Dengan meningkatnya ambisi semua perusahaan dalam proyek-proyek mereka, adalah wajar jika pencarian metode untuk membuat semua proses menjadi lebih cepat dan lebih lancar selalu dilakukan. Berbagai perusahaan memilih alat atau tools yang berbeda-beda bagi membantu mereka dalam pekerjaannya. Ini kemudian, menyebabkan mereka selalu mencari dan mempekerjakan orang-orang yang sudah paham cara menggunakan tools atau alat-alat tersebut (atau paling tidak terbiasa dengannya). Nah, Docker adalah salah satu tool yang populer. Dalam Docker tutorial ini, kita akan berbicara tentang persyaratan yang mungkin kamu temukan saat wawancara untuk mengisi lowongan kerja developer di salah satu perusahaan tersebut.
Kita akan membahas berbagai pertanyaan dan jawaban wawancara tingkat dasar dan ahli dalam Docker tutorial ini. Saya akan memberitahu kamu apa yang patut kamu ekspektasikan dan mengapa para calon atasan kamu cenderung mengajukan sebagian pertanyaan tertentu dibandingkan yang lain. Di akhir tutorial ini, kamu akan memiliki gambaran yang cukup bagus tentang apa yang kemungkinan akan kamu hadapi dalam wawancara bagi lowongan kerja developer terkait keahlian menggunakan Docker.
Daftar Isi
- 1. Docker Tutorial: Pengenalan
- 1.1. Pertanyaan 1: Apa Itu Docker?
- 1.2. Pertanyaan 2: Apa Itu ‘container’?
- 1.3. Pertanyaan 3: Apa itu ‘image’ Docker?
- 1.4. Pertanyaan 4: Apakah Docker menemukan teknologi ‘container’?
- 1.5. Pertanyaan 5: Apa Itu Dockerfile?
- 1.6. Pertanyaan 6: Apakah ‘teknologi kontainer’ dapat diandalkan?
- 1.7. Pertanyaan 7: Apakah tiga jenis utama komponen Docker?
- 1.8. Pertanyaan 8: Apakah kamu akan kehilangan semua pekerjaanmu kalau kamu secara tidak sengaja keluar dari kontainer?
- 1.9. Pertanyaan 9: Bisakah kamu menggunakan file lain untuk menyusun daripada menggunakan YAML yang biasa (default)?
- 1.10. Pertanyaan 10: Apa kegunaan ‘NameSpaces’?
- 2. Pertanyaan Wawancara Docker – Tingkat Lanjut
- 2.1. Pertanyaan 1: Apa satu-satunya persyaratan yang paling penting untuk membuat kontainer Docker?
- 2.2. Pertanyaan 2: Bagaimana Docker mengelola ‘Dockerized node’?
- 2.3. Pertanyaan 3: Apa saja faktor-faktor utama yang menentukan jumlah kontainer yang bisa kamu jalankan?
- 2.4. Pertanyaan 4: Apa bedanya Docker dengan Hypervisor?
- 2.5. Pertanyaan 5: Di mana tempat terbaik untuk menemukan contoh çompose file’ yang bagus?
- 3. Docker Tutorial: Kesimpulan
Docker Tutorial: Pengenalan
Seperti yang saya sebutkan, kita akan memulai Docker tutorial ini dengan beberapa pertanyaan wawancara tingkat dasar di tingkat pengenalan seperti apa itu Docker dan lain sejenisnya. Ini akan membantu kamu untuk mendapatkan gambaran umum tentang jenis pertanyaan apa yang diharapkan dalam wawancara lowongan kerja developer, dan bagaimana cara terbaik untuk menjawabnya. Setelah kamu merasa cukup yakin, kita akan berbicara sedikit lebih banyak tentang pertanyaan-pertanyaan wawancara Docker tingkat yang lebih tinggi.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:
GET 50% OFF
DataCamp Black Friday Sale
During this DataCamp Black Friday, you can access the top-rated courses with a 50% discount. Enroll now for way less!
Pertanyaan 1: Apa Itu Docker?
Kamu mungkin sudah bisa menebak bahwa pertanyaan ini akan muncul, namun ini memang pertanyaan yang kemungkinan besar akan kamu dapatkan di awal wawancara kamu - jujur, ini mungkin akan menjadi pertanyaan pertama!
Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa atasan kamu mungkin mengajukan pertanyaan ini. Pertama dan yang paling penting, mereka mungkin ingin memeriksa apakah kamu benar-benar tahu apa itu Docker, atau apakah kamu hanya orang yang dipilih acak dari jalan yang entah bagaimana berhasil masuk ke dalam wawancara. Kedua, calon atasan kamu mungkin ingin memeriksa seberapa baik kamu menjelaskan subjek yang sulit - dengan kata lain, seberapa tepat kamu bisa menjelaskan apa itu Docker.
Terkadang pertanyaan wawancara untuk mengisi lowongan kerja developer jenis ini bertujuan untuk membuat kamu goyah. Banyak orang menghabiskan ratusan jam untuk berlatih, mempelajari dan merevisi berbagai aspek dari Docker, bahkan tanpa memikirkan definisi sebenarnya dari program tersebut.
Jadi, dengan demikian… Apa itu Docker?
Docker adalah alat yang dirancang untuk membantu para developer membuat dan memelihara aplikasi mereka dengan cara yang mudah dan teratur. Cara program ini operasi Docker adalah dengan memanfaatkan apa yang dikenal sebagai container (wadah). Developer cukup menambahkan aplikasinya (dan semua data lain yang diperlukan) ke dalam kontainer tesebut dan mengangkutnya ke tujuannya. Jika kamu dapat membayangkan kapal pengangkut yang membawa kontainer-kontainer besar dengan berbagai produk di dalamnya - itulah representasi visual yang tepat dari Docker.
Semua ini dilakukan tanpa perlu sistem operasi tambahan - Docker menggunakan kernel Linux untuk mengkomunikasikan paket aplikasi dari developer ke tujuannya. Inilah mengapa Docker sangat populer di kalangan perusahaan yang memanfaatkan filosofi DevOps.
Pertanyaan 2: Apa Itu ‘container’?
Pastinya salah satu pertanyaan wawancara untuk lowongan kerja developer paling penting tentang Docker. Karena container adalah aspek penting dari Docker, kamu pasti akan ditanya (bahkan mungkin beberapa pertanyaan!) tentang hal ini.
Kontainer Docker adalah alat yang digunakan Docker untuk mengemas dan mengirimkan aplikasi developer ke target tujuan mereka. Kontainer ini adalah fitur Docker yang sangat dihormati karena ia dapat dijalankan pada semua jenis mesin - dengan kata lain, ia bukan OS-eksklusif. Sifat keuniversalan yang dimiliki kontainer ini menjadi alat yang berharga bagi para developer dan programmer.
Pertanyaan 3: Apa itu ‘image’ Docker?
Pada tingkat kepentingan yang sama dengan pertanyaan wawancara Docker sebelumnya, image digunakan untuk membuat kontainer di dalam Docker. Ini dilakukan dengan mengeluarkan perintah "run" (jalankan).
Pertanyaan 4: Apakah Docker menemukan teknologi ‘container’?
Tidak, tidak sama sekali. Docker sebenarnya adalah proyek semi-baru - ada beberapa alat pengembangan lain yang menawarkan kontainer, sama seperti Docker. Ini adalah jenis pertanyaan wawancara Docker yang mungkin berseri. Dan apa yang akan menjadi seri selanjutnya dari pertanyaan seperti ini?
Kamu sudah menebaknya dengan benar.
Bagaimana Docker lebih bagus dari alat lain yang juga menggunakan kontainer?
Jawabannya sebenarnya cukup sederhana. Docker memanfaatkan cloud (awan) untuk menjalankan operasi yang berhubungan dengan kontainer - sesuatu yang tidak banyak digunakan oleh alat pengembangan lainnya. Dengan menggunakan cloud, Docker menjadi jauh lebih fleksibel dan mudah beradaptasi dengan berbagai skenario berbeda yang mungkin muncul selama proses pengembangan atau pengiriman. Ini adalah fitur utama yang membuat Docker sangat dipandang, terutama bila dibandingkan dengan alat pengembang berbasis kontainer lainnya.
Pertanyaan 5: Apa Itu Dockerfile?
Pertanyaan wawancara selanjutnya di Docker tutorial ini adalah masih di tingkat dasar - dan cukup sederhana!
Ingat perbandingan yang saya buat antara Docker dan kapal pengangkut? Nah, seseorang harus memberi instruksi pada kapal tersebut tentang apa yang harus dibawa, ke mana membawanya dan seterusnya. Dockerfile adalah sekumpulan instruksi tersebut. Para developer memberi Docker berbagai instruksi sehingga program ini dapat melakukan pekerjaan dengan benar, dengan mempertimbangkan parameter-parameter khusus.
Pertanyaan 6: Apakah ‘teknologi kontainer’ dapat diandalkan?
Meskipun belum tentu merupakan salah satu pertanyaan wawancara Docker, calon atasan kamu mungkin ingin memeriksa apakah kamu memiliki pengetahuan tentang topik ini secara umum. Dan pertanyaan tentang teknologi kontainer adalah cara terbaik untuk pemeriksaan ini.
Mengenai kemampuan kontainer, tidak ada cara yang lebih baik untuk menjawab pertanyaan ini selain dari menyelam ke dalam contoh spesifik secara langsung. Perusahaan-perusahaan terbesar di dunia (seperti Google, Amazon, Intel dan sebagainya) menggunakan dan mempercayai teknologi kontainer - ini sepatutnya menjadi jawaban terbaik bagi pertanyaan apakah kontainer adalah teknologi yang dapat diandalkan untuk digunakan atau tidak.
Pertanyaan 7: Apakah tiga jenis utama komponen Docker?
Client, Host dan Registry.
Client adalah komponen yang mengeluarkan perintah “run” dan “build” kepada host. Host adalah di mana semua kontainer dan image dibuat. Mereka kemudian dikirim ke registry, untuk eksekusi.
Pertanyaan 8: Apakah kamu akan kehilangan semua pekerjaanmu kalau kamu secara tidak sengaja keluar dari kontainer?
Pertanyaan wawancara Docker seperti ini mungkin bertujuan untuk membuat kamu goyah dan membuat kamu meragukan pengetahuanmu. Namun, dengan membaca Docker tutorial ini, kamu harus yakin dengan jawaban kamu!
Tidak, kamu tidak akan kehilangan informasi, data, dan parameter lainnya jika kamu secara tidak sengaja keluar dari kontainer Docker. Satu-satunya cara untuk kehilangan progres kamu adalah dengan mengeluarkan perintah khusus untuk menghapus kontainer - keluar dari situ tidak akan membahayakan file.
Pertanyaan 9: Bisakah kamu menggunakan file lain untuk menyusun daripada menggunakan YAML yang biasa (default)?
Ya, ya, kamu bisa. Bahkan kenyataannya, versi yang lebih populer untuk digunakan daripada YAML sebenarnya adalah JSON yang lebih berumur itu. Dan tidak ada benturan atau ketidaksesuaian yang tidak diinginkan lainnya - kamu dapat menggunakannya tanpa masalah.
Pertanyaan 10: Apa kegunaan ‘NameSpaces’?
Pada dasarnya, NameSpaces mengasingkan kontainer-kontainer Docker Docker dari aktivitas lain atau untuk melindunginya dari kerusakan.
Pertanyaan Wawancara Docker – Tingkat Lanjut
Sekarang setelah kamu cukup terbiasa dengan pertanyaan wawancara tingkat dasar tentang Docker, kita dapat beralih ke beberapa pertanyaan lebih lanjut yang mungkin kamu terima selama wawancara kerja kamu dalam proses mengisi lowongkan kerja developer ini.
Pertanyaan-pertanyaan ini pada dasarnya ditujukan untuk menguji seberapa dalam pengetahuan kamu tentang Docker. Contoh pertanyaan yang diberikan Docker tutorial ini akan memberi kamu gambaran tentang pertanyaan-pertanyaan yang kira-kira akan kamu hadapi selama wawancara kerja yang sebenarnya - perlu dikatakan, dengan begitu banyak variasi pertanyaan yang tersedia, tidak mungkin untuk membahas semuanya dalam satu Docker tutorial.
Namun, jangan berkecil hati! Jika kamu biasa menggunakan Docker, pertanyaan-pertanyaan wawancara Docker lanjutan seharusnya tidak menjadi masalah bagi kamu. Jadi, pusatkan fokus dan mari kita terjun pembahasan!
Pertanyaan 1: Apa satu-satunya persyaratan yang paling penting untuk membuat kontainer Docker?
Persyaratan paling penting untuk membuat kontainer dengan Docker adalah default image. Default image ini dapat bervariasi tergantung pada kode yang kamu gunakan. Untuk mengetahui (dan mengakses) default image, kamu harus pergi ke Docker Hub dan mencari domain spesifik yang kamu butuhkan. Setelah kamu menemukan image yang kamu inginkan, sekarang tinggal mengurus dokumentasi dan itu saja - kamu dapat membuat kontainer Docker!
Pertanyaan 2: Bagaimana Docker mengelola ‘Dockerized node’?
Pertama-tama, kamu bisa melihat bahwa ini adalah salah satu dari pertanyaan wawancara ganda, karena jika kamu ingin memberikan jawaban yang menyeluruh (atau jawaban logis pada saat itu), sebelumnya kamu harus tahu apa itu “Dockerized node”.
Dockerized node dapat berupa mesin apa pun yang menginstal dan menjalankan Docker. Nah, untuk pengelolaannya, jawabannya cukup sederhana - Docker dapat mengelola node internal dan node berbasis cloud. Jadi, apakah node berada di dalam komputer utama yang menjalankan Docker atau berada di cloud - sama saja. Docker akan mengelolanya tanpa masalah.
Pertanyaan 3: Apa saja faktor-faktor utama yang menentukan jumlah kontainer yang bisa kamu jalankan?
Sebenarnya tidak ada batas tertentu mengenai kontainer yang kamu jalankan dengan Docker. Namun, dengan begitu, keterbatasan dapat ditentukan ketika kita mulai berbicara tentang hardware (perangkat keras).
Pada dasarnya ada dua faktor yang dapat membatasi jumlah kontainer yang dapat kamu jalankan - ukuran aplikasi kamu dan kekuatan CPU kamu. Jika aplikasi kamu tidak terlalu besar dan kamu memiliki pasokan daya CPU yang terus mengalir, kamu mungkin dapat menjalankan sejumlah besar kontainer Docker secara bersamaan.
Pertanyaan 4: Apa bedanya Docker dengan Hypervisor?
Sekali lagi, pertanyaan wawancara dalam Docker tutorial yang memerlukan kamu untuk tahu alat pengembangan selain dari Docker. Dengan menjawab pertanyaan ini dengan seksama, kamu menunjukkan kompetensi dalam pengembangan secara umum, dan bukan hanya hal-hal yang berkaitan dengan Docker (ini sesuatu yang bagus!).
Pada dasarnya, semuanya bermuara pada satu hal yang sederhana - Hypervisor mengharuskan kamu untuk memiliki hardware canggih untuk berfungsi dengan baik, sementara Docker berjalan pada sistem operasi. Hal ini membolehkan Docker untuk menjadi sangat cepat dan melakukan tugas dengan lancar - sesuatu yang cenderung tidak dimiliki oleh Hypervisor.
- Mudah digunakan
- Menawarkan konten berkualitas
- Harga transparan
- Gratis sertifikat penyelesaian
- Fokus pada keahlian data science
- Waktu belajar yang fleksibel
- Desain yang sederhana (tidak ada informasi yang tidak perlu)
- Kursus-kursus berkualitas tinggi (bahkan untuk kategori yang gratis)
- Terdapat berbagai fitur khusus
- Program Nanodegree
- Cocok untuk perusahaan/firma
- Sertifikat kelulusan berbayar
- Cukup terkemuka di pasaran
- Tersedia beragam fitur
- Kursus setingkat universitas
- Kursus setingkat universitas
- Cocok untuk kalangan korporasi
- Sertifikat kelulusan berbayar
Pertanyaan 5: Di mana tempat terbaik untuk menemukan contoh çompose file’ yang bagus?
Percaya atau tidak, pertanyaan ini mungkin memiliki beberapa alasan yang mendasarinya.
Sebagian besar perusahaan kelas atas yang membutuhkan para ahli Docker (yang ingin menjadi para ahli - tergantung situasinya) menggunakan alat khusus untuk mengelola cara kerja internal mereka. Alat itu disebut GitHub.
Selain semua fungsi utama yang dijalankannya, ini juga merupakan tempat yang tepat untuk menemukan compose file (file penulisan) yang disebutkan sebelumnya untuk kontainer Docker. Saya menyarankan agar kamu menjawab GitHub sebagai jawaban utama untuk pertanyaan ini - kemungkinan inilah yang dicari oleh atasan kamu.
Apakah kamu tahu?
Pernahkah Anda bertanya-tanya situs belajar online mana yang terbaik untuk pengembangan karier Anda?
Docker Tutorial: Kesimpulan
Jadi - itu dia! Kita telah mencapai akhir dari Docker tutorial bagi menjawab berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan Docker di wawancara lowongan kerja developer yang kamu harapkan! Pada titik ini, kamu sudah memiliki setidaknya semacam gambaran tentang apa yang diharapkan dari wawancara kerja kamu.
Ketika berbicara tentang pertanyaan-pertanyaan dasar, kamu harus melihatnya secara gamblang - yaitu pertanyaan dasar. Jangan stres, cobalah untuk menguraikan jawaban kamu jika memungkinkan dan santai saja - kamu bisa! Sedangkan untuk pertanyaan lanjutan, kamu mungkin akan mulai melihat suatu pola.
Jika kamu kurang beruntung (atau bahkan beruntung?) untuk menghadiri beberapa wawancara kerja terkait Docker, kamu mungkin melihat bahwa sebagian besar pewawancara mengajukan pertanyaan yang sangat mirip. Tentu, variabelnya mungkin berbeda, tetapi pertanyaannya kurang lebih sama. Setelah kamu perhatikan ini, kamu akan melihat bahwa sebenarnya tidak perlu menganalisis Docker dari bawah ke atas dan kembali ke awal - yang kamu butuhkan hanyalah mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan spesifik tersebut yang sudah kita bahas di Docker tutorial ini. Kemungkinannya adalah pertanyaan dan jawaban wawancara yang diberikan dalam Docker tutorial ini akan cocok dengan apa yang akan kamu hadapi selama wawancara kamu.
Mengapa demikian? Yah, banyak perusahaan yang mencari orang yang dapat melakukan tugas yang sama (atau setidaknya serupa) dengan Docker. Kamu tidak dapat memaksa program ini untuk melakukan mukjizat - begitulah apa adanya. Inilah mengapa bahkan kalau kamu belum beruntung di wawancara pertama - jangan menyerah! Kamu akan bisa melakukannya dengan lancar di wawancara yang berikutnya!
Saya harap Docker tutorial ini bermanfaat bagi kamu, dan kamu akan berhasil dalam wawancara pekerjaan kamu!