Free Airdrop Season 7 is LIVE! Answer fun questions or do simple tasks to earn rewards from the $30K BitDegree prize pool. Participate Now ! 🔥
Jika belum pernah melakukan trading sebelumnya, akan terasa membingungkan ketika mau memulai usaha trading crypto. Nah, kami akan meringankan beban kesulitan dipundakmu ini dan menjawab pertanyaan yang sangat sederhana namun penting – apa itu trading spot crypto?
Peringatan spoiler: Pada artikel 'apa itu trading spot' ini, hal utama yang akan kamu pelajari adalah membedakan spot trading dari istilah pasar crypto lainnya, seperti margin atau derivatif. Kami akan menjelaskan persamaan dan perbedaan istilah-istilah ini. Kami mungkin tidak akan bisa membahas satu persatu istilah terkait trading, tetapi kamu dapat menemukannya lengkap pada Crypto 101 beginner handbook di sini.
Setelah itu, kita akan melihat bagaimana cara mempraktikan trading spot crypto. Jika kamu tertarik dengan cara trading crypto, kami memiliki panduan yang lebih detail di sini. Namun, kami akan mempelajari lebih lanjut tentang tools dan pengaturan yang akan kamu gunakan di bursa cryptocurrency Binance sambil belajar trade.
Tanpa berlama-lama lagi, mari kita pelajari apa itu spot trading crypto.

Apakah kamu tahu?
Berlangganan - Kami membuat video baru tentang penjelasan crypto setiap minggu!
Proof of Work vs Proof of Stake: Which is Better? (ANIMATED)

Daftar Isi
Apa itu Trading Spot Crypto?
Seperti janji kami di atas, pertama-tama kami akan mendefinisikan apa itu trading spot crypto. Jika kamu berpengalaman dengan industri keuangan tradisional dan pernah melakukan day trading (trading harian), kamu tidak akan menemukan istilah yang asing. Ini mungkin merupakan salah satu konsep pasar crypto yang paling mudah dipahami.
Penawaran Terakhir yang Aktif Saat Ini:Head to BitDegree Missions, gather as many Bits as possible & claim your stake of the $30,000 Prize Pool! Don't waste your time & start collecting Bits by completing Missions and referring friends.
Sederhananya, spot trading adalah sebuah proses trading satu aset untuk aset lainnya pada titik harga yang ada saat itu juga (immidiate price point). Sesuai namanya, transaksi ini dilakukan langsung di tempat (spot) saat itu juga. Cara ini dianggap sebagai salah satu cara trading paling populer, terutama karena bisa dilakukan untuk berbagai aset, termasuk obligasi, saham, dan komoditas.
Immidiate price point tadi, di mana semua aset dibeli dan dijual, dikenal sebagai spot price. Penghitungannya sangat dinamis. Semua orang tahu bahwa harga aset kripto cenderung fluktuatif dan bisa berubah drastis dalam hitungan detik. Jadi, spot price mencatat saat yang tepat ketika trading dimulai.
Contohnya, jika ingin membeli token USDT dan memiliki BTC. Kamu harus masuk ke spot market dan melihat bahwa nilai BTC-USDT adalah sekitar $20.000. Setelah itu, masukkan market order kamu atau temukan pesanan yang sudah ditempatkan dan beli jumlah USDT yang dikonversi pada titik harga yang tepat, sesuai dengan jumlah yang kamu inginkan.
Berikut adalah dua istilah waktu trading yang kamu perlu ketahui:
- Trade date (tanggal trading) – yaitu tanggal dan waktu saat kamu memulai transaksi;
- Settlement date (tanggal penyelesaian) – yaitu tanggal dan waktu ketika transaksi dieksekusi sepenuhnya. Tanggal ini mungkin berbeda dari tanggal trading, karena pemrosesan transaksi dapat memakan waktu karena kemacetan jaringan.
Tentu saja, masih banyak lagi perlu kita bahas mengenai trading spot crypto. Jika kamu ingin melihat prosesnya lebih detail lagi, kami memiliki panduan trading untuk kamu di sini. Namun, untuk saat ini, hal utama yang perlu diketahui adalah bahwa pasar kripto untuk spot trading menawarkan transaksi cepat dengan harga sesaat yang naik turun.
Seperti yang tadi telah disebutkan, spot market adalah sebuah istilah yang berasal dari dunia keuangan tradisional. Tetapi telah menyatu dan menjadi bagian dari industri crypto. Sebenarnya, jika kamu mencari di Google, konten terkait spot market crypto mungkin muncul lebih banyak daripada spot market yang terkait keuangan tradisional.
Spot market juga terkait dengan bursa cryptocurrency tersentralisasi (CEX). Kebanyakan platform CEX berfokus pada penyediaan layanan spot trading, juga pasar lain yang akan segera dibahas pada artikel "apa itu trading spot crypto" ini. Biasanya, jika melakukan trade kripto, kamu akan melakukan transaksi crypto-to-crypto.
Tetapi tidak jarang ada juga Platform yang menawarkan pasangan crypto-to-fiat untuk para trader. Tidak sembarangan, karena platform tersebut harus mematuhi peraturan yang ketat dan jumlah mata uang fiat yang tersedia biasanya terbatas. Bahasan mengenai fitur-fitur tersebut bisa ditemukan dalam diskusi "apa itu trading spot dalam crypto."
Bursa kripto biasanya menetapkan biaya untuk spot trader untuk biaya operasional. kamu akan Kebanyakan bursa kripto menghitung biaya berdasarkan model maker-taker. Market maker adalah orang yang membuat order baru dengan harga yang ditetapkan di order book, sementara market taker menerima order dan menyelesaikannya. Salah satu pihak dapat menjadi pembeli atau penjual.
Berkat peran market maker dalam mempertahankan order book platform, banyak bursa yang memberi hadiah dengan mengurangi biaya atau, pada level tertentu, bahkan memberikan potongan harga. Selain itu, beberapa pasangan bursa bisa bebas biaya tambahan, misalnya pasangan BTC di Binance.
Berbagai bursa juga mendukung trading peer-to-peer (P2P). Apa itu P2P? Artinya para trader tidak membuat entri di order book, tapi mengajukan tawaran dan memilih metode pembayaran yang dapat mereka terima secara langsung, ini merupakan sebuah alternatif trading yang fleksibel karena prosesnya tanpa perantara. Tetapi karena volume tradingnya cenderung lebih rendah, trading P2P seringkali memiliki penyelesaian yang lebih lambat.
Untuk para trader yang perlu bertransaksi cryptocurrency dalam jumlah besar, mereka menggunakan layanan over-the-counter (OTC). Transaksi ini ditangani oleh para broker yang tugasnya mengatur order. Biasanya transaksi OTC bersifat individual dan dikenakan biayanya lebih rendah. Transaksi mereka mungkin tidak dicatat secara on-chain setelah eksekusi dilakukan, karena secara teknis tidak dilakukan di bursa.
Jadi, ada sebuah penjelasan sederhana untuk menjawab pertanyaan tentang apa itu trading spot crypto. Tidak lain dan tidak bukan spot trading adalah sebuah metode trading di pasar crypto di mana transaksi diselesaikan menggunakan harga yang berlaku pada saat menyiapkan order. Mungkin proses transaksinya perlu beberapa hari, tapi sering dianggap sebagai salah satu trading tercepat yang bisa dilakukan.
Nah, setelah menjawab pertanyaan penting tentang "apa itu trading spot crypto", ayo kita lihat pasar lain apa yang tersedia untuk para trader.
Apa Itu Trading Spot crypto, Margin, Derivatif, dan Swap: Perbedaan Utama
Mempelajari spot trading crypto hanyalah bagian kecil dari keseluruhan ekosistem pasar yang besar. Saat kamu lebih dalam dan mempelajari bursa tersentralisasi dan yang terdesentralisasi (DEX), kamu akan menemukan lebih banyak sistem dan strategi pasar lainnya.
Penasaran kan! Mari kita lihat opsi-opsi trading lain selain spot market di bawah ini.
Trading Margin
Trading margin adalah layanan yang tersedia di banyak bursa kripto. Tetapi, layanan ini tidak dapat diakses secara luas seperti spot market karena alasan teknis.
Sekilas, sistem trading margin dan spot trading crypto mungkin kelihatannya mirip. Keduanya menawarkan transaksi cepat berdasarkan kurs pasar saat transaksi berlangsung. Tetapi, ada satu perbedaan utama – yaitu pinjaman dan leverage.
Secara garis besar, trading margin memungkinkan para trader untuk melakukan trading tidak hanya menggunakan dana milik sendiri, tetapi dapat juga meminjam aset tambahan yang dibutuhkan dari broker. Sementara untuk spot trading hanya menggunakan aset yang dimiliki, para trader margin dapat memperoleh sesuatu yang disebut token leverage.
Trading margin memiliki batas transaksi, dikenal sebagai persyaratan margin (margin requirement). Setelah persyaratan terpenuhi, para trader akan menerima panggilan margin (margin call) yang mengharuskan mereka menjual posisi mereka (baik keseluruhan ataupun sebagian) atau memasukkan lebih banyak aset yang mereka miliki ke dalam akun. Hal ini dilakukan untuk menjaga ekuitas di pasar yang volatil.
Satulagi istilah disini adalah Leverage, yaitu sebuah permainan berisiko tinggi dengan imbalan tinggi. Pada trading margin, kamu akan melihat x5, x10, atau x100. Angka-angka adalah ukuran seberapa besar posisi pinjaman kamu dapat ditingkatkan. Jika tradingnya berjalan dengan baik, leverage dapat membuat keuntungannya berlipat ganda. Tetapi sebaliknya, jika ada yang gagal, kamu mungkin harus melikuidasi aset kamu untuk melunasi pinjaman.
Jadi, perbedaan utama antara trading spot crypto dan trading margin adalah penggunaan leverage melalui aset pinjaman.
Derivatif
Pasar derivatif adalah tempat yang sedikit lebih rumit, jika dibandingkan dengan yang lainnya. Meskipun tidak semua bursa kripto tersentralisasi menawarkan layanan ini, ini adalah layanan trading utama yang didukung oleh beberapa platform. Nah, mari kita lihat berbagai jenis pasar derivatif di bawah ini.
Ada dua jenis derivatif yang akan kamu temui di sebagian besar platform:
Kesamaan dari berjangka dan pilihan adalah kontrak antar trader. Mereka bersepakat mengenai aset apa yang akan ditrade oleh kedua pihak, serta tanggal trading di masa depan dan jumlahnya.
Perbedaannya adalah seberapa mengikat kontrak keduanya. Kontrak berjangka adalah kewajiban. Artinya, setelah kamu menandatangani kontraknya, kamu harus menindaklanjuti ketentuannya dan menyelesaikan trading pada tanggal yang telah ditentukan.
Kontrak berjangka juga dibagi lagi menjadi beberapa kategori. Di bursa kripto, dua hal yang paling sering kamu temui adalah kontrak triwulan dan kontrak perpetual futures. Kontrak triwulan futures berjalan berdasarkan siklus kalender dan kedaluwarsa setelah periode berakhir. Di sisi lain, kontrak perpetual futures dapat disimpan tanpa batas waktu karena tidak memiliki tanggal kedaluwarsa.
Jenis selanjutnya adalah kontrak pilihan, kontrak ini tidak mengikat. Salah satu pihak dapat mundur jika mereka berubah pikiran tentang perjanjian tersebut atau melihat kondisi pasar yang tidak menguntungkan.
Kedua pasar derivatif ini sering dianggap sangat spekulatif. Ketika datang ke pasar kripto yang sangat fluktuatif, mereka cenderung memiliki banyak risiko. Meskipun seorang trader profesional akan memeriksa data pasar dan membuat prediksi dengan cermat, beberapa kejadian tak terduga, seperti peretasan atau proyek baru yang populer, dapat tiba-tiba membalikkan keadaan.
Trader yang memilih trading derivatif juga dapat menggunakan aset leverage. Sama dengan leverage pada spot trading, trader juga tidak perlu memiliki aset yang ingin diikutkan trading, sebagai gantinya dapat mengandalkan token leverage. Tetapi tentunya, hal ini dapat meningkatkan risiko trading.
Oleh karena itu, biasanya tidak disarankan bagi para trader pemula untuk masuk ke pasar derivatif, dan mereka dapat mencari tahu dan benar-benar belajar cara kerja spot trading crypto terlebih dahulu. Beberapa platform menawarkan simulator trading, para pengguna dapat menguji strategi berjangka atau pilihan tanpa membahayakan aset mereka yang mereka miliki.
Swap
Sejauh ini, kita telah membahas trading pada bursa tersentralisasi dengan detail, karena itulah yang paling penting dibahas pada artikel "apa itu trading spot crypto". Tetapi, kamu mungkin sudah memperhatikan kami menyebutkan juga DEX atau Decentralized cryptocurrency exchange.
Pada artikel "apa itu spot trading crypto" yang sedang kamu baca ini, kami tidak akan membahas terlalu detail tentang DEX, tapi jika penasaran, kamu dapat mempelajari detail tentang platform trading tersentralisasi dan terdesentralisasi di sini. Saat ini, yang akan kami bahas pada artikel tentang spot trading adalah bagaimana platform DEX bekerja, jika dibandingkan dengan pasar spot trading crypto.
Pada platform DEX, kamu tidak akan benar-benar menemukan spot trading yang biasa kamu temukan pada trading tradisional. Kebanyakan DEX akan mencantumkan aset yang mungkin tidak kamu lihat di peringkat atas bursa crypto yang lebih tradisional. Sebaliknya, banyak platform terdesentralisasi fokus pada fitur swap token.
Dari namanya saja swap token sudah dapat terlihat jelas. Fitur ini adalah proses menukar satu token dengan yang lain di antara masing-masing pengguna. Tidak seperti platform CEX yang bertindak sebagai perantara antar trader, DEX memakai sistem model peer-to-peer (P2P) secara eksklusif. Meskipun dapat memengaruhi biaya dan kecepatan transaksi, beberapa swap token mengaktifkan migrasi token cross chain.
Platform terdesentralisasi juga menggunakan Automatic Market Maker (AMM). Sementara CEX memperoleh likuiditasnya dari kustodian, platform terdesentralisasi, sifatnya memang terdesentralisasi, seperti namanya – dana dikumpulkan oleh para pengguna sendiri-sendiri yang kemudian menyuntikkan likuiditas menggunakan aset mereka.
AMM menyesuaikan likuiditas dengan smart contract. Penggunaan AMM meminimalisir faktor kesalahan manusia pada order book tradisional. Keuntungan lainnya adalah dengan menyumbangkan likuiditas di beberapa bursa terdesentralisasi, kamu mungkin bisa mendapatkan penghasilan pasif sebagai imbalan.
Jadi, jika ada yang bertanya kepada kamu seperti apa spot trading crypto di bursa terdesentralisasi, kamu sudah tahu kalau ini adalah pertanyaan jebakan – DEX merupakan sistem trading alternatif, mekanismenya tidak sama tapi memberikan hasil yang serupa.
Cara Kerja Spot Trading Crypto
Setelah membaca bagian di atas, kamu pasti jadi tahu jelas berbagai jenis pasar yang dapat kamu temukan pada bursa cryptocurrency. Mengetahui semua hal tentang spot trading adalah awal yang baik, kamu akan lebih mudah mengerti tentang trading swapping, margin, dan derivatif saat kamu melanjutkan membaca artikel ini.
Selanjutnya, mari kita lihat beberapa pro dan kontra dari pasar spot trading crypto jika dibandingkan dengan opsi lainnya:
PRO | KONTRA |
Harga pasar yang akurat | Sering terjadi fluktuasi harga |
Transaksi lebih cepat | Mengurangi privasi transaksi dibandingkan P2P atau OTC |
Lebih aman dari P2P atau OTC | Biaya bisa lebih mahal dari P2P atau OTC |
Risiko lebih kecil daripada margin trading | Keuntungan lebih rendah jika dibandingkan dengan margin trading yang sukses |
Lebih mudah bagi pemula, dibandingkan dengan derivatif | Keuntungannya lebih kecil dibandingkan derivatif, untuk trader profesional |
Tersedia trading crypto-crypto dan crypto-fiat | Tidak mendukung token yang kurang populer |
Bursa tersentralisasi yang menyediakan spot market biasanya teregulasi | Spot trading crypto yang tersentralisasi biasanya dibatasi secara regional |
Para market maker mengawasi order book yang aktif dan mendapatkan imbalan | Order book dapat mengalami human error karena kurangnya smart contract otomatis |
Tabel: Pro dan kontra crypto spot trading
Kamu mungkin makin penasaran untuk mengetahui cara kerja apa itu trading spot crypto. Inilah yang akan kita bahas pada bagian ini. Pertama-tama, tentu saja, kita perlu menentukan spot market mana yang akan kita lihat. Banyak bursa tersentralisasi yang memiliki kesamaan, mungkin ada beberapa perbedaan yang cukup untuk melewatkan beberapa aspek antarmuka.
Agar tetap konsisten, kita akan melihat seperti apa itu trading spot crypto di Binance. Binance dikenal sebagai salah satu bursa terpopuler di bidang keuangan crypto. Platform ini sering disebut sebagai bursa tersentralisasi terbesar di dunia dan menawarkan berbagai layanan. Jika kamu tertarik dengan trading margin atau derivatif, Binance merupakan tempat yang bagus untuk memulai.
Sayangnya, jika kamu berasal dari AS, kamu tidak akan dapat mengakses platform utama Binance karena peraturan negara. Tapi jangan khawatir, Binance.US telah tersedia untuk membantu. Tentunya dengan fitur spot trading crypto yang hampir sama, jadi kamu tidak akan melewatkan apa pun.
Pertama-tama, mari kita lihat dulu antarmuka spot market pada Binance. Kita tidak akan melihat bagaimana cara kerja proses trading yang sebenarnya, tapi kita akan menjelajahi semua ikon dan instrumen kecil yang ada. Kami memilih BTC/USDT sebagai pasangan trading, karena bitcoin adalah cryptocurrency terpopuler di dunia dalam untuk kapitalisasi pasar.
Kami tahu, tampilannya bisa terlihat sangat rumit ketika melihat pertama kali. Namun, tidak perlu khawatir. Kami tidak akan menganalisis setiap bagiannya. Jika kamu memerlukan panduan cepat, kami telah membahas detail setiap laman itu dan apa fungsinya dalam artikel panduan Cara Trading Kripto yang kami miliki.
Indikator Spot Trading Crypto
Kami mungkin bisa menulis bab untuk masing-masing bagian antarmuka spot trading crypto pada Binance. Tetapi sekarang, kami akan berfokus pada satu bagian saja, yaitu Indikator Teknis. Fitur ini adalah sebuah ikon kecil pada layar yang besar, tetapi memiliki peran penting dalam mencari tahu apa itu trading spot crypto juga cara kerjanya.
Binance menawarkan lebih dari 100 indikator teknis yang berbeda, jadi ada banyak variasi yang bisa kamu coba. Beberapa tools di sini akan cukup membantu bahkan jika kamu seorang trader pemula, tapi ada juga tools lainnya yang mungkin lebih berguna setelah memiliki lebih banyak pengalaman.
Tentunya kita tidak dapat melihat satu per satu indikator teknis tersedia sekaligus. Ada terlalu banyak hal yang harus dipelajari dan mempelajari semuanya sekaligus bisa membuat kelelahan atau bahkan kewalahan. Bagian "teknis" dari indikator teknis berarti mereka bisa agak rumit dalam segi teknologi dan panjang lebar.
Dalam artikel "apa itu trading spot crypto," kami akan berusaha untuk menjelaskan semuanya dengan sederhana. Kami telah memilih beberapa indikator teknis yang mungkin ingin kamu lihat sebagai bagian dari edukasi "apa itu trading spot crypto." Bagaimana dengan yang lainnya? Yah, kemungkinan besar kami membahasnya pada Crypto 101 Handbook yang kami miliki.
Ayo langsung kita lihat:
- Accumulation/ Distribution indicator (Indikator Akumulasi/ Distribusi) – digunakan untuk mengetahui tren aset saat ini berdasarkan tinggi-rendahnya harga di pasar crypto pada waktu penutupan. Indikator akumulasi adalah permintaan atau tahap pembelian, sedangkan indikator distribusi adalah tahap penawaran atau tahap penjualan;
- Divergence (Divergensi) – indikator teknis yang menggambarkan peristiwa pasar saat harga aset mulai bergerak ke arah yang berbeda dari data lainnya – misalnya, jika volume trading meningkat tetapi harga aset turun. Divergensi bisa diindikasikan sebagai tanda tren yang berbalik. Hal ini adalah bagian dari indikator MACD;
- Klinger Oscillator – indikator berbasis volume yang digunakan untuk menganalisa tren pasar jangka panjang. Cara kerjanya adalah membandingkan volume trading dan data harga dari periode tertentu, Klinger Oscillator dapat membantu menentukan apakah pasar saat ini cenderung bullish atau bearish;
- On Balance Volume – indikator ini dapat memprediksi aliran volume suatu aset. Cara kerjanya adalah analis menjumlahkan volume pada hari ketika kinerja pasar sedang di atas dan menguranginya pada hari-hari di mana sedang rendah. Dengan begitu, tekanan jual-beli aset bisa ditentukan;
- Relative Strength Index (RSI) – indikator teknis untuk menghitung kecepatan perubahan harga aset. Indikator ini mengukur pergerakan harga menggunakan osilasi pada skala 1 sampai 100. RSI menunjukkan apakah aset sedang overbought (terlalu banyak dibeli) atau oversold (terlalu banyak dijual).
Seperti yang bisa kamu lihat, setiap indikator teknis menggunakan metode pengukuran yang berbeda, dan setiap indikator tersebut sama pentingnya. Jadi, jangan ragu untuk mencoba-coba agar dapat menguasai berbagai tools tersebut. Sebelum kita selesaikan artikel "apa itu trading spot crypto" ini, ada satu hal terakhir yang penting untuk dibahas: yaitu strategi trading.

Apakah kamu tahu?
Berlangganan - Kami membuat video baru tentang penjelasan crypto setiap minggu!
4 Ways to Turn Fiat to Crypto VS Crypto to Fiat (Easily Explained)


- Biaya trading sangat rendah
- Fungsionalitas luar biasa
- Aplikasi trading seluler
- Biaya trading yang sangat kompetitif
- Aplikasi seluler yang intuitif
- Tersedia hingga 100X leverage

- Platform bursa kripto yang sangat terkenal
- Lebih dari 900 crypto tersedia untuk trading
- Tersedia berbagai jenis trading
- Tersedia lebih dari 900 jenis kripto
- Keamanan kuat
- Biaya penarikan rendah

- Menerima mata uang fiat
- Mudah digunakan
- Hanya menerima kripto paling tepercaya
- Platform bursa crypto pionir
- Terbaik untuk investor pemula
- Menerima mata uang fiat
Strategi Spot Trading Crypto
Jika kamu tertarik mengetahui segala hal tentang apa itu trading spot crypto, kamu mungkin memiliki alasan tersendiri. Mungkin untuk menghasilkan keuntungan atau hanya menguji kemampuan pasar crypto, apapun itu, kamu perlu strategi agar dapat melakukannya dengan benar.
Jika kamu berhati-hati karena tidak ingin asal mengambil risiko dan membuat langkah yang salah, kamu dapat mencoba tool Mock Trading di Binance. Walaupun ditujukan untuk para trader berjangka, tool ini tetap dapat membantu kamu mengenal lebihbaik tools yang tersedia tanpa menyenggol aset kamu yang sebenarnya.
Nah, mari kita masuk ke tujuan kamu saat trade crypto. Kemungkinan besar kamu bertujuan untuk membeli rendah dan menjual tinggi. Faktanya, ini adalah hal yang paling sering dilakukan oleh para trader harian. Agar tujuanmu tercapai, kamu harus tetap memperhatikan pasar dan melacak perubahan harga untuk melihat kapan tren bergeser sesuai yang kamu inginkan.
Dalam hal ini, kamu harus memutuskan apakah kamu lebih suka memegang posisi long atau short. Shorting adalah sebuah strategi di mana para trader dapat meminjam aset dan berharap harganya akan turun. Kemudian, setelah harga turun sesuai harapan kamu, kamu dapat membeli aset tersebut di spot market dan mengembalikannya ke pemberi pinjaman dengan harga lebih rendah dari harga awalnya.
Lalu untuk longing, merupakan strategi beli-rendah-jual-tinggi yang baru saja kita bicarakan. Para pakar pasar menganggap trader yang memegang posisi long sebagai orang berpola pikir bullish, karena mereka berharap agar harga aset akan naik sejak mereka membelinya.
Apa saja yang dapat dilakukan dengan aset yang kamu trade? Ada banyak kegunaan untuk berbagai aset cryptocurrency, terutama karena mereka telah mulai diterima secara luas sebagai metode pembayaran utama.
Jadi, kamu dapat menggunakan cryptocurrency yang kamu miliki – apakah itu membayar keranjang Amazon atau membeli token non fungible (NFT) untuk disimpan pada wallet crypto kamu.
Kegunaan lainnya adalah untuk investasi. Jika strategi trading kamu berkaitan dengan longing, secara otomatis kamu melakukan investasi, karena kamu akan memegang – atau HODLing – aset kamu sampai kamu menemukan waktu yang tepat untuk menjualnya. Jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang investasi kripto, kamu dapat menemukan panduannya di sini.
Sekarang kamu dapat dengan mudah mulai membuat rencana spot trading crypto, apakah untuk bersiap melakukan trading atau baru saja menyelesaikan beberapa transaksi pertama yang sukses. Kamu bisa sekreatif mungkin.
Apa Itu Trading Spot Crypto: Kesimpulan
Tidak terasa kami telah membahas cukup banyak di artikel "apa itu trading spot crypto" ini. Jadi, sekarang mari kita rangkum secara singkat sebelum kita tutup bahasan ini. Hal terpenting pada artikel ini – apa itu spot trading crypto?
Kita bisa menarik kesimpulan bahwa ini adalah cara paling mudah untuk menukar cryptocurrency dengan cryptocurrency lainnya atau cryptocurrency dengan uang fiat. Metode ini dapat ditemukan di hampir semua bursa cryptocurrency tersentralisasi. Pengguna bursa terdesentralisasi, proses swapping token memiliki prinsip serupa.
Jika ada yang meminta kamu menjelaskan bagaimana spot trading crypto berbeda dari yang lain, kamu tidak akan kesulitan lagi menjelaskan. Bahkan, kamu bahkan dapat membuat daftar pro dan kontra trading spot, margin, derivatif, dan swap juga memiliki pengetahuan dasar jika kamu memutuskan untuk menjelajah ke pasar lain.
Tadi, kita juga melihat cara kerja antarmuka spot trading crypto dan tools apa yang tersedia untuk para trader. Pengetahuan ini akan berguna saat kamu akan mencoba trading crypto untuk pertama kalinya dan untuk agar lebih siap lagi, kamu dapat menemukan panduan trading Binance di sini.
Semoga berhasil mencoba trading dan menghasilkan keuntungan dari transaksimu!
Konten yang dipublikasikan di situs web ini tidak bertujuan untuk memberikan segala jenis nasihat keuangan, investasi, perdagangan, atau bentuk lain apa pun. BitDegree.org tidak mendukung atau menyarankan Anda membeli, menjual, atau menahan segala jenis cryptocurrency. Sebelum membuat keputusan investasi keuangan, konsultasikan dengan penasihat keuangan Anda.