Apa itu Hash?
Airdrop Gratis Season 7 SUDAH HADIR! Jawab pertanyaan seru atau kerjakan tugas sederhana untuk menangin hadiah dari prize pool BitDegree senilai US$30K. Gabung Sekarang ! 🔥
Ayo cari tahu arti Hash, definisi dalam kripto, apa itu Hash, dan semua fakta detailnya.
Algoritme hashing adalah salah satu elemen keamanan siber penting yang mengenkripsi dan mengubah ukuran data apa pun menjadi string hash tunggal dengan panjang yang sama. Hasil keluaran yang muncul setelah proses enkripsi data disebut hash. Di banyak kasus, hash terdiri dari angka heksadesimal yang terdiri dari kombinasi angka (0 hingga 9) dan huruf (a hingga f).
Hashing data adalah salah satu data yang paling aman karena informasi aslinya hanya bisa diambil dengan kunci hash. Hash sangat berguna untuk block explorer karena membantu mengekstrak informasi tentang alamat dan transaksi dengan cepat.
Konsep algoritma hash dan hash diciptakan pada tahun 1950 oleh Hans Peter Luhn ketika dia mengembangkan sebuah mesin yang dapat memilah teks dan angka dengan cepat. Pada saat itu, tidak ada mekanisme serupa, sehingga algoritma hash menjadi bagian penting dari komputasi tingkat lanjut.
Hans Peter Luhn benar-benar seorang inovator di masa depan. Meski istilah "hash" secara resmi dibuat oleh Herbert Hellerman di dalam "Digital Computer System Priciples", Hans tetap dianggap sebagai penemu teknologi ini.
Fungsi hash sangat penting untuk memiliki pemrosesan data yang aman dan cepat serta masukannya ke ledger terdistribusi. Ada berbagai fungsi hash, masing-masing berfokus pada berbagai komponen algoritma hash. Algoritma hashing Fibonacci dan Zobrist adalah sebagian hash yang paling populer, dan ada juga berbagai kombinasi dari kedua algoritma ini.
Di teknologi blockchain, hashing digunakan untuk mempercepat pemrosesan transaksi. Data transaksi mungkin memiliki panjang yang bervariasi, dan hashing digunakan untuk mengubah semua transaksi menjadi nilai dengan panjang yang sama. Nilai-nilai ini lalu disimpan di blockchain, dan bisa diambil kapan saja. Bitcoin, misalnya, menggunakan algoritme hash SHA-256, yang mempersingkat semua hash menjadi 256 bit (atau 32 byte) berapa pun ukuran transaksinya.
Hashing sangat penting di dunia crypto karena membuat proses menambahkan catatan ke blockchain jauh lebih mudah dan dengan kecepatan tinggi.