Apa itu Pintu Token?
Pintu adalah ekosistem berbasis blockchain yang memfasilitasi perdagangan, transfer, dan penyimpanan mata uang kripto. Didukung oleh token Pintu (PTU). Tujuan mata uang ini ada dua: untuk memberi insentif kepada pengguna platform Pintu yang sudah ada, dan untuk menarik pengguna baru ke dalam ekosistem yang sedang berkembang.
Pintu adalah aplikasi mobile pertama di Indonesia yang memungkinkan pengguna untuk membeli aset kripto dengan menggunakan uang tunai (Rupiah). Hal ini bertujuan untuk membawa sektor ritel yang sangat besar ke dalam ekosistem mata uang kripto. Pengguna Pintu dapat melakukan perdagangan dari rekening bank atau dompet digital mereka tanpa biaya transaksi.
Kasus Penggunaan Token Pintu
Token PTU memiliki sejumlah kasus penggunaan yang berbeda yang menjadikannya alat penting untuk bisnis dan individu.
Terutama, seperti yang disebutkan sebelumnya, token Pintu digunakan untuk memberi penghargaan kepada pengguna platform.
Selain itu, PTU dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa dalam ekosistem Pintu, yang memiliki semakin banyak bisnis dan pengembang yang menerima token PTU.
Selain itu, aset kripto PTU dapat di-staking untuk menghasilkan reward.
Jika Anda berencana untuk membeli token PTU, pastikan untuk memeriksa harga Pintu saat ini dan sebelumnya. Gunakan grafik harga PTU di atas.
Siapa yang Mendirikan Pintu?
Jeth Soetoyo adalah pendiri dan CEO Pintu saat ini. Sebelumnya bekerja di ConsenSys, Soetoyo memiliki gelar MBA dari Harvard Business School.
Berbicara tentang anggota tim terkemuka lainnya, Albert Widiatmoko bertanggung jawab atas semua aspek teknologi Pintu, sementara Andrew Adjiputro menjalankan proyek sebagai COO.
Proyek ini diluncurkan ke publik pada tanggal 25 November 2021.
Tokenomics dari PTU
Pasokan maksimum token Pintu adalah 299.844.842.
Setiap bulan, sejumlah token PTU akan dibakar. Jumlah ini setara dengan antara 0,01% dan 0,03% dari total nilai dalam Rupiah dari semua aset yang diperdagangkan menggunakan aplikasi Pintu. Tujuan dari praktik ini adalah untuk memastikan bahwa penawaran tidak melebihi permintaan, yang akan berdampak negatif pada harga PTU.
Meskipun pembakaran akan berhenti setelah sekitar 20% dari total pasokan PTU dilepaskan ke dalam sirkulasi.