Apa itu Investor Institusional?
Free Airdrop Season 7 is LIVE! Answer fun questions or do simple tasks to earn rewards from the $30K BitDegree prize pool. Participate Now ! 🔥
Ayo cari tahu arti Investor Institusional, definisi dalam kripto, apa itu Investor Institusional, dan semua fakta detailnya.
Investor institusional adalah badan hukum atau organisasi yang mengambil bagian di trading pasar atas nama klien, yang kebanyakan adalah investor ritel. Investor institusional dianggap sebagai "gajah" di pasar saham karena mereka memiliki pengaruh yang kuat untuk ketentuan naik turunnya harga. Investor ini melakukan trading aset dalam volume besar setiap harinya, sehingga berdampak langsung ke harga pasar.
Peran investor institusional di pasar berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir. Sejauh ini, investor investor institusional sudah menyumbang sekitar 70% dari volume trading di hampir semua kelas aset. Investor tidak memasukkan uang mereka ke dalam trading tetapi menggunakan portofolio investasi klien untuk menghasilkan keuntungan.
Posisi investor institusional diperkuat oleh perubahan struktur pasar yang mengantisipasi pengenalan trading kuantitatif dan trading algoritmik. Investor institusional bisa mengelola beberapa dana pada saat yang sama. Di kasus ini, mereka bertindak sebagai kendaraan investasi gabungan.
Investor institusional bisa mengelola tim yang menganalisis pergeseran dan tren pasar untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Tidak seperti investor ritel yang menghadapi lebih banyak risiko investasi, investor institusional memiliki pengalaman yang lebih baik dalam urusan menangani instrumen keuangan.
Di banyak kasus, investor institusional menyewa analis sell-side yang memberikan data berharga seperti perkiraan konsensus. Analisis ini membantu mereka membuat keputusan investasi yang berfokus pada peningkatan nilai portofolio jangka panjang.
Volume trading investor institusional sangat besar sehingga bisa memengaruhi mekanisme harga dan pertumbuhan pasar secara keseluruhan. Uang yang terkumpul yang dibawa investor ke pasar sangatlah penting.
Investor institusional dianggap bisa diandalkan karena di banyak kasus investor ini adalah badan hukum dan lebih cenderung mematuhi undang-undang dan peraturan. Investor institusional memiliki pengalaman pasar yang lebih baik, tidak rawan risiko seperti investor ritel, dan memiliki penanganan yang baik terhadap waktu order stop-loss, yang meminimalkan kemungkinan kerugian.
Ada enam jenis utama investor institusional:
- Bank – bank bisa berinvestasi di obligasi, dana ekuitas swasta, dan aset lain atas nama klien; termasuk bank komersial dan bank sentral;
- Serikat kredit atau koperasi – organisasi keuangan yang menawarkan pembelian saham dengan harga yang telah ditentukan. Anggota juga bertindak sebagai pemilik organisasi dan berbagi keuntungan;
- Dana lindung nilai – kumpulan investasi yang mengandalkan strategi untuk meminimalkan persaingan dan memaksimalkan pengaruh. Dana lindung nilai bertindak sebagai investasi gabungan di mana manajer berperan sebagai mitra umum, dan investor bertindak sebagai mitra terbatas. Dana lindung nilai melakukan trading aset likuid;
- Perusahaan asuransi – organisasi yang melakukan trading kumpulan premi yang diperoleh dari klien untuk perlindungan kesehatan atau properti. Portofolio investasi bertugas mengkompensasi klaim;
- Reksa dana – perusahaan investasi yang terdiversifikasi. Seorang manajer bertanggung jawab untuk kumpulan investasi. Setiap investor memegang kepemilikan persentase saham yang berbeda dengan cara berkontribusi di dana tersebut;
- Dana pensiun – kumpulan investasi yang menerima kontribusi dari sponsor swasta dan publik. Dana pensiun digunakan untuk menutupi tahun-tahun setelah pensiun untuk penerima manfaat yang memilih program dana tersebut.
Investor ritel juga memainkan peran penting dalam trading pasar, dan ada banyak perbedaan mencolok antara kedua tipe investor tersebut. Sebagai permulaan, investor ritel tidak dibatasi oleh prinsip. Investor tersebut bisa membuat keputusan tentang portofolio mana yang ingin diinvestasikan.
Investor skala kecil bisa berkonsentrasi di investasi jangka pendek yang memberi keuntungan lebih cepat. Investor institusional cenderung lebih berorientasi pada tujuan dan menerapkan strategi perdagangan yang berfokus pada investasi jangka panjang dengan modal besar.
Pasar yang bergejolak bisa membuat individu yang merupakan investor kapitalisasi kecil merasa takut. Makanya, investor ritel lebih cenderung bermain aman di lapangan. Investor institusional lebih cenderung memanfaatkan market swing untuk memaksimalkan keuntungan. Keputusan investasi dibuat berdasarkan informasi yang diberikan oleh analis penjualan sampingan dan pakar keuangan.
Tidak seperti investor ritel, investor institusional mampu memicu dan mengelola aktivitas pasar yang lebih besar. Investor ini bisa memperoleh banyak aset, yang mana hal ini tidak dimungkinkan untuk investor ritel. Investor institusional mendapat perlakuan pasar yang jauh lebih istimewa dan tidak tunduk dengan regulasi yang ketat.
Investor institusional juga bisa memperoleh sekuritas asing dan aset lainnya.