🔥$100K Hit! Where Will Bitcoin Go Next? Find Out Live!
Istilah Crypto:  Huruf B
Agt 24, 2023 |
diperbarui: Apr 29, 2024

Apa itu Black Swan Event?

Black Swan Event Pengertian:
Black Swan Event - biasanya dikenal sebagai insiden tidak terduga yang memiliki dampak besar ke peristiwa yang sebelumnya diperkirakan atau diramalkan.
sedang
3 menit

Ayo cari tahu arti Black Swan Event, definisi dalam crypto, apa itu Black Swan Event, dan semua fakta detailnya.

Black swan sering didefinisikan sebagai kejadian tidak terduga yang memiliki pengaruh signifikan untuk peristiwa yang sudah diprediksi sebelumnya. Black swan jarang terjadi, namun memiliki konsekuensi serius.

Sayangnya, mustahil untuk memprediksi peristiwa black swan, Black swan dapat menyebabkan kerusakan ekonomi yang sangat fatal, dan berdampak negatif pada investasi dan pasar secara umum.

Ungkapan Black Swan Event mungkin berasal dari ungkapan Latin yang diucapkan oleh Juvenal, seorang penyair Romawi, pada abad ke-2. Ungkapan Latin yang dia sebutkan memiliki makna "burung yang tidak biasa di tanah dan sangat mirip dengan angsa hitam". Untuk waktu yang lama, angsa hitam dianggap sudah musnah. Baru-baru ini, nama burung black swan digunakan ketika seseorang membicarakan suatu hal yang mengejutkan.

Istilah black swan pertama kali digunakan oleh seorang penulis dan profesor keuangan, sekaligus mantan trader Wall Street bernama Nassim Nicholas Taleb. Lebih tepatnya, Taleb membahas istilah ini di dalam bukunya. Buku itu ditulis pada tahun 2007. Taleb menekankan pentingnya mempersiapkan segala sesuatu yang tidak terduga dan merencanakan sesuatu untuk masa depan.

Probabilitas kemunculannya tidak diketahui secara pasti. Namun, ketika black swan terjadi, peristiwa tersebut memiliki dampak negatif yang sangat besar. Pihak yang mengamati peristiwa black swan dan dampaknya biasanya cenderung berspekulasi tentang apa yang bisa mencegah hal tersebut terjadi dan berupaya untuk memprediksinya. Selain itu, peristiwa tersebut hanya dapat dijelaskan dalam wacana retrospeksi.

Ketika peristiwa black swan terjadi di bidang keuangan dan mata uang kripto, black swan tentu menghasilkan kesengsaraan dan kehancuran yang besar.

Sebagai contoh, coba perhatikan bubble dotcom 2001. Bubble ini terjadi selama periode ekspansi ekonomi yang berlangsung cepat di Amerika Serikat, dan lonjakan kekayaan pribadi jatuh nilainya secara spektakuler. Pada saat itu, dana investasi mengalir deras ke perusahaan teknologi dengan pemasukan selangit tanpa adanya daya tarik untuk mendapatkan atensi pasar.

Kemudian perusahaan-perusahaan tersebut bangkrut, dan risiko negatif berpindah tangan ke investor.

Situasi serupa terjadi pada 2008, di tengah krisis keuangan ketika pasar perumahan di Amerika Serikat runtuh, dan dampaknya sangat besar dan luas. Pemohon dengan kredit yang buruk disetujui untuk hipotek rumah dengan nilai yang jauh melampaui batas keuangan mereka.

Pada saat yang sama ketika mendekati tenggat waktu pembayaran dan hipotek mulai gagal bayar, pihak pemberi pinjaman mulai menghadapi bencana.

Pemerintah AS kemudian menyetujui TARP (Troubled Asset Relief Program). Secara spesifik, sekitar US$1 triliun diinvestasikan untuk membantu bank-bank besar dan membangun kembali likuiditas dalam perekonomian. Selain itu, regulasi tersebut diubah dengan harapan kejadian black swan ini tidak terulang kembali.

Contoh yang terbaru adalah COVID-19 yang melanda dunia tanpa peringatan. Tidak ada satu pun yang siap untuk menghadapi epidemi ini. Oleh karena itu, COVID-19 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jatuhnya nilai pasar saham, meningkatnya jumlah pengangguran, kegagalan bisnis, dan sebagainya.

Pada intinya, COVID-19 memenuhi semua kriteria untuk dianggap sebagai peristiwa black swan.