Apa itu FOMO?
Ayo cari tahu arti FOMO, definisi dalam crypto, apa itu FOMO, dan semua fakta detailnya.
FOMO terjadi saat ada penundaan yang menyebabkan seseorang kehilangan momen yang sesuai.
Meski gagasan FOMO lebih sering dikaitkan dengan rasa takut kehilangan keuntungan, istilah ini juga akurat untuk menjelaskan situasi kebalikannya. Saat koin mencapai titik tertinggi sepanjang masa, trader mungkin ingin menjualnya saat harganya bagus. Hal ini endorong orang lain untuk mengikuti langkah yang sama. Kalau kamu memunda untuk menjualnya, dan menunggu setelah harga turun, bisa jadi kamu kehilangan keuntungan besar yang berkaitan dengan harga tinggi.
Penurunan tajam nilai Bitcoin mungkin didorong oleh sejumlah tanda, salah satunya trading yang terjadi dengan kecepatan tinggi. Restriksi pemerintah atau pasar yang tidak disukai sudah cukup mempengaruhi banyak trader untuk menjual asetnya dalam jumlah banyak.
Misalnya, seseorang mungkin akan mengalami FOMO jika nilai mata uang kripto yang tidak dimilikinya naik. Garis hijau yang bergerak ke atas itu sudah cukup untuk membuat beberapa orang kebakaran jenggot, dan mendorong mereka untuk bergegas membeli kripto apa saja yang sekiranya harganya akan naik.
Ketakutan kehilangan keuntungan besar, koin yang diinginkan banyak orang, atau trader yang mengalami FOMO, ketiganya bisa menjadi indikator penting dalam penentuan variasi harga. Meski begitu, trading mata uang kripto mungkin kolaborasi antara gosip dan emosi, dan FOMO dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan trader apakah akan membeli, menjual, atau menyimpan.
FOMO bahkan dapat menyebabkan beberapa orang berpindah pasar untuk mengeluarkan aset dari pasar tertentu dan masuk ke dompet dingin.
Selain itu, FOMO bisa menjadi penyebab trader membeli saat nilai aset berada di puncak dan bertahan selama dip (harga turun) setelah mendulang untung. Tapi, trader malah kehilangan sebagian aset atau semuanya karena FOMO.