🔥$100K Hit! Where Will Bitcoin Go Next? Find Out Live!
Bab 6:  dApp & DeFi
Jul 07, 2023 |
diperbarui: Apr 03, 2024

Apa itu Liquidity Pool dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Fakta Menarik:
Apakah kamu tahu bahwa Liquidity Pool bisa membuat uang kamu menghasilkan pendapatan pasif?
sedang
10 menit

Di bagian ini, kita akan menjawab pertanyaan tentang apa itu Liquidity Pool di dunia crypto.

Bayangkan kamu memiliki uang cadangan sebesar 20 juta. Uang itu tidak kamu butuhkan saat ini, dan bisa digunakan untuk kebutuhan mendadak. Suatu hari, temanmu menawarkan perjanjian untuk menyimpan uang 20 juta ke dalam pot dan mengajak teman lain untuk melakukan hal yang sama. Lalu, kalian sepakat untuk mengizinkan orang lain menggunakan uang di dalam pot itu. Sebagai timbal baliknya, kamu akan mendapatkan bunga pasif setiap waktu.

Ini adalah penjelasan yang sangat umum tentang cara kerja liquidity pool. Di bagian ini, kita akan menjawab pertanyaan seperti apa itu liquidity pool, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa konsep liquidity pool ini berguna.

Ayo kita mulai pembahasannya!

What is a Liquidity Pool in Crypto? (Animated)

Video Penjelasan

Video Penjelasan: Apa itu Liquidity Pool dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Tidak suka membaca? Tonton video penjelasan 'Apa itu Liquidity Pool dan Bagaimana Cara Kerjanya?'.

Apa itu Liquidity Pool?

Pertama, mari kita sepakati bersama apa sebenarnya liquidity pool itu. Ada dua perspektif yang bisa kamu jadikan sebagai pijakan, pertama sebagai investor, dan kedua sebagai seseorang yang benar-benar akan menggunakan pool.

Apa itu Liquidity Pool di Crypto: Liquidity provider.

Pertama, ayo kita bahas dari sudut pandang investor.

Apa itu Liquidity Pool? Liquidity pool adalah tempat di mana kamu dapat mengunci uang atau aset tertentu untuk jangka waktu tertentu. Orang yang melakukan kegiatan ini disebut liquidity provider. Dengan merujuk contoh yang di atas, bayangkan kamu dan teman-temanmu memutuskan untuk menyimpan uang 20 juta rupiah ke dalam pot selama seminggu. Seminggu berlalu, ternyata kamu butuh uang itu untuk membeli keyboard baru! Nah, fungsi liquidity pool memungkinkan kamu menggunakan uang simpanan kamu kapan saja dan tanpa masalah.

Di minggu-minggu yang akan datang, kamu bisa fokus melanjutkan aktivitas keseharian kamu. Tidak ada kewajiban yang perlu kamu lakukan sehubungan dengan pot tadi. Liquidity pool memungkinkan uang kamu memiliki penambahan nilai secara otomatis. Setelah seminggu, ada kemungkinan uang 20 juta kamu berubah menjadi 22 juta rupiah!

Ingat, ini cuma contoh. Nilai bunga pasif tentu bervariasi dari satu pool ke pool lainnya, tetapi setidaknya kamu sudah mendapatkan gambaran umumnya. Sederhananya seperti ini, sebagian pot mungkin terbuat dari bahan yang usang dan tidak layak guna, dan sebagian pot lain dibuat permata mewah dan terbuat dari emas. Berdasarkan hal ini, penghasilan kamu tentunya akan berbeda di tiap tempat!

Oh ya, kamu juga bisa menyimpan aset kripto ke liquidity pool, tidak hanya terbatas pada uang fiat. Semuanya tergantung pada ketentuan pool-nya. Misalnya, sebagian liquidity pool memungkinkan kamu untuk mendapatkan bunga dari Bitcoin, Ethereum, dan mata uang kripto populer lainnya!

Dari sudut pandang liquidity provider, begitulah gambaran umum tentang cara kerja liquidity pool yang terbilang sederhana. Kamu cukup mengajukan sebagian simpanan kamu, dan tunggu dalam beberapa waktu, nilai uangmu akan bertambah sekian persen.

Nah, untuk memahami kasus penggunaan liquidity pool dari sisi pengguna, pertama-tama kita perlu menyelidiki cara kerjanya.

Bagaimana Cara Kerja Liquidity Pool?

Bayangkan, saat ini di pagi hari yang cerah, kamu sedang duduk santai di kamarmu. Tiba-tiba, kamu teringat bahwa kamu membutuhkan laptop baru karena komputer lama kamu sudah usang, dan membutuhkan setengah jam untuk bisa menyala. Karena sedang dalam suasana hati yang baik, kamu memutuskan bahwa sudah waktunya untuk membeli laptop baru.

Ada satu laptop yang kamu sukai di internet dan bersiap-siap untuk checkout. Di sini, kamu perlu memasukkan informasi pribadi kamu, nama depan dan nama keluarga, alamat, serta informasi bank. Semua prosesnya terkendali dan aman. Tapi, bagaimana jika kamu TIDAK ingin melewati semua proses itu?

Atau, bagaimana jika kamu TIDAK ingin toko tersebut mengetahui semua informasi kamu? Apakah ada cara lain untuk membeli komputer tanpa harus memberikan detail pribadi tentang diri kamu. Maksudnya, cukup kirimkan uang, dan terima laptop baru di lokasi tertentu tanpa harus melibatkan pihak ketiga di dalam proses jual belinya?

Nah, beginilah cara kerja DEX - bursa mata uang kripto terdesentralisasi. Platform bursa sejenis ini memungkinkan pengguna untuk trading berbagai jenis koin dan token tanpa harus memberikan informasi pribadi ke institusi tertentu yang bersifat terpusat.

Saya sempat menyinggung koin dan token sebelumnya - jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang perbedaan antara keduanya, jangan lupa untuk membaca bagian "Token versus Koin". Mari kita lanjutkan pembahasan tentang apa itu Liquidity Pool!

Supaya bursa terdesentralisasi berfungsi dengan baik secara otomatis, bursa tersebut membutuhkan semacam kumpulan aset. Layaknya mobil dan bahan bakar. Punya mobil memanglah bagus, tapi jika tidak ada bahan bakar, mobil tadi tidak akan berguna. Begitu pula yang terjadi dengan liquidity pool.

Liquidity pool memungkinkan bursa terdesentralisasi untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Saat kamu trading di DEX atau ingin menjual token, liquidity pool memungkinkan kamu melakukannya karena memang beberapa token sudah tersimpan di dalamnya. Kamu cukup membayar token yang kamu inginkan dengan kripto tertentu.

Untuk memahami prosesnya dengan jelas, kamu harus tahu bahwa, pada dasarnya, trading terdesentralisasi ini didasarkan pada konsep order book. Singkatnya, gagasan utama dari dari order book adalah untuk mencocokkan pembeli dengan penjual, dan mengunci kesepakatan tersebut.

Apa itu Liquidity Pool di Crypto: Buku Pesanan.

Dengan order book, penjual menetapkan harga minimum untuk aset yang ingin mereka jual, dan pembeli akan menetapkan harga beli maksimum untuk aset tersebut. Jika sistem menemukan kecocokan harga antara penjual dan pembeli untuk barang yang sama, order book bertugas menyelesaikan kesepakatan. Proses ini adalah proses klasik yang berlaku di setiap pasar.

Di liquidity pool, prosesnya sangat berbeda, dan kita tidak akan menggunakan order book lagi! Contoh sederhana dari proses trading yang mirip dengan liquidity pool kira-kira seperti ini:

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, liquidity pool diisi dengan dana melimpah yang disediakan oleh liquidity provider. Ketika kamu membeli atau menjual koin yang kamu inginkan di liquidity pool, tidak akan ada pihak penjual atau pembeli seperti yang berlaku di dalam ketentuan order book. Tapi, kamu akan langsung melakukan transaksi dengan pool itu sendiri. Semua aktivitas kamu dan pool yang bersangkutan akan diatur oleh algoritme otomatis di kontrak pintar. Fyuh, penjelasan tentang apa itu liquidity pool ini agak kompleks juga, ya!

Apa itu Liquidity Pool di Crypto: Bagaimana cara kerja liquidity pool?

Harga jual belinya juga dikelola oleh algoritme ini, yaitu berdasarkan trading terkini dan riwayat jual beli yang terjadi di pool tersebut. Jadi, tidak ada campur tangan manusia untuk melangsungkan trading karena semua aktivitas trading hanya melibatkan kamu dan algoritma terprogram yang diluncurkan di dalam jaringan blockchain, yang mana tidak dapat diubah.

Misalnya, satu pool diisi dengan rasio 50/50 untuk 2 jenis koin. Misalnya 50% Bitcoin, dan 50% Ethereum. Setelah kamu membeli Bitcoin dengan Ethereum di pool tersebut, pool akan kehilangan jumlah Bitcoin-nya dan mendapatkan lebih banyak koin Ethereum dari transaksi yang kamu lakukan.

Di sini, algoritme pool secara bertahap akan menaikkan harga Bitcoin dan menurunkan harga Ethereum karena munculnya permintaan Bitcoin dan penawaran Ethereum. Proses ini merupakan tindakan reaktif dari pool yang berlaku secara otomatis terhadap kebutuhan pasar yang mana semuanya diatur dengan sistematis.

Contoh ini menjawab pertanyaan mengapa liquidity pool mencari banyak investor likuiditas. Jawabannya adalah - semakin besar pool dan jumlah aset di dalamnya, semakin tidak sensitif pool tersebut terhadap trading yang dilakukan secara besar-besaran. Selain itu, algoritme harga aset akan menjadi kurang sensitif terhadap pasar karena pool akan memperoleh atau kehilangan sejumlah kecil aset di setiap transaksi jual belinya saat dibandingkan dengan ukuran liquidity pool secara keseluruhan.

Tenang, saya jelaskan dulu. Proses di balik liquidity pool sangatlah rumit. Terdapat banyak fitur yang terlibat di proyek ini, dan setiap pool perlu dikembangkan dan diprogram menggunakan kontrak pintar dan logika pengkodean tingkat lanjut.

Untuk saat ini, kamu tidak perlu mengetahui tentang liquidity pool secara terperinci. Untuk bisa menggunakannya, cukup ketahui saja bahwa liquidity pool menyimpan dua atau lebih aset mata uang kripto, USD, dan sebagainya) dan memungkinkan orang untuk trading di platform bursa terdesentralisasi.

Intinya, ketika ada individu menggunakan pool untuk kepentingan trading, investor akan menerima bunga dari investasinya. Sesederhana itu!

Mengapa Liquidity Pool Berguna?

Karena kamu sudah memiliki gagasan yang cukup jelas tentang apa itu liquidity pool dan cara kerjanya, mari kita jelajahi konsep mengapa sampai ada orang yang ingin menggunakan pool ini.

Apa itu Liquidity Pool di Crypto: Kenapa liquidity pool berguna?

Kita tadi sudah membahas gagasan yang sangat umum tentang alasan orang ingin menggunakan liquidity pool. Di satu sisi, ada investor yang ingin mendapatkan premi, dan di sisi lain trader kripto bisa trading mata uang kripto yang diinginkan di bursa terdesentralisasi berkat bantuan dari liquidity pool yang sama. Tapi, alasannya tidak hanya itu.

Bayangkan kamu melakukan trading di bursa kripto yang terpusat dan terkenal. Tiba-tiba, harga Bitcoin turun sebanyak 40%. Menurut kamu apa yang terjadi selanjutnya?

Jika jawaban kamu "kepanikan", yak jawaban kamu benar!

Apa itu Liquidity Pool di Crypto: Trading di bursa crypto terpusat.

Karena khawatir akan ada penurunan harga lebih lanjut, ribuan trader sibuk mengakses platofrm jual beli itu untuk menjual BTC yang mereka punya. Ketika hal ini terlanjur terjadi, CEO platform tadi akan berhadapan dengan situasi yang mengerikan, di mana pihak platform kehabisan uang fiat, dan server pun mogok.

CEO memutuskan untuk membekukan transaksi. Dengan kata lain, kamu tidak bisa lagi menjual BTC kamu di bursa tersebut. Ini poin pentingnya, staf pengelola platform jual beli kripto terpusat selalu bisa menghentikan aktivitas trading jika situasi mulai merugikan kepentingan mereka.

Inilah alasan yang menyebabkan bursa terdesentralisasi menjadi populer dan sangat berguna. Tidak ada pihak yang bisa mendikte apa yang terjadi dengan DEX karena setiap individu memiliki kebebasan dalam bertransaksi. Ditambah, keberadaan liquidity pool memungkinkan DEX untuk senantiasa bersifat terdesentralisasi!

Jika CEO tadi membekukan operasi bursa seperti contoh sebelumnya, hal ini akan berdampak pada ketentuan harga, dan orang-orang akan menjadi semakin panik! Di dalam platform bursa yang terdesentralisasi, liquidity pool adalah pihak yang menentukan harga suatu aset, dan tentunya penentuan tidak akan terpengaruh oleh suasana hati atau cuaca buruk, haha.

Tentu saja, harga tersebut akan mengikuti tren pasar, tapi tidak rentan terhadap berbagai bentuk manipulasi. Sekali lagi, semua ini berkat logika di balik pengembangan fungsi liquidity pool.

Jangan lupa tentang mekanisme pembuatan pasar yang berlaku di beberapa bursa jual beli terpusat. Pemilik bursa yang licik biasanya akan membuat kesepakatan dengan pembuat koin tertentu sehingga bursa tersebut dapat memindahkan koin dengan membeli dan menjualnya ratusan kali, tanpa menggelontorkan biaya sepeser pun. Hal ini dilakukan untuk membuat volume dan semacam aktivitas yang disebut “shitcoin”, agar bursa tadi terlihat seperti proyek aktif dengan ribuan transaksi, pembeli, dan penjual aktif.

Apa itu Liquidity Pool di Crypto: Mekanisme Pembuatan Pasar.

Kalau sudah seperti ini, pihak bursa terpusat akan menampilkan aktivitas penjualan dan pembelian aktif untuk mengelabui calon investor. Tindakan ini adalah salah satu kejahatan yang terjadi di bursa terpusat, terutama berlaku pada altcoin baru yang kurang terkenal.

Penggunaan lain dari fungsi liquidity pool yang ingin saya jelaskan di postingan tentang apa itu liquidity pool ini adalah "trading arbitrase". Istilah ini sangat mentereng, tapi konsepnya sebenarnya sangat sederhana! Trader mencoba mencari banyak liquidity pool dengan harga terbaik dari aset yang tersedia, lalu membeli aset tersebut. Trader bisa trading aset tadi di bursa terpusat atau bahkan bursa terdesentralisasi lainnya untuk menghasilkan keuntungan dari selisih harga yang ada.

Coba kita bayangkan seorang trader menemukan sebuah platform DEX yang saat ini melakukan trading beberapa koin atau token seharga 350 ribu per koin. Setelah membeli token ini, dia mengunjungi bursa lain dengan harga penawaran yang lebih tinggi untuk koin yang sama dan menjualnya di sana seharga 400 ribu per koin. Dengan begitu, keuntungannya adalah 50 ribu rupiah per koin. Keuntungannya lumayan, kan?!

Apa itu Liquidity Pool di Crypto: Trading Arbitrase.

Trading arbitrase membutuhkan banyak pengalaman dan disiplin, dan trading semacam ini adalah salah satu praktik penggunaan umum dari sistem liquidity pool. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan harga aset umum antara bursat terpusat dan liquidity pool.

Secara keseluruhan, masih ada banyak hal yang berkaitan dengan liquidity pool ini, tetapi informasi yang sudah dibahas di bagian tentang apa itu liquidity pool ini paling tidak bisa kamu jadikan sebagai titik awal yang bagus untuk seorang pemula.