🚨 $100K in Sight: Follow Bitcoin’s Final Push Live! TRACK NOW
Istilah Crypto:  Huruf B
Agt 24, 2023 |
diperbarui: Apr 27, 2024

Apa itu Banking Secrecy Act (BSA)?

Banking Secrecy Act (BSA) Pengertian:
Banking Secrecy Act (BSA) - Banking Secrecy Act atau Undang-undang Kerahasiaan Perbankan memiliki kewenangan untuk melarang tindakan pencucian dan penimbunan aset hasil curian yang melanggar hukum.
sedang
2 menit

Ayo cari tahu arti Banking Secrecy Act (BSA), definisi dalam crypto, apa itu Banking Secrecy Act (BSA), dan semua fakta detailnya.

Banking Secrecy Act (BSA) adalah undang-undang yang mencegah penjahat untuk mencuci dan menutupi keuntungan ilegal mereka. Berkat undang-undang ini, pencucian uang, dan tindakan jahat lainnya berhasil dideteksi dan dicegah. Kebijakan tersebut disebut juga dengan UU Mata Uang dan Pelaporan Transaksi Luar Negeri.

Keberhasilan BSA dalam menangani perbuatan melawan hukum seringkali diacuing jempol. Tapi, kebijakan tersebut juga menuai kritik karena tidak adanya penjelasan rinci tentang “transaksi tersangka” karena aparat penegak hukum tidak memerlukan perintah pengadilan untuk mengakses informasi tersebut.

BSA mewajibkan lembaga keuangan dan bank untuk menyetorkan file kronologi akun kepada otoritas yang diatur, dan laporan pertukaran mata uang. Selain itu, semua transfer di atas US$10.000 yang dilakukan oleh pemegang rekening bank juga harus memiliki verifikasi dan dokumentasi.

Ada juga beberapa pengecualian untuk aturan US$10.000 dan BSA secara umum. Aturan ini berlaku untuk departemen atau lembaga pemerintah, serta perusahaan yang terdaftar di pasar saham utama Amerika Utara.

Perkebunan, organisasi, firma, korporasi, orang, dan perusahaan harus mengikuti kebijakan tersebut. Misalnya, siapa pun yang menghasilkan lebih dari US$10.000 tunai dalam satu transaksi harus mengajukan "Formulir 8300". Pengiriman formulir diperlukan untuk sebagian transaksi moneter yang dilakukan di Amerika Serikat. Tepatnya, dokumen tersebut harus diserahkan ke pihak berwenang terhitung sejak hari ke-15 setelah transaksi.

Individu dan perusahaan (yang beroperasi di wilayah abu-abu) agak bingung tentang hukum apa yang harus mereka patuhi dan tanggung jawab hukum apa yang mereka miliki dengan memberikan informasi mereka kepada pihak berwenang.

Untuk lebih jelasnya, perusahaan-perusahaan ini harus menghubungi pengacara pembela kerah putih yang pernah menghadapi kasus crypto sebelumnya.

Undang-undang dan peraturan berubah dengan cepat, dan menghasilkan masalah hukum yang muncul dari transaksi mata uang digital yang menuntut bantuan seorang pengacara. Secara teknis, pengacara semacam ini memiliki pengetahuan tentang cara kerja mata uang digital dan kedudukan hukumnya.

Bukan rahasia lagi bahwa crypto dipandang sebagai masa depan finansial, dan popularitasnya semakin meningkat dari hari ke hari. Hal ini memicu diskusi besar tentang apakah organisasi yang melakukan pertukaran menggunakan Bitcoin atau bahkan altcoin harus dipaksa untuk mematuhi BSA.

Fakta bahwa crypto memungkinkan pertukaran yang anonim, virtual, dan terenkripsi adalah fitur yang paling memikat pengguna. Kamu bisa melakukan transaksi yang tidak terdeteksi dan menyimpan mata uang virtual di dompet. Di sisi lain, unsur-unsur ini sangat memudahkan para penjahat untuk melakukan kegiatan yang merugikan dan bersifat ilegal.