Indodax adalah sebuah bursa mata uang kripto terpusat (CEX) di Indonesia. Sebelumnya dikenal sebagai Bitcoin Indonesia, ini dianggap sebagai salah satu bursa bitcoin terbesar di negara ini. Bursa kripto Indodax menawarkan perdagangan spot, derivatif, dan over-the-counter (OTC).
Indodax adalah KYC-compliant dan mengharuskan pengguna untuk memverifikasi identitas mereka sebelum mengakses layanan keuangan. Tersedia di lebih dari 80 negara. Layanan dibatasi untuk warga negara dari beberapa negara, termasuk Belarusia, Rusia, dan Amerika Serikat.
Pasar
Indodax adalah platform yang diatur, yang berarti bahwa ia mencantumkan lebih sedikit aset digital dibandingkan dengan bursa lainnya. Secara total, ada lebih dari 240 pasangan perdagangan Indodax dan lebih dari 230 aset yang terdaftar.
Pasar spot Indodax mendukung transaksi kripto-kripto dan kripto-fiat. Mata uang fiat utama di platform ini adalah rupiah Indonesia (IDR). Selain itu, stablecoin seperti Tether (USDT) juga terdaftar.
Ada empat pasar utama di bursa kripto Indodax:
- IDR
- USDT
- Derivatif
- Stablecoin
- DeFi
Pasar derivatif menangani kontrak berjangka perpetual. Pasangan perdagangan Indonax yang terdaftar untuk pedagang berjangka adalah IDR- dan USDT-margined. Pelanggan dapat berdagang di pasar derivatif dengan leverage hingga 3x lipat.
Pengguna yang perlu menangani perdagangan yang lebih besar dapat bergabung dengan layanan perdagangan over-the-counter (OTC) dengan likuiditas tinggi. Volume minimum Indodax yang diperlukan untuk transaksi OTC adalah Rp 1 miliar. Pelanggan yang membutuhkan layanan OTC dapat menerima penawaran harga yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Biaya pertukaran Indodax ditetapkan sebesar 0,51% untuk perdagangan instan. Karena peraturan yang ketat di Indonesia, banyak aset yang terdaftar tidak dapat dibeli atau dijual menggunakan USDT. Pembuat pasar tidak dikenakan biaya.
Semua deposit kripto di bursa ini gratis. Beberapa aset, termasuk Bitcoin (BTC), Cardano (ADA), dan Ethereum (ETH), memiliki harga kripto Indodax tetap yang harus dibayarkan untuk setiap penarikan. Jika tidak, biaya penarikan bersifat dinamis dan bergantung pada faktor-faktor seperti kondisi pasar dan kepadatan jaringan.
Pengguna yang ingin menyetor rupiah ke bursa mungkin akan dikenakan biaya kripto Indodax tambahan. Deposit melalui kantor cabang bank dikenakan biaya 1%. Biaya maksimum tidak boleh melebihi Rp 1 juta. Setoran dompet digital dapat membebankan biaya dinamis.
Tentang Perusahaan
Pertukaran mata uang kripto Indodax didirikan dengan nama Bitcoin Indonesia oleh Oscar Darmawan dan William Sutanto pada bulan Februari 2014. Pada tahun 2018, perusahaan berganti nama menjadi Indodax. Kantor pusatnya berlokasi di Jakarta, Indonesia.
Meskipun Indodax adalah salah satu bursa kripto terlama di Indonesia, Indodax baru mendapatkan lisensi dari pemerintah pada tahun 2020. Organisasi ini secara resmi dilisensikan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (BAPPEBTI).
Pada bulan Februari 2022, setelah ulang tahun ke-8 bursa kripto Indodax, dilaporkan bahwa platform ini telah memiliki lebih dari 5 juta pengguna terdaftar. Rata-rata volume perdagangan bulanan Indodax melebihi 3 triliun rupiah.
Oscar Darmawan adalah CEO bursa mata uang kripto Indodax. Dia adalah seorang pengusaha dan penulis yang berfokus pada sejarah Bitcoin. Sebelum mendirikan Indodax, Darmawan adalah Direktur Utama PT Bumi IntermediaPT, sebuah perusahaan jasa konsultasi IT di Asia Tenggara.
William Sutanto adalah CTO Indodax. Beliau sebelumnya adalah Direktur Operasional di salah satu komunitas bisnis terbesar di Indonesia, PT. Adsindo Lingkar MediaPT. Bersama Darmawan, Sutanto bekerja di PT Bumi Intermedia sebagai Chief Financial and Technology Officer sebelum mendirikan bursa kripto Indodax.