Apa itu Kurva Adopsi?
Ayo cari tahu arti Kurva Adopsi, definisi dalam crypto, apa itu Kurva Adopsi, dan semua fakta detailnya.
Kurva adopsi menunjukkan seberapa cepat teknologi baru dapat berintegrasi ke dalam ekosistem pasar. Kemajuan teknologi baru di pasar tertentu tidak diadopsi oleh konsumen sekaligus. Proses adopsi ini dipisahkan menjadi beberapa tahapan, dimana adopsi akan meningkat dari kelompok pengujian kecil menjadi kelompok masyarakat umum.
Pada awalnya, komputer hanya tersedia untuk kepentingan organisasi pemerintah dan militer. Komputer pribadi kemudian dapat diakses oleh beberapa konsumen pribadi. Jaringan semakin menyebar ke seluruh dunia, dan akibatnya, basis pengguna meningkat.
Ketika teknologi menjadi semakin dikembangkan, fungsionalitasnya pun mulai membaik, dan dengan demikian teknologi bisa lebih mudah untuk diakses. Proses adopsi menonjol di berbagai jenis pasar dan tidak terbatas hanya pada perkembangan teknologi atau digital. Tahap adopsi dapat bervariasi di seluruh sistem.
Sepanjang sejarah kripto, teknologi blockchain adalah contoh sempurna dari kurva adopsi positif. Teknologi prototipe keamanan kriptografi yang dimodelkan sebagai rantai telah hadir sejak tahun 1990-an.
Namun, whitepaper untuk blockchain yang menjadi dasar model saat ini ditulis dan diterbitkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Blok genesis dari model blockchain tersebut pertama kali ditambang pada tahun 2009.
Teknologi blockchain semakin dikenal luas dan tersedia untuk pengguna yang mulai mengadopsinya untuk berbagai utilitas. Pada tahun 2022, sekitar 90% Bitcoin (BTC) yang merupakan mata uang kripto yang dibangun di dalam blockchain awal berhasil ditambang.
Ribuan blockchain lain yang telah dikembangkan dan diluncurkan menggunakan teknologi ini menunjukkan peningkatan laju kurva adopsi. Pada Maret 2022, jumlah total mata uang kripto berbasis blockchain melebihi 18.000. Hal ini menunjukkan kecepatan luar biasa dari kurva adopsi blockchain.