Apa itu Brute Force Attack (BFA)?
Ayo cari tahu arti Brute Force Attack (BFA), definisi dalam crypto, apa itu Brute Force Attack (BFA), dan semua fakta detailnya.
Tujuan dari brute force attack adalah untuk melanggar kata sandi atau kunci melalui percobaan berulang-ulang secara otomatis. Serangan ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak canggih untuk membebani platform dengan setiap kata sandi atau kunci yang mungkin dalam upaya untuk menemukan kredensial yang tepat.
Alokasi waktu untuk melakukan brute force attack digunakan sebagai indikator penting kekokohan sistem terenkripsi. Waktu yang dibutuhkan untuk memperkirakan kata sandi meningkat secara paralel dengan panjang kata sandi. Demikian juga, ukuran bit kunci kriptografi akan meningkat secara progresif, dari titik awal 56 bit hingga norma saat ini 128 atau 256 bit.
Dengan mengingat ketentuan tersebut, brute force attack hanya dapat dicapai dengan memanfaatkan superkomputer. Namun, superkomputer ini membutuhkan kondisi lingkungan yang dikelola dengan sangat ketat, serta pasokan energi yang sangat tinggi.
Meskipun demikian, GPU dan ASIC perangkat keras saat ini mudah diakses dan ideal untuk operasi peretasan kata sandi.
Ada beberapa jenis gaya brute force attack:
Credential Stuffing
Jenis brute force attack ini menargetkan pengguna dengan kata sandi yang lemah. Metode ini juga mengumpulkan variasi nama pengguna dan kata sandi yang dibajak, yang kemudian dicoba di situs web lain untuk melihat apakah mereka dapat memperoleh akses ke lebih banyak akun pengguna.
Simple Brute Force Attack
Dengan cara ini, peretas mencoba menebak informasi login pengguna secara manual, tanpa bantuan perangkat lunak apa pun. Contohnya adalah kata sandi seperti “1234”, atau “password123”.
Dictionary Attack
Peretas memilih target dan mencoba kemungkinan kata sandi terhadap nama pengguna orang tersebut.
Hybrid Brute Force Attack
Seorang peretas menggabungkan brute force attack sederhana dan serangan kamus. Peretas biasanya sudah mengetahui nama pengguna dan mencoba mencari kombinasi login akun menggunakan informasi tersebut.
Reverse Brute Force Attack
Serangan semacam ini diawali dengan menebak kata sandi yang sudah diketahui, yang mana dirilis sebagai akibat dari kebocoran jaringan. Peretas menggunakan kata sandi itu untuk mencari jutaan pengguna untuk mendapatkan informasi login yang kompatibel.