Free Airdrop Season 7 is LIVE! Answer fun questions or do simple tasks to earn rewards from the $30K BitDegree prize pool. Participate Now ! 🔥
Pertanyaan “Apa itu tokenisasi?” muncul di mana-mana saat ini, seiring dengan dunia digital yang berkembang pesat. Jika kamu merasa sedikit bingung dengan konsep ini, enggak perlu khawatir! Saya akan memberi tahu semua yang kamu perlu tahu tentang apa itu tokenisasi atau biasa disebut tokenization, enggak lama lagi kamu akan mendapat pengetahuan baru dan enggak akan tersesat lagi.
Setiap hari, selalu ada jenis-jenis token baru yang muncul, masing-masing punya tujuan dan kegunaan yang unik. Dari cryptocurrency (seperti yang ada di bursa seperti Binance, Kraken, atau KuCoin) hingga barang koleksi digital, token jadi identik dengan inovasi dan peluang.
Tapi, jangan salah loh, tokenisasi bukanlah sebuah konsep yang muncul dari teknologi blockchain. Sebenarnya, tokenisasi digital sudah ada bertahun-tahun sebelum blockchain muncul.
Nah, saatnya kita kenalan dengan arti tokenization secara mendalam, membedah berbagai bentuknya, dan mengungkap potensi yang dimilikinya.

Apakah kamu tahu?
Berlangganan - Kami membuat video baru tentang penjelasan crypto setiap minggu!
What is Algorand? ALGO Coin Explained With Animations

Daftar Isi
- 1. Apa Itu Tokenisasi?
- 1.1. Manfaat Tokenisasi
- 1.2. Tantangan dari Tokenisasi
- 2. Berbagai Jenis Token Digital
- 2.1. Token Transaksional
- 2.2. Token Governance
- 2.3. Token Utility
- 2.4. Token Security
- 2.5. Token Platform
- 2.6. Token Non-Fungible (NFT)
- 3. Penerapan Tokenisasi
- 3.1. Card Tokenization
- 3.2. Real Estate
- 3.3. Supply Chain
- 3.4. Seni dan Barang-Barang Koleksi
- 3.5. Game dan Ekonomi Virtual
- 3.6. Instrumen Keuangan and DeFi
- 4. Kesimpulan
Apa Itu Tokenisasi?
Arti tokenization jadi semakin relevan selama beberapa tahun terakhir ini, terutama dengan meningkatnya popularitas dunia crypto. Tapi sebenarnya, apa itu tokenisasi?
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:Head to BitDegree Missions, gather as many Bits as possible & claim your stake of the $30,000 Prize Pool! Don't waste your time & start collecting Bits by completing Missions and referring friends.
Jadi intinya, tokenisasi digital adalah mengubah sesuatu menjadi sebuah token digital. Bank investasi sering menggunakan tokenisasi untuk trading, settlement, dan pembayaran[1]. Alasan pertama diluncurkannya tokenisasi adalah untuk menukar data sensitif dengan data digital yang enggak sensitif. Metode kayak gini pertama kali dipraktikkan tahun 2001 oleh TrustCommerce.
TrustCommerce menciptakan sistem credit card tokenization atau card tokenization kredit yang menggantikan primary account number (PAN) dengan nomor acak, yang disebut token. Teknologi ini secara sangat meningkatkan keamanan data pemegang kartu dengan menghapus persyaratan buat para penjual untuk menyimpan informasi kartu kredit di server mereka.
Setelah membaca beberapa penjelasan di atas pasti kamu berfikiran kalau arti tokenization sejalan dengan apa itu credit card tokenization.
Tokenization crypto atau tokenisasi crypto adalah proses merepresentasikan aset dunia nyata atau sumber daya digital sebagai token digital pada blockchain atau distributed ledger technology (DLT). Jadi ini kayak memecah barang berwujud atau enggak berwujud menjadi unit yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola yang dapat dengan mudah dilacak, dilakukan trade, dan digunakan dalam jaringan yang terdesentralisasi.
Aset-aset ini melalui proses tokenisasi dan menjadi token digital, dan dibangun di atas jaringan kayak Ethereum atau Binance Smart Chain. Aset-aset ini mewakili berbagai macam nilai, seperti mata uang, sekuritas, atau aset digital unik seperti seni, barang koleksi, dan bahkan item dalam game.
Arti tokenization membuka dunia yang penuh dengan peluang dengan memanfaatkan keunggulan teknologi blockchain. Tokenization crypto juga tokenisasi secara umum memfasilitasi transaksi yang aman, transparan, dan efisien tanpa perantara. Kekuatan transformatif ini telah menarik perhatian industri seperti keuangan, real estate, supply chain management, bahkan seni dan hiburan.
Tokenisasi juga membawa manfaat seperti meningkatnya likuiditas, peningkatan transparansi, fractional ownership, dan akses yang lebih mudah pada aset dan layanan. Tapi, ada juga tantangan dan pertimbangan yang perlu diatasi untuk pengadopsian tokenisasi secara luas.
Manfaat Tokenisasi
Seperti yang udah kamu ketahui, penerapan arti tokenization di masyarakat kita pastinya bawa banyak manfaat. Oke, enggak usah nunggu lama lagi, yuk kita lihat lebih detail.
✓ Likuiditas Meningkat
Salah satu manfaat utama dari penerapan arti tokenization adalah bisa membuka likuiditas pada aset tradisional yang enggak likuid. Dengan merepresentasikan aset tangible atau intangible sebagai token pada blockchain atau distributed ledger, fractional ownership menjadi mungkin.
Berarti, setiap individu bisa berinvestasi dalam pecahan yang lebih kecil dari sebuah aset, membuatnya lebih mudah diakses dan memungkinkan likuiditas yang lebih besar di pasar yang sebelumnya sulit diakses.
✓ Transparansi Meningkat
Tokenisasi meningkatkan transparansi untuk transaksi yang kamu lakukan juga pada catatan kepemilikan. Teknologi blockchain memiliki catatan permanen dan dapat diaudit, memberikan gambaran yang jelas dan dapat dipercaya mengenai riwayat kepemilikan dan transaksi.
Dengan transparansi yang meningkat kayak gini, kepercayaan di antara para peserta akan terbangun, mengurangi penipuan dan mengurangi kebutuhan akan perantara.
✓ Efisiensi Meningkat
Dalam proses tradisional kita seringnya dibuat ribet dengan dokumen, perantara, dan prosedur yang memakan waktu. Nah, arti tokenization menyederhanakan proses ini menjadi otomatis pada blockchain.
Smart contracts bisa digunakan untuk mengotomatisasi berbagai tugas, seperti pembagian dividen, mekanisme pemungutan suara, atau persyaratan kepatuhan. Otomatisasi ini mengurangi biaya, meminimalisir kesalahan manusia, dan mempercepat keseluruhan proses transaksi.
✓ Keamanan Bertambah
Tokenisasi juga mengurangi kekhawatiran kamu karena meningkatnya keamanan dengan mengganti data sensitif dengan token unik, meminimalisir eksposur data, menyederhanakan kepatuhan, meningkatkan integritas data, dan meningkatkan autentikasi.
Arti tokenization akan mengurangi risiko akses unauthorized (akses ilegal), kebocoran data, dan dampak dari potensi kebocoran sekaligus melindungi informasi sensitif. Contohnya adalah credit card tokenization dan debit. Card tokenization itu apaan sih?
Card tokenization (tokenisasi kartu) maksudnya adalah penggantian detail kartu kredit dengan token unik, proses ini meningkatkan keamanan dengan mengurangi eksposur data, memitigasi risiko kebocoran, dan memastikan kepatuhan terhadap standar industri. Kamu bisa menemukan penjelasan yang lebih detail lagi tentang konsep ini di bawah.
✓ Akses Secara Global
Penerapan tokenisasi, yaitu mengubah investasi dan aset jadi token, bisa mendemokratisasi akses ke transaksi yang sebelumnya enggak bisa diakses. Dengan token digital, siapa pun yang punya koneksi internet bisa berpartisipasi dalam pasar global, di manapun lokasi atau apapun status sosial ekonomi mereka.
Pastinya hal ini membuka peluang baru buat orang-orang yang sebelumnya enggak masuk ke dalam jalur investasi tradisional, mempromosikan inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi.
✓ Fractional Ownership dan Peluang Investasi
Arti tokenization bisa mendapatkan fractional ownership atau kepemilikan fraksional dari suatu aset, jadi semua individu bisa berinvestasi dalam sebagian aset daripada membelinya secara langsung. Fractional ownership ini membuka peluang investasi pada aset bernilai tinggi yang sebelumnya mungkin enggak terjangkau oleh banyak investor.
Contohnya, properti real estate, seni rupa, atau investasi modal ventura bisa dibagi jadi token yang lebih kecil, sehingga partisipasi dan diversifikasinya bisa lebih luas.
✓ Aset yang Dapat Diprogram
Token digital bisa diprogram agar memiliki fungsi dan kemampuan tertentu, caranya menggunakan smart contract. Dengan kontrak ini, kamu jadi punya banyak peluang baru, seperti pembagian pendapatan otomatis, penetapan harga dinamis, hak kepemilikan bersyarat, dan banyak lainnya.
Karena fitur-fitur yang dapat diprogram ini kamu jadi bisa menciptakan model bisnis yang inovatif dan membuka jalan untuk aplikasi baru di seluruh industri.
Tokenisasi memang punya banyak manfaat, tapi ini bukanlah solusi buat semua. Meskipun demikian, potensi transformatif tokenisasi dalam hal likuiditas, transparansi, efisiensi, akses, fractional ownership, juga program enggak dapat diabaikan.
Tantangan dari Tokenisasi
Selanjutnya, kita akan lihat lebih dekat beberapa kendala utama yang bisa muncul waktu menerapkan tokenisasi, di bagian ini kamu akan lihat tantangan yang dihadapi oleh produk tokenisasi.
✗ Tantangan Regulatory Compliance
Salah satu tantangan utama yang terkait dengan tokenisasi adalah regulatory compliance (kepatuhan regulasi) yang kompleks. Setiap yurisdiksi punya peraturan dan hukum yang berbeda-beda mengenai token digital, dan penting bagi setiap bisnis dan individu untuk memastikan dulu kalau telah memenuhi atau mematuhi persyaratan ini atau belum. Partisipan yang gagal memenuhi persyaratan bisa mendapat konsekuensi hukum juga menghambat keberhasilan adopsi tokenisasi.
✗ Risiko Keamanan
Seperti sistem digital lainnya, keamanan pasti juga jadi masalah penting di tokenisasi. Karena mewakili aset dan nilai digital, token menjadi target yang menarik buat para peretas dan penjahat dunia maya yang nakal.
Penerbit dan pemegang token harus menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi dari pencurian, penipuan, dan akses unauthorized. Langkah-langkah keamanannya kayak solusi penyimpanan yang aman (seperti cold storage), teknik enkripsi yang kuat, dan audit keamanan rutin.
Kalau ngomongin tentang langkah-langkah keamanan, salah satu cara terbaik untuk melindungi aset digital kamu adalah dengan menyimpannya dalamhardware wallet (contohnya Ledger Nano X).
✗ Kurangnya Interoperabilitas dan Kerangka Kerja Standar
Kekurangan selanjutnya adalah kurangnya kerangka kerja standar dan interoperabilitas di antara berbagai platform tokenisasi dan jaringan blockchain. Fragmentasi ini bisa muncul tantangan buat integrasi dan interoperabilitas tanpa batas di antara token yang diterbitkan pada platform yang berbeda. Menetapkan standar dan protokol yang sama pastinya penting banget buat memungkinkan transfer token yang efisien dan interoperabilitas di berbagai sistem.
✗ Masalah Skalabilitas
Skalabilitas termasuk faktor penting yang perlu kamu pertimbangkan ketika mau mengimplementasikan tokenisasi, apalagi dalam skala besar. Ketika jumlah token dan transaksi meningkat, jaringan blockchain bisa menghadapi masalah skalabilitas loh! Nah, masalah ini bikin kecepatan transaksi yang lebih lambat dan biaya yang lebih tinggi. Nah, buat mengatasi tantangan ini, kita membutuhkan solusi inovatif kayak layer-2 protocol, sidechain, atau sharding.
✗ Penilaian Token dan Tantangan Pasar yang Volatil
Penilaian token bisa jadi sesuatu yang rumit, terutama buat token yang baru diterbitkan. Menentukan nilai intrinsik dari sebuah token dan secara akurat menilai harga pasarnya menjadi tantangan karena faktor-faktor kayak spekulasi pasar, kurangnya data historis, dan peraturan yang enggak jelas. Selain itu, pasar token digital memang enggak stabil, jadi mudah banget menyebabkan fluktuasi harga yang cepat.
Untuk mengurangi kerepotan, kamu bisa menemukan harga saat ini dan statistik berguna lainnya tentang aset crypto terpopuler di pelacak harga crypto BitDegree.
✗ Pengadopsian oleh Pengguna dan Tantangan Edukasi
Tokenisasi memperkenalkan perubahan paradigma tentang gimana aset digital dibuat, ditukar, dan digunakan. Agar diadopsi oleh pengguna secara luas, tentu membutuhkan edukasi kepada pengguna mengenai manfaat dan seluk-beluk tokenisasi.
Para pengguna perlu memahami konsep kayak private key, wallet, and smart contract, juga potensi risikonya, dan ini bisa jadi rumit. Tapi dengan meningkatkan pengalaman pengguna dan menyediakan sumber daya edukasi yang mudah diakses akan mendorong penerimaan dan pengadopsian tokenisasi yang lebih besar.
Jadi, walaupun tokenisasi punya potensi transformatif, sangat penting untuk mengatasi tantangan dan pertimbangan yang datang bersama teknologi ini.
Mengatasi regulasi yang enggak jelas, memastikan langkah-langkah keamanan yang ketat, menetapkan standar interoperabilitas, mengatasi masalah skalabilitas, menilai token secara akurat, dan mempromosikan pengadopsian oleh pengguna adalah langkah-langkah penting agar bisa memanfaatkan kekuatan penuh tokenisasi di era digital.
Dengan mengatasi berbagai tantangan ini, kita bisa membuka berbagai potensi yang dimiliki tokenisasi untuk merevolusi berbagai industri dan sistem ekonomi.
Berbagai Jenis Token Digital
Setelah tahu tentang apa itu tokenisasi, kamu harus tahu kalau ada berbagai jenis token digital dan masing-masing punya tujuan dan fungsi yang berbeda. Mulai dari membuat transaksi tanpa batas hingga mendukung governance yang terdesentralisasi dan kepemilikan aset digital, token-token ini menghadirkan era baru yang penuh dengan berbagai kemungkinan dan inovasi.
Seperti yang ditulis di atas, ada banyak jenis token digital di luar sana, termasuk token transaksional, governance, utility, security, platform, dan token non fungible. Oke, yuk kita bahas lebih detail lagi.
Token Transaksional
Token transaksional (Transactional token) adalah termasuk mata uang digital yang memainkan peran penting dalam dunia transaksi digital dan bertujuan untuk membuat proses di sini menjadi lancar dan nyaman. Token ini berfungsi sebagai alat tukar dalam sistem digital tertentu, yang bisa diakai untuk mentransfer nilai atau aset dengan mudah. USDT, USDC, BUSD, dan BTC adalah token transaksional.
Bisa dikatakan kalau token-token ini adalah aset pertama yang memberikan arti tokenization sejak awal.
Anggaplah token transaksional sebagai sebuah padanan digital dari uang tradisional. Token ini dirancang untuk memfasilitasi berbagai jenis transaksi, membuat belanja online menjadi mudah, menyederhanakan transfer uang lintas batas, dan berfungsi sebagai bentuk mata uang digital.
Tujuan utama token transaksional adalah untuk memastikan bahwa transaksi di dunia digital enggak cuma aman tapi juga efisien dan enggak ribet. Dengan token transaksional, para pengguna bisa menikmati manfaat dari transaksi digital yang cepat dan dapat diandalkan.
Apakah itu membeli barang dan jasa secara online, mengirim uang kepada seseorang di belahan dunia lain, atau bahkan terlibat dalam exchange digital peer-to-peer, token-token ini menyediakan infrastruktur yang diperlukan agar transaksi kamu lancar dan dapat diandalkan.
Token Governance
Token governance cukup penting dalam jaringan atau platform terdesentralisasi, para pemegangnya bisa punya kekuatan unik untuk mempengaruhi dan membentuk arah ekosistem. Token ini berfungsi sebagai katalisator untuk pemberdayaan individual, kamu bisa partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan kritis.
Bayangkan deh, token governance sebagai kekuatan super yang membuat penggunanya punya kemampuan untuk membuat dampak nyata. Kamu bisa menyumbangkan perspektif, ide, dan preferensi mereka untuk membantu memandu masa depan suatu proyek atau ekosistem.
Para pemegang token governance bisa memengaruhi kebijakan, fitur, atau protokol dari jaringan, dan berkontribusi pada pengembangan yang sedang berlangsung. Pendekatan demokratis kayak gini membuat platform terdesentralisasi berkembang selaras dengan nilai dan kebutuhan komunitasnya. Hal ini memunculkan rasa ingin melakukan pengambilan keputusan kolektif, yaitu setiap pemegang token bisa membentuk dan menentukan masa depan ekosistem.
Token governance contohnya adalah seperti UNI, APE, BNB, dan AAVE.

Apakah kamu tahu?
Berlangganan - Kami membuat video baru tentang penjelasan crypto setiap minggu!
What is Web3? (Animated Explanation + Examples)

Token Utility
Selanjutnya, token utility (token utilitas), yaitu sebuah arti tokenization yang penting dalam ekosistem digital, juga punya tujuan berbeda. Fungsi utamanya adalah untuk memberi para pengguna akses ke dalam produk atau layanan tertentu yang tersedia di dalam ekosistem. Ya, anggap saja kayak tiket digital yang bisa membawa akses ke fungsi atau penawaran tertentu.
Yuk kita lihat decentralized applications (dApp)sebagai contoh di sini. Pada dApp, token utility berperan sebagai kunci yang membuka berbagai fitur atau layanan dari suatu aplikasi. Token ini mirip dengan kartu prabayar atau langganan yang bisa digunakan untuk memanfaatkan berbagai aspek fungsi dApp.
Token utility adalah sebagai pendorong di balik penggunaan dan fungsi platform atau jaringan yang berafiliasi dengannya. Token ini berguna buat memastikan kalau interaksi di dalam ekosistem berjalan lancar, mulus, dan efisien.
LINK, BAT, ZIL, dan BNBadalah sebagian saja contoh dari sekian banyak token utility yang ada di pasaran.
Token Security
Token security atau token keamanan adalah versi digital dari aset yang memiliki nilai nyata, kayak saham di sebuah perusahaan, real estate, atau ekuitas. Token ini mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pembuat regulasi dan hukum yang terkait dengan keamanan.
Kerennya security token adalah bahwa pemegangnya bisa mendapat kepemilikan fraksional, jadi kita dapat memiliki sebagian dari sebuah aset, bukan semuanya. Kepemilikan seperti ini bisa memudahkan lebih banyak orang untuk terlibat. Selain itu, pemilik security token mendapatkan bagian dari keuntungan aset.
Kamu wajib tahu bahwa walaupun security token mirip dengan cryptocurrency biasa, karena dibuat dan disimpan di blockchain, token ini berbeda dalam penggunaan dan tujuannya. Tujuan security token mirip dengan obligasi, saham, atau jenis aset investasi lainnya, enggak seperti mata uang digital, yang pada awalnya dimaksudkan untuk digunakan sebagai alat tukar atau metode pembayaran.
Blockchain Capital (BCAP), Sia Funds, dan INX adalah sebagian contoh dari token security.
Token Platform
Token platform berperan penting dalam platform atau protokol blockchain tertentu dan token ini berfungsi sebagai media utama untuk pertukaran nilai. Gini, anggap saja token platform sebagai mata uang khusus yang dirancang khusus untuk ekosistem digital tersebut. BNB, SOL, atau ADAadalah beberapa contoh dari token platform.
Token-token platform ini punya efek insentif yang kuat untuk para partisipan, mendorong mereka untuk secara aktif berkontribusi pada keamanan, pemeliharaan, dan pengembangan jaringan. Dengan memegang dan menggunakan token platform, kammu bisa jadi lebih berinvestasi dalam kesuksesan platform, karena memiliki saham langsung dalam operasi dan masa depannya.
Enggak cuma itu, banyak token platform yang menawarkan kepraktisan dengan berfungsi sebagai bentuk pembayaran untuk biaya transaksi (berfungsi jadi token utility juga). Fungsinya buat memastikan agar operasi di dalam platform berjalan dengan lancar dan efisien.
Token Non-Fungible (NFT)
Token non fungible atau biasa disebut NFT, telah muncul sebagai fenomena menarik yang menarik perhatian besar belakangan ini. Token ini telah merevolusi dunia digital dengan merepresentasikan aset digital yang unik, seperti karya seni, barang koleksi, real estate virtual, dan banyak lainnya. Saya yakin banget kamu pernah mendengar tentang koleksi NFT Bored Ape Yach Club atau CryptoPunks.
Yang membedakan NFT dari crypto biasa atau token lainnya adalah keunikannya. Enggak kayak token fungible, setiap NFT membawa nilai dan propertinya sendiri yang berbeda-beda. Keunikan ini tertanam dalam teknologi yang mendasari token, memastikan kalau enggak akan ada dua NFT yang sama.
Konsep NFT telah membawa perubahan paradigma dalam menetapkan kepemilikan dan asal usul kreasi digital. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, NFT menyediakan cara baru untuk melakukan verifikasi dan autentikasi kepemilikan dan asal aset-aset digital ini. Konsep ini membuat NFT berfungsi sebagai sertifikat keaslian digital, menjamin keunikan dan keaslian barang tersebut.
Bagi seniman, pencipta, dan kolektor, konsep NFT memberikan peluang baru untuk memamerkan dan memonetisasi karya digital mereka. Seniman bisa menandai karya seni mereka sebagai NFT, memungkinkan mereka untuk mempertahankan hak kepemilikan dan menerima royalti langsung dari penjualan di masa mendatang. Lalu kolektor, bisa memperoleh dan menukar aset digital unik ini, membenamkan diri dalam dunia seni digital dan barang koleksi.
Penerapan Tokenisasi
Sekarang mungkin kamu bisa lihat kalau tokenisasi, yang berarti proses mengubah aset menjadi token digital, telah memiliki daya tarik besar di era virtual. Karena alasan inilah, banyak industri yang menjelajahi potensi sistem ini untuk merevolusi sistem dan proses tradisional.
Nah, sekarang saatnya kita masuk ke contoh dan aplikasi tokenisasi di dunia nyata, yang menunjukkan gimana konsep transformatif ini dipraktikkan. Yuk langsung aja kita pelajari!
Card Tokenization
Cukup sering ada pertanyaan kayak “Apa itu card tokenization?” atau “Apa itu credit card tokenization?” karena mungkin agak sulit untuk memahami gimana bisa mengubah kartu kamu menjadi token dan kenapa harus melakukannya.
Sebenarnya ini bukan tentang mengubah kartu kamu jadi token. Card tokenization (termasuk kartu kredit dan debit) adalah sebuah proses yang mengubah informasi kartu pembayaran yang sensitif (nama, nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, dll.) menjadi sebuah token. Token ini kemudian digunakan untuk mewakili informasi kartu untuk transaksi, sementara data sensitif disimpan dengan aman oleh pihak ketiga yang tepercaya, seperti payment gateway atau penerbit kartu.
Untuk memahami banget arti tokenization kartu, kamu perlu memperhatikan contoh berikut:
Bayangkan kamu sering berbelanja online dan telah menyimpan informasi kartu kredit kamu di berbagai situs web e-commerce. Suatu hari, kamu menerima email dari salah satu situs web tersebut tentang kabar buruk bahwa data base mereka telah dibobol dan informasi pribadi serta keuangan kamu mungkin telah dikompromikan.
Nah dalam kasus ini, bayangkan jika situs tersebut telah menerapkan card tokenization, maka potensi kerugian yang disebabkan oleh pembobolan data akan berkurang banyak. Jadi, peretas cuma bisa mendapatkan akses ke token, yang pada dasarnya enggak berguna di luar ekosistem pembayaran. Token yang dicuri enggak akan bisa digunakan untuk melakukan transaksi penipuan atau mengungkapkan detail kartu kamu.
Jadi, jawaban yang paling singkat untuk pertanyaan “Apa itu card tokenization?” adalah bahwa card tokenization adalah cara untuk meningkatkan keamanan informasi pribadi dari pemegang kartu. Selain itu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, card tokenization adalah jenis implementasi tokenisasi yang paling pertama secara keseluruhan.
Real Estate
Salah satu bidang di mana tokenisasi membuat kesan luar biasa adalah di industri real estate.
Secara tradisional, berinvestasi di real estate pastinya butuh modal yang besar dan proses hukum yang rumit. Tapi, tokenisasi memungkinkan fractional ownership, yaitu membagi properti menjadi token digital, keren kan!
Token-token ini mewakili saham di properti, jadi investor yang lebih kecil bisa ikut berpartisipasi. Hal ini juga meningkatkan likuiditas dengan memungkinkan pembelian dan penjualan aset digital yang mudah, membuat investasi real estat lebih mudah diakses dan fleksibel.
Supply Chain
Tokenisasi juga membentuk kembali manajemen supply chain (SC) dengan meningkatkan transparansi dan kemudahan untuk melacak. Dengan tokenisasi, setiap item bisa diberikan token digital unik yang menyimpan informasi kayak asal, detail manufaktur, dan riwayat kepemilikan.
Tokenisasi bisa membuat catatan permanen dan transparan, jadi bisa memastikan keaslian, mengurangi penipuan, dan bisa membuat pelacakan yang lebih efisien di seluruh supply chain. Konsumen bisa melakukan verifikasi keaslian dan asal usul produk dengan mudah, pastinya bisa menumbuhkan kepercayaan dan akuntabilitas.
Seni dan Barang-Barang Koleksi
Pasar seni dan barang koleksi telah mengalami transformasi besar melalui tokenisasi, terutama dengan munculnya NFT. Seperti yang disebutkan sebelumnya, tokenisasi membuat gebrakan karena bisa membuat kepemilikan digital atas aset yang unik, kayak karya seni, musik, video, dan real estate virtual.
Dengan tokenisasi aset-aset ini, para kreator bisa membuktikan keaslian produknya, menetapkan asal-usul, dan menegakkan hak kepemilikan. NFT telah membuka kemungkinan baru bagi para seniman, memungkinkan mereka untuk memonetisasi karya mereka secara langsung dan menjangkau audiens global, sementara para kolektor bisa dengan trading dan melakukan verifikasi keaslian barang koleksi digital.
Game dan Ekonomi Virtual
Enggak cuma hal-hal diatas saja, tokenisasi juga merevolusi industri game dan ekonomi virtual dengan memperkenalkan aset digital yang memiliki nilai di dunia nyata. Biasanya dalam game online, para pemain bisa mendapatkan item atau mata uang virtual yang memiliki nilai dalam ekosistem game tertentu.
Dengan menandai aset-aset ini, para pemain mendapatkan kepemilikan yang sebenarnya dan bisa melakukan trade atau menjualnya di pasar sekunder. Sistem kayak gini menciptakan ekonomi virtual yang dinamis, mengaburkan batas antara aset digital dan aset fisik.
Tokenisasi juga membuat interoperabilitas antara game dan platform yang berbeda, jadi para pemain bisa menggunakan aset virtual mereka di berbagai pengalaman.

- Biaya trading sangat rendah
- Fungsionalitas luar biasa
- Aplikasi trading seluler
- Biaya trading yang sangat kompetitif
- Aplikasi seluler yang intuitif
- Tersedia hingga 100X leverage

- Platform bursa kripto yang sangat terkenal
- Lebih dari 900 crypto tersedia untuk trading
- Tersedia berbagai jenis trading
- Tersedia lebih dari 900 jenis kripto
- Keamanan kuat
- Biaya penarikan rendah

- Menerima mata uang fiat
- Mudah digunakan
- Hanya menerima kripto paling tepercaya
- Platform bursa crypto pionir
- Terbaik untuk investor pemula
- Menerima mata uang fiat
Instrumen Keuangan and DeFi
Tokenisasi memiliki potensi yang sangat besar di bidang instrumen keuangan dan DeFi. Aset seperti saham, obligasi, komoditas, dan turunannya bisa dibuat sebagai token digital, membuka kemungkinan baru untuk likuiditas, kepemilikan fraksional, dan pemrograman. Tapi, DeFi bisa melakukan tokenisasi pada aset digital atau fisik apapun[2], enggak cuma untuk layanan keuangan tradisional.
Platform DeFi memanfaatkan "kekuatan" tokenization crypto untuk menciptakan layanan keuangan yang inovatif, seperti pinjam, meminjamkan, dan trading otomatis, semuanya bisa diatur dengan smart contract. Tokenisasi di DeFi membuka akses ke layanan keuangan secara global, dengan ini sistem perbankan tradisional jadi punya alternatif.
Intinya, arti tokenization adalah sebuah konsep terus berkembang dan contoh-contoh ini hanyalah puncak gunung es. Seiring dengan semakin matangnya teknologi ini dan semakin banyaknya industri yang menerimanya, kita bisa mengharapkan inovasi dan disrupsi yang lebih lanjut di banyak sektor.
Kesimpulan
Secara sederhana, tokenisasi berarti mengubah aset dunia nyata atau digital menjadi token digital. Arti tokenization udah jadi kekuatan revolusioner di era digital, yang mengubah total persepsi dan interaksi kita dengan aset, sistem, dan ekonomi.
Seiring dengan definisi dan proses tokenisasi yang terus berkembang, saat ini kita menyaksikan implementasi praktis konsep ini di berbagai sektor, termasuk real estate, supply chain, seni, game, dan banyak lainnya. Tranformatifnya memungkinkan akses yang adil, meningkatkan transparansi, dan mendorong inovasi di berbagai industri.
Tapi yang paling penting, tokenisasi melahirkan ribuan token yang saat ini dimiliki dan di-trade oleh para penggemar crypto. Karena itu, penting banget memilih crypto exchange yang memiliki reputasi baik (contohnya Binance, Kraken, atau KuCoin) untuk trading token kamu, serta wallet crypto yang aman untuk menyimpannya (kayak Ledger Nano X).
Konten yang dipublikasikan di situs web ini tidak bertujuan untuk memberikan segala jenis nasihat keuangan, investasi, perdagangan, atau bentuk lain apa pun. BitDegree.org tidak mendukung atau menyarankan Anda membeli, menjual, atau menahan segala jenis cryptocurrency. Sebelum membuat keputusan investasi keuangan, konsultasikan dengan penasihat keuangan Anda.
Referensi Ilmiah
1. H. Pithadia, E. Fenoglio, B. Batrinca, et al.: 'Data Assets: Tokenization and Valuation';
2. P. Treleaven, A. Greenwood, H. Pithadia, et al.: 'Web 3.0 Tokenization and Decentralized Finance (DeFi)'.