Apa itu Rasio Desentralisasi?
Ayo cari tahu arti Rasio Desentralisasi, definisi dalam crypto, apa itu Rasio Desentralisasi, dan semua fakta detailnya.
Proporsi nilai collateral (agunan) terdesentralisasi terhadap seluruh pasokan stablecoin yang didukung oleh aset tersebut disebut sebagai Rasio Desentralisasi (DR). Dengan kata lain, DR adalah metode untuk memperkirakan berapa banyak nilai aset yang berasal dari sumber yang terdesentralisasi. DR adalah cara yang bagus untuk menilai seberapa berisiko suatu aset. DR mempertimbangkan semua komponen yang mendasari collateral (agunan) yang diklaim oleh suatu protokol, bukan hanya yang terkandung di dalam kontrak sistemnya.
Untuk menghitung risiko off-chain dari suatu stablecoin, DR dapat digunakan. Collateral (agunan) dengan risiko off-chain yang berlebihan dianggap 0% terdesentralisasi. Contoh agunan tersebut adalah koin fiat, aset kustodian, dan sekuritas. Ethereum dan token hadiah seperti CVX dan CRV akan dianggap 100% terdesentralisasi.
Contoh risiko off-chain menyertakan entitas pemerintah yang membekukan atau mengganggu aset, serta KYC yang bersifat wajib. Contoh yang tepat untuk permasalahan ini adalah transfer USDC ke bisnis non-KYC yang akan dilarang oleh SEC. Risiko off-chain mencakup risiko yang terkait dengan mata uang yang menjadi dasar aset tersebut, misalnya, inflasi Dolar AS untuk USDC.
Untuk mempelajari cara penghitungan DR, mari kita ambil contoh token LP FRAX3CRV:
- FRAX3CRV LP token terdiri dari 50% FRAX dan 50% 3CRV. Kitai tidak akan memperhitungkan bagian FRAX karena token ini tidak dapat mendukung dirinya sendiri.
- 3CRV terbuat dari 33% USDC, 33% USDT, dan 33% DAI.
- USDC dan USDT masing-masing terdiri dari 100% koin fiat, sedangkan DAI terdiri dari 60% koin fiat.
- Oleh karena itu, setiap US$1 token FRAX3CRV LP memiliki sekitar US$0,066 (US$1 x 0,5 x 0,33 x 0,4) atau nilai sebesar 6,6% yang berasal dari sumber terdesentralisasi.