🚨 $100K in Sight: Follow Bitcoin’s Final Push Live! TRACK NOW
Istilah Crypto:  Huruf B
Agt 24, 2023 |
diperbarui: Mei 01, 2024

Apa itu Bear Market?

Bear Market Pengertian:
Bear Market - kondisi pasar saat terjadi penurunan harga sebanyak 20% atau lebih terhitung sejak pemerolehan harga tertingginya.
sulit
3 menit

Ayo cari tahu arti Bear Market, definisi dalam crypto, apa itu Bear Market, dan semua fakta detailnya.

Istilah "bear market" terinsipirasi dari cara beruang menyerang mangsanya dengan cara mengayunkan cakarnya ke bawah.

Bear market sering dikaitkan dengan kerugian di seluruh pasar atau indeks, tetapi saham atau barang individual juga dapat dianggap berada di bear market jika mengalami penurunan 20% atau lebih dalam durasi yang lama.

Bear market terjadi sesekali. Saat ini, ekonomi dapat pulih dengan cepat karena bear market biasanya dapat diperbaiki dengan sendirinya. Wall Street sempat menghadapi 13 kali bear market sejak Perang Dunia II setiap lima atau enam tahun, dan masing-masing pasar bertahan beberapa tahun atau hanya beberapa minggu.

Bear market memang dapat mengoreksi keadaan secara mandiri. Tapi, jika harga saham terus turun, resesi masih dapat terjadi. Resesi terjadi ketika ekonomi berhenti meningkat untuk jangka waktu yang lama (biasanya dua perempat atau lebih dari pertumbuhan ekonomi negatif).

Sehubungan dengan bear market yang terjadi di dunia crypto, Bitcoin mengalami penurunan besar dari sekitar US$20.000 menjadi sekitar US$3.000 di bulan Desember 2017. Peristiwa ini adalah kecelakaan crypto paling terkenal dalam sejarah.

Contoh Bear Market Paling Terkenal

Ada beberapa contoh bear market yang terjadi selama bertahun-tahun. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Depresi Hebat

Di tahun 1929, Depresi Hebat dimulai dan dianggap sebagai salah satu kemerosotan ekonomi yang paling lama dan paling parah. Baru di akhir 1930-an, ekonomi global mulai pulih kembali.

Sebagian percaya bahwa penurunan pasar saham AS tahun 1929 adalah penurunan yang paling signifikan. Sedangkan, pengamat lain meyakini bahwa penurunan tersebut mungkin saja merupakan hasil dari suatu insiden, dan bukan penyebab.

Pikiran bahwa pasar akan terus meningkat yang dibarengi dengan semakin banyaknya individu terlibat dalam sirkulasi pasar dianggap sebagai penyebab kejatuhan secara keseluruhan.

Kehancuran Wall Street 1929 adalah keruntuhan dramatis yang menimpa harga saham di Bursa Efek New York. Kejadian ini disertai dengan London Stock Exchange Crash, yang menandai awal dari Depresi Hebat yang disertai dengan "Roaring Twenties", yaitu era kemewahan sebelum Perang Dunia I.

Gelembung Dot-com

Google, Amazon, dan Yahoo! adalah beberapa organisasi teknologi baru yang berkembang pesat seiring adaptasi internet di seluruh dunia yang mendorong terjadinya ekspansi pasar di akhir 1990-an.

Saat itu, S&P 500 naik hampir 400 persen sebelum jatuh sebanyak 49% pada Maret 2000. Harga tidak dapat lagi dirasionalisasi karena telah menjadi begitu tinggi sebagai akibat dari spekulasi yang berlebihan dan sentimen pasar yang kuat. Di saat yang bersamaan, investor terus menginvestasikan uang ke saham dot-com, dan penawaran mulai menciptaan permintaan yang berlebihan.

Perusahaan tersebut bisa membuat investor melakukan operasi yang tidak efektif meski mereka tidak memiliki pendekatan yang jelas.

Krisis Keuangan

Dipengaruhi oleh pengambilan risiko pasar keuangan dan krisis perumahan, krisis keuangan global yang terjadi pada 2007-2008 adalah bear market terbesar sejak Depresi Hebat. Keruntuhan ini terjadi pada bulan September 2008, dan di saat yang sama Lehman Brothers mengajukan kebangkrutan. Krisis keuangan global pun terjadi.

Sebagai akibat dari peristiwa ini, S&P 500 kehilangan sekitar setengah dari nilainya. Tapi, pasar mulai mengalami kenaikan lagi pada tahun 2009 dan memulai kondisi bull market yang berlanjut hingga Februari 2020.

Bear Market vs Market Correction vs Pullback

Untuk lebih memahami perbedaannya, perlu diingat bahwa bear market terjadi ketika harga turun 20% atau bahkan lebih, dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun atau beberapa minggu. Saat investor kehilangan kepercayaan terhadap kondisi pasar, mereka biasanya langsung angkat kaki. Hal ini menyebabkan aktivitas trading menurun karena sejumlah investor akan menjual asetnya untuk terlindung dari kerugian.

Di sisi lain, market correction (koreksi pasar) terjadi ketika harga turun 10% hingga 20% dan keadaan ini dapat bertahan selama dua hingga empat bulan. Periode waktu ini sangat fluktuatif, dan berpotensi mendorong investor untuk merasa khawatir dengan bear market dan menjual aset yang dimiliki.

Pullback terjadi ketika harga turun sebanyak 5% hingga 10%. Meski berjangka pendek, pullback dapat berlangsung beberapa hari atau minggu. Periode ini mirip dengan periode penyesuaian yang khas.