🚨 Waktunya Hampir Habis: Amankan Tempatmu di Lucky Draw & Klaim Rewardnya! MULAI SEKARANG
Belajar dan dapatkan hadiah yang sesungguhnya

Belajar dan dapatkan hadiah yang sesungguhnya

Kumpulkan Bit, naikkan level Degree kamu dan dapatkan hadiah menarik!

Baru
Kursus Video
Kursus Video
Penghentian
Kembangkan karier kamu dengan belajar lewat kursus video online. Telusuri petualangan belajar kamu yang penuh tantangan!
Istilah Crypto:  Huruf B
Jun 19, 2023 |
diperbarui Apr 29, 2024

Apa itu Bear Trap?

Bear Trap Pengertian:
Bear Trap - metode untuk memanipulasi harga crypto tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
sedang
2 menit

Ayo cari tahu arti Bear Trap, definisi dalam crypto, apa itu Bear Trap, dan semua fakta detailnya.

Bear Trap adalah aktivitas terkoordinasi yang dilakukan oleh trader untuk memanipulasi harga mata uang digital tertentu. Bear trap adalah model teknis yang terjadi ketika harga saham atau indeks menunjukkan tren turun dan naik yang salah.

Istilah ini dapat merujuk pada metode manipulasi. Istilah ini juga bahkan bisa merujuk pada indikasi teknis dari suatu tren turun pasar yang kembali ke keadaan normalnya. Terlebih, “jebakan” ini pertama kali muncul di pasar saham.

Selain itu, jebakan ini dapat muncul di semua jenis pasar aset seperti futures, obligasi, ekuitas, dan mata uang.

Sederhananya begini: ada sekelompok trader yang memiliki jumlah kepemilikan crypto yang tinggi dan menjualnya di saat yang bersamaan. Dengan begitu, mereka dapat meyakinkan pelaku pasar lain bahwa price correction sedang terjadi. Mereka pun akan menjual kepemilikan crypto merekan, dan kondisi ini dapat menurunkan harga aset menjadi lebih rendah.

Ketika hal itu terjadi, bear trap berhasil dieksekusi dan trader yang licik tadi bisa membeli aset yang sama dengan harga yang lebih rendah. Harga akan kembali ke keadaan awal dengan cepat, dan trader tersebut bisa mendapatkan cuan berlimpah.

Bear trap dapat terjadi selama seminggu atau dalam hitungan jam. Hitungan ini dimulai ketika jumlah holder yang ingin melakukan penjualan melebihi jumlah holder yang siap membeli. Pembeli kemudian menaikkan harga penawaran, dan hal ini menarik antusiasme pembeli lain.

Singkatnya, keuntungan hanya dapat dilihat setelah saham berhasil dijual. Nah, tingkat pendapatan yang lebih tinggi akan mendorong individu lain untuk melakukan penjualan. Akibatnya, investor dapat membuang saham dengan antisipasi bahwa peserta yang kurang pro akan menurunkan harga dengan aktivitas penjualan. Tentu saja, investor akan mendapat untung dalam jumlah besar. Harga naik, dan mereka pun untung.

Meski begitu, prosesnya tidak selalu berhasil. Tren penurunan mungkin tidak akan pernah terjadi atau malah berbalik arah, artinya trader bisa saja menghadapi kerugian.