Apa itu Osilator Klinger?

Osilator Klinger adalah indikator teknis berbasis volume yang digunakan untuk menentukan tren jangka panjang dari aliran uang di pasar dan mengidentifikasi variasi jangka pendeknya. Osilator Klinger dibuat oleh Stephen Klinger di tahun 1977.

Osilator Klinger bisa digunakan untuk memperkirakan pembalikan harga dengan mengambil data volume dan harga untuk perbandingan terperinci. Volume tersebut mengacu pada jumlah unit aset yang di-trading per unit waktu.

Indikator Klinger terdiri dari dua garis yang mewakili pengamatan nilai kunci/key-value observing (KVO) dan rata-rata pergerakan eksponensial/exponential moving average (EMA). EMA digunakan untuk menentukan rata-rata pergerakan 13 periode dan merupakan indikator kunci untuk melakukan pembelian dan penjualan. Indikator Klinger menunjukkan pergerakan volume lewat aset mempengaruhi tingkat harga baik dalam jangka panjang atau pendek.

Prinsip utama dari osilator Klinger adalah mengamati titik persilangan antara dua garis.

Osilator Klinger membantu mengidentifikasi sinyal untuk melakukan pembelian dan penjualan lewat garis rata-rata yang bergerak 13 periode. Dalam hal ini, tindakan Klinger mirip dengan indikator MACD. Jika osilator Klinger berada di atas garis sinyal, trader bisa beralih ke posisi bullish. Jika osilator berada di bawah garis sinyal, tanda tersebut berarti mengarah ke sikap yang lebih bearish.

Garis di osilator Klinger tidak punya nilai tertentu yang melekat. Trader bisa memilih kerangka waktu indikator dan menyesuaikannya dengan periode trading yang diinginkan.

Rumus indikator volume Klinger cukup kompleks dibandingkan dengan indikator teknis lain. Tapi, trader tidak diharapkan untuk sepenuhnya memahami formula Klinger, trader hanya cukup mengetahui penggunaannya saja.

Osilator dihitung ketika kamu mengurangi rata-rata pergerakan eksponensial periode 34 dengan gaya volume rata-rata pergerakan eksponensial periode 55 dari gaya volume selama tahap pertama.

KO = Osilator Klinger
VF = Gaya Volume
Gaya Volume = V × [2 × ((dm / cm) − 1)] × T × 100
V = Volume
T = Tren
Tren = +1 jika (H + L + C) > (H - 1 + L - 1 + Cv - 1)
Tren = − 1 jika Diatas adalah < atau =
H = Tinggi
L = Rendah
C = Tutup
dm = H − L
cm = cm - 1 + dm jika Tren = Tren -1
cm = dm - 1 + dm jika Tren ≠ Tren -1

Trader yang menggunakan osilator Klinger bisa memulai posisi counter baru di pasar segera setelah posisi awal ditutup. Dengan begitu, trader bisa selalu berada di pasar karena sinyal pembukaan dan penutupan tampak sama.

Osilator Klinger adalah strategi trading jangka pendek yang digunakan terutama di grafik dengan kerangka waktu yang lebih rendah. Trader yang tetap berada di pasar untuk waktu yang lama mengumpulkan volume besar yang bisa menghasilkan banyak keuntungan dan kerugian. Tujuan akhir dari osilator Klinger adalah memiliki rasio menang-kalah sebaik mungkin saat semua posisi ditutup.