🎁 Airdrop Gratis Season 7 SUDAH HADIR - Jawab Pertanyaan Seru untuk Menghasilkan Hadiah Prize Pool Senilai US$30K GABUNG SEKARANG!
Bab 2:  Kripto
diperbarui: Mar 13, 2025

2.20 Apa itu Ripple & Bagaimana Cara Kerjanya?

Fakta Menarik:
Apakah kamu tahu kalau transaksi di XRP Ledger tidak dikelompokkan ke dalam blok seperti di blockchain tradisional?
mudah
10 menit

Airdrop Gratis Season 7 SUDAH HADIR! Jawab pertanyaan seru atau kerjakan tugas sederhana untuk menangin hadiah dari prize pool BitDegree senilai US$30K. Gabung Sekarang ! 🔥

Di bagian ini, kita akan bahas tentang apa itu Ripple XRP, dan apa perbedaan antara Ripple dan XRP!

Ripple adalah nama yang sudah lama menghebohkan industri kripto. Ripple adalah perusahaan yang tidak hanya berada di balik salah satu mata uang kripto paling populer di pasar, tapi juga perusahaan yang patuh terhadap otoritas regulasi dengan cara yang paling intens, sampai dengan saat ini. Bahkan, masa depan kripto sangat bergantung pada Ripple.

Untuk memahaminya, penting untuk mendalami apa yang ditawarkan Ripple ke komunitas kripto, bagaimana proyek Ripple menonjol dan yang paling penting, bagaimana dan mengapa orang-orang di Ripple menolak untuk setuju dengan otoritas regulasi AS tentang kripto.

Di artikel ini, kita akan menjawab pertanyaan seperti “Apa itu Ripple XRP?”, “Apa kegunaan XRP?”, dan kesimpulan apa yang bisa kamu pahami dari perbandingan “XRP vs Bitcoin”. Bitcoin tentunya adalah nama yang terkenal, dan kamu tidak akan bisa memahami lanskap kripto kontemporer tanpa memahami situasi seputar Ripple dan XRP.

Yuk, kita bahas semuanya!

What is Ripple? Beginner-Friendly XRP Explainer (Animated)

Video Penjelasan

Video Penjelasan: Apa itu Ripple & Bagaimana Cara Kerjanya?

Tidak suka membaca? Tonton video penjelasan "Apa itu Ripple & Bagaimana Cara Kerjanya?".

Apa itu Ripple?

Jawaban untuk pertanyaan “Apa itu Ripple?” mungkin seperti ini: perusahaan teknologi dan mata uang kripto berbasis blockchain dengan fokus merevolusi pembayaran lintas batas. “Pembayaran lintas batas” ini persis seperti namanya, yaitu transfer uang yang dilakukan antar pihak dari berbagai negara, dan diselesaikan dengan bantuan teknologi blockchain.

Apa itu Ripple (XRP): pembayaran lintas batas.

Ripple menawarkan solusi ke lembaga keuangan untuk memungkinkan transaksi internasional lebih cepat, hemat biaya, dan transparan. Untuk mendapatkan gambaran lengkap, penting untuk tahu “Apa itu XRP?”. Nah, XRP adalah mata uang kripto asli Ripple dan berfungsi sebagai mata uang jembatan untuk memfasilitasi transaksi ini.

Tapi, penjelasan itu tidak terlalu detail. Untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang apa itu XRP, dan apa perannya dalam ekosistem kripto secara keseluruhan, kita harus melihat keseluruhan linimasa Ripple, tantangan apa yang dihadapi perusahaan ini, dan pencapaian apa yang sudah dicapai.

Riwayat Ripple

Riwayat Ripple dimulai di tahun 2004 saat Ryan Fugger menciptakan RipplePay, sebuah iterasi awal yang mendasari proyek Ripple yang kita kenal sekarang. Konsep Fugger bertujuan untuk membangun sistem mata uang digital terdesentralisasi yang memicu inspirasi awal untuk proyek Ripple.

Maju ke tahun 2011, RipplePay menarik perhatian Jed McCaleb, seorang programmer dan pengusaha dengan visi untuk menciptakan solusi mata uang digital yang terintegrasi secara mulus dengan keuangan tradisional. Di tahun 2012, McCaleb bergabung dengan Chris Larsen, seorang veteran fintech, untuk ikut mendirikan OpenCoin.

Apa itu Ripple (XRP): Ryan Fugger dan Jed McCaleb.

Chris Larsen dan Jed McCaleb menyadari bahwa sistem keuangan global akan menghadapi gangguan, dan teknologi blockchain mempunyai potensi untuk merevolusi cara transfer nilai dan transaksi keuangan.

Dipicu oleh keyakinan ini, keduanya memulai perjalanan untuk menciptakan solusi yang akan menjembatani kesenjangan antara infrastruktur keuangan yang ada dan kemungkinan-kemungkinan yang muncul dari teknologi blockchain.

Misi mereka adalah mengembangkan protokol pembayaran digital yang bisa mendefinisikan kembali cara pergerakan uang secara global. Evolusi OpenCoin memperkenalkan protokol Ripple, yang bertujuan untuk menyederhanakan transaksi lintas batas menggunakan teknologi blockchain. Dengan protokol ini, lahirlah XRP, yaitu mata uang kripto asli Ripple yang dirancang untuk memfasilitasi transfer uang internasional yang cepat dan hemat biaya.

Di bagian berikutnya, kita akan bahas secara spesifik XRP dan cara kerja Ripple. Tapi sebelum itu, yuk selesaikan pembahasan tentang riwayat Ripple.

Di tahun-tahun berikutnya, Ripple menunjukkan fokus strategisnya dalam menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan tradisional. Di tahun 2014, Ripple mulai berkolaborasi dengan raksasa industri seperti American Express atau Standard Chartered, yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologinya untuk transaksi global yang lebih efisien. Ketika kemitraan ini terbentuk, peran Ripple dalam lanskap keuangan mulai menguat.

Apa itu Ripple (XRP): Perjalanan Ripple di 2014.

Perjalanan Ripple bukannya tanpa rintangan. Ketidakpastian regulasi seputar klasifikasi mata uang kripto menimbulkan tantangan yang cukup besar. Di tahun 2018, muncul perdebatan tentang apakah XRP bisa diklasifikasikan sebagai token sekuritas atau token utilitas.

Perdebatan semakin intensif ketika pasar mata uang kripto mengalami pertumbuhan dan volatilitas yang pesat. Di tengah tantangan ini, Ripple memperkenalkan Interledger Protocol (ILP), sebuah inisiatif inovatif untuk memfasilitasi transaksi tanpa hambatan di dalam jaringan pembayaran.

Lanskap hukum menjadi lebih kompleks di tahun 2020 ketika Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengajukan gugatan ke Ripple. Gugatan tersebut menuduh penjualan XRP adalah bentuk penawaran sekuritas yang tidak terdaftar. Ripple menanggapinya dengan menegaskan posisinya kalau ternyata XRP bukan sekuritas dan membeberkan argumennya.

Pertarungan hukum ini menimbulkan pertanyaan penting tentang klasifikasi peraturan mata uang kripto dan implikasinya untuk industri kripto.

Kita akan bahas secara spesifik kasus SEC versus Ripple yang terkenal di bagian akhir artikel ini, karena pertarungan ini bukan sekadar pertanyaan hukum sederhana, tapi pertarungan yang mungkin akan mengubah masa depan kripto.

Bagaimana Cara Kerja Ripple?

Seperti yang sudah aku sampaikan, salah satu tantangan utama yang ingin diatasi oleh Ripple adalah kelesuan transaksi lintas batas. Metode tradisional pengiriman uang lintas negara ditandai dengan waktu pemrosesan yang lama, kebutuhan perantara, dan biaya tinggi. Hal ini menciptakan hambatan besar untuk dunia usaha dan individu, sehingga membuat segala sesuatunya berjalan lebih lambat dari yang seharusnya.

Apa itu Ripple (XRP): waktu pemrosesan yang lama, perantara, dan biaya tinggi.

Solusi Ripple untuk tantangan ini dihadirkan dalam bentuk protokol pembayaran inovatif dan mata uang digitalnya, yaitu XRP. Ripple memperkenalkan jaringan yang memungkinkan transaksi lintas batas waktu nyata dengan pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi. XRP memainkan peran penting dalam memfasilitasi transaksi ini dengan berfungsi sebagai mata uang jembatan yang bisa dengan mudah dikonversi ke berbagai mata uang fiat.

Untuk menjawab pertanyaan “Apa itu Ripple?”, yuk selami cara kerja Ripple dan mekanismenya.

Inti dari operasi Ripple terletak di Protokol Ripple yang berfungsi sebagai landasan teknologi. Protokol ini menggunakan mekanisme konsensus unik yang membedakannya dari jaringan blockchain lain. Ripple tidak melakukan mining dengan energi intensif, tapi menggunakan algoritma konsensus yang dikenal dengan Ripple Protocol Consencus Algorithm (RPCA).

Mekanisme ini memungkinkan jaringan mencapai konsensus tanpa bergantung dengan metode Proof-of-Work (PoW) atau Proof-of-Stake (PoS), sehingga lebih cepat dan hemat energi.

Faktor kedua yang ikut bertanggung jawab untuk kesuksesan Ripple adalah ledger terdistribusi Ripple, yang juga dikenal dengan XRP Ledger. Ledger ini tidak hanya menyimpan transaksi, tapi juga mencatat berbagai macam data, termasuk penawaran untuk membeli atau menjual aset dan bahkan kontrak pintar.

Apa itu Ripple (XRP): Ledger Terdistribusi Ripple.

Poin menariknya adalah transaksi di XRP Ledger tidak dikelompokkan ke dalam blok seperti blockchain tradisional. Transaksi di XRP Ledger divalidasi secara individual saat terjadi, sehingga menghasilkan konfirmasi transaksi yang hampir spontan.

RippleNet juga wajib dibahas di sini. Coba kamu bayangkan jalan raya digital yang menghubungkan lembaga keuangan di seluruh dunia. Seperti itulah RippleNet. RippleNet adalah jaringan bank, penyedia pembayaran, dan lembaga keuangan yang memfasilitasi transaksi lintas batas yang lancar.

Rangkaian alat RippleNet, termasuk xCurrent dan On-Demand Liquidity (ODL), memberdayakan peserta untuk mengirim uang melintasi batas negara dengan kecepatan dan transparansi yang hanya bisa diimpikan oleh sistem tradisional.

Semua fitur ini tercakup ke dalam kategori Liquidity Solutions karena pada dasarnya itulah yang ingin ditingkatkan oleh Ripple. Kamu bisa bayangkan likuiditas sebagai kecepatan di mana kamu bisa mengubah barang menjadi uang tunai, rasanya seperti punya mesin penjual otomatis untuk aset kamu sendiri. Semakin mudah dan cepat kamu mendapatkan uang tunai dalam jumlah besar, semakin likuid aset kamu. Terapkan definisi ini ke pembayaran lintas batas, dan kamu akan mendapatkan solusi likuiditas yang menguntungkan.

Coba bayangkan skenario ini: lembaga keuangan perlu likuiditas di pasar luar negeri untuk memproses transaksi. Biasanya, hal ini memerlukan rekening pra-pendanaan di setiap negara untuk mengikat modal. Tapi, On-Demand Liquidity akan membalikkan keadaan.

XRP dimanfaatkan untuk menyediakan likuiditas instan sesuai permintaan. Lembaga keuangan bisa mengubah satu mata uang menjadi XRP, mengirimkannya melintasi batas negara dalam sekejap, lalu mengubahnya kembali menjadi mata uang lokal di pihak lain. Taraa, likuiditas bisa didapat secara instan dan terjangkau tanpa harus kerumitan yang dianggap remeh sebelumnya.

Apa itu Ripple (XRP): transaksi multi-tanda tangan dan pembayaran bersyarat.

Di titik ini, jawaban untuk pertanyaan “Apa itu XRP?” harus diselidiki. XRP adalah perekat digital yang menyatukan visi Ripple. XRP berfungsi sebagai jembatan aset, menawarkan sarana transfer nilai antar mata uang yang berbeda. Baik itu konversi dolar ke euro atau yen ke peso, XRP bertindak sebagai perantara dan memungkinkan transaksi lintas batas yang hemat biaya dan efisien.

XRP Ledger Ripple bukan hanya alat satu trik saja. Alat ini juga mendukung kontrak pintar dan escrow. Kontrak pintar memungkinkan perjanjian yang otomatis dan bisa dijalankan sendiri tanpa perantara, sehingga merevolusi proses bisnis. Escrow juga menyediakan cara yang aman untuk menyimpan dana sampai kondisi yang telah ditentukan terpenuhi. XRP Ledger sudah mencakup transaksi multi-tanda tangan yang kompleks atau pembayaran bersyarat.

Semua keunggulan ini merangkum faktor-faktor yang membuat Ripple menjadi bisnis besar, dan menjawab pertanyaan “Apa kegunaan XRP?” Karena kita berada di konteks dunia kripto, kita harus melihat XRP dengan lebih baik. Dalam hal trading, mata uang kripto XRP adalah tujuan utamanya.

Tokenomics XRP

XRP dibuat di tahun 2012, yaitu ketika Ripple dikenal dengan OpenCoin. Tujuan XRP bukan hanya untuk memainkan peran mata uang kripto lain. XRP tidak ditambang seperti Bitcoin; karena semua koin 100 miliar XRP dibuat secara sekaligus. Dengan kata lain, konsep mining adalah sesuatu yang asing jika menyangkut Ripple.

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan mining farm ini, lihat bagian ini.

Kembali ke pertanyaan “Apa itu Ripple XRP?”

XRP punya pasokan awal sebanyak 100 miliar token. Saat ini, pasokan yang beredar sekitar 46 miliar. Kenapa menyusut? Ripple memutuskan untuk mengunci sebagian token XRP tersebut di rekening escrow untuk memastikan pelepasan yang terkendali ke pasar guna menjaga tingkat inflasi tetap rendah. Setiap bulan, sebagian dari token escrow ini dilepaskan, dan token yang tidak terpakai dikirim kembali ke ruang belakang untuk diamankan.

Apa itu Ripple (XRP): Tokenomics XRP.

Terkait pentingnya XRP dalam ekosistem Ripple, XRP memainkan banyak peran: sebagai jembatan mata uang untuk pembayaran lintas batas, alat untuk membantu mengamankan transaksi, dan cara untuk membantu memerangi spam.

Nah, ada istilah yang disebut “burning”. Ketika transaksi terjadi di jaringan Ripple, sejumlah kecil XRP akan dimusnahkan. Hal ini mengurangi total pasokan XRP dari waktu ke waktu, dan memberikan sedikit tanda deflasi untuk mata uang kripto tersebut.

Berkat keterlibatan aktif Ripple dalam mencari kemitraan jangka panjang yang serius, XRP tetap relevan sebagai salah satu kripto teratas di pasar. Seperti kisah sukses lainnya, XRP juga punya dramanya sendiri. Pertanyaan apakah XRP adalah sekuritas atau bukan memicu perselisihan hukum yang tampaknya tidak pernah berakhir dengan regulator.

Ripple versus SEC

Saat mencoba menjawab pertanyaan “Apa itu Ripple XRP?”, kamu mungkin akan paham kalau Ripple berada di garda depan dalam pertarungan industri kripto dengan otoritas regulator mengenai status hukum resmi dari banyak mata uang kripto. Inilah inti dari kasus penting ini.

SEC mengajukan gugatan di tahun 2020, dan menuduh penjualan XRP Ripple yang tidak terdaftar selama penawaran umum perdana (IPO) di tahun 2013 saat perusahaan sedang mengumpulkan dana. Gugatan tersebut menuduh salah satu pendiri Ripple melakukan transaksi XRP yang tidak terdaftar senilai US$600 juta. SEC mengklaim bahwa penjualan XRP mendanai operasi Ripple dan memperkaya manajemennya.

Gugatan tersebut mendebat apakah XRP harus dianggap sebagai sekuritas. Tidak seperti Bitcoin, SEC percaya XRP cocok dengan klasifikasi ini karena pendanaannya terhadap platform Ripple. Uji Howey, suatu preseden hukum, mengevaluasi apakah kontrak investasi merupakan sekuritas. SEC mengklaim XRP memenuhi persyaratan pengujian ini karena investor tidak punya kendali atas keuntungan XRP.

Di pertarungan hukum tersebut, Ripple memilih untuk melawan dan tidak memilih penyelesaian, dengan alasan bias SEC. Ripple mempertanyakan klasifikasi SEC terhadap XRP, tapi mengecualikan Ethereum.

Dalam keputusan penting, Hakim Analisa Torres sebagian mendukung Ripple, dengan menyatakan bahwa hanya penjualan XRP ke dana lindung nilai dan pembeli institusional yang merupakan penawaran sekuritas yang tidak terdaftar. Kasus ini terus berlanjut, dan Ripple mungkin mengajukan banding atas keputusan tersebut atau mencari penyelesaian.

Hasilnya mempunyai implikasi terhadap peraturan kripto dan bisa membentuk proses regulasi di masa depan terhadap perusahaan kripto. Makanya, jika segala sesuatunya menguntungkan Ripple… masa depan kripto pasti akan menarik. Bisa disimpulkan, kesuksesan Ripple bukan hanya sesuatu yang diminati oleh pemegang XRP.

Rangkuman

Kita telah mencapai bagian akhir dari artikel ini. Aku sudah jawab beberapa pertanyaan seperti “Apa itu Ripple XRP?”, “Apa itu XRP?”, “Apa kegunaan XRP?”, dan juga bahas keseluruhan riwayat Ripple, produknya, dan perselisihan hukumnya dengan pihak berwenang.

Jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang proyek kripto populer lain, pastikan untuk membaca bagian lain di Handbook Crypto 101 ini.