🚨 Waktunya Hampir Habis: Amankan Tempatmu di Lucky Draw & Klaim Rewardnya! MULAI SEKARANG
Belajar dan dapatkan hadiah yang sesungguhnya

Belajar dan dapatkan hadiah yang sesungguhnya

Kumpulkan Bit, naikkan level Degree kamu dan dapatkan hadiah menarik!

Baru
Kursus Video
Kursus Video
Penghentian
Kembangkan karier kamu dengan belajar lewat kursus video online. Telusuri petualangan belajar kamu yang penuh tantangan!
Istilah Crypto:  Huruf C
Jun 19, 2023 |
diperbarui Apr 29, 2024

Apa itu Efisiensi Modal

Capital Efficiency Pengertian:
Efisiensi Modal - rasio antara pengeluaran pendapatan perusahaan dan pengembalian yang diperoleh sebagai laba.
mudah
2 menit

Ayo cari tahu arti Efisiensi Modal, definisi dalam crypto, apa itu Efisiensi Modal, dan semua fakta detailnya.

Efisiensi modal merupakan rasio antara pengeluaran perusahaan untuk pendapatan yang tumbuh dan pengembalian yang dihasilkan sebagai keuntungan. Misalnya, jika sebuah perusahaan menghasilkan US$1 untuk setiap US$1 yang dibelanjakan, rasio efisiensi modal adalah 1:1.

Rasio yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam posisi efisien modal dan mampu menghasilkan keuntungan. Efisiensi modal penting bagi perusahaan, terutama perusahaan rintisan, karena efisiensi modal memungkinkan mereka menganalisis pengeluaran mana yang dapat dipotong tanpa berdampak negatif pada kualitas operasi. Perusahaan mungkin berjuang untuk mengumpulkan dana jika pengeluaran mereka terlalu besar yang didasarkan pada pertumbuhan pertumbuhan tersebut.

Efisiensi modal di dunia kripto terlihat lebih efektif ketika perusahaan menggunakan aset digital daripada uang fiat. Aset kripto biasanya lebih murah untuk digunakan dan dipelihara daripada fiat mengingat biaya penskalaannya yang menonjol di industri, terutama karena perusahaan crypto bertujuan untuk bertumbuh di dalam skala global.

Memastikan bahwa rasio efisiensi modal selalu didukung oleh aset 1:1 dapat menjadi salah satu tantangan terbesar, apakah aset yang dimaksud adalah digital atau fiat.

Stablecoin, mata uang kripto yang dipatok ke nilai aset tertentu seperti emas atau dolar AS, dapat mengalami kesulitan dengan ketentuan efisiensi modal. Aset stablecoin seperti Tether (USDT) mungkin memerlukan jumlah collateral backing (jaminan) yang lebih besar, semakin banyak yang dibeli, semakin menyebabkan inefisiensi modal.

Rasio efisiensi modal dipengaruhi secara positif oleh inovasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) berbasis blockchain. Tidak seperti Tether, yang dipatok dengan nilai USD, stablecoin yang didukung secara kolateral atau algoritme hanya memerlukan persentase dari keseluruhan pasokan untuk dapat memiliki collateral backing.

Di dalam kasus stablecoin yang didukung secara kolateral dan didukung oleh algoritme, patokan US$1 mungkin hanya memerlukan dukungan stablecoin fiat sebesar 80%, sehingga membuat efisiensi modal menjadi 20% lebih tinggi.