Proof of Work VS Proof of Stake: Dua Jenis Konsensus Populer yang Berbeda
Di sini, kita akan membahas perbedaan “Proof of Work vs Proof of Stake.”
Apa itu pow dan pos atau blockchain Proof of Work vs Proof of Stake ? Pada bagian sebelumnya, kami telah membahas definisi kedua mekanisme ini, namun mari kita bahas lebih dalam tentang blokchain Proof of Work vs Proof of Stake.
Perdebatan ini begitu sengit karena kedua belah pihak memiliki argumen yang kuat dan tidak bisa didamaikan. Oleh karena itu, Kami akan menjelaskan apa itu PoW dan PoS, hingga PoW vs PoS di disini!
Kami akan membahas apa itu Proof of Work vs Proof of Stake. Setelah mengetahuinya, kamu akan bisa memahami apa yang beda saat mining Ethereum di “Proof of Work vs Proof of Stake,” dan apa perbedaan kedua mekanisme tersebut.
Mari kita mulai membahas apa itu PoW dan PoS hingga Proof of Work vs Proof of Stake!
Video Penjelasan
Video Penjelasan: Proof of Work VS Proof of Stake: Dua Jenis Konsensus Populer yang Berbeda
Tidak suka membaca? Tonton video penjelasan 'Proof of Work VS Proof of Stake: Dua Jenis Konsensus Populer yang Berbeda'.
Proof of Work vs Proof of Stake: Which is Better? (ANIMATED)
Definisi
Proof of Work vs Proof of Stake adalah mekanisme konsensus. Apa sih artinya?
Mekanisme konsensus adalah seperti peraturan yang menjelaskan cara kerja blockchain. Seperti cara untuk memvalidasi transaksi, dan cara transaksi ditambahkan ke blockchain. Ini dilakukan agar tidak ada gangguan dan agar tidak ada kecurangan.
Contohnya seperti peraturan lalu lintas di jalan raya. Setiap pengemudi, menyetujui peraturan. Misalnya negara Inggris menjalankan “mekanisme konsensus” dalam hal lalu lintas. Pasti semua orang Inggris mengemudi di sebelah kiri, namun sistem yang lainnya masih berlaku.
Mematuhi berbagai aturan secara bersamaan adalah hal yang penting, agar bisa menjaga integritas blockchain dan membuatnya aman. Semuanya bisa tanpa memerlukan otoritas pusat, dan semuanya berkat mekanisme konsensus.
Proof of Work vs Proof of Stake adalah dua aturan yang berbeda, karena keduanya merupakan mekanisme konsensus yang berbeda. Masih banyak lagi yang lainnya, namun keduanya adalah yang paling populer, karena cryptocurrency yang paling terkenal seperti, Bitcoin, dan Ethereum, menggunakan mekanisme konsensus ini. Masih penasaran dengan Proof of Work vs Proof of Stake ? Baiklah mari kita lanjutkan.
Prinsip Inti
Itulah teori fundamental mengenai mekanisme konsensus, blockchain blockchain proof of work vs proof of stake, dan Proof of Work vs Proof of Stake(PoW vs PoS). Sekarang, saatnya untuk membahas prinsip-prinsipnya dan membahas perbedaannya.
Mari kita mulai dengan Proof of Work atau PoW.
PoW hampir identik dengan “kekuatan komputasi,” dan peserta PoW juga dikenal sebagai miner, yang menggunakan daya komputasi dan energi mereka sendiri, agar bisa berkontribusi pada keamanan dan fungsionalitas jaringan.
Dengan berinvestasi pada perangkat khusus dan mesin mining, miner bisa ikut berpartisipasi dalam memvalidasi transaksi dan membuat blok baru. Blockchain dibuat dari kekuatan komputasi yang disediakan oleh para miner ini. Itu sebabnya duta Bitcoin, seperti Michael Saylor, suka menyebut koin ini sebagai “Energi Digital,” karena koin ini adalah listrik yang diubah menjadi mata uang digital.
Sehingga, para miner bersaing satu sama lain dengan berinvestasi pada mining rig yang lebih kuat, agar mereka bisa menghasilkan lebih banyak kekuatan komputasi, dan agar meningkatkan peluang untuk mendapatkan kesempatan memvalidasi transaksi, dan terus membangun blockchain. .
Jika berhasil, mereka akan mendapat imbalan. Imbalan ini berupa cryptocurrency asli dari blok tempat para miner berkontribusi.
Kamu bisa menganggap mining sebagai permainan multiplayer yang rumit. Setiap miner (player) terhubung ke server untuk bersaing dalam permainan semua orang vs semua orang. Orang yang bertahan terakhir dia yang menang, kemudian mendapatkan imbalan.
Setiap miner ingin sukses dan menerima imbalan, karena itulah satu-satunya cara untuk mendapatkan keuntungan. Karena dibuat dengan PoW, peserta dengan kekuatan komputasi paling besar memiliki peluang untuk “menang” dan memvalidasi blok baru.
Kamu bisa menyimpulkan bahwa salah satu prinsip inti PoW adalah persaingan. Itu hanya satu kata, namun sangat membantu untuk memahami apa itu Proof of Work vs Proof of Stake ( apa itu PoW vs PoS).
Sekarang, kita bahas Proof of Stake, atau PoS, singkatnya staking, di ambil dari kata “stake.”
Staking adalah proses mengunci sejumlah cryptocurrency di dalam blockchain. Berfungsi sebagai jaminan yang menjaga akuntabilitas stakers, dan memberikan insentif kepada mereka untuk melakukan pekerjaannya dengan benar. “Pekerjaan” ini sama dengan miner di jaringan PoW. seperti memvalidasi data transaksi baru, menambahkannya ke blok yang sudah ada dan membuat blok baru ketika sudah penuh.
Di PoS, stakers adalah pihak yang memastikan blockchain agar tetap integritas, aman, dan berfungsi.
PoS tidak bergantung pada daya komputasi seperti PoW. Dalam mekanisme konsensus ini, bukan kekuatan komputasi yang akan memvalidasi transaksi, dan membuat blok baru. Namun mekanisme ini, menggunakan jumlah koin yang dipertaruhkan.
Contohnya, Jika kamu ingin memenangkan jack pot, kamu harus membeli tiket lotre. Semakin banyak tiket yang kamu beli, semakin besar peluang kamu untuk menang. Jadi, semakin banyak kamu melakukan staking, semakin besar peluangnya untuk menang, dan mendapatkan kesempatan memvalidasi transaksi dan menerima imbalan.
Sama seperti PoW, jika transaksi berhasil divalidasi, validator akan menerima imbalan. Jika mereka mencoba bertindak jahat, mereka akan berisiko kehilangan aset yang dipertaruhkan. Ini adalah cara yang efektif untuk mengusir pelaku yang berpotensi memiliki niat jahat, sehingga semua peserta jaringan menjadi merasa aman.
Berbeda dengan PoW, validator PoS dipilih secara acak, tidak bergantung pada kekuatan komputasi, tapi cenderung pada kesempatan. Sistem secara acak memilih “pemenang” di antara para stakers.
Sehingga, semakin tinggi jumlah yang dipertaruhkan, semakin tinggi juga peluang untuk menang.
Karena PoS menerapkan metode “lotre.” Masih penasaran dengan Blokchain Proof of Work vs Proof of Stake ? Baiklah mari kita lanjutkan.
Keamanan
Untuk memahami apa itu Proof of Work vs Proof of Stake (PoW vs PoS), kamu harus memahami keamanannya terlebih dahulu. Karena kedua mekanisme konsensus ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Untuk memahaminya kamu harus paham konsep yang dikenal sebagai “serangan 51%.”
Dalam PoW, jaringan didukung oleh daya komputasi. Namun, bagaimana jika seseorang menyiapkan perangkat mining yang sangat canggih sehingga bisa menyediakan setengah daya komputasi dari seluruh jaringan?
Ini berarti bahwa mereka bisa menang, dan mengambil alih pembuatan blok. Sehingga peserta ini bisa memanipulasi blockchain.
Apa itu Serangan 51% ? Serangan 51% adalah skenario di mana satu entitas atau sekelompok pelaku jahat memperoleh kendali lebih dari 50% total daya komputasi. Hal ini memungkinkan “penyerang” untuk memanipulasi transaksi.
Jadi, seberapa rentan PoW terhadap serangan ini?
Tergantung ukuran jaringannya. Karena blockchain PoW adalah jaringan Bitcoin. Yang kamu wajib tahu, agar berhasil melakukan serangan 51% pada jaringan Bitcoin biayanya sangat mahal.
Kok mahal? Ya, karena untuk mendirikan mining rig, memerlukan sumber daya komputasi, hardware khusus, dan daya listrik yang sangat besar. Biayanya sangat mahal untuk melakukan operasi semacam itu, sehingga tidak bagus untuk dilakukan, karena ada kemungkinan kegagalan.
Oleh karena itu, ukuran jaringan berfungsi sebagai pencegah. Karena untuk melakukan serangan 51%, penyerang harus menginvestasikan semua uangnya untuk menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.
Bagaimana dengan PoS?
Karena Proof of Stake, memiliki crypto mining farm terbesar di dunia, maka tidak akan meningkatkan peluang untuk mendapatkan sebagian besar kekuatan komputasi jaringan. Namun, ancamannya datang dalam bentuk yang berbeda.
Seperti, penyerang harus menjadi stakers terbesar di seluruh jaringan dulu. Kemudian penyerang harus memperoleh 50% dari total yang dipertaruhkan di blockchain, dan penyerang harus mempertaruhkan lebih dari semua stakers.
Namun, ada mekanisme yang diterapkan untuk mengurangi resikonya.
Pertama-tama, biayanya akan mahal. Semakin banyak stakers, semakin besar juga biaya yang harus dikeluarkan oleh penyerang hipotetis untuk mendapatkan 50% dari semua koin yang dipertaruhkan.
Jika, penyerang berhasil memperoleh koin sebanyak itu, mereka masih menghadapi risiko kegagalan. Sehingga pencegah aktivitas jahat PoS akan diaktifkan dan menyita semua koinnya.
Jika penyerang berhasil melakukan serangan tersebut, beritanya akan menghancurkan citra crypto tersebut, dan orang-orang akan mulai menjualnya, sehingga menurunkan nilainya. Penyerang akan rugi karena mendapatkan uang lebih sedikit.
Kesimpulannya, meskipun jaringan PoW dan PoS rentan terhadap seranga 51%, kemungkinan berhasilnya sangatlah kecil. Apalagi jika itu cryptocurrency populer, kemungkinan terjadi serangannya sangatlah kecil. Masih penasaran dengan Blokchain Proof of Work vs Proof of Stake ? Baiklah mari kita lanjutkan.
Kritik
Inilah waktunya untuk membahas poin-poin kritik terhadap kedua mekanisme konsensus ini. Mari kita bahas PoW terlebih dahulu.
Proof of Work didorong oleh persaingan, dan persaingan ini mengarah pada beberapa masalah obyektif yang mengkhawatirkan diseluruh dunia.
Karena PoW mengharuskan para miner untuk bersaing, agar mendapatkan hak memvalidasi transaksi dan membuat blok baru, hal ini mengakibatkan peningkatan dalam menggunakan energi global. Listrik yang dipakai seringkali dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Yang meningkatkan karbon monoksida. Kritikus menekankan hal ini sebagai sesuatu yang merusak.
Seperti, terjadi perubahan iklim, dan otoritas lokal atau global akan semakin tegas dalam menangani masalah ini. Oleh karena itu, blockchain PoW mungkin akan diregulasi dalam jangka panjang. Hal ini merugikan bagi cryptocurrency yang bergantung pada mekanisme ini.
Jika menyangkut dampak lingkungan, Proof of Stake berhasil menghindarinya, karena jumlah energi yang dibutuhkan jauh lebih kecil. Namun, PoS mendapat kecaman lain. Kritikus mengatakan bahwa PoS jauh lebih rentan terhadap masalah terdesentralisasi dibandingkan PoW.
Karena ada banyak cara bagi peserta jaringan untuk mendapatkan koin dalam jumlah besar di PoS. Misalnya setelah peluncuran blockchain, Distribusi Koin Awal terjadi dan kontributor, pendukung, hingga investor blockchain menerima bagian koinnya.
Hal ini menempatkan mereka dalam hubungan yang tidak seimbang dengan peserta jaringan lainnya juga meningkatkan pengaruhnya dalam blockchain. Dengan begitu, pelaku tersebut bisa terus mengumpulkan kekayaan kriptonya, yang selanjutnya akan mengarah pada tersentralisasi kekuasaan di tangan beberapa peserta jaringan.
Peserta ini tidak selalu individu. Mereka juga bisa berupa perusahaan, bursa kripto, dan sebagainya. Oleh karena itu, momentum untuk semakin meningkatkan kekayaannya dan pengaruhnya terhadap blockchain, selalu tinggi.
Inilah sebabnya mengapa para kritikus berpendapat bahwa PoS lebih cenderung mengabaikan prinsip terdesentralisasi dan memperlakukan semua peserta jaringan dengan cara yang tidak adil, yang bertentangan dengan gagasan awal, yaitu sistem jaringan Peer to Peer.
Akhir Kata
Perdebatan tentang apa itu Proof of Work vs Proof of Stake (PoW vs PoS) sangatlah nyata. Ini merangkum dua pendekatan yang sangat berbeda tentang cara kerja blockchain. Perdebatan ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Karena mereka berbeda dalam hal tujuan, nilai, dan visi proyek blockchain.
Terdapat lebih banyak mekanisme konsensus di luar sana, dan akan lebih banyak lagi mekanisme konsensus yang akan diperlkenalkan. Masalah khusus memerlukan solusi khusus. Namun, solusi ini bisa menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa perdebatan mengenai mekanisme konsensus mana yang terbaik belum selesai.