pastinya tidak ingin kirim Bitcoin kamu ke salah alamat.
Setelah verifikasi alamat, lanjutkan dan lakukan penarikan. Setiap bursa biasanya punya proses peninjauan, jadi mungkin platform butuh beberapa saat untuk mengonfirmasi transaksi. Setelah selesai, Bitcoin akan dipindahkan dari bursa ke Ledger Nano X kamu.
Aku harap contoh praktis ini bisa jadi panduan yang jelas untuk bertransisi dari kebiasaan menyimpan Bitcoin kamu di bursa ke self custody Bitcoin dalam rangka mengambil alih kepemilikan seutuhnya. Lagi pula, mempelajari cara menjaga Bitcoin tidak hanya kasih kamu kebebasan tapi juga ketenangan pikiran.
Integrasi dengan Keuangan Terdesentralisasi (DeFi)
Saat kamu mempelajari dunia self custody crypto, kamu akan menguak hal menarik lain, yaitu keuangan terdesentralisasi, yang umumnya dikenal dengan DeFi. Di sini, self custody berfungsi sebagai pintu gerbang kamu ke sejumlah besar layanan keuangan yang beroperasi tanpa perlu sistem atau perantara perbankan tradisional.
Di platform DeFi, kamu bisa meminjamkan aset kripto kamu untuk dapat bunga, atau meminjam aset untuk kepemilikan kamu, dan bahkan terlibat dalam yield framing untuk mengoptimalkan keuntungan[1]. Yuk, kita telusuri bagaimana kaitan antara DeFi dengan konsep self custody crypto.
Salah satu aspek luar biasa dari DeFi adalah konsep ini dibangun berdasarkan prinsip transparansi dan desentralisasi, yang mencerminkan etos self custody crypto. Dengan memegang kunci pribadi, kamu bisa langsung berinteraksi dengan kontrak pintar di berbagai blockchain. Sistem ini tidak hanya nawarin rasa kepemilikan tapi juga fleksibilitas.
Saat pegang kunci sendiri, kamu bisa mengeksplorasi berbagai layanan DeFi dengan mudah. Kamu tidak perlu mentransfer aset dari satu platform terpusat ke platform terpusat lain karena semuanya bisa diakses langsung dari dompet self custody crypto terbaik.
Tapi, menyelami DeFi lewat self custody punya tantangan tersendiri. Lanskap DeFi rumit dan mudah berubah, dan banyak kontrak pintar yang tidak diaudit[2]. Sistem semacam ini bikin aset kamu terkena risiko seperti peretasan atau bug pengkodean.
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, keuntungan mengintegrasikan layanan DeFi ke pengaturan self custody kamu sulit untuk diabaikan. Kombinasi ini tidak hanya kasih kendali penuh untuk nasib keuangan kamu, tapi juga memberikan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pertumbuhan dan diversifikasi keuangan.
Saat melanjutkan perjalanan kamu perihal self custody crypto, pertimbangkan untuk memperluas jangkauan kamu ke ranah DeFi. Dengan melakukan hal ini, kamu memanfaatkan kekuatan desentralisasi yang sebenarnya, sehingga mengundang kebebasan finansial dan peluang yang lebih besar ke dalam hidup kamu. Pastikan untuk melakukan DYOR sebelum terlibat dengan layanan apa pun.
Praktik Terbaik dan Tips Keamanan
Kamu sudah menyetel dompet self custody crypto, milih perangkat keras pilihan kamu, dan mungkin mencoba langsung self custody Bitcoin. Kerja bagus, tapi jangan berpuas diri dulu, ya.
Melindungi aset digital kamu perlu ketekunan yang berkelanjutan. Ancaman dunia maya yang terus berkembang dari waktu ke waktu membuat kamu mau tidak mau harus tetap selangkah lebih maju perihal garis pertahanan. Jangan lupa, konsep self custody menempatkan kamu sebagai satu-satunya kustodian, penjaga keamanan, dan manajer brankas, semuanya digabung jadi satu. Makanya, yuk kita bahas beberapa praktik terbaik dan tips keamanannya.
✓ Simpan Frasa Pemulihan dengan Aman
Aku sudah tekankan hal ini di awal, tapi aku perlu ulangi hal ini dengan cara yang baru. Simpan seed phrase di brankas tahan api atau brankas, pokoknya di tempat yang sangat aman dan jauh dari dompet fisik. Sebagian pengguna melakukan upaya ekstra dengan menyimpan salinan di beberapa lokasi aman.
✓ Perbarui Dompet
Tugas ini mungkin bikin repot, tapi menjaga perangkat lunak dompet kamu agar tetap mutakhir adalah langkah keamanan yang penting.
Pembaruan baru biasanya menyertakan patch untuk kerentanan yang bisa dieksploitasi. Pembaruan ini bisa terjadi dalam bentuk pemberian satu set kunci baru untuk brankas digital kamu, sehingga penyusup lebih sulituntuk membobolnya.
✓ Siapkan Perangkat Khusus untuk Kripto
Keamanan tidak berhenti di dompet itu sendiri. Pertimbangkan untuk menggunakan komputer atau perangkat seluler khusus hanya untuk transaksi kripto. Langkah ini meminimalkan risiko penyusupan malware atau spyware. Jalankan pemindaian rutin untuk mencari perangkat lunak berbahaya dan gunakan antivirus yang andal, termasuk perangkat khusus tadi.
✓ Pertimbangkan Pakai VPN
Untuk lapisan keamanan tambahan, pertimbangkan VPN jika hal itu diperbolehkan di wilayah kamu. Jaringan pribadi virtual menutupi alamat IP dan mengenkripsi koneksi internet kamu, sehingga peretas semakin kewalahan. Meski VPN tidak bikin kamu selamat 100%, langkah ini tentu akan meningkatkan risiko untuk mereka yang mencoba mengkompromikan aset kamu.
✓ Avoid Public WiFi
Oh, dan jangan lupa untuk menghindari (atau, setidaknya, berhati-hatilah dengan) koneksi WiFi publik. Ya, Wi-Fi gratis di kedai kopi favorit kamu memang nyaman, tapi koneksi ini bukan alat yang aman untuk periksa saldo kripto kamu atau melakukan transaksi.
Jaringan publik lebih rentan terhadap serangan man-in-the-middle, jadi tetaplah menggunakan jaringan pribadi yang aman untuk segala hal yang berkaitan dengan kripto.
✓ Lakukan Pemeriksaan Berulang
Nah, ada juga faktor manusia yang tidak boleh dianggap remeh. Serangan rekayasa sosial, seperti penipuan phishing, saat ini sedang meningkat. Kamu harus selalu periksa ulang URL dan alamat email yang terlibat di setiap transaksi kripto. Penipu sering kali menggunakan alamat web yang tampilannya hampir sama dengan alamat asli. Satu klik yang ceroboh bisa berarti selamat tinggal untuk aset kamu[3].
✓ Buat Rencana Cadangan
Poin terakhir, yuk kita bicara tentang praktik yang sering diabaikan, yaitu pemulihan bencana. Apa yang terjadi jika kamu tidak mampu, atau amit-amit, kamu meninggal dunia? Pastikan kamu punya rencana solid yang memungkinkan orang yang kamu cintai mengakses aset kamu tanpa mengorbankan keamanan.
Menguasai seni menjaga diri adalah proses berkelanjutan yang memadukan kewaspadaan teknologi dan akal sehat. Perpaduan ini nawarin manfaat yang luar biasa tapi perlu komitmen yang kuat terhadap praktik terbaik dan edukasi berkelanjutan untuk langkah-langkah keamanan.
Kesimpulan
Aku harap setelah membaca artikel tentang self custody crypto ini, kamu sudah siap mengendalikan aset kripto kamu layaknya profesional. Konsep ini mungkin tampak menakutkan awalnya, tapi ingat, kebebasan dan keamanan yang kamu peroleh dengan self custody crypto sangat berharga untuk pembelajaran awal.
Saat milih dompet self custody crypto terbaik, baik itu hardware wallet yang kokoh (seperti Ledger Nano X atau SafePal) atau dompet perangkat lunak non-custodial yang aman (seperti Coinbase Wallet atau Zengo), sangat penting untuk DYOR dan memastikannya selaras dengan strategi investasi dan pengetahuan teknis kamu.
Menyiapkan solusi self custody untuk kripto kamu mungkin tampak seperti proses yang rumit. Tapi, setelah kamu menguasainya, kamu akan paham kalau praktiknya ternyata sangat mudah. Jadi, terapkan semua yang telah dipelajari dan buat progres rutin di dalam perjalanan kripto kamu!
Konten yang dipublikasikan di situs web ini tidak bertujuan untuk memberikan segala jenis nasihat keuangan, investasi, perdagangan, atau bentuk lain apa pun. BitDegree.org tidak mendukung atau menyarankan Anda membeli, menjual, atau menahan segala jenis cryptocurrency. Sebelum membuat keputusan investasi keuangan, konsultasikan dengan penasihat keuangan Anda.
Referensi Ilmiah
1. J. Jensen, V. Wachter, O. Ross: 'An Introduction to Decentralized Finance (DeFi)';
2. S. Werner, D. Perez, L. Gudgeon, et al.: 'SoK: Decentralized Finance (DeFi)';
3. A. Aleroud, L. Zhou: 'Phishing environments, techniques, and countermeasures: A survey'.