🎁 Exclusive offer: Get EXTRA Bits and Celebrate Bybit's 6th Birthday With $2.2M Prize Pool. Act now!
Istilah Crypto:  Huruf B
Agt 24, 2023 |
diperbarui: Apr 22, 2024

Apa itu Byzantine Fault Tolerance (BFT)?

Byzantine Fault Tolerance (BFT) Pengertian:
Byzantine Fault Tolerance (BFT) - properti suatu sistem komputer yang memungkinkan pencapaian konsensus dengan mengabaikan kegagalan beberapa komponen.
mudah
2 menit

Ayo cari tahu arti Byzantine Fault Tolerance (BFT), definisi dalam crypto, apa itu Byzantine Fault Tolerance (BFT), dan semua fakta detailnya.

Byzantine Fault Tolerance (BFT) adalah properti penting di dalam sistem komputer yang mampu mencapai konsensus secara konsisten terlepas dari beberapa node sistem yang tidak setuju dengan konsensus tersebut.

Byzantine General’s Problem adalah konsep teori permainan yang digunakan untuk menunjukkan masalah pencapaian konsensus yang umum di dalam sistem jaringan komputer.

Skenario hipotetis ini sama seperti konsep beberapa jenderal kekaisaran Bizantium yang berencana untuk menyerang benteng. Semua jenderal berkomunikasi satu sama lain hanya melalui utusan. Para jenderal ini harus bersama-sama memutuskan apakah mereka harus menyerang atau mundur.

Tapi, beberapa jenderal diam-diam ternyata pengkhianat yang berpotensi menyabot setiap upaya untuk mencapai konsensus. Pertanyaannya: apakah mungkin untuk membangun sebuah sistem yang dapat memastikan para jenderal yang setia menyetujui rencana yang sama terlepas dari apakah sudah diketahui jenderal mana yang berkhianat?

Resolusi telah dicapai yang menyatakan bahwa hal tersebut mungkin bisa dilaksanakan, dengan catatan lebih dari dua pertiga jenderal dinyatakan setia.

Solusi teknis seperti mekanisme konsensus Proof-of-Work yang digunakan oleh Bitcoin (BTC) menunjukkan bagaimana hal ini dapat dicapai di dalam praktiknya, dan sekaligus membuktikan bahwa selama lebih dari dua pertiga node setia pada sistem terpenuhi, sistem komputer dapat mencapai konsensus.

Mata uang kripto terdesentralisasi seperti Bitcoin bertindak dengan cara yang sama seperti sistem komputer, karena terdiri dari node yang membuat jaringan. Node dijalankan oleh orang atau organisasi yang tersebar di seluruh dunia.

Setiap node berfungsi secara independen dari sisa jaringan tanpa otoritas terpusat. Dengan demikian, tidak ada cara untuk mengetahui apakah informasi transaksi yang salah yang dipasok ke dalam jaringan blockchain dilakukan dengan sengaja atau tidak.