Apa itu Peer-to-Peer (P2P) Lending?
Free Airdrop Season 7 is LIVE! Answer fun questions or do simple tasks to earn rewards from the $30K BitDegree prize pool. Participate Now ! 🔥
Ayo cari tahu arti Peer-to-Peer (P2P) Lending, definisi dalam kripto, apa itu Peer-to-Peer (P2P) Lending, dan semua fakta detailnya.
Di sektor kripto, Peer-to-Peer (P2P) Lending, crowdlending, atau sosial lending adalah metode pinjaman atau pinjaman aset virtual tanpa campur tangan seorang perantara. Bursa yang biasanya tidak menyertakan campur tangan platform perantara, juga disebut sebagai platform P2P.
Untuk memahami peer-to-peer lending, ayo kita cari tahu lebih dalam model tradisional tentang konsep pemberian pinjaman. Misalnya, kamu ingin meminjam sejumlah uang, kamu akan ke bank dan diminta untuk mengisi formulir, menyerahkan dokumen yang diperlukan, dan mengirimkan permintaan kamu. Jika kamu memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman, pihak bank akan menjelaskan persyaratannya dan memberi kamu penawaran.
Jika kamu menyetujui persyaratannya, bank tersebut akan mendapatkan dana dari salah satu dari dua sumber berikut:
- Bank pusat;
- Deposito bank dari pelanggan, seperti rekening tabungan.
Masalah utama yang berkaitan dengan pinjaman dari lembaga keuangan seperti bank adalah:
- Banyak faktor penentu yang tidak bisa kamu ubah dengan cepat untuk memenuhi syarat untuk pinjaman seperti skor kredit rendah dan riwayat kredit yang tidak memadai;
- Kamu akan diminta membayar lebih karena tarifnya yang relatif tinggi;
- Bank-bank tradisional dinilai sudah ketinggalan zaman dan, pada gilirannya, bank tersebut akan lambat dalam menangani kasus dan menanggapi pertanyaan pengguna.
Secara keseluruhan, ada P2P lending tradisional dan P2P lending kripto.
Peer-to-peer lending tradisional bisa didefinisikan sebagai bursa mata uang fiat tanpa perantara. Misalnya, pound sterling (GBP), euro (EUR), dolar AS (USD), atau yen Jepang (yen) dianggap sebagai mata uang fiat karena mata uang tersebut didukung oleh pemerintah.
Sehubungan dengan pinjaman tradisional, ada banyak platform yang bisa menghubungkan calon investor dan peminjam. Platform ini mencakup Peerform, Upstart, Funding Circle, dan lain-lain yang membuat platform-nya menarik dengan menawarkan suku bunga terbaik, biaya yang lebih terjangkau, dan berbagai jenis pinjaman. Platform tersebut pertama kali muncul di tahun 2005. Jenis-jenis platform pinjaman ini memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dan ruang gerak untuk peminjam karena banyak dari platform tersebut menargetkan jenis peminjam tertentu, misalnya, startup atau usaha kecil. Prosesnya sendiri lebih cepat dibanding saat kamu harus berurusan dengan lembaga keuangan seperti bank.
Pasar P2P lending sempat mengganggu stabilitas pasar emas begitu pasar kripto diperkenalkan dan mulai tumbuh dan menjadi populer di kalangan masyarakat.
Teknologi blockchain yang mendukung kripto adalah fitur utama yang memungkinkan fungsionalitas P2P lending dan menghilangkan kebutuhan akan perantara. Dalam hal ini, kedua belah pihak terlibat dalam transaksi yang bersifat trustless. Dengan kata lain, semua pinjaman akan didukung oleh kontrak pintar yang diselesaikan berdasarkan ketentuan kedua belah pihak yang sudah disetujui, yaitu pemberi pinjaman dan peminjam.
Peer-to-peer lending kripto mulai mendapatkan momentum setelah Ethereum diluncurkan di tahun 2015. Saat ini, peer-to-peer lending kripto disebut sebagai keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang didasarkan pada kontrak pintar dan banyak digunakan di dalam komunitas kripto.
Di sektor kripto, peer-to-peer lending digunakan dengan cara berbeda dari solusi tradisional. Meski keduanya punya kesamaan.
Kesamaan utama antara P2P lending tradisional dan kripto adalah bahwa keduanya membutuhkan collateral (jaminan). Di dunia kripto, jaminan umumnya berbentuk mata uang fiat atau aset digital yang disimpan di dalam kontrak pintar yang disepakati oleh platform yang dipilih yang bertindak sebagai perantara.
Jaminan yang disediakan bertindak sebagai metrik dalam memutuskan pemberian pinjaman maksimum. Konsep ini juga disebut dengan rasio agunan atau faktor agunan. Rasio agunan diperlukan untuk jenis P2P lending kripto karena kelayakan kredit adalah faktor yang tidak mungkin untuk dievaluasi karena dalam kebanyakan kasus, kedua belah pihak akan memilih untuk tetap anonim.
Di lending P2P kripto, proses KYC tidak diperlukan sehingga identitas kedua belah pihak biasanya tetap tidak diketahui. Makanya, mustahil untuk menetapkan riwayat kredit masa lalu seorang individu, atau kelayakan kredit mereka secara umum.
Sama seperti yang berlaku di bank tradisional, kedua belah pihak wajib menyetujui suku bunga pinjaman. Dengan cara ini, pemberi pinjaman, juga dikenal sebagai investor, akan mendapatkan bunga.
Ada juga beberapa platform P2P lending kripto yang memberikan insentif ke pemberi pinjaman dengan menawarkan bonus. Dengan melakukan kebijakan ini, situs web ini bisa mendapatkan lebih banyak lalu lintas dan mempertahankan ekosistemnya.
Blockfi, Aave, Celcius Network, dan Binance adalah sebagian dari platform pinjaman kripto paling terkenal di pasaran saat ini.
Kelemahan utamanya adalah proses pinjaman yang menggunakan metode ini sedikit kompleks. Makanya, perlu waktu lebih lama untuk mempelajari seluk beluk platform-platform tersebut. Sebagian besar situs web P2P lending kripto tidak intuitif untuk digunakan.
Beberapa dari platform tersebut menghadapi serangan dunia maya yang mengakibatkan kerugian finansial dan terus menimbulkan pertanyaan tentang keamanan platformnya.
Kita tentunya masih bisa mengharapkan platform ini berkembang karena popularitas kripto saat ini terus bertumbuh.