Oh, jadi saat ini Anda sedang tertarik dengan cryptocurrency yang relatif baru dan menarik, yaitu koin IOTA Indonesia? Tetapi Anda belum tahu benar apa itu IOTA atau bagaimana cara kerjanya? Nah, jangan khawatir, kita akan membahasnya secara lengkap di tutorial ini.
Peringatan: Tahukah Anda bahwa IOTA tidak benar-benar memiliki blockchain?
Di dalam panduan ini, saya akan memulainya dengan menjelaskan dasar-dasar dari koin IOTA, serta bagaimana teknologi tersebut bekerja. Saya akan menjelaskan semuanya dengan cara sesederhana mungkin dengan menggunakan contoh yang ada di dunia nyata.
Setelah itu, saya kemudian akan membahas tentang tahap pengembangan IOTA saat ini dan seberapa aman (atau tidak aman) protokol yang diusung oleh koin tersebut.
Jadi, di akhir panduan ini, Anda tidak akan lagi bertanya-tanya Apa itu IOTA? Bahkan, Anda mungkin saja akan menjadi ahli mengenai topik tersebut. Jika Anda tertarik dengan koin IOTA, pastikan Anda berkonsultasi dengan penasihat finansial sebelum membeli koin IOTA. Selain itu Anda juga harus memilih bursa pertukaran terpercaya, seperti Binance. Jangan lupa untuk selalu menyimpan mata uang kripto di dompet yang aman, seperti Ledger Nano S dan Trezor.
Mencari tempat paling aman untuk membeli BTC? Saya telah mengumpulkan bursa kripto dengan peringkat terbaik yang disetujui sebagai platform teraman untuk membeli BTC di bawah ini, jadi lihatlah.
Pro
- Biaya transaksi minimal
- Skalabilitas sangat besar
- Protokol Proof of Wok unik
Kontra
- Beberapa masalah keamanan
- Masalah teknis
Daftar Isi
Informasi Dasar tentang IOTA
Proyek IOTA dibuat pada akhir tahun 2015 oleh Sergey Ivancheglo, David Sontesbo, Sergueui Popov dan Dominik Schiener. Sejak IOTA diciptakan, IOTA dikelola oleh yayasan IOTA yang berlokasi di Jerman.
Seperti banyak proyek mata uang kripto, IOTA cryptocurrency berkeinginan untuk menciptakan sistem pembayaran yang dapat memproses transaksi lebih cepat, lebih aman, lebih murah, dan lebih terukur.
IOTA tidak ingin membatasi diri hanya pada transaksi keuangan, tetapi juga untuk memungkinkan perpindahan data dari satu mesin ke mesin lainnya.
Proyek IOTA juga memiliki mata uang kripto sendiri yang disebut MIOTA, namun, untuk mempermudah, saya akan menyebutnya sebagai koin IOTA!
Sebelum resmi diluncurkan, IOTA mengumpulkan dana melalui penawaran koin awal (ICO). Secara total, proyek ini menerima lebih dari 3000 Bitcoin, yang pada saat itu bernilai US$434.000. Sejak itu, kapitalisasi pasar IOTA telah mencapai ketinggian lebih dari US$14 miliar! Harga IOTA sendiri dapat dilihat di internet lewat situs-situs yang fokus dengan perubahan harga mata uang kripto yang selalu mengalami perubahan. Saat artikel ini ditulis, harga IOTA jika dirupiahkan mencapai nilai sekitar Rp. 11.000.
Artinya, semua potongan data dihubungkan sedemikian rupa agar bertautan satu sama lain - lihat tangkapan layar di bawah ini.
Bagian selanjutnya dari panduan "Apa itu IOTA" akan menelaah proses konfirmasi dari suatu transaksi!
IOTA Mining - Bagaimana Jaringan Mengonfirmasi Transaksi?
Hal menarik lainnya tentang Tangle adalah tidak adanya praktik mining.
Misalnya, ketika transaksi dikonfirmasi di Bitcoin, penambang yang merelakan kekuatan komputasi ekstra mereka akan dihadiahi dengan Bitcoin ekstra karena menggunakan sumber daya mereka. IOTA Mining ini sebenarnya tidak terlibat dalam transaksi itu sendiri. Sebaliknya, IOTA mengkonfirmasi transaksi orang lain.
Mekanisme konsensus khusus ini disebut Proof-of-Work (PoW). Permasalahan yang muncul ketika menggunakan hanya PoW adalah biaya konfirmasi transaksinya selalu mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu. Hal ini terjadi karena aktivitas mining menjadi lebih sulit dilakukan, sehingga berdampak pada lebih banyaknya daya komputasi dan listrik yang diperlukan.
Teknologi Blockchain juga menghasilkan transaksi yang lambat dan mahal. Yang paling penting, blockchain Bitcoin hanya dapat mengkonfirmasi maksimum 7 transaksi per detik.
Di jaringan IOTA blockchain ala-ala, segala sesuatunya bekerja dengan sistem berbeda karena siapa pun yang ingin menggunakan sistem untuk mengirim dana harus berkontribusi ke jaringan dengan mengonfirmasi transaksi orang lain. Berikut ini contoh cara kerjanya:
- John mengirimkan dana kepada Charlie.
- Selama proses transfer, John juga perlu mengkonfirmasi transaksi untuk dua orang lainnya - Billy dan Kate.
- Dia melakukan ini dengan menyumbangkan kekuatan komputernya.
- Ketika Billy atau Kate ingin mengirim uang kepada seseorang di lain waktu, mereka harus melakukan hal yang sama dengan mengonfirmasi transaksi dua orang lainnya.
Gagasan di balik ini adalah bahwa semakin banyak orang menggunakan sistem IOTA, jaringan akan menjadi semakin terukur. Ini berarti bahwa pada kenyataannya, tidak ada batasan jumlah transaksi yang dapat diproses jaringan setiap detik, yang semakin menandakan bahwa IOTA memang “sangat terukur”.
Menariknya, tim IOTA menyatakan bahwa kontribusi kecil ini masih merupakan jenis PoW, namun, ini adalah sistem yang jauh lebih efisien!
Jadi, sekarang Anda tahu bagaimana transaksi IOTA dikonfirmasi, bagian selanjutnya dari panduan IOTA ini akan membahas biaya transaksi.
Apakah kamu tahu?
Bandingkan Bursa Kripto Dengan Bursa Kripto Lainnya
Semua Bursa Kripto mungkin terlihat identik namun TIDAK semuanya sama!
Biaya Transaksi koin IOTA
Keuntungan lebih lanjut dari Tangle adalah karena tidak adanya aktivitas IOTA mining, transaksi pada dasarnya gratis. Hal ini karena semua orang berkontribusi ke jaringan dengan mengkonfirmasi transaksi lain, yang berarti bahwa satu-satunya biaya hanyalah listrik tambahan. Ini sangat menarik bagi banyak orang dan menjadikan koin IOTA sebagai sistem pembayaran yang ideal.
Dengan menghilangkan kebutuhan untuk membayar biaya transaksi, protokol koin IOTA juga dapat digunakan untuk memproses pembayaran mikro. Pembayaran mikro ini sangat sesuai dengan namanya - pembayaran dengan jumlah uang yang sangat kecil.
Contoh industri yang akan mendapat manfaat dari menggunakan IOTA untuk pembayaran mikro adalah penyedia tautan afiliasi. Penyedia ini adalah pihak yang mengiklankan perusahaan di situs web milik orang lain dan ketika pengguna lain mengkliknya, situs web tersebut akan menghasilkan sejumlah kecil uang sebagai komisi.
Namun, sistem pembayaran tradisional tidak dapat melakukan hal yang demikian karena sistemnya membebankan biaya transaksi yang tinggi. Blockchain seperti Bitcoin tidak dapat menangani pembayaran mikro karena biayanya terlalu tinggi. Bahkan, pada akhir Desember 2017, biaya Bitcoin mencapai hingga US$40 per transaksi!
Kecepatan Transaksi
Karena IOTA masih dalam masa awal pengembangan, belum ada ketetapan waktu transaksi secara resmi. Ada berbagai faktor yang menentukan seberapa cepat dana masuk ke dompet Anda, beberapa diantaranya akan saya jelaskan di bawah ini.
Pertama, karena setiap orang yang ingin mengirim dana harus mengkonfirmasi dua transaksi sebelumnya, mereka perlu melakukan tindakan PoW yang sangat cepat. Durasi ini akan tergantung pada performa dari komputer pengguna. Semakin cepat komputer tersebut memecahkan teka-teki PoW, semakin cepat transaksi tersebut diverifikasi.
Kedua, saya sudah menyebutkan sebelumnya bahwa semakin banyak orang menggunakan jaringan koin IOTA, semakin banyak pula transaksi yang dapat diproses. Namun, karena IOTA masih merupakan proyek baru, belum terlalu banyak orang yang menggunakannya.
We've been running stresstests all week long. It's starting to look really good, with a public release coming soon. 1000 TPS next. #IOTA pic.twitter.com/Nk0H3v410T
— Dominik Schiener (@DomSchiener) April 29, 2017
Untuk memastikan jaringan beroperasi, tim IOTA telah menginstal sesuatu yang disebut “koordinator”. Koordinator ini seperti protokol terpusat yang melakukan tugas yang sama dengan pengguna individu. Ketika IOTA menjadi arus utama dan menarik lebih banyak pengguna, IOTA tidak lagi membutuhkan koordinator.
Jadi, dalam tahap pengembangan saat ini, transaksi bisa memakan waktu beberapa menit, atau jika jaringan tidak berkinerja baik, transaksi bisa memakan waktu lebih lama. Pada akhirnya, agar jaringan koin IOTA berfungsi maksimal, diperlukan banyak orang untuk menggunakannya.
Tim IOTA sedang mengerjakan protokol yang disebut "Flash Channels", yang diklaim akan memiliki kemampuan untuk mengkonfirmasi transaksi secara instan. Jika proyek ini mampu mencapai tujuannya, IOTA bisa menjadi cryptocurrency tercepat di dunia!
Apakah IOTA Aman?
Jadi, proyek koin IOTA memiliki beberapa ambisi besar, namun, sangat penting untuk memahami bahwa mereka masih dalam tahap pengembangan. Bahkan, jaringan sudah mengalami beberapa masalah teknis, yang akan saya bahas di bawah ini.
Protokol koordinator yang saya sebutkan sebelumnya adalah koordinator terpusat, yang berarti bahwa jika salah satu bagian sistem tidak berfungsi dengan baik, maka seluruh jaringan bisa beresiko. Masalah ini sudah terjadi beberapa kali, dan paling parah adalah ketika sistem IOTA tidak dapat digunakan selama berhari-hari.
Koordinator terpusat juga telah dipasang untuk melindungi jaringan dari serangan 34%. Serangan ini terjadi ketika seseorang mendapatkan begitu banyak daya komputasi pada jaringan sehingga mereka dapat melakukan perubahan.
In the end, at least $3.94m worth of IOTA was stolen. This was facilitated by a DDoS attack against all public nodes.
— nic carter (@nic__carter) January 21, 2018
Bitcoin juga berisiko mengalami serangan serupa; namun, para peretas perlu mendapatkan 51% dari total kekuatan hashing. Hal ini sebenarnya tidak mungkin untuk terjadi sekarang karena blockchain Bitcoin memiliki begitu banyak penambang.
Namun, dalam kasus IOTA, jika sistem koordinator turun maka jaringan beresiko tinggi. Meskipun IOTA bertujuan untuk sepenuhnya didesentralisasi, IOTA tidak akan dapat mencapai hal ini sampai sistemnya dapat berfungsi tanpa koordinator terpusat.
Muncul juga sebuah kekhawatiran bahwa sistem koin IOTA bisa berisiko mendapat serangan replay. Serangan replay adalah ketika peretas dapat mengulangi transaksi tanpa sepengetahuan pengirim. Jika berhasil, mereka dapat mencuri koin dari dompet pribadi seseorang.
Berita buruk lainnya untuk proyek IOTA - pada akhir 2017, para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) merilis sebuah makalah akademis yang mengklaim jaringan IOTA memiliki banyak kelemahan keamanan. MIT adalah salah satu universitas terbaik di dunia dan penelitian apa pun yang mereka lakukan sangat diapresiasi.
Semua masalah di atas menunjukkan bahwa proyek koin IOTA belum sepenuhnya matang. Faktanya, tidak ada tanggal resmi yang menunjukkan kapan proyek ini dirilis, jadi tindakan terbaik yang harus Anda lakukan adalah terus memeriksa blog pengembangan mereka, yang dapat Anda akses dengan mengklik tautan ini.
Sangat krusial untuk mementingkan keamanan, Anda bisa membeli koin IOTA dari crypto exchange yang andal, Binance adalah salah satu rekomendasi terbaik. Selain itu, simpan aset Anda di dompet anti retas, seperti Ledger Nano S dan Trezor.
Jadi, sekarang Anda tahu mengenai pergerakan dan kemajuan tim IOTA, saya sekarang akan berbicara tentang bagaimana koin IOTA dapat digunakan dan disalahgunakan.
Bagaimana IOTA Dapat Digunakan & Disalahgunakan
Jika IOTA mampu memenuhi semua target yang sudah ditetapkan, maka ada beberapa penggunaan dunia nyata yang benar-benar dapat diterapkan. Pertama, jika platform mampu memproses transaksi instan, gratis, dan tidak terbatas, IOTA akan menjadi ideal sebagai sistem pembayaran global.
Baik Individu dan organisasi dapat mengirim dana ke dan dari mana saja di seluruh dunia dengan menekan satu tombol saja. Saya juga sudah menyebutkan sebelumnya bahwa karena transaksi yang gratis, sistem ini juga sempurna untuk industri pembayaran mikro.
IOTA diharapkan dapat memproses lebih dari sekedar transaksi keuangan, atau bisa diistilahkan dengam "Ekonomi Mesin ke Mesin". Salah satu penerapan contohnya adalah dalam industri pengisian kendaraan listrik.
IOTA baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah membangun fasilitas pengisian mobil di Belanda yang akan memungkinkan orang membayar listrik yang mereka gunakan secara otomatis. Mobil listrik tersebut akan dilengkapi dengan meteran otomatis yang akan menghitung berapa banyak listrik yang digunakan dan kemudian akan mengambil pembayaran yang diberikan.
Sistem IOTA dapat diterapkan pada apa pun yang membutuhkan proses transfer data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
Keuntungan lai dari penerapan IOTA di dunia nyata adalah bahwa sistem ini dirancang untuk tahan terhadap serangan kuantum. Komputasi kuantum adalah bidang ilmu yang sangat maju yang belum benar-benar ditemukan, tetapi organisasi seperti NASA dan CIA sedang mengusahakannya.
Teknologi saat ini yang digunakan oleh blockchain generasi pertama dan kedua seperti Bitcoin dan Ethereum didasarkan pada kriptografi, yang saat ini hampir tidak mungkin diretas. Namun, teorinya adalah bahwa begitu komputer kuantum dibangun, komputer iniakan dapat mengganti blockchain dengan mudah.
Untuk memastikan bahwa IOTA sepenuhnya dapat terlindungi dari serangan kuantum di masa depan, IOTA merancang protokol yang akan tahan terhadap serangan tersebut!
Pro & Kontra dari IOTA
Selanjutnya dalam tutorial koin IOTA ini, saya akan meringkas semuanya untuk Anda di dalam penjelasan pro dan kontra!
PRO
✓ Transaksi gratis
✓ Penskalaan tidak terbatas
✓ Dapat memproses data apa pun, bukan hanya transaksi keuangan
✓ Memiliki visi untuk mencapai transaksi instan
✓ Tidak ada IOTA mining - semua orang dapat berkontribusi
✓ Tahan dari serangan kuantum
KONTRA
✗ Belum ada produk jadi
✗ Tidak jelas kapan proyek akan siap
✗ Saat ini perlu menggunakan koordinator terpusat
✗ Telah mengalami banyak kesalahan teknis dan bug
✗ Banyak (termasuk MIT) berpikir IOTA memiliki keamanan yang sangat buruk
Apakah kamu tahu?
Bandingkan Bursa Kripto Dengan Bursa Kripto Lainnya
Semua Bursa Kripto mungkin terlihat identik namun TIDAK semuanya sama!
Kesimpulan
Menurut pendapat saya, IOTA memiliki banyak potensi untuk digunakan dalam skala global. Selama tim dapat mewujudkan tujuan tersebut, maka saya pikir proyek ini akan sukses besar.
Ngomong-ngomong, itulah yang menarik dari panduan koin IOTA ini! Saya tahu banyak informasi yang saya berikan mungkin tampak sangat rumit, tetapi saya harap Anda menemukan penjelasan saya cukup mudah untuk dicerna.
Jika Anda telah membaca tutorial tentang panduan koin IOTA ini dari awal hingga akhir, Anda harus memiliki gagasan yang baik tentang proyek IOTA dan apa yang mereka rencanakan untuk dilakukan. Anda juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang cara kerja teknologi.
Saya juga membahas tentang apa yang telah dicapai tim IOTA sejauh ini dan apa yang masih perlu mereka kembangkan. Semoga Anda mengerti bahwa ide proyek ini sangatlah fantastis, tetapi jika mereka belum memiliki produk jadi semua ini hanyalah sebatas teori.
Jika Anda berencana untuk membeli IOTA (atau MIOTA), pastikan Anda menggunakan exchange terpercaya - Binance adalah salah satunya! Selain itu, jangan lupa untuk menyimpan asetmu di cryptocurrency wallet yang aman - Ledger Nano S dan Trezor merupakan pilihan yang direkomendasikan.
Jika Anda masih bingung, ini adalah langkah-langkah mudah untuk mendapatkan dan menyimpan koin IOTA:
1. Pilih crypto wallet yang aman - direkomendasikan Ledger Nano S atau Trezor
2. Masuk ke Binance.
3. Beli koin IOTA dari Binance.
4. Kirimkan IOTA koin Anda ke wallet yang Anda pilih.
Itulah semua prosesnya. Sederhana bukan?
Konten yang dipublikasikan di situs web ini tidak bertujuan untuk memberikan segala jenis nasihat keuangan, investasi, perdagangan, atau bentuk lain apa pun. BitDegree.org tidak mendukung atau menyarankan Anda membeli, menjual, atau menahan segala jenis cryptocurrency. Sebelum membuat keputusan investasi keuangan, konsultasikan dengan penasihat keuangan Anda.