Apa itu Algorhithmic Market Operation (AMO)?
Ayo cari tahu arti Algorhithmic Market Operation (AMO), definisi dalam crypto, apa itu Algorhithmic Market Operation (AMO), dan semua fakta detailnya.
Mari kita cari tahu arti Algorithmic Market Operation (AMO) di dalam definisi kripto, apa saja yang termasuk Algorithmic Market Operation (AMO), dan semua fakta detail terkait.
Terdapat empat jenis stablecoin di semesta kripto: fiat-backed, crypto-backed, commodity-backed, dan algorithmic. Tiga kategori pertama termasuk ke dalam stablecoin collateral. Seperti namanya, koin-koin tersebut didukung oleh fiat, kripto dan token on-chain. Token ini dapat ditebus atau ditukar.
Salah satu stablecoin collateral terbesar yang paling terkenal adalah Tether (USDT). Nilai satu tether dipatok dengan nilai satu dolar AS. Saat ini Tether merupakan stablecoin yang paling banyak digunakan di pasar kripto. Kapitalisasi pasar atau total nilai pasar Tether tercatat sebesar US$82 miliar per April 2022.
Pasokan stablecoin collateral diatur secara manual dengan cara minting dan burning kripto tersebut secara teratur, sehingga nilainya senantiasa bertambah atau berkurang.
Algorithmic stablecoin adalah kripto yang menggunakan algoritme untuk mengatur pasokan. Algoritma ini dikenal dengan modul operasi pasar atau algorhitmic market operation (AMO). AMO memungkinkan adanya skalabilitas dengan tetap mempertahankan desentralisasi dan transparansi. Salah satu algorithmic stablecoin yang paling lama beroperasi adalah Ampleforth (AMPL).
Solusi AMO dapat membantu stablecoin memenuhi persyaratan pertumbuhan dan ukuran untuk pengadopsian kripto. Berkat AMO, tim terpusat tidak diperlukan untuk membuat keputusan internal karena pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan kontrak pintar yang mengurangi risiko kesalahan manusia dan manipulasi pasar.
Operasi pasar algoritma memiliki tiga fitur utama:
- Dekolateralisasi - rasio kolateral secara otomatis berkurang;
- Rekolateralisasi - rasio kolateral secara otomatis meningkat;
- Operasi pasar - bagian dari strategi yang tidak mempengaruhi rasio kolateral.
Jika harga algorithmic stablecoin melampaui nilai yang ditentukan, rasio kolateral secara otomatis akan diturunkan. Pasokan kemudian bertambah dan pengontrol AMO beroperasi seperti biasa. Dengan begitu, keseimbangan nilai stablecoin terjaga.
Jika rasio kolateral turun terlalu rendah dan stablecoin turun di bawah nilai yang ditentukan, AMO akan menjalankan rekolateralisasi. Dengan begitu, rasio kolateral dinaikkan kembali, dan nilainya lagi-lagi akan tetap stabil.
AMO dapat diterapkan dengan mengikuti spesifikasi umum yang bertujuan untuk mempertahankan algorithmic stablecoin. Algorithmic stablecoin dapat terus meningkatkan atau menurunkan sirkulasi token karena adanya algorithmic market operation atau algoritme yang diprogram di dalam kontrak pintar.
Ketentuan ini membuat modal stablecoin algorithmic menjadi efisien. Koin tambahan secara otomatis akan di-mint jika harga koinnya naik dan kelebihannya akan di-burn jika nilainya turun. Kehadiran sistem ini membuat stalecoin tidak memerlukan dukungan kolateral.