🚨 Waktunya Hampir Habis: Amankan Tempatmu di Lucky Draw & Klaim Rewardnya! MULAI SEKARANG
Istilah Crypto:  Huruf D
Agt 24, 2023 |
diperbarui: Apr 30, 2024

Apa itu Desentralisasi?

Decentralization Pengertian:
Desentralisasi - sistem di mana kontrol penuh diberikan ke semua node jaringan, dan tidak diberikan ke satu otoritas pusat.
sedang
2 menit

Ayo cari tahu arti Desentralisasi, definisi dalam crypto, apa itu Desentralisasi, dan semua fakta detailnya.

Di bidang kripto, desentralisasi adalah salah satu prinsip utamanya. Desentralisasi adalah sistem yang terdiri dari node jaringan yang semuanya memegang kendali yang sama dan tidak ada otoritas pusat yang ditentukan.

Organisasi yang terdesentralisasi berfungsi berdasarkan model ini, yaitu tanpa otoritas pusat yang menegakkan peraturan. Beberapa pembuat keputusan diberikan tingkat otoritas yang sama untuk mengelola sistem dan bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi terdesentralisasi adalah salah satu dari dua jenis utama struktur organisasi, selain organisasi terpusat.

Di organisasi bisnis tradisional, perusahaan yang membuat waralaba untuk ekspansi dapat dilihat sebagai organisasi terdesentralisasi. Individu dapat membeli waralaba, membuka cabang baru, dan membuat keputusan independen mengenai infrastruktur dan manajemen perusahaan.

Sistem digital terdesentralisasi, seperti crypto berbasis blockchain, dapat beroperasi berkat node independen yang memelihara seluruh jaringan blockchain.

Crypto seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) berjalan di jaringan, dan di saat yang sama node menjalankan algoritma konsensus, seperti Proof-of-Work (PoW) dan Proof-of-Stake (PoS) untuk merekam semua data transaksi, memverifikasinya, dan menambahkan blok baru ke blockchain.

Organisasi yang terdesentralisasi mungkin lebih stabil, demokratis, dan transparan dibandingkan organisai yang tersentralisasi. Jika otoritas pusat tidak berfungsi, efeknya akan segera berdampak negatif ke seluruh organisasi. Tapi, jika satu atau beberapa node dari sistem yang terdesentralisasi mengalami kegagalan, jaringan lainnya masih dapat melanjutkan operasinya.

Sistem yang terdesentralisasi mungkin mengalami kesulitan karena kurangnya visi tunggal yang terpadu. Selain itu, pemerataan kekuasaan dapat menyebabkan tanggung jawab tidak bisa didefinisikan dengan jelas. Hal ini dapat memiliki efek negatif pada efisiensi jaringan.

Contoh inefisiensi dapat berupa konsumsi energi yang diperlukan untuk menjaga jaringan blockchain tetap berjalan. Di tahun 2021, Bitcoin membutuhkan lebih dari 90 terawatt-jam listrik, yang sebanding dengan konsumsi energi Pakistan, sedangkan kecepatan pemrosesan berada pada empat hingga tujuh transaksi per detik.