Apa itu NFT?
Bagi mereka yang sudah menyelami dunia NFT pastinya paham bahwa kurva belajar NFT cukup membingungkan. Ahli kripto, dan juga seniman tradisional yang belum pernah mendengar tentang teknologi blockchain cenderung memiliki pemahaman yang berbeda mengenai apa itu NFT, serta kegunaannya.
Secara pribadi, saya meyakini bahwa setiap individu paling tidak harus memiliki pemahaman mendasar tentang NFT itu apa, karena kepopulerannya yang semakin meningkat dari hari ke hari. Dengan memahami konsepnya, kamu bisa mengetahui dengan jelas apa itu NFT art dan alasan di balik nilainya yang sangat fantastis.
Di bagian ini, kita akan menyelidiki seluk beluk NFT – khususnya tentang definisinya, asal-usulnya, alasan di balik harganya yang begitu mahal, dan cara untuk membeli atau bahkan membuatnya sendiri. Tenang saja – saya akan menghindari penggunaan beberapa kosakata teknis, dan hanya menggunakan istilah kripto khusus jika benar-benar penting untuk digunakan di konteks tertentu.
Ayo, tunggu apa lagi!
Video Penjelasan
Video Penjelasan: Apa itu NFT?
Tidak suka membaca? Tonton video penjelasan 'Apa itu NFT?'.
What is an NFT? (Explained with Animations)
Apa itu NFT?
Pertama, apa kepanjangan NFT? "NFT" adalah "non-fungible token". Lalu, apa yang dimaksud NFT? "Non-fungible" adalah istilah berkelas untuk menyebutkan bahwa suatu hal memiliki nilai yang benar-benar unik, dan tidak dapat diganti dengan sesuatu yang lain.
Misalnya, coba pikirkan mobil kamu (jika kamu punya, ya) – tentu saja, ada mobil lain di luar sana yang mungkin sama seperti milikmu, tetapi mobil-mobil tersebut akan memiliki jarak tempuh yang berbeda, ban yang berbeda, mesin, gadget interior pribadi, berbagai baret & penyok, atau bahkan stiker random yang ditempel di bagasi. Hal-hal tersebutlah yang membuat mobil kamu UNIK – cuma ada SATU mobil yang benar-benar seperti ITU!
Contoh aset "fungible" adalah nilai uang fiat US$1. Nilai US$1 milik kamu akan selalu sama nilainya dengan uang US$1 yang lain, dan kamu dapat menukar US$1 milikmu dengan uang US$1 milik orang lain – konsep ini yang tidak bisa kamu terapkan dengan mobil tadi.
Berkenaan dengan itu, token hanyalah aset digital. Oke, lalu NFT itu untuk apa?
Pada dasarnya, token digunakan sebagai representasi dari berbagai jenis aset. Tentu saja kamu tidak dapat secara fisik menyimpan mobil kamu ke internet, sama seperti ketika kamu memasukkannya ke garasi. Itulah sebabnya, kamu memerlukan semacam alat representasi digital! Dan representasi digital inilah yang menjadi area penggunaan token.
Jika kamu punya mobil, kamu bisa membuat token untuk merepresentasikan mobil tersebut di internet sebagai objek fisik. Meskipun terdapat ketentuan lain yang lebih kompleks, dan dalam konteks ini, kamu dapat menganggap token sebagai versi digital dari item fisik tersebut.
Masih dengan contoh mobil yang tadi, sekarang bayangkan kamu memfoto mobil kamu, dan kemudian membuat token digitalnya – foto tersebut akan menjadi NFT mobil kamu, loh! Foto ini bersifat "non-fungible" karena kondisinya yang unik, dan foto ini sejatinya adalah token karena foto itu bukan mobil yang sebenarnya, melainkan, representasi digital dari mobil yang kamu punya!
Kebanyakan orang mengasosiasikan istilah NFT dengan kartu trading, karya seni digital, atau item dan karakter di dalam gim. Penting untuk kamu pahami bahwa NFT bukanlah aset yang sebenarnya, melainkan representasi dari aset tersebut di dalam blockchain.
Blockchain pada dasarnya adalah lokasi penyimpanan data – bisa juga disebut basis data virtual. Jika kamu membuat token unik – NFT – di blockchain, NFT tersebut akan mendapatkan kode khusus, yang akan digunakan untuk mengidentifikasinya di masa mendatang. Karena blockchain (kebanyakan) bersifat publik, semua orang bisa mengetahui bahwa kamu adalah satu-satunya yang membuat token tersebut dan tentu saja bersifat orisinil - bukan versi salin-tempel yang dibuat oleh teman kamu atau pengguna internet lainnya.
Fyuh, saya akui paparan informasi di atas cukup kompleks. Tapi, jangan khawatir – penjelasan berikutnya akan jauh lebih mudah, kok.
Saya akan memberi contoh lain dengan memakai cuitan Twitter milik mantan CEO Twitter Jack Dorsey. Dorsey membuat NFT dari tweet pertamanya dan melelangnya dengan harga lebih dari US$2,9 juta.
Apakah tweet bisa dilihat oleh semua orang? Ya. Namun, versi cuitan NFT yang divalidasi oleh pembuatnya hanya milik individu yang memenangkan lelang – hal ini sangat mudah dibuktikan dengan bantuan blockchain.
Ketika dilihat di sistem blockchain, NFT hanyalah berupa untaian data. Data tekstual ini merujuk pada gambar, GIF, atau aset lainnya yang dapat dilihat di platform trading tempat NFT disimpan. Jadi, ketika kamu membeli NFT, kamu sebenarnya membeli data referensialnya saja.
Nah, poin ini sangat penting untuk dipahami – jika kamu memiliki NFT, artinya kamu hanya memiliki data tersebut. Bukan gambar, atau GIF, atau semacam karakter virtual – dengan kata lain, kamu memiliki data yang merujuk pada aset yang disebutkan sebelumnya. Data ini dikodekan pada blockchain dan merujuk ke tempat aset (gambar, GIF, dll.) berada (server).
Secara teoritis, platform jual beli dapat menukar gambar di server mereka, dan data kamu akan mengarah ke gambar GIF yang berbeda dari yang kamu beli sebelumnya! Selain itu, gambar dapat dengan mudah dihapus dari server – namun, data kamu di blockchain tidak bisa dihapus begitu saja.
Saya pribadi merasa terganggu dengan ketentuan konsep yang berlaku di dalam dunia NFT ini. Ketika kamu memahami bahwa kamu memang tidak memiliki gambar yang sebenarnya, melainkan hanya data referensial di dalam blockchain, segalanya malah terasa lebih masuk akal.
Mengapa orang membeli NFT, dan mengapa sebagian NFT dihargai dengan nilai yang bombastis? Nah, cuitan dari Jack Dorsey yang disebutkan sebelumnya, koleksi gambar dari pembuat NFT populer seperti CryptoPunks atau Bored Ape adalah referensi yang tepat untuk kasus ini.
Sebenarnya ada beberapa alasan yang membuat NFT memiliki banyak peminat.
Pertama, NFT adalah inovasi yang sesungguhnya, dan konon katanya NFT merupakan cara termudah untuk berinvestasi dan mendapatkan keuntungan. NFT adalah fenomena pertama dari jenis investasi kripto, dan masih banyak yang belum tahu cara kerjanya. Apakah NFT bisa menjadi seni masa depan? Apakah industri gim bisa mendapatkan keuntungan paling banyak dari NFT? Apakah ada utilitas khusus untuk NFT? dan Crypto NFT apa saja?
Pertanyaan-pertanyaan ini membuktikan bahwa NFT masih menjadi sesuatu yang sangat baru, dan semua orang hanya tertarik pada inovasi yang berpotensi menjadi investasi yang menjanjikan saja.
Alasan kedua ini semakin mendongkrak popularitas NFT – yakni, nilai spekulasi terhadap nilai NFT di masa depan. Sebagian orang membandingkan NFT dengan saham teknologi di akhir 90-an dan awal 2000-an. Ketika internet masih berusia sangat muda, saat itu banyak orang tidak mengetahui nilai saham Amazon atau Google dalam beberapa dekade ke depan.
Saat ini, beberapa NFT dijual dengan harga yang sangat mahal. Misalnya, salah satu NFT termahal yang pernah dijual adalah "EVERYDAY: THE FIRST 5000 DAYS" buatan Beeple yang terjual lebih dari US$69,3 juta. Selain itu, "One" Beeple dijual seharga US$28,9 juta. Beberapa CryptoPunk juga berhasil dijual dengan harga mulai dari hampir US$8 juta hingga lebih dari US$10 juta.
Paralelnya di sini adalah bahwa NFT masih merupakan konsep yang sangat baru, dan masih berupa pasar jual beli yang bergejolak. Konsep NFT mirip seperti karnaval – semuanya nampak berkilauan dan berwarna-warni, kamu tidak akan pernah tahu atraksi keren seperti apa yang menunggu di tikungan, dan mungkin saja tiba-tiba kamu akan menaiki kereta luncur dan melewati posisi naik turun yang ekstrem – konsep kereta luncur ini berlaku untuk kebanyakan harga NFT.
Konsep ini berhubungan dengan poin selanjutnya – alasan yang membuat beberapa NFT dipatok dengan harga selangit. Jawabannya sebenarnya sangat membosankan dan cukup sederhana – semuanya bermuara pada jenis kesepakatan penawaran & permintaan.
Bayangkan kamu memiliki lukisan yang sangat langka. Kamu memutuskan untuk melelangnya di eBay, tanpa menetapkan tawaran minimum. Tentu saja, ada calon pembeli yang mungkin datang dan menawarkan beberapa dolar untuk membeli lukisan tersebut.
Namun, karena sangat langka, kemungkinan besar lukisan kamu akan menarik banyak perhatian dari penggemar seni. Hal ini kemudian memicu adanya permintaan tinggi untuk sesuatu yang sangat langka – dengan kata lain, sesuatu yang memiliki persediaan terbatas. Hal ini membuat harga aset naik secara eksponensial.
Hal yang sama juga berlaku untuk kebanyakan NFT. Jika suatu token adalah bagian dari koleksi eksklusif, dan hanya ada 10 NFT yang akan dibuat di dalam koleksi tersebut, hal ini membuatnya diinginkan oleh banyak orang – karenanya harganya naik.
Pengaruh sosial dan kepopuleran juga merupakan faktor yang sangat berpengaruh. Coba renungkan kembali tentang NFT cuitan Jack Dorsey yang disebutkan sebelumnya. Jack Dorsey adalah tokoh terkemuka di dunia bisnis yang menjadi salah satu pendiri Twitter – tentu saja, menjual NFT dari cuitan pertamanya di platform yang dia dirikan akan menarik banyak perhatian dan peminat!
Alasan lain yang membuat NFT sangat populer adalah munculnya faktor utilitas. Kebanyakan orang berasumsi bahwa token non-fungible hanya digunakan untuk kepentingan pengkoleksian, namun, hal ini belum tentu benar.
Bayangkan jika toko pakaian favorit kamu mengumumkan akan mengeluarkan satu set NFT terbatas. Selain mendapatkan gambar keren atau GIF, setiap pemegang NFT akan mendapatkan akses seumur hidup untuk menentukan diskon saat berbelanja di dalam toko tersebut. Nah, ini adalah contoh kasus aspek utilitas NFT – dengan kata lain, utilitas semacam ini menciptakan adanya nilai nyata untuk token non-fungible.
Coba kombinasikan konsep ini dengan fakta bahwa jumlah NFT yang tersedia sangat terbatas, dan semuanya dilelang ke penawar dengan harga tertinggi. Pada akhirnya, hal ini menghasilkan beberapa token yang memiliki label harga yang sangat tinggi.
Pada intinya, NFT sangat berharga dan banyak dicari karena bersifat langka, mungkin dibuat atau dimiliki oleh individu terkenal atau populer, dapat memberikan nilai praktis di dunia nyata, dan merupakan inovasi sejati. Kesemua fitur ini membuat semua orang, termasuk hewan peliharaan mereka sekali pun, setidaknya pernah mendengar tentang NFT, bahkan jika kamu tidak tahu apa-apa tentang dunia kripto.
Ketika kamu penasaran dengan daftar pembuat NFT yang berharga saat ini, nama pertama yang mungkin muncul di benak saya adalah CryptoKitties, CryptoPunks, Decentraland, Bored Ape Yacht Club, dan Banksy. Tentu saja – kebanyakan dari NFT tersebut merupakan katalis yang mendorong industri NFT yang bersifat khusus ini menjadi sesuatu yang mudah dikenali.
Lalu, apa NFT pertama yang pernah dibuat? Dan kapan NFT tersebut dibuat?
Anehnya, NFT yang dibuat pertama kali bukan salah satu dari nama yang disebutkan sebelumnya. NFT pertama – dari jenis yang biasa kita temukan saat ini – dibuat sejak tahun 2014, oleh seorang pria bernama Kevin McCoy. Karya itu disebut "Quantum" dan dijual dengan harga lebih dari US$7 juta.
Ketika token non-fungible yang relevan dengan budaya pop membantu membangkitkan kesadaran umum ke pasar NFT, dan meledakkan topik tertentu menjadi popularitas yang tak tertandingi, banyak seniman sebenarnya sudah bereksperimen dengan teknologi jauh sebelum itu.
Terakhir, mengenai topik bereksperimen dengan teknologi, sekarang giliran KAMU, - ya, KAMU - dapat membuat NFT kamu sendiri, loh! Saya bisa pastikan bahwa kamu bisa membuatnya - meskipun mungkin terdengar sulit, membuat NFT sebenarnya sangatlah mudah.
Hal pertama dan yang paling utama – kamu membutuhkan dompet kripto. Dompet ini bertindak sebagai area penyimpanan untuk NFT kamu nantinya, dan juga akan menampung mata uang kripto yang diperlukan untuk membayar proses pembuatan token. Pikirkan saja seperti ini - jika NFT adalah sebuah mobil, maka mata uang kripto yang digunakan untuk membuatnya adalah bensinnya. Tanpa bensin, mobil praktis tidak akan berguna. Dengan menggunakan contoh ini, dompet kripto dianalogikan seperti garasi untuk menyimpan mobil kamu.
Dompet paling populer adalah MetaMask. Dompet ini gratis untuk digunakan oleh siapa pun, dan kamu dapat mengunduh dan menginstalnya sebagai ekstensi browser. Setelah kamu mengatur dompet MetaMask, kamu bisa langsung menggunakan dompetnya.
Selanjutnya, kamu perlu menyuntikkan dana ke dompet kamu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengunjungi platform pertukaran dan membeli beberapa mata uang kripto menggunakan mata uang fiat. Mata uang yang sering digunakan dikenal sebagai Ether (biasanya disebut sebagai Ethereum).
Sebelum melanjutkan pembahasan, ada satu pertanyaan penting - mengapa harus Ether? Nah, sebagian besar NFT dibuat di blockchain Ethereum. Jadi, untuk membayar proses pembuatannya, kamu perlu menggunakan mata uang asli dari blockchain khusus ini – yakni, Ether.
Setelah kamu membeli Ether dan mentransfernya dari platform pertukaran ke dompet MetaMask, kamu siap untuk bereksperimen!
Selanjutnya, kamu perlu mengunjungi pasar jual beli NFT, yaitu tempat pelelangan NFT. Sama seperti eBay atau Amazon yang menjual barang-barang tradisional, pasar jual beli NFT memungkinkan kamu menelusuri berbagai token non-fungible, sekaligus menawar, membeli, atau menjual NFT yang kamu suka. Selain itu, pasar jual beli NFT juga memungkinkan kamu membuat NFT dengan cara yang sederhana dan efisien. Untuk kepentingan contoh ini, saya akan merujuk ke pasar NFT paling populer – yaitu, OpenSea dan Rarible.
Yang perlu kamu lakukan adalah menghubungkan dompet MetaMask kamu ke OpenSea – langkah ini sama seperti ketika kamu membuat akun di pasar jual beli NFT. Setelah selesai, kamu bisa memulai proses pembuatan NFT – OpenSea memiliki tutorial yang sangat mendetail yang memandu kamu untuk bisa melewati semua prosesnya, dan bahkan jika ini pertama kalinya kamu berurusan dengan OpenSea, saya jamin kamu tidak akan menghadapi kesulitan apa pun.
Setelah kamu mengunggah gambar atau GIF dan mengatur semua properti sesuai keinginan kamu, yang perlu kamu lakukan hanyalah membuat NFT. Setelah selesai, alamat dompet kamu (nomor identifikasi unik dari dompet mata uang kripto pribadi kamu) akan selamanya terikat dengan NFT tersebut, dan tidak peduli siapa pemiliknya nanti di masa depan, kamu akan selalu menjadi pencipta aset yang terverifikasi di log blockchain OpenSea.
Karena kamu sudah mempelajari banyak pengetahuan tentang proses pembuatan NFT, aktivitas membeli token nantinya akan tampak seperti proses yang sangat sederhana.
Cara Membeli NFT
Untuk membeli NFT, kamu harus memiliki dompet MetaMask yang sama yang terhubung ke OpenSea, dan dompet itu juga perlu diisi dengan Ether. Tidak mungkin membeli NFT dengan mata uang fiat, sehingga uang tersebut perlu ditukar dengan mata uang kripto.
Dengan dompet yang sudah terhubung, kamu bisa membeli NFT yang kamu inginkan (jika sedang dijual) atau menawarnya di bagian pelelangan. Jika kamu menang, token akan langsung ditransfer ke dompet kamu. Selesai – kamu sudah resmi menjadi pemilik token non-fungible!
Selalu pastikan untuk menjaga token kamu tetap aman – kamu masih bisa menyimpannya di dompet MetaMask kamu, tetapi jika kamu menginginkan keamanan tambahan, kamu juga dapat mempertimbangkan untuk membeli dompet perangkat keras (perangkat dompet kripto fisik), dan menghubungkannya ke dompet MetaMask kamu.
Sebagai rangkuman, kita tadi sudah menyelidiki seluk beluk esensi NFT dari perspektif non-teknis. Kita sudah membahas apa itu NFT dan apa yang bukan NFT, mempelajari tentang proposisi nilainya, dan juga membahas pertanyaan tentang cara membuat dan membeli token non-fungible yang ingin kamu miliki.
Nah, jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang dompet MetaMask, pastikan untuk membaca bagian "Apa itu MetaMask?".